Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23828 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurlaila Ibrahim
"Novel Yuki no Hanashi (cerita tentang salju) dapat dikatakan sebagai salah satu karya Takeda Rintaro yang baik, karena novel ini menggambarkan sikap Takeda Rintaro menjauhi kesusastraan proletar. Skripsi ini bertujuan memberikan gambaran kehidupan Takeda Rintaro dan sejauh mana pengaruh pemikiran kesusasteraan proletar terhadap diri Takeda Rintara dan karya-karyanya. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian kepustakan (Library research), dengan membaca buku-buku teks, kritik sastra, dan lain-lain yang berhubungan dengan tema skripsi ini. Kegiatan kesusasteraan proletar di Jepang terlangsung pada akhir zaman Taisho sampai awal zaman Showa. Kesusasteraan proletar ialah kesusasteraan pembaharuan berdasarkan pemikiran proletar yang banyak dipengaruhi pemikiran komunis yang bertujuan menghancurkan kaum kapitalis dan faham kapitalisme menuju ke arah sosialisme yang banyak dilakukan oleh kaum buruh dan rakyat kecil yang merasa dirugikan oleh kaum kapitalis yang menguasainya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S13770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Dwiastuti
"Penelitian ini membahas tentang makna verba kakeru sebagai homonimi di dalam buku cerita Nihon no Obake Hanashi: Buru to Kowai Obake no Hanashi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna-makna apa saja yang terkandung di dalam verba kakeru serta contohnya dalam teks bacaan di dalam buku cerita Nihon no Obake Hanashi: Buru to Kowai Obake no Hanashi. Penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu metode pengumpulan data berupa studi dokumen, dan metode analis data berupa penalaran deduktif dan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa verba kakeru memiliki beragam makna yang perbedaan maknanya dapat dianalisis dengan melihat kata yang menjadi objek sebelum verba kakeru.

This study discusses about the meaning of the verb kakeru as homonymy in the story book Nihon no Obake Hanashi: Buru to Kowai Obake no Hanashi. The purpose of this study focuses on the meanings of what is contained in the verb kakeru and the examples in the reading text of the story book Nihon no Obake Hanashi: Buru to Kowai Obake no Hanashi. This study uses two methods, namely the method of data collection in the form of a study document, and methods of data analysis in the form of deductive reasoning and methods of descriptive analysis. The results of this study is to indicate that the verb kakeru has a variety of meanings which differences can be analyzed by looking at the meaning of the word that is the object before the verb kakeru.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Faridawati
"Salah satu ragam karya sastra adalah prosa. Cerita rekaan merupakan jenis karya sastra yang beragam prosa. Cerita rekaan menyajikan gambaran kehidupan manusia, yang disajikan lengkap dengan wama-wami permasalahan. Gambaran-gambaran kehidupan yang sebagian besar berasal dari kenyataan sosial terangkum di dalam cerita rekaan. Dari kriteria panjang pendeknya cerita, cerpen termasuk dalam cerita rekaan.
Skripsi ini mengupas tentang keempat cerpen buah karya Haitani Kenjiro, yang isinya mengenai sikap Haitani Kenjiro dalam bidang pendidikan. Haitani menggambarkan kekhawatirannya mengenai sistem pendidikan di Jepang yang hanya menyuguhkan pendidikan yang praktis. Maksudnya, pendidikan di sekolah hanya mencetak murid-murid pandai, yang bisa bersaing dalam dunia pendidikan yang lebih tinggi, tanpa melibatkan dan memasukkan unsur-unsur kenyataan sosial dalam kurikulum sekolah. Ada kesan bahkan pendidikan di Jepang yang dimonopoli pihak Kementrian Pendidikan, menutupi kenyataan sejarah yang sesungguhnya, hanya menampilkan sesuatu yang bagus, sehingga kepekaan murid-murid sekolah semakin lama semakin terkikis, tidak terasah, bahkan tumpul. Keadaan seperti ini membuat Haitani khawatir akan nasib anak-anak Jepang yang kurang peka terhadap kondisi sosial masyarakat, yang nantinya akan berkembang menjadi pribadi-pribadi yang dingin dan angkuh.
