Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75217 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Theresia M. Iskandar
"ABSTRAK
Keberhasilan Jepang dalam Restorasi Meiji (1868), telah menempatkan Jepang ke tengah-tengah dunia maju. Tidak terkecuali baik negara besar maupun kecil tampaknya tidak ada yang tidak mengenal Jepang. Terutama Indonesia yang dirasakan dari masa ke masa mempunyai hubungan dengan Jepang yang semakin erat. Mulai dari hubungan ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Perusahaan join ven_ture antara Indonesia-Jepang banyak didirikan dan tampaknya berkembang dengan pesat. Selain yang melakukan bisnisnya, tidak sedikit jumlah wisatawan negeri Sakura itu berdatangan di Indonesia. Orang-orang Indonesia pun mempu_nyai minat yang besar terhadap Jepang, jika dibandingkan dengan keadaan 10 tahun yang lalu, jumlah peminat orang_-orang Indonesia yang ingin belajar bahasa Jepang jauh me-ningkat. Hal ini membuktikan suatu hubungan timbal balik yang diperlihatkan oleh orang-orang Indonesia akan perhatiannya terhadap Jepang. Dan dewasa ini bahasa Jepang mulai populer dan menempati urutan yang tidak kalah pentingnya dari bahasa-bahasa asing lainnya seperti Jerman, Perancis, Belanda dan lain-lain. Kemajuan yang dicapai Jepang dalam Restorasi Meiji tersebut merupakan basil lelah keringat para pemimpin pembaharu Jepang yang mendapat dukungan penuh dari rakyatnya. Beberapa pemimpin Meiji telah berjuang untuk mengangkat nama Jepang ke dunia internasional. Atas dasar inilah penulis menaruh perhatian yang lebih akan para pemimpin-pemimpin Meiji khususnya para pemimpin yang dapat dikatakan berperan sebagai otak dari pembangunan menuju Jepang modern...

"
1984
S13903
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Kathrin Octiana
"ABSTRAK
Tujuan penulisan skripsi ini, yang dilakukan sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sastra pada tahun 1996, ialah memaparkan serta mengkaji pemikiran dari seorang politikus pada zaman Meiji, yaitu Mori Arinori dalam memodernisasikan Jepang. Kesimpulan yang diperoleh dari pengkajian seorang tokoh Mori Arinori adalah bagaimana dia dapat mencetuskan pemikirannya untuk memodernisasikan Jepang, dengan gaya dan pikirannya yang berani dan gigih. la memiliki tekad yang tinggi untuk memajukan Jepang dengan hasil pemikirannya yang modern. Latar belakang keluarga dan pendidikan yang dipelajarinya menjadikan Mori Arinori memiliki pemikiran bergaya Eropa. Negara Jepang yang pada saat itu menurut Mori sangat ketinggalan zaman, sehingga tidak akan mengalami kemajuan jika tidak melakukan tindakan modernisasi seperti penghapusan kebiasaan menyandang pedang pada kaum samurai, pemakaian bahasa Inggris, dan mengajarkan pendidikan bergaya militer. Karena dinilai pemikirannya terlalu berani dan...

"
1996
S13993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Kartika Pramudita
"Penelaahan mengenai pokok-pokok pemikiran Shibusawa Eiichi yang mengkaitan perekonomian dengan moral dan dasar terbentuknya pemikiran-pemikiran tersebut. Tujuannya adalah untuk memahami pemikiran Shibusawa Eiichi yang berkaitan dengan pedoman moral bagi kalangan bisnis dalam usahanya menunjang modernisasi di zaman Meiji, dan menemukan landasan dari pemikiran-pemikirannya. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian dengan metode kepustakaan, terutama didasarkan pada buku Rongo to Soroban yang ditulis oleh Shibusawa Eiichi. Selain itu jugs dipergunakan buku-buku lain yang berkaitan dengan terra permasalahan sebagai acuan penunjang. Hasil penelitian kepustakaan ini menunjukkan bahwa Shibusawa Eiichi menganggap perlu ada suatu pegangan moral bagi pelaku bisnis dalam menjalankan kegiatannya. Pegangan moral tersebut dimaksudkan agar kegiatan yang mereka lakukan tidak saja menghasilkan keuntungan pribadi melainkan diharapkan juga dapat menunjang usaha pengembangan perekonomian negara secara keseluruhan, sesuai dengan tuntutan zaman ketika itu.Pegangan moral yang dianjurkan oleh Shibusawa Eiichi adalah ajaran - ajaran Konfusianisme lama, yaitu ajaran menurut Kooshi, yang termuat dalam kitab Rongo."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhama Ade Pratama
"ABSTRAK
Dewasa ini Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal dengan sistem pengelolaan sampahnya. Pengelolaan sampah di Jepang sudah terjadi sejak zaman dahulu bahkan sebelum kedatangan bangsa asing di Jepang. Diketahui bahwa Masyarakat Jepang pada zaman dahulu sudah terbiasa hidup dengan cara mendaur ulang, menggunakan kembali barang yang masih dapat dipakai, dan mengumpulkan benda-benda untuk kemudian dijual kembali. Secara alami kebiasaan tersebut menciptakan kondisi lingkungan Jepang bersih dan terhindar dari sampah-sampah. Ketika bangsa asing mulai masuk ke Jepang terjadi modernisasi dan industrialisasi, yang membuat perubahan besar terhadap budaya masyarakat Jepang. Perubahan budaya dalam masyarakat Jepang, menimbulkan masalah-masalah baru, salah satunya adalah permasalahan sampah. Sampah dan limbah-limbah dari pabrik industri di Jepang telah sangat mencemari lingkungan. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, pemerintah Jepang memberlakukan undang-undang tentang waste cleaning act pada tahun 1900 dan menjadi peraturan tertulis pertama Jepang dalam masalah pengelolaan sampah. Berdasarkan peraturan tersebut, kini sampah-sampah sudah diharuskan untuk dibakar jika memungkinkan dan hal ini merupakan sesuatu yang baru.

