Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141836 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Adapun tujuan dari penganalisisan alur dan tokoh yang terdapat dalam novel ini, adalah agar dapat memperoleh pemahaman yang lebih jelas lagi mengenai isi cerita novel Nogiku No Haka dan sekaligus agar dapat memahami fungsi dari alur dan tokoh sebagai bagian yang mendukung keseluruhan novel Nogiku No Haka. Untuk maksud itu, maka metode penelitian yang digunakan adalah Metode Deskriptif - Analisis dengan pendekatan intrinsik yaitu pendekatan atas unsur-unsur formal yang membangun karya sastra itu. hasil penganalisisan alur dan tokoh novel Nogiku No Haka ini menunjukan bahwa ceritanya ditampilkan dengan alur sorot balik dengan pengungkapan peristiwa yang sudah terjadi oleh tokoh Masao., sedangkan dilihat dari struktur alurnya, cerita ini hanya sampai pada tahap perceraian dengan kematian tokoh Tamiko. Mengenai tokoh-tokohnya, ada tiga tokoh penting dalam cerita ini yakni Tamiko sebagai tokoh sentral (utama), kernudian Masao dan lbu Masao sebagai tokoh bawahan, yaitu tokoh yang kehadirannya sangat diperlukan untuk menunjang tokoh utama. Mengenai penokohannya, ditampilkan dengan cara analitik (langsung) dan juga dengan cara dramatik (tidak langsung)."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wening Gayatri
"Setelah menyelesaikan masa kuliah di Seksi Jepang, Jurusan Asia Timor,. Fakultas Sastra Universitas Indone_sia, tergerak hati penulis untuk mencoba menterjemahkan suatu karya sastra Jepang modern. Maksud hati ini makin kuat oleh ucapan H. B. Jassin {1976:18), bahwa menterjemahkan buku-buku sastra dunia ke bahasa Indonesia sa_ma artinya dengan memperkaya kesusastraan Indonesia dan mempercepat perkembangannya. Penterjemahan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan sebuah karya sastra Jepang modern kepada masyarakat In_donesia, agar dapat dimanfaatkan untuk menyelami alam pikiran dan keadaan masyarakat di mana karya tadi dila_hirkan. Hingga saat ini, telaah sastra terhadap karya-karya sastra Jepang masih sedikit sekali dilakukan di Indonesia. Oleh sebab itu, usaha-usaha memperkenalkan karya sastra dari negeri itu penting untuk dikembangkan terus agar minat untuk melakukan penelaahan tersebut juga dapat meningkat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Chodidjah
"Dalam perkembangan kesusastraan modern Jepang, khususnya pada masa setelah perang, telah lahir corak baru dalam aliran sastra yang berbeda dengan hasil karya sastra sebelumnya. Hal ditandai juga dengan munculnya pengarang-pengarang barn dengan berbagai karyanya. Endo Shusaku, disebut sebagai novelis Katolik, dengan novelnya Chinmoku juga memperlihatkan sebuah hasil karya sastra yang populer, tidak saja di negeri Jepang sendiri, tetapi juga di berbagai negara lainnya. Endo Shusaku dalam novel Chinmoku menggamharkan periode sejarah Jepang yang dikenal dengan abad Kristen di Jepang yaitu pada abad ke-17. Dengan menggunakan beberapa catatan sejarah, Endo merangkai cerita ini dengan sangat ahli, sehingga menjadi cerita yang sangat mengharukan dan sangat mencerminkan sisi kemanusiaan. Analisis mengenai tokoh utama novel ini yang mengalami dilema dan pergolakan batin yang sangat berat dilakukan dengan menggunakan metode penelitian pustaka. Adapun pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologi yaitu teori psikologi Carl Gustav Jung, yang dibatasi hanya mengenai konsep Self dan Gambaran Allah (Imago Del). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan memahami latar belakang tindakan murtad yang dilakukan oleh tokoh utama novel Chinmoku ini. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan teori tersebut, diketahui bahwa latar belakang tindakan murtad yang dilakukan oleh pendeta Rodrigues adalah ungkapan rasa cinta kasihnya terhadap umat Kristen Jepang, dengan kata lain, ungkapan rasa cinta kasihnya terhadap sesama manusia. Dengan penerapan teori Jung ini sekaligus dapat dibuktikan bahwa Gambaran Allah terdapat dalam jiwa Rodrigues. Dengan demikian, kalau dikatakan bahwa karya sastra merupakan hasiI renungan pengarang terhadap hidup dan kehidupan ini, maka dapat dikatakan pula bahwa gagasan yang terdapat dalam novel Chinmoku karya Endo Shusaku tersebut merupakan hasil renungannya mengenai persoalan kehidupan manusia yang dihadapinya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes
"Skripsi ini berfokus pada analisis kondisi psikologis tokoh Tomo dalam novel Onnazaka karya Enchi Fumiko. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan studi kepustakaan. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan kondisi psikologis tokoh Tomo dalam novel tersebut dan aspekaspek yang mempengaruhi tingkah lakunya berdasarkan analisis unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra serta beberapa teori psikologi sosial seperti teori kepribadian Freud, teori peran, dan teori rangsang balas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi psikologis tokoh Tomo dalam novel tersebut dipengaruhi oleh pertentangan antara perannya sebagai istri yang patuh di bawah doktrin sistem ie dengan rasa lelah, marah, dan benci sebagai wujud naluri alami perempuan yang diperlakukan semena-mena oleh suaminya.