Lewat keempat cerpen ini, Haitani menampilkan keadaan-keadaan nyata yang pernah ada di Jepang, kejadian nyata yang tidak diajarkan di sekolah, seperti tentang penjajahan yang pemah dilakukan Jepang terhadap Korea, perang di Okinawa, gambaran tentang negara lain yang belum maju seperti Jepang (dalam cerpen ini digambarkan tentang anak-anak Indonesia), dan kenyataan anak-anak idiot yang diacuhkan orang. Haitani menampilkan tokoh-tokoh cerita yang bersinggungan dengan masalah tentang pendidikan di Jepang, sekiranya membuka hati dan pikiran para pendidik di mana pun berada pada unumnya, dan para pendidik Jepang pada khususnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primadonna Angela
"Yuki Matsuri-Festival Salju Sapporo. Itulah saat patung-patung es dalam berbagai bentuk—dari legenda rakyat sampai karakter anime—diciptakan untuk dikagumi. Itulah saat malam-malam dipenuhi cahaya lampu warna-warni berpendar, menghangatkan hati. Di sanalah kenangan pertama Hana bersama Taka, cowok baik hati yang menghiburnya saat sedih. Hana masih ingat dinginnya salju dan hangatnya tangan cowok itu. Hana ingin kembali ke sana untuk menemuinya. Dia tidak ingin kehilangan kesempatan mengungkapkan isi hatinya lagi. Sayangnya, impian itu perlu perjuangan, Hana harus melewati banyak hal demi bertemu Taka lagi. Yang paling parah, dia harus dijemput Sho yang menyebalkan. Tapi, Hana tidak mengerti, entah kenapa dia merasakan sesuatu yang aneh pada hatinya karena Sho. Dia khawatir, festival salju ini akan terasa lebih dingin, membuatnya ragu menetapkan pilihan hatinya."
Jakarta: Noura Books, 2014
899.221 PRI y
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lusi Arifiana
"Penelitian terhadap novel-novel Mira Widjaja, khususnya novel Dari Jendela SMP, Galau Remaja di SMA, Di Tepi Jeram Kehancuran, dan Ketika Cinta Harus Memilih memiliki ber-bagai tujuan. Pertama, untuk mengetahui kedudukan novel-novel tersebut sebagai karya sastra populer dengan cara menerapkan teori Abraham Kaplan tentang ciri-ciri karya populer. Kedua, untuk memperoleh tema serta amanat cerita yang didapat melalui analisis terhadap permasalahan tokoh utama masing-masing novel. Tujuan ketiga, untuk mendapatkan gambaran terhadap obsesi pengarang yang tercermin melalui sikap masing-masing tokoh utama sehubungan dengan permasalahan yang dihadapinya.
Berdasarkan ciri-ciri yang terdapat di dalamnya, menunjukkan hasil bahwa ke-empat novel Mira W. merupakan karya sastra populer. Masing-masing novel memiliki seluruh ciri karya populer baik dari segi bentuk maupun dari segi perasaan. Tema novel menunjukkan adanya keragaman dan tidak semata-mata mengenai percintaan tokoh-tokoh utamanya. Novel DJSMP memiliki tema pencarian jati diri seorang remaja dan novel GRSMA bertemakan kehidupan remaja yang labil. Keduanya mengisahkan kehidupan remaja.