ABSTRACT
Today Japan is one of country that is famous for its waste management system. Waste management in Japan has occurred since ancient times even before the arrival of foreigners to Japan. Japanese society in ancient times used to living by recycling, reusing items that are still usable, and collecting objects for later resale. Naturally these habits create Japan's environment clean and avoided from junk. When foreign nations began to enter Japan, modernization and industrialization happen where upon (and) make massive changes to the culture and social in Japan. The effect of culture changes create new problems in Japan, one of which is the problem of garbage. Garbage and wastes of industrial factories in Japan have been highly polluting. To overcome these problems, the Japanese government enacted legislation about waste cleaning act in 1900 and became Japan's first written rules for waste management. Under the regulation, now the garbage is already required to be burned if possible."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"This study aims to analyse criticakky the thought of a scholar thought library research.Research focused on first,biographies of Hasan Hanafi.including bis educational background as well as the socio-cultural,economic and political condition that influenced they way be percived realities and histhoughts and second,Hasan Hanafi's thougtss on socio-culture,economic and politics that proved his being a reputable scholar....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Widianingsih
"konsep pemikiran yang mendorong perkembangan politik dan pemikiran di awal periode Meiji adalah kenyataan yang dramatis mengenai ketidakberdayaan Jepang untuk mengatasi serangan dan tuntutan Barat yang mendadak. Suatu perubahan drastis sangat diperlukan bila Jepang berkeinginan tetap bertahan sebagai suatu negara yang merdeka dan berdaulat. Situasi seperti ini dimulai sejak kedatangan Komodor Matthew C. Perry dari Armada Samudra Hindia Timur Amerika Serikat di Uraga (1853) dengan tujuan menuntut dibukanya politik isolasi Jepang.
Kelanjutan dari kedatangan Perry yang melahirkan perjanjian Kanagawa (1854) yang tidak adil bagi Jepang, telah melahirkan perasaan anti orang asing. Sementara itu pengaruh lain yang ditimbulkan dari pembukaan negara ini adalah menurunnya wewenang Shogun dan para Daimyo sehingga melahirkan kekuatan-kekuatan politik baru yang terpecah menjadi dua bagian, yaitu golongan yang pro Barat dengan golongan yang kontra terhadap pembaharuan dari Barat. Perkembangan pemikiran di dalam usaha mencari Bentuk yang tepat dalam arah pembaharuan Jepang selanjutnya merupakan kunci pembahasan zaman ini. Konflik dan permasalahan yang ditimbulkan pada periode ini telah melahirkan generasi-generasi baru yang dengan caranya sendiri melakukan berbagai terobosan atas kepelikan situasi yang dihadapi.
Keadaan zaman yang demikian ini merupakan gambaran situasi Jepang pada saat Tokutomi Sohood; lahirkan. yaitu suatu masa dimana tradisi feodal masih berakar Kuat sementara pengaruh Barat mulai berangsur-angsur masuk mempengaruhi pola pikir masyarakat. Tokutomi Sohoo merupakan salah satu wakil dari generasi zamannya yang mempunyai suatu keinginan kuat untuk ikut berusaha dalam menentukan nasib bangsanya. Satu hal yang menarik perhatian dalam studi ini adalah dalam memilih karir jurnalis sebagai wadah penyaluran ide-ide dan aspirasinya. Hal inilah yang menjadikan Sohoo lain dari kebanyakan intelektual Jepang masa itu yang langsung terjun menjadi politikus. Sohoo menempatkan dirinya sebagai seorang pengamat, kritikus, komentator, dan sekaligus kemudian menjadi penerbit dari majalah dan koran yang dipimpinnya.
