Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31559 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retty Retno Mustikaningrum
"Dari berbagai permasalahan yang ada mungenai Jepang, kami mencitapkan tema karya tulis yaitu, Polo Dasar Susunan Sosial masyarakat Tradisional mendasari Sistim Kepegawaian Perusahaan Jepang Modern. Dalam tema ini kami membahas susunan kemasyarakatan yang; bersifat tradisionil yang dapat dilihat dari susunan sosial koluarga Jepang di jaman permerintahan feodal Tokugawa (1603-1867), yang mampunyai pengaruh besar terhadap sistim kepegawaian perusahaan--perusahaan modern pada umumnya. Mungkin dapat dikatakan bahwa, pembahasan ini merupakan suatu studi pebandingan mengenai susunan sosial masyarakat Jepang pra--Perang Dunia II dan pasca peering dunia II. Mengenai hal hubungan sosial diantara organisasi perusahaan Jepang dapat dikatakan unik, karena ditandai oleh ciri rasa kebangsaan dan rasa kebersamaan yang kuat. Ada dua hal yang utama dalam hal ini yaitu, bahiwa anggota organisasi perusah aan memandang didinya bukan sebagai orang yang bebas atau berdiri sendiri, melainkan sebagai anggota dari sebuah keluarga besar yaitu paruahaan, yang dipimpin oleh seseorang yang diangap sebagai kepala keluarga."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S13771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"unsur budaya yang paling mudah dilihat yaitu dari pola pemukiman dan arsitekturnya."
902 JPSNT 21(1-2) 2014
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Saadah Soepomo
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997
303.4 SRI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Ekayani R.M.L.
Depok: ILUNI KWJ, 2006
303.495 6 TOB k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Iswary Lawanda
Jakarta: Wedatama Widya Sastra, 2004
299.56 IKE m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hinijati Widjaja
"Penelitian dan konservasi terhadap bangunan tradisional masyarakat keturunan Cina belum dilaksanakan pemerintah daerah Tangerang. Bangunan tradisional tersebut merupakan salah satu hasil kebudayaan, yang dapat meningkatkan peran pariwisata. Penelitian ini memfokuskan perubahan fungsi dan makna bentuk pola tata ruang rumah tradisional keturunan Cina dengan metode komparatif di lapangan. Penelitian ini dilaksanakan di dua unit ekologi yang berbeda yakni, di desa Marga Mulya Tanjung Kait dan kota Tangerang. Kedua tempat tersebut telah berubah tatanan sosial kulturalnya, karena berkembangnya lingkungan sekitarnya menjadi kawasan industri dan hunian yang padat. Dan perubahan pola pikir masyarakat keturunan Cina pada generasi baru yang lebih ke arah praktis dan modern.
Di rumah tradisional di kota mengalami perubahan yang besar karena adanya kebutuhan ruang untuk tempat tinggal anaknya yang baru menikah, sedangkan rumah tradisional di desa tidak terlalu mengalami perubahan yang berarti, karena demi menghormati amanat leluhur yang menginginkan rumah tradisionalnya tetap tidak boleh dirubah. Persamaannya terletak pada pembagian pola rata ruang bangunan tradisional yang mempunyai fungsi dan makna yang sama.
Secara umum penelitian ini bertujuan memberi masukan kepada PEMDA Tangerang, dengan mengidentifikasikan proses perubahan fungsi dan makna pada rumah tradisional masyarakat keturunan Cina di Tangerang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10176
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Anwar
"Kepercayaan memberikan pengaruh besar pada kehidupan masyarakat tradisional. Animisme merupakan wujud awal dari kepercayaan, yang membentuk kegiatan penyembahan roh. Pandangan tersebut mengakar pada penataan ruang kampung. Maka dalam penelitian ini saya coba mengkaji bagaimana pengaruh kepercayaan animisme pads pola perkampungan. Untuk mendasari pengamatan, saya mengambil teori mengenai animisme dan mengadakan pendekatan ruang terhadap konsep tersebut juga pemahaman akan pola perkampungan tradisional. Setelah mengidentifikasi lima pola kampung, saya menganalisis beberapa faktor penting yaitu kondisi geografis daerah, unsur ruang kampung dan pola kampung yang ada serta proses perkembangan poly kampung tersebut.
Berdasarkan hasil analisis, saya mengambil kesimpulan dari persamaan dan perbedaan yang ada diantara ke lima kampung. Sebagai kesirnpulan, ternyata kondisi geografis daerah mendasari penggunaan lahan yang membentuk zoning kampung. Persepsi ruang dalam kepercayaan diekspresikan dalam wujud unsur nuwg kampung. Penataan unsur tersebut membentuk pola kampung, walau saya belum dapat membuktikannya pads beberapa contoh kasus yang saya ambil. Namun saya belum dapat ineramuskan suatu pola yang mapan sebagai generalisasi dari analisis data terhadap teori yang mendukung.
Sebagai saran, saya mengharapkan agar pemikiran ini dapat mendorong pemikiran teori yang lebih dapat menjelaskan generalisasi kondisi kampung bagi pengembangan arsitektur tradisional Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"the baduy community has been living according to their ancestor's strich rules in the south part of banten since 600 years ago. although they live not far from modern culture, yet they still maintain their traditional culture. research was done to describe indigenous knowledge of baduy which related to agricultural practice and forest conversation . considering the limited forest area and the fast growing of the population which resulted in severe land degradation, the slash and burn cultivation is not a sustainable practice and can no longer maintain their subsistence . therefore, to preserve their unique culture, some improvement should be adopted for their agricultural practice such as adding organic fertilizer. however, in order to be effectively implemented the decision should be made by the community themselves and should be harmoniously in accordance with their culture."
302 JSI 15:1 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Susanti
"Modernisasi sukar diartikan secara khusus, karena masing-masing lembaga yang berkembang menurut sejarah di_sesuaikan dengan fungsi-fungsi untuk peningkatannya. Jadi masing-masing ahli dalam bidangnya cenderung mengartikan modernisasi sesuai dengan bidang penelitiannya.Misalnya ahli politik dapat memberikan arti moder_nisasi dilihat dari perubahan sewaktu sistem-sistem kewi_bawaan suku dan desa,yang tradisionil digantikan dengan sistem-sistem penilihan umum kepartaian, perwakilan dan birokrasi pegawai negeri. Ahli pendidikan dapat memberi_kan arti modernisasi dilihat sewaktu ketrampilan untuk membawa hasil-hasil ekonomi. Ahli dalam bidang religi da_pat memberikan arti modernisasi dilihat sewaktu sistem_-sistem kepercayaan sekunder mulai menggantikan agama-aga_ma tradisionilitis. Dan banyak lagi ahii-ahli yang berpen_dapat sesuai dengan penelitiannya..."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S13538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>