Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112948 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lita Dwiyana Rocharpriyati
"Penelitian mengenai Bahasa Iklan Jepang sebagai sebuah tinjauan morfo-semantie dan gaya bahasa telah dilakukan untuk skripsi mencapai gelar sarjana sastra. Tujuannya ialah untuk memberi gambaran apa dan bagaimana Bahasa Iklan Jepang itu dilihat dari eudut Pandang ilmu Linguistik. Penelitian ini menggunakan metode dekakriptif yang menggunakan metode studi kepustakaan dan metode penelitian terhadap media iklan khususnya media iklan cetak. Hasil dari penelitian ini berupa kesimpulan_-kesimpulan yang berusaha memberi gambaran apa dan bagaimana Bahasa Iklan Jepang itu dan terakhir penelitian ini juga merupakan tinjauan morfo-semantie dan gaya bahasa terhadap Bahasa Iklan Jepang. Kesimpulan-kesimpulan itu sebagai berikut: (a) 1. Bahasa Ikian Jepang adalah Bahasa Jepang yang dipakai dalam pesan-pesan penjualan - Copy iklan atau CM - iklan Jepang. Bahasa Jepang yang dipakai dalam paean-paean penjualan ini sebagai bahasa penggerak manusia bertujuan menggunakan kemampuannya untuk membangkitkan tindakan manusia. (b) Bahasa Iklan Jepang merupakan bidang retorika bahasa. Retorika dalam Bahasa Iklan Jepang merupakan retorika pengaruhen atau retorika persuasi. (c) Bahasa Iklan Jepang selain harus memenuhi kaidah-_kaidah tata bahasa yang dimiliki Bahasa Jepang pada umumnya, Bahasa Iklan Jepang juga harus memenuhi prasyarat bahasa iklan yang baik yaitu: bahwa kalimat-kalimat pada iklan itu harus 1) tampak oleh meta dan terdengar oleh telinga; 2) dibaca atau didengar sampai akhir; 3) diisi kebajikan dan simpati; 4) kesan yang ditinggalkan terus berlanjut, sampai kapanpun tidak terlupa; 5) orang yang membaca atau mendengar, sebagi hasilnya bertindak sesuai dengan keinginan pemasang iklan tersebut. (d) Bahasa Iklan Jepang menggunakan keragaman akeara Jepang, yaitu huruf Kanji, Hiragana, Katakana, dan huruf latin/alfabet untuk memenuhi prasyarat bahasa iklan yang baik. (e) Ciri khas Bahasa iklan Jepang yang menonjol terutama pada bagian cacth phrase--nya adalah pemakaian tanda Baca titik-koma yang bertujuan menonjolkan penampilan iklan sehingga menarik perhatian pembacanya. Pemakai_an tanda titik-koma ini membentuk kalimat-kalimat pendek yang sederhana susunan tata-bahasanya, bahkan ada kecenderungan kalimat-kalimat dalam Bahasa Ikian Jepang menyerupai kalimat-kalimat percakapan sehari-hari. (f) Kesederhanaan vokal dasar Bahasa Jepang yang sangat erat hubungannya dengan permainan kata-kata atau Goroawase yang sering dipakai dalam Bahasa Iklan Jepang. Kesederhanaan vokal Bahasa Jepang inilah yang memungkinkan perbendaharaan kosa-kata Bahasa Jepang banyak memiliki kata-kata yang sama/mirip bunyi tetapi berbeda arti atau tulisan (Doonigigo dan Ruijionigigo) (g) Bahasa Iklan Jepang juga banyak menggunakan kekayaan khasanah Onomatopoeia (Giseigo) yang dimiliki Bahasa Jepang untuk membentuk kalimat-kalimat pendek yang memberikan kesan yang kuat dan menarik perhatian konsumennya. (h) Analisa yang melahirkan kesimpulan keenam dan kesimpulan ketujuh, apabila ditilik dari cabang bidang ilmu Linguistik tertentu, merupakan sebuah tinjauan Morfo-Semantic karena menitik beratkan pada pembahasan kosa-kata dengan makna yang dimilikinya atau arti yang lahir seteiah pemakaiannya dalam kalimat. Sedangkan analisa yang melahirkan kesimpulan kedua merupakan tinjauan gaya bahasa terhadap Bahasa Iklan Jepang, karena menilik Bahasa Iklan Jepang sebagai bidang retorik6 bahasa. Gaya bahasa pada Bahasa Ikian Jepang adalah gaya bahasa pengaruhan atau gaya bahasa persuasi yaitu cara menggunakan bahasa dengan tujuan mempengaruhi orang secara halus agar bertindak sesuai dengan keinginan kita. Jadi penelitian terhadap Bahasa Iklan Jepang ini juga merupakan sebuah tinjauan Morfo-semantis dan gaya bahasa terhadap Bahasa Iklan Jepang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yesy Tri Cahyani