This study is focused in the psychological analysis of Tomo character in Enchi Fumiko's Onnazaka novel. The method of this study is analysis descriptive based on literature studies. The purpose of this study is to explain about Tomo character's psychological condition in the novel and the aspects which influence her behavior based on analysis of literature's intrinsic and extrinsic element and also some social psychology theory like Freud's personality theory, role theory, and stimulus response theory. The result of this study shows that Tomo character's psychological condition in that novel is influenced by conflict between her role as an obedient wife under ie system doctrine with her tired, angry, and hate feeling as natural feeling of a woman who has treated bad by her husband."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S414
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ambar Wahyuningtyas
"Skripsi ini membahas tentang krisis identitas yang dialami oleh Niki Jumpei, bagaimana ia memecahkan masalah itu, sampai ia berhasil mendapatkan identitas baru selama berada dalam tawanan dan menjadi pekerja paksa di sebuah desa miskin di daerah berpasir dalam novel Suna no Onna karya Abe Kobo. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pedekatan strukturalisme dan metode penelitian kepustakaan.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah Niki Jumpei mengalami sebuah keruntuhan identitas, dan ia mendapatkan sebuah kebebasan seorang individu yang berkuasa atas dirinya sendiri sebagai bentuk identitas barunya.
The focus of this study is crisis in identity of Niki Jumpei, how he solved the problem, until he found a new identity when he is trapped and done a communal slavery in the poor village at the desert in Abe Kobo?s novel, Suna no Onna. This research is descriptive analysis, and the data were collected by the theory of strukturalism.
The result of this research are the protagonist, Niki Jumpei, has a crisis of identity and then he can find his new self. He becomes free and has a freedom to do anything and the others can not interfere with his decision.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13703
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11376
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idah Hamidah
"Tesis ini memfokuskan din pads strategi kesantunan tindak tutur direktif dalam novel bahasa Jepang. Novel yang digunakan sebagai amber data adalah catatan harian penulisnya, berjudul Ichi Rittoru no Namida `One Litre of Tears' karya Kito Aya yang diterbitkan pads Februari 2005 (17 Heisei).Penelitian ini bertujuan menemukan strategi kesantunan direktif di dalam novel. Melalui ancangan kualitatif dengan metode analisis kontekstual, ditemukan lima strategi kesantunan untuk menyatakan direktif, sesuai dengan yang diaj ukan oleh Brown & Levinson (1987), antara lain: (1) bald on record (Iangsung), (2) on record dengan kompensasi kesantunan positif, (3) on record dengan kompensasi kesantunan negatif, (4) off record (samar-samar), dan (5) bertutur di dalam hati (diam).Strategi kesantunan direktif secara terus terang direalisasikan melalui pemarkah gramatikal [kudasai], [Â?te], dan [- to goran]; penggunaan fatis [ne] dan [yo]. Strategi kesantunan direktif dengan kompensasi kesantunan positif direalisasikan melalui promise, include both S & H in the activity, intensify interest to H, give reason, assert or presuppose S's knowledge of and concern for H's wants, dan give gift. Strategi kesantunan direktif dengan kompensasi kesantunan negatif direalisasikan melalui penggunaan questions & hedge, impersonal ae S & H, dan be conventionally indirect. Strategi kesantunan direktif secara samar-samar direalisasikan melalui use ellipsis, be vague, dan give hints. Kesantunan direktif dalam hati direalisasikan dengan diam. Dari kelima strategi kesantunan direktif tersebut, ditemukan bahwa strategi yang cenderung lebih banyak digunakan adalah kesantunan direktif positif. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan untuk penelitian selanjutnya dalam bahasa Jepan.

This thesis focuses on politeness strategy of directive speech act in Japanese novel Ichi Rittoru no Namida (One Littre of Tears) written by Kito Aya. This primary data source is the writer's journal, published on February 2005 (17 Heisei). Applying qualitative approach and contextual analysis method, it is found out that there are five politeness strategies to perform directive speech act, as proposed by Brown & Levinson (1987). They are (1) bald on record, (2) positive politeness, (3) negative politeness, (4) off record, and (5) silent strategy. The first strategy is realized by grammatical marker [kudasai], He], and [Â?te goran]; phatic expression [ne] and [yo]. Second strategy is realized by making promise, including both S & H in the activity, intensifying interest to H, giving reason, asserting or presupposing S's knowledge of and concern for H's wants, and giving gift. Third strategy is realized by using hedge and questions, impersonalizing S & H, and being conventionally indirect. The fourth strategy is realized by using ellipsis, being vague, and giving hints. Silent strategy in directive politeness is realized by saying nothing. The finding shows that positive politeness tends to be used more frequently. The finding of this research serves as the synchronic linguistic data for further research in the topic."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25877
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tatat Haryati
"Penelitian ini berfokus pada upaya menjelaskan gambaran penduduk lansia masyarakat Jepang yang tercermin melalui pemberlakuan sistem penanggulangan ledakan penduduk lansia dalam novel Ginrei no Hate karya Tsutsui Yasutaka. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan penyajian dalam bentuk deskripsi. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini bertumpu pada teori sosiologi sastra Rene Wellek dan Austin Warren, dan teori parodi konseptual Linda Hutcheon.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan latar belakang pemberlakuan sistem penanggulangan ledakan penduduk dalam teks dan menemukan unsur-unsur teks yang diparodikan. Sumber data yang digunakan adalah novel Ginrei no Hate karya Tsutsui Ysutaka yang diterbitkan pada tahun 2006 oleh Shinchousha, Tokyo. Dari analisis terhadap novel Ginrei no Hate ditemukan bahwa pemberlakuan sistem penanggulangan ledakan penduduk lansia dalam teks merupakan realitas sosial yang disimpangkan dari realitas sosial yang terjadi sesungguhnya. Gambaran realitas sosial nampak dari penggunaan metode artistik oleh pengarang.
Pemberlakuan sistem penanggulangan ledakan penduduk lansia dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk 1. menyeimbangkan penduduk lansia dan penduduk muda; 2. mengurangi beban ketergantungan penduduk lansia terhadap penduduk produktif; dan 3. menjaga sistem pensiun yang sudah tertata. Selanjutnya, unsurunsur parodi yang terkandung dalam teks adalah: 1. pengkreasian ulang berupa peniruan yang berbeda dari novel Batoru Rowaiaru; 2. kritik terhadap sistem perlindungan dan perawatan lansia yang diterapkan oleh pemerintah, masyarakat dan keluarga; 3. cemoohan dan olok-olok terhadap kebijakan perawatan lansia kunjungan rumah bagi lansia pikun dan netakiri, serta penanganan sistem pensiun yang dilakukan pemerintah dan masyarakat. Ketiga unsur parodi ditemukan dalam bentuk ironik dan satirik dalam teks."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Setiyowati
"Analisis mengenai latar sosial, latar fisik, latar waktu, serta hubungan antara latar dengan tokoh, penokohan, dan alur novel Dan Perang pun Usai karya Ismail Marahimin bertujuan untuk membukikan bahwa latar merupakan unsur yang paling menonjol. Dalam penelitian di atas penulis menggunakan pendekatan ekstrinsik dan intrinsik. Pendekatan ekstrinsik digunakan penulis dalam membahas latar sosial, latar fisik, dan latar waktu Dan Perang pun Usai. Dalam analisis tersebut penulis membahas ketiga latar novel itu dengan mengacu pada sejarah bangsa Indonesia atau khususnya pada masa penjajahan Jepang. Pendekatan intrinsik dipakai penulis dalam membahas hubungan latar Dan Perang pun Usai dengan unsur fiksi lainnya, yaitu tokoh, penokohan, dan alur. Jadi, pendekatan ini mengkhususkan diri pada unsur karya itu sendiri. Hasil analisis menunjukkan bahwa ciri khas novel Dan Perang pun Usai adalah menggunakan acuan sejarah sebagai sumber utamanya. Hal ini terlihat jelas dari latarnya. Cerita terjadi pada masa penjajahan Jepang di Indonesia, dan mengambil tempat di daerah Teratak Buluh, Riau. Keadaan sosial yang digambarkan dalam novel tersebut sangat mendekati realitas. Selain mengandung unsur politik, sejarah, dan sosial budaya, latar novel Dan Penang pun Usai juga. menyokong unsur fiksi lainnya, yaitu tokoh dan alur. Keadaan, tempat, dan suasana dalam cerita memberikan gambaran kepada pembaca akan watak tokoh dan tindakan tokoh. Alur Dan Perang pun Uati tidaklah tunggal; alurnya bercabang-cabang dan banyak alur bawahan dari tiap-tiap tokohnya. Keadaan alur yang tidak tunggal dan bercabang_-cabang sejalan dengan suasana perang dalam cerita yang penuh kemelut. Alur bawahan tersebut membuat latar sosial novel tersebut bervariasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S11156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endo, Shusaku, 1923-1996
New York: Harper & Row, 1982
895.635 SHU s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>