Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65537 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arti Ekawati
"According to Roland Barthes (The Death of the Author), a text is embedded in many layers of text and context, it is called intertextuality. Intertextuality will be analyzed in the modem fairytales of Michael Ende Morro. It will be shown in this thesis the many texts and contexts surrounding the story of a girl whose name is Morro. The story shows also the function and role of the fantasy in modem fairytales."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Rae Santoso
"Penelitian mengenai unsur-unsur pendidikan moral dalam dongeng dilakukan terhadap delapan dongeng Lev Nikolaevic Tolstoj yang terdapat dalam Kumpulan Karya dalam Dua belas Jilid) , tujuannya ialah untuk menganalisis pendidikan moral dan pesan-pesan moral yang terdapat dalam delapan dongeng tersebut. Penelitian dilakukan dengan cara menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang berkaitan dengan bahan dan tujuan penelitian. Pertama adalah menjelaskan pengertian dan ciri-ciri dongeng secara umum, lalu dilanjutkan dengan menganalisis unsur-unsur pendidikan moral dalam penokohan, tema, serta amanat dari delapan dongeng yang menjadi bahan penelitian. Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan intrinsik dengan metode penelitian berupa analisis deskriptif. Hasil yang didapat dari penelitian yang telah dilakukan adalah bahwa unsur-unsur pendidikan moral terdapat dalam penokohan, tema dan amanat dongeng."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiah Mustika Dewi
"Sastra gotik adalah narasi bertema gelap yang menampilkan fenomena menakutkan dan kekacauan. Seiring berjalannya waktu, sastra gotik kuno berkembang dan beralih menjadi sastra gotik kontemporer. Salah satu representasi sastra gotik kontemporer dalam kesusastraan Korea adalah dongeng karya Jo Yong berjudul Zombie Kid dan The Boy Who Fed on Nightmares. Dua dongeng ini merupakan dongeng bergambar dengan tema gelap untuk orang dewasa. Penelitian ini berfokus pada unsur-unsur gotik yang terkandung dalam kedua karya Jo Yong. Penulis memilah kalimat dan ilustrasi dalam kedua karya Jo Yong kemudian menganalisis unsur-unsur gotik apa yang terkandung dalam dongeng Zombie Kid dan The Boy Who Fed on Nightmares. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan unsur-unsur gotik yang terkandung dalam kedua dongeng Jo Yong. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif. Dari hasil analisis, penulis menemukan unsur-unsur gotik seperti body horror dan penggunaan mimpi buruk dalam kedua dongeng Jo Yong. Penulis mengklasifikasi dongeng Zombie Kid lebih didominasi dengan unsur horor, sedangkan dongeng The Boy Who Fed on Nightmares didominasi dengan unsur teror.

Gothic literature is a dark-themed narrative that presents the phenomena of awful and chaos. As time goes, Gothic literature developed into contemporary Gothic literature. A couple representations of contemporary gothic literature in Korean literature are Zombie Kid and The Boy Who Fed on Nightmares by Jo Yong. These two tales illustrate dark-themed fairy tales for adults. This study focuses on the gothic elements of both Jo Yong's tales. The writer sorts out sentences and illustrations in Jo Yong's works then analyses the gothic elements shown in Zombie Kid and The Boy Who Fed on Nightmares. The purpose of this study is to describe the gothic elements in Jo Yong's tales. The methods used in this research are descriptive and qualitative. Based on the results, the writer found gothic elements such as body horror and the use of nightmares in both of Jo Yong's tales. The author classifies that the Zombie Kid fairy tale is dominated by horror elements, while The Boy Who Fed on Nightmares is dominated by terror elements."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Baroroh
"
ABSTRAK
Penelitian Unsur-unsur didaktis dilakukan terhadap majalah Bobo tahun 1995. Tujuannya adalah untuk (i) mendeskripsikan tokoh dan penokohan dongeng (ii) mendeskrip_sikan tema dan amanatnya (iii) mendeskripsikan unsur-unsur didaktis berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
Langkah-langkah penelitian yang penulis lakukan adalah mengumpulkan dongeng-dongeng majalah Bobo tahun 1995, membaca dongeng-dongeng tersebut, menentukan dongeng-dongeng yang akan dianalisis, dan mencari unsur didaktisnya berdasarkan analisis tokoh, penokohan, tema, dan amanatnya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode induktif yakni melakukan analisis terhadap semua data terlebih dahulu, baru kemudian menarik kesimpulan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis deskriptif yaitu menganalisis dongeng-dongeng yang sudah dipilih sebagai data melalui analisis tokoh, penokohan, tema, dan amanat, dan kemudian memberi gambaran unsur-unsur didaktis yang diperoleh berdasarkan analisis di atas. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa unsur didaktis dalam dongeng-dongeng majalah Bobo tahun 1995, semuanya disampaikan melalui tokoh dan cerita itu sendiri.