Studi ini menjadi lebih menarik dengan perubahan-perubahan pemikiran Sohoo. Bagi Sohoo seorang jurnalis haruslah memiliki nilai lebih dari pada hanya menjadi sporting penulis dan pencari berita. Bentuk pelayanan masyarakat seperti ini baginya merupakan suatu kerja yang menuntut pengabdian total demi untuk membantu kesejahtereran sosia1 masyarakat dan juga kepentingan negaranya. Pada pertengahan tahun 1880-an pada saat karirnya sebagai seorang penulis dimulai sampai pada tahun 1945 saat aktivitasnya di masyarakat berakhir, Sohoo telah banyak mengghasilkan tulisan penting. Sampai akhir masa hidupnya Sohoo telah menulis lebih dari 35O buah tulisan mengenai masalah-masalah dalam negeri, hubungan internasional, sejarah, geografi, penelitian sastra, dan kritik-kritik sosial."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Surjaya
Jakarta: Kesain Blance, 1990
338.959 8 IKE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vanda Damayanti
"ABSTRAK
Pada mulanya adalah menggulingkan pemerintahan Bakufu dan mendirikan pemerintahan yang baru. untuk tujuan itu Shibusawa sudah berjuang sedapat-dapatnya tetapi keadaan telah memaksanya meninggalkan rencana itu dan bekerja pada Hitotsubashi, yaitu masih sanak keluarga Tokugawa. Hal ini telah mengakibatkan Shibusawa menjadi orang gajian Bakufu dan walaupun terperangkap pada suatu keadaan yang tidak menyenangkan, ia menyambut baik kesempatan pergi ke luar negeri. Hal inilah yang menpengaruhi perubahan pemikiran Shibusawa Eiichi. Shibusawa yang memulai karirnya sebagai anggota yang aktif dari birokrasi pemerintah yang baru dan secara pribadi terlibat dalam proses perubahan yang cepat, sehingga ia menyadari bahwa modernisasi bangsa tidak akan tercapai hanya dengan upaya pemerintah sendiri. Shibusawa tahu bahwa negara yang modern tidak akan pernah terjadi tanpa adanya sekelompok wirausaha yang mau menerima saran dan kebijakan pemerintah dan mengelola perubahan dengan mempertimbangkan keadaan masyarakat dan kondisi pasar dengan seksama, bekerja setahap demi setahap untuk kemakmuran bangsa.

"
1996
S13991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rechardus Deaz Prabowo
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang sejarah pemikiran masyarakat bumiputra di HindiaBelanda dalam memajukan kondisi perekonomian mereka di tengah-tengah situasikolonialisme. Politik Etis melahirkan kelas menengah modern yang terdidik darimasyarakat bumiputra. Kelompok ini kemudian memengaruhi pola pemikiranmasyarakat bumiputra secara umum dalam memandang situasi ekonomi modern.Pemikiran kelompok kelas modern terdidik ini dapat ditelusuri dari dua surat kabaryang berpengaruh, seperti Boedi Oetomo yang mewakili kelompok masyarakat priayi (tradisional dan modern) dan Soeara Moehammadijah yang mewakili kaum santri.Dengan menggunakan metode sejarah, tulisan ini menunjukkan bahwa perekonomianpada masa Hindia Belanda dibangun atas pandangan ideal pemerintah kolonial atassistem ekonomi liberal. Kedua surat kabar memberikan opini yang berbeda dalammenghadapi situasi zaman modern, sesuai dengan basis kultural masyarakat yangdiwakilinya. Boedi Oetomo mengutamakan modernisasi alat-alat produksi,pendidikan ekonomi, dan perbaikan tata kelola usaha, sedangkan SoearaMoehammadijah menunjukkan bahwa cara memperbaiki perekonomian masyarakatadalah berbasis sumbangan komunitas dan pendidikan moral.
ABSTRACT
This paper discussed the history of thought of the natives in the Dutch East Indies inbringing forward their economy amidst the situation of colonialism. The educatedmodern middle class of bumiputra emerged as a result of the Dutch Ethical Policy.This group then influenced the mindset of bumiputra on viewing the modern eco-nomic situation. The thought of this educated modern class can be traced from twoinfluential newspapers, such as Boedi Oetomo representing priayi and SoearaMoehammadijah representing santri. Using historical method, this paper showedthat the economy of the Dutch East Indies was projected from the ideal view of thecolonial government on a liberal economic system. Both newspapers provideddifferent opinions in dealing with the situation, according to the cultural basis ofthe society they represented. Boedi Oetomo prioritized the modernization of themeans of production, economic education, and improvement of business governance,whereas Soeara Moehammadijah showed that the way to improve the people'seconomy was based on community contributions and moral education."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2019
900 HAN 3:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Saleh Syafradji
Jakarta: Koperasi Jasa Informasi (KOPINFO), 1988
334 SYA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>