Novel DTJK dan KCHM mengisahkan kehidupan rumah tangga dengan tema nilai keluhuran budi manusia untuk novel DTJK dan tema kepicikan pandangan manusia dalam novel KCHM. Sikap tokoh-tokoh utama menampakkan harapan Mira W. kepada pembacanya agar tetap berpegang teguh pada kebenaran keyakinan hati dan agar pembaca bersikap dewasa dalam menghadapi berbagai permasalahan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S11335
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Sudijono Abdurachman
"Skripsi ini membicarakan novel penting dalam sejarah Jepang, gaya penulisannya adalah gaya naturalisme. Aliran ini timbul sebagai akibat pengaruh Kesusastraan Barat. Shimazaki Toson adalh punjangga pertama yang mengungkapkan adat, tradisi dan kebiasaan hidup masyarakat jepang, dengan tema kaum Burakumin Sekelompok orang Jepang yang tergolong dalam kelas masyarakat terendah pada zaman itu yang disebut kaum Burakumin."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1979
S13452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Venita Ninanda
"Tayu adalah sebutan bagi yujo (wanita penghibur) yang tingkatnya paling tinggi pada zaman Edo, dimana mereka tidak duduk di balik terali seperti biasanya para yujo waktu itu. Harga mereka pun cukup tinggi untuk satu kali pertemuan, sehingga tamu-tamu mereka biasanya terdiri dari bangsawan, samurai yang berpangkat tinggi, daimyo dan pedagang. Kehidupan mereka yang cukup mewah ini memunculkan anggapan dari masyarakat zaman Edo yang juga dimiliki oleh salah satu pengarang yaitu Ihara Saikaku. Anggapan yang dimiliki Ihara Saikaku ini memunculkan sikap terhadap tayu dalam novelnya yang berjudul Koshoku Ichidai Otoko. Hal inilah yang diangkat dalam permasalahan skripsi, tentang bagaimana sikap Ihara Saikaku terhadap tayu.Novel Koshoku Ichidai Otoko yang menjadi bahan penelitian ini diterbitkan pada tahun 1682. Novel ini diangkat menjadi objek penelitian karena memiliki kelebihan dari segi isi yang menceritakan tentang seorang tokoh pria bernama Yonosuke yang banyak menjalin hubungan dengan yujo yang beberapa diantaranya adalah tayu. Selain itu novel ini cukup laris ketika pertama kali diterbitkan, dengan terjual 1000 eksemplar, sehingga banyak dibuat lanjutan cerita dengan tema para yujo ini.Penelitian tentang sikap Saikaku ini menggunakan teori penokohan yang dilihat melalui 11 tokoh tayu yang berasal dari tiga kota yaitu Yoshino, Fujinami, Hatsune, Takahashi, Kaoru, Noaki dari Shimabara (Kyoto). Yoshida, Komurasaki dan Takao dari Yoshiwara (Edo), Yugiri dan Washu dari Shinmachi (Osaka).Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa Saikaku beranggapan bahwa tayu sama dengan orang biasa lainnya, yang bisa menjadi istri yang baik, bisa sedih, baik hati, boros dan lainnya, yang mempengaruhi sikapnya dalam menggambarkan 11 tokoh tayu dalam novel Koshoku ichidai Qtoko. Anggapan yang dimilikinya ini tidak terlepas dari pengaruh sebagai seorang anak pedagang.Melalui skripsi ini penulis tidak hanya bermaksud untuk menganalisis masalah sikap pengarang terhadap suatu fenomena di sekitarnya, selain itu penulis berharap juga memberikan pandangan baru yang dapat mengubah anggapan-anggapan yang salah terhadap para tayu sebagai seorang 'wanita penghibur'"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mathilde Harumi
"Kisah cerita yang terdapat di dalam novel Umare Izuru Nayami merupakan ungkapan pengarang Arishima Takeo akan penderitaan-penderitaan apa saja yang dialami seorang seniman dalam mencapai cita-cita hidup yang harmonis. Hal yang dapat menimbulkan penderitaan ini dapat disebabkan karena pada dasarnya dunia seni dan dunia nyata tidak senantiasa searah, karena tidak selamanya kedua hal itu dapat mendukung satu sama lain."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sormin, Kristin A.
"Remaja merupakan masa transisi di mana terjadi banyak perubahan. Hal ini mempengaruhi remaja dalam mengekspresikan rasa marah. Secara kognitif, remaja sudah mencapai tahap perkembangan formal operasional. Penelitian yang berjudul ?Gambaran sikap dalam mengekspresikan rasa marah yang dipersepsikan oleh remaja? bertujuan untuk mengetahui bagaimana remaja mengekspresikan rasa marah. Penelitian dilaksanakan di SMUN 1-Bogor dengan jumlah sampel 87 orang dengan menggunakan analisis deskriptif sederhana. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode stratified random sampling dan menggunakan instrumen kuesioner. Analisa data dilakukan dengan metode proporsi, persentase, dan tendensi sentral.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam mengekspresikan rasa marah 57,5% responden menggunakan sikap positif dan 42,5% responden menggunakan sikap negatif. Kesimpulan penelitian adalah remaja mampu berpikir formal operasional, logis, dan sistematis dalam menyelesaikan masalah."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5522
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"In Indonesia the maternal deaths at rural areas was still high because most deliveries were conducted by non health workers and many accured homes. Early detection for risk factors, conplicated pregnancies and deliveries are one of the efforts to prevent the maternal deaths in community...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>