"Penelitian mengenai Metafora pada Tajuk Iklan Berbahasa Jepang ini, bertujuan awal untuk mengetahui makna metaforis dan kata-kata yang mengandung metafora yang digunakan dalam teks iklan khususnya bagian tajuk iklan media cetak berbahasa jepang. Analisis dilakukan pertama dengan mengumpuikan sumber data, lalu masing-masing data dipahami, sebelum memisahkan kata yang mengandung metafora dengan kata yang tidak mengandung metafora pada tajuknya. Setelah itu melalui teori Analisis Komponen Makna dan Hiejima Ichiro, kemiripan komponen-komponen tambahan kata metafora dengan hal yang merupakan perbandingannya akan menjadi makna metaforis yang merupakan makna akhir yang telah berubah dan makna awal yang dikandung oleh kata metafora tapi masih ada benang merah antara makna akhir dan makna awal. Hal ini tentu tidak terlepas dari konteks dan situasi masing-masing iklan. Satu buah kata metafora pada bagian tajuk dari iklan media cetak mampu untuk menunjukkan pesan yang ingin disampaikan, karena kata metafora ini sangat kaya akan makna. Hal ini terlihat dari hasil-hasil jumlah kata metafora yang ada dalam tajuk masingmasing iklan media cetak yang diambil sebagai sumber data, berjumlah satu atau paling banyak dua buah kata metafora. Dengan melihat suatu kata yang dipakai untuk menyampaikan pesan dalam berkomunikasi, kita bisa mengetahui pola pikir, pandangan, juga budaya dari suatu masyarakat tertentu. Untuk penelitian lebih lanjutnya mengenai makna metafora dan hubungannya dengan iklan, akan banyak didapati hal-hal menarik, misalnya : meneliti perbandingan pemakaian kata metafora dalarn Iklan berbahasa Jepang dengan iklan serupa tetapi dalam bahasa kita."
2000
S13938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Erlangga, 1999,
495.6 JAP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Milda Iralia Gustia Emza
"Sebagai alat komunikasi, manusia menggunakan bahasa untuk menyampaikan apa yang dirasakan, dipikirkan dan diketahuinya kepada orang lain. Produsen sebagai pengirim menggunakan iklan untuk berkomunikasi dengan konsumen sebagai penerima melalui media massa. Iklan baris merupakan salah satu jenis iklan pada media cetak; berbentuk mini, menggunakan huruf berukuran kecil, hanya terdiri atas beberapa baris, dan kata-kata yang digunakan banyak berupa unsur bahasa yang mengalami proses abreviasi. Abreviasi adalah proses pemendekan suatu leksem atau kombinasi leksem yang hasilnya disebut kependekan. Kependekan terdiri atas lima jenis, yaitu singkatan, penggalan, akronim, kontraksi, dan lambang huruf. Bagaimanakah kependekan yang terdapat dalam teks iklan baris bahasa Perancis ?
Penelitian abreviasi dalam teks iklan baris bahasa Perancis ini akan tnengungkapkan hal tersebut. Data kependekan diperoleh dari 400 buah iklan baris I_immobiIier yang terdapat dalam sejumlah surat kabar berbahasa Perancis Le Monde dan analisisnya ditekankan pada jenis, proses pembentukan, serta efisiensi kependekan tersebut.
Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam 400 buah iklan baris tersebut terdapat 225 buah kependekan dengan frekuensi 2392. Kependekan dengan persentase tertinggi adalah kependekan jenis penggalan (58,66%) yang terjadi karena proses pengekalan suku kata pertama dan huruf pertama suku kata kedua, sedangkan kependekan dengan persentase terendah adalah akronim (0%), atau dengan kata lain kependekan jenis akronim tidak ditemukan dalam data. Ditinjau dari faktor penghematan unsur bahasa dan kejelasan amanat, penyampaian amanat dalam teks ikian baris ini sudah diusahakan seefisien mungkin. Namun dilihat dart munculnya variasi kependekan pada sejumlah leksem, dapat dikatakan bahwa pihak media kurang konsekuen terhadap bentuk kependekan yang digunakannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marselina
"Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Produsen menggunakan iklan untuk berkomunikasi dengan konsumen potensialnya melalui pesan-pesan mereka. Dewasa ini, majalah-majalah berbahasa Perancis memuat banyak iklan komersial Perancis bernaskah singkat. Iklan bernaskah Singkat ini mempunyai struktur ujaran yang bervariasi. Dari kenyataan inilah, penulis tertarik untuk meneliti struktur ujaran iklan komersial Paranoia bernaskah singkat. Untuk penelitian ini, penulis memakai teori komunikasi dan teori-teori sintaksis seperti satuan-satuan sintaksis, kalimat minimal, kalimat nominal, ekspansi dan jenis--jenis kalimat. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur ujaran iklan komersial bernaskah singkat ini sangat bervariasi. - Kelompok ujaran berstruktur kalimat lengkap didominasi oleh struktur kalimat sederhana SP (kalimat minimal) dengan satu E, yaitu : S P E ; S P E-->E1 ; S P E->E1 El ; S P->El E ; S P->El E->El ; (E1->E2)<-S P E->El ; E S P ; Kelompok ujaran berstruktur kalimat tak lengkap didominasi oleh gabungan dua S N. Gabungan dua S N ini mempunyai lima variasi yaitu : [(det+N), (det+N)] ; [(det+N+S. Preposisional), (det+N+S.Preposi_sional)] ; [(det+N+S. Preposisional), (det+N+S.Ajektival)] ; [(N), (det+N+Sintagma preposisional)] ; E(N), (det+N+Proposisi)] ; Dalam penelitian ini, dapat terlihat bahwa struktur yang paling dominan adalah gabungan dua 5 N dengan struktur [(N), (det+N+Modifikator)] yang termasuk dalam kelompok yang kedua yaitu kelompok ujaran berstruktur kalimat tak lengkap. (N) diisi oleh merk produk yang dipromosikan ; (det+N+Modifikator) diisi oleh keterangan dari produk yang dipromosikan. Modifikator yang sering digunakan adalah bentuk sintagma preposisional dan proposisi. Dalam iklan bernaskah singkat ini, unsur-unsur bahasa tidak banyak digunakan untuk mendeskripsikan produk, oleh karenanya acuan memainkan peranan yang penting agar komuni_kasi periklanan cetak tetap dapat berjalan lancar. Penghe_matan bahasa dilakukan mengingat daya ingat manusia sangat terbatas. Selanjutnya, dari jenis produk yang dipromosikan, iklan komersial Perancis bernaskah singkat ini didominasi oleh iklan parfum. Akhir kata, diharapkan analisis ini dapat menjadi masukan bagi bidang sintaksis dan dapat membantu dunia periklanan Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S14534
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taniguchi, Goro, compiler
Tokyo Taniguchi Information office 1987
RB 495.63 T 34 k II
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Wiwy K.Hanapie. Abstrak sbb. Sebenarnya saya pernah membuat laporan mengenai partikel penyambung te ini dalam rangka memenuhi tugas tingkat V. Akan tetapi pada waktu itu, wktu yang diberikan sangat mendesak sekali dan buku-buku reference agak kurang, maka hasilnyapun tidaklah dapat dikatakan sebagai suatu hasil riset. Oleh karena itulah timbul keinginan untuk mengadakan penyelidikan dalam bidang yang sama sekali lagi. Sayapun sadar bahwa skripsi ini tidaklah merupakan sesuatu hal yang unggul, akan tetapi bila dibandingkan dengan laporan yang lalu dapatlah dikatakan lebih mendalam. Dengan maksud ingin memperdalam partikel penyambung te tersebut, saya datang ke Jepang. Disini saya mencoba memeriksa bermacam-macam buku reference. Dalam kenyataan, pada buku-buku pelajaran tatabahasa sekolah atau buku-buku pegangan mengenai partikel pada umumnya, hanyalah diuraikan sedikit saja mengenai hal-hal yang penting dalam tatabahasa Jepang pada bidang arti dan bidang penggunaanya."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1973
S14036
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurina Setiawati Setijono
"Skripsi ini membahas iklan sebagai salah satu bentuk komunikasi. Dalam iklan di majalah sering terlihat adanya penggunaan merek dalam salah satu unsur teks ikian, yaitu judul. Dalam hal ini ternyata merek yang terdapat dalam judul teks iklan tersebut merupakan sebuah bentuk bahasa yang maknanya mewakili makna bentuk bahasa lain berdasarkan kontiguitas makna. Gejala ini adalah apa yang disebut sebagai metonimi. Penulis tertarik untuk meneliti mengenai metonimi lebih lanjut, karena ia ingin mengetahui jenis metonimi yang ada dan paling banyak dipergunakan dalam judul teks iklan. Datanya diambil secara acak dari beberapa teks iklan yang dikategorikan sebagai iklan produk minuman. makanan, kendaraan, barang elektronik dan elektrik, serta kosmetik dan parfum. Teori yang dipergunakan untuk menganalisis data tersebut adalah teori semantik dan teori metonimi, serta ditunjang teori komunikasi. Teori wacana dan teori iklan. Setelah menganalisis data berdasarkan teori-teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam judul teks iklan terdapat dua jenis metonimi, yaitu metonimi yang menyebutkan tempest. produksi untuk mewakili produk yang dibuat di tempat tersebut dan yang menyebutkan wadah untuk mewakili isi. Selain itu ditemukan dua jenis metonimi lain yang tidak terdapat dalam teori, yaitu metonimi yang menyebutkan merek dagang produk untuk mewakili produk, serta metonimi yang menyebutkan teknologi untuk mewakili produk juga . Diantara ke-empat jenis metonimi tersebut, yang paling dominan adalah metonimi yang menyebutkan merek dagang produk untuk mewakili produk. Jika kita kembali pada apa yang telah dikemukakan di kerangka teori, maka hal di atas mengungkapkan bahwa pemakaian merek dagang suatu produk dapat mendukung sifat persuasif iklan. Sedangkan ditemukannya dua jenis metonimi baru tersebut sesuai dengan teori yang mengungkapkan adanya kemungkinan untuk mengembangkan jenis-jenis metonimi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyan Indraputra
"Setelah penulis melakukan penelitian secara deskriptif dan menerjemahkan secara langsung kata tanya dore, doko dan do_chira ke dalam BI, penulis berkesimpulan; Dore, doko dan dochira yang disebut girmonshi atau interogativa, menurut istilah umumnya dalam BI disebut kata tanya adalah kata yang berfungsi menggantikan sesuatu yang ingin di_ketahui oleh pembicara atau mengukuhkan apa yang ingin diketa_hui pembicara. Apa yang ingin diketahui dan apa yang dikukuhkan itu disebut anteseden yang selamanya berada di luar kalimat pertanyaan. Oleh karena itu, biasanya kata tanya digunakan di_dalam kalimat pertanyaan, dan secara formal bentuk kalimat pertanyaan BJ selalu ditandai dengan ka yang disebut gimon no Joshi yaitu partikel pada akhir kalimat yang mengekspresikan pertanyaan. Anteseden tersebut yang selamanya berada di luar kalimat pertanyaan adalah sesuatu yang menggantikan benda. Ben_da yang dimaksud disini dapat mewakili tempat atau orang. Oleh .karena itu, kata tanya dore, doko dan dochira disebut daimeishi yaitu kata yang menggantikan kata benda. Kata tanya dore, doko dan dochira, secara sintaksis muncul bersama dengan partikel yang selalu berada dibelakangnya se_hingga artinya dapat terlihat di dalam konteks. Arti yang dimaksud disini adalah padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis atau yang disebut dynamic equivalence, yaitu suatu penerje_mahan yang lebih mengutamakan penyampaian amanat. Amanat adalah pesan yang terdapat dalam teks yang ingin disampaikan aleh Bsu ke Elsa."
1985
S13859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Indah Natalia
"Analisis Ideologi dalam Iklan Produk Pencoklat Kuiit dan Pemutih ICulit. (Di bawah bimbingan Dr, Lilawati Kurnia). Fakultas llmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005. Dalam skripsi ini saya menganalisis ideologi yang terdapat pada iklan produk pencoklat kulit dan pemutih kulit. Dalam menganalisis iklan-iklan tersebut, saya menggunakan pendekatan praktis dan teoretis. Pendekatan praktis saya lakukan dengan menganalisis tiga produk pencoklat kulit dan tiga produk pemutih kulit. Sebagai pendekatan teoretis, saya menggunakan teori semiotik Roland Barthes dan teori mitos kecantikan Naomi Wolf. Iklan merupakan sebuah wilayah simbolik yang dapat digunakan dengan baik dalam analisis ideologi. Penyaji iklan tidak sekedar menjual produknya, tetapi sekaligus menjual sistem pembentukan ide yang berlapis-lapis, terintegrasi dan terproyeksi ke dalam citra produknya. Ideologi yang tersirat dalam iklan-iklan tersebut adalah ideologi kapitalisme dan ideologi patriarki. Namun demikian, kedua ideologi ini tampil dengan cara yang indah, sehingga masyarakat nyaris tidak menyadari keberadaan mereka dalam sebuah iklan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S14789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>