"
1997
S10912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Zaeni Tasripin
"Penelitian mengenai tema dalam novel Asywak (1947) yang ditulis oleh Sayyid Qutb (1906-1966). Tujuannya adalah untuk membuktikan adanya unsur-unsur romantisme dalam tema dan unsur-unsur intrinsik lainnya. Kerangka teori yang digunakan adalah romantisme dalam fiksi. Romantisme merupakan sebuah pendekatan kefilsafatan yang berkembang di Eropa menjelang akhir abad ke-18. Gagasan ini kemudian berkembang menjadi sebuah aliran kesusastraan yang mengutamakan perasaan, pikiran, dan tindakan spontanitas; aliran seni yang mengutamakan imajinasi, emosi, dan sentimen idealisme. Dalam fiksi, romantisisme diterjemahkan sebagai gagasan yang memuat semangat dan kerinduan yang besar terhadap alam, obsesi yang besar terhadap masa lalu, ketiadaan batas yang jelas antara mimpi dan realitas, cinta yang melankolik dan idealis, dan celaan terhadap kehidupan perkotaan dan kecintaan terhadap alam pedesaan. Analisis dilakukan melalui pedekatan struktural dengan melakukan penelaahan terhadap beberapa unsur-unsur intrinsik yang berperan panting dalam membangun gagasan-gagasan romantik secara integral dan memperhatikan koherensi antarunsur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa novel Asywak karya Sayyid Qutb merupakan novel bercorak romantik, dengan memuat beberapa unsur penting romantisme dalam tema dan unsur-unsur intrinsik lainnya. Dalam tema, terdapat gagasan obsesi dan kerinduan yang besar terhadap masa lalu, ketiadaan batas yang jelas antara mimpi dan realitas, cinta yang melankolik dan idealis, dan celaan terhadap kehidupan perkotaan dan kecintaan terhadap alam pedesaan. Sikap melankolik dan idealis dalam percintaan menjadi unsur romantisme yang paling mendominasi keseluruhan isi cerita, dan unsur penokohan beserta metode-metodenya menjadi unsur intrinsik yang paling banyak mendukung tema, dengan memuat unsu_r-unsur romantisme dalam karakter tokoh-tokohnya. Metode-metode penokohan kemudian memperkuat bukti kecenderungan pengarang terhadap romantisme."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S12516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuria Widyasari
"Komik Asterix hasil karya Rene Goscinny dan Albert Uderzo merupakan komik yang sangat terkenal bukan saja di negeri asalnya, Perancis, melainkan juga di seluruh dunia. Kejenakaannya begitu mudah dicerna, bahkan oleh masyarakat di negeri-negeri yang tidak memiliki atau mengetahui budaya Perancis sekalipun. Mengapa? Itulah yang dibahas di skripsi ini. Setelah diperhatikan dengan teliti, ternyata komik Asterix mengandung budaya-budaya modern yang mendunia, Padahal latar cerita komik itu berada pada jaman Galia Romawi, yaitu tahun 50 sebelum Masehi. Di sini jelas terjadi suatu anakronisme atau kerancuan waktu. Komik terdiri dari gambar-gambar dan teks yang merupakan satu kesatuan. Dalam komik Asterix ini, gambar-gambar dan teks yang tersaji hampir selalu berupa ikon dari realita masa kini, yang disesuaikan dengan latar cerita, yaitu tahun 50 sebelum Masehi. Sangat terasa bahwa budaya modern itu ada dalarn konsep-konsep ide yang dikemukakan sementara budaya Galia Romawi muncul pada visualisasinya. Dalam sebuah karya sejarah, anakronisme memang merupakan suatu kesalahan besar. Namun komik Asterix justru sengaja menggunakannya untuk menciptakan humor-humor segar. Bahkan dengan _kesalahan_ itu, tanpa disadari, para pembacanya telah mempelajari budaya dan sejarah Romawi serta budaya modern yang dimiliki negara lain. Memang inilah kekuatan komik tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellen Saputri Kusuma
"Skripsi ini meneliti unsur-unsur pembangun gagasan kecantikan yang dikonstruksikan melalui tokoh utama perempuan dalam dongeng Allerleirauh, Rapunzel, Dornr_schen, Aschenputtel, dan Schneewittchen. Metode yang digunakan untuk menganalisis kelima dongeng tersebut adalah deskriptif analisis. Teori utama yang digunakan dalam skripsi ini adalah Teori Gender serta Konsep Mitos Kecantikan oleh Naomi Wolf. Unsur-unsur pembangun mitos kecantikan yang dapat ditemukan dari analisis adalah unsur-unsur yang berupa penampilan fisik, daya tarik selain fisik, perilaku, dan moral.

This study investigates elements which establishes the beauty concept constructed through the heroines in the five fairytales of Allerleirauh, Rