Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16383 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiwin Triwinarti
"Skripsi yang diajukan untuk mendapatkan gelar Sarjana Sastra ini membicarakan tentang kalimat kondisional Bahasa Arab (BA) atau 'Al-jumlatu 'Al-syartiyyatu. Data-data terutama sekali dikumpulkan dari Al-Qur'an,karena Al-Qur'an menggunakan bahasa Arab baku dan standar. Setelah data diperoleh, maka dilakukan analisis berdasarkan teori-teori yang dikemukan oleh para ahli bahasa, baik secara umum, maupun dari bahasa Arab itu sendiri. Dari pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pada umumnya kalimat kondisional BA ditandai de_ngan partikel kondisional atau penanda protasis. Penan_da apodosis digunakan untuk hal-hal yang khusus. Penanda protasis memegang peranan yang penting dalam pembentukan kalimat kondisional BA, karena ia dapat mempenga_ruhi modus verba yang mengikutinya dan bahkan dapat mem-pengaruhi modus verba apodosis. Berdasarkan penanda protasisnya pun tanpa memperhatikan kala verbanya kita dapat mengetahui tipe kalimat kondisional BA, apakah termasuk tipe kalimat kondisional realis atau irealis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyowati
"ABSTRAK
Menurut Antoine Dahdah, ma memiliki sebelas fungsi. Terkaitan dengan fungsi-fungsi tersebut maka akan ditemukan ma sebagai ism dan ma sebagai partikel.
Skripsi ini membahas salah satu fungsi ism ma yaitu ma a1-istifhamiyyah yaitu ism ma yang berfungsi sebagai alat tanya. Ism ini memiliki sinonim ma2a yang menurut Ibnu Hisyam kesinoniman ini tidak 100 % karena ma2a tidak hanya dapat bermakna 'apakah' namun dapat pula bermakna 'sesuatu' atau 'itu' atau 'yang'. Akan tetapi, penulis menganggap antara ma al-istifhamiyyah dengan maza tidak berbeda, karena makna-makna tersebut hanya ditemukan pada syair saja.
Analisis yang digunakan adalah analisis sintaksis dengan sedikit analisis semantis dan morfologis. Dari analisis sintaksis penulis menyimpulkan ma a1-istifhamiyyah dan maza dapat menduduki fungsi mubtada, khabar muqaddam, khabar kana, ma f' u! bih mugaddam danmaf' u1 mutlaq pengganti. Sedang Arab yang dapat dikembalikan adalah marfu', mansub dan majrur. Tetapi karena ma a1-istifhamiyyah termasuk dalam ism mabni, maka I'rabnya bersi-fat mahallan artinya tidak dapat dilihat perubahan bentuknya. Dari analisis semantik disimpulkan bahwa kalimat tanya tidak selalu bermakna Tanya dan dari analisis morfologis ma a1-istifhamiyyah dapat mengalami proses morfologis yaitu bila didahului oleh huruf jar dan zarf.

"
1995
S13387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukandar
"'AN yang berfungsi sebagai konjungsi merupakan bagian dari partikel dalam bahasa Arab. Namun tidak semua konjungsi dalam bahasa Arab masuk dalam kelompok 'AN. Dalam penggunaannya 'AN ini mempunyai seperangkat aturan yang harus dipenuhi. Partikel konjungsi ini menghubungkan unsur-unsur kalimat yang sama, baik kala, kasus, modus maupun hirarkis sintaksisnya. Unsur-unsur kalimat sebelum dan sesudah 'AN ada yang dapat ditukar permutasinya dan ada yang tidak tergantung dari macamnya. Sebagai kata yang dikenal sebagai penyerta unsur lain dalam kalimat, partikel in! dapat koorelasikan dengan satu atau lebih adverbia. Dari segi semantis, ada beberapa 'AN yang mempunyai dua atau lebih makna dalam bahasa Indonesia, di samping makna relasi antar konjungta untuk tiap jenis Analisis skripsi ini disajikan dengan menggunakan kerangka teori yang dikemukakan oleh para ahli gramatika Arab dan dimodifikasikan dengan linguistik umum. Dengan tujuan, agar diperoleh gambaran yang lebih jelas dan lebih mudah dipahami."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S13391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Purnama Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kategori pengisi fungsi Maf'ul Mutlaq dalam al-Quran, serta pelesapan yang terjadi pada kalimat yang mengandung MM. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengkartuan kalimat MM yang diambil dari Al-Qur'an, kemudian pengklasifikasian data. Berdasarkan data yang terkumpul, hasilnya menuniukkan bawwa kategori pengisi fungsi MM ada tiga. Pertama adalah kategori masdar. Kedua adalah kategori pengganti masdar yang terdiri dari N/kull/, pronomina interogativa, pronomina sufiks dan numeralia. Kategori ketiga adalah sifat masdar yang lesap. Dalam kalimat yang mengandung MM dapat terjadi pelesapan masdar dan pelesapan verba. Pada pelesapan masdar muncul sifat yang menduduki tempat masdar yang lesap. Sifat tersebut menempati fungsi MM. Kasus pelesapan verba sering disebut sebagai masdar sima'i. Makna yang dikandung MM dalam al-Qur'an ada tiga, yaitu makna kualitas, makna kuantitas dan makna macam. Kategori yang paling sering muncul adalah kategari masdar. Adapun makna yang frekwensi kemunculannya lebih banyak adalah makna kualitas."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S13240
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Kusdaryanti
"Idiom bahasa Arab dalam Sejumlah Ayat al-Qur'an; Suatu Analisis Sintaktis-Semantis. (Di bawah bimbingan Basuni Imamuddin, M.A.). Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005. Penelitian mengenai karakteristik idiom dalam beberapa ayat al-Qur'an telah dilakukan oleh penulis dengan menggunakan 35 ayat al-Qur'an sebagai korpus untuk analisis, pada bulan Februari 2005 hingga Juli 2005, tujuannya ialah untuk mengetahui bentuk-bentuk idiom yang ada dalam al-Qur'an dan pembagian idiom-idiom tersebut berdasarkan kolokasi makna. Penulis juga sedikit membahas penerjemahan idiom. Karena pembahasan idiom tidak dapat lepas dari pembahasan penerjemahannya. Pengumpulan data diambil dari beberapa ayat al-Qur'an yang ada dalam AI_-Qur'an Terjemah Indonesia yang disusun oleh Tim DISBINTALAD. Penulis mengambil sejumlah ayat yang mewakili klasifikasi idiom dari segi bentuk maupun kolokasi makna. Kesimpulan yang penulis dapatkan dari beberapa ayat al-Qur'an yang digunakan sebagai korpus menunjukkan bahwa bentuk idiom-idiom yang ada dalam ayat-ayat tersebut paling banyak ditemukan dalam bentuk frase. Bentuk frase ini lebih khusus lagi berbentuk frase verbal, yaitu frase yang induknya berupa verba, dengan pola verba + preposisi. Dari segi kolokasi makna, idiom bahasa Arab diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu idiom opaque atau idiom mutlak, idiom transparan, dan semi-idiom. Idiom opaque banyak ditemukan dalam bentuk frase. Penulis tidak menemukan idiom opaque dalam bentuk kalimat pada korpus yang digunakan penulis. Idiom transparan banyak ditemukan dalam bentuk frase, klausa, maupun kalimat. Semi-idiom banyak ditemukan dalam bentuk klausa dan kalimat. Ada juga semi-idiom dalam bentuk frase. Penelitian mengenai idiom bahasa Arab masih sangat sedikit. Dari penelitian yang jumlahnya relatif sedikit itu pun, sebagian besar penelitian idiom bahasa Arab tersebut dilakukan oleh para linguis Barat. Baru beberapa orang saja dari para linguis Arab yang melakukan penelitian untuk tema tersebut. Penulis berharap penelitian- penelitian tentang idiom bahasa Arab terus ditingkatkan. Sebagai bahasa yang banyak mengandung idiom, bahasa Arab dapat kita pahami dengan baik bila kita memahami karakteristik dan struktur idiom bahasa Arab."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13415
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S. Wojowasito
Malang: IKIP Malang, 1970
415 WOJ p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fokker, Abraham Anthony, 1862-1927
Djakarta: Pradnja Paramita, 1972
415 FOK pt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lestiowati
"Kalimat Istisna adalah salah satu bentuk transformasi dalam bA, terdiri dari dua kalimat dasar atau lebih, mengandung makna pengecualian dan memiliki tiga unsur khas, yaitu: /mustana/ (m), /mustana minhu/ (mm) dan /adatul istisna'i/ (ai). m adalah unsur yang dikecuali_kan, mm unsur yang bermakna umum dan ai adalah kata yang menghubungkan kedua unsur lainnya, misalnya dikatakan: /ja' at tullabu ilia `al iyyan/. Pengumpulan data didapat dari buku-buku teks bahasa dan linguistik bA, kemudian dikelompokkan dan dianalisis. Hasilnya menunjukkan bahwa KI merupakan kalimat transformasi sematan; m selalu merupakan nomina takrif demikian juga mm kecuali apabila didahului penanda ingkar, tanya atau larangan; posisi ai selalu di muka m, sedang letak m dapat sebelum atau sesudah mm; unsur m dapat ber_kasus nominatif, akusatif atau genitif sesuai kaidah bA."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13383
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saadah
"Panggilan dalam bahasa Arab yang mempergunakan partikel /ya/, dalam tataran sintaksisnya dapat di_tinjau berda_sarkan kata yang dipanggil atau yang disebut vokatif. Vo_katif dapat mengalami pelesapan satu atau dua huruf ter_akhir pada suatu kata yang memiliki hukum tertentu. Bahkan pada beberapa bentuk frase dapat mengalami pelesapan kata terakhir. Analisis dilakukan dengan mengemukakan teori-teori para ahli linguis, baik secara umum maupun secara linguistik Arab. Setelah teori diperoleh, maka analisis dilakukan berdasarkan landasan teori yang dipakai sebagai dasar pem_bahasan. Tujuan analisis adalah untuk memperoleh suatu gamba_ran yang jelas tentang vokatif bahasa Arab dalam tataran sintaksis dan segala permasalahannya dalam gramatikal bahasa Arab."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S13386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryana Ridoean
"ABSTRAK
Sepintas lalu pemakaian beberapa partikel dalam bahasa Indonesia tidak menimbulkan masalah dalam hal tugas dan posisinya. Tetapi jika kita amati dengan cermat, partikel dalam kalimat mempunyai tugas tertentu. Dalam kalimat-kalimat : Sawah atau ladangkah yang digarapnya ?, Bacalah dengan nyaring !, Mereka pun berjanji, partikel lah., kah, dan pun ternyata mempunyai tugas, yaitu sebagai penegas penghilangan partikel-partikel lah, kah, dan pun tidak mengubah struktur kalimat secara ke_seluruhan, namun dari segi informasi terasa ada perubahan.misalnya : Bacalah dengan nyaring Baca dengan nyaring Mereka pun berjalan Mereka berjalan Dalam kalimat--kalimat tersebut lah, kah, dan pun di_samping bertugas sebagai penegas, juga bertugas sebagai penghalus. Misalnya dalam kalimat (2), kehadiran lah memperhalus kalimat perintah : _

"
1985
S11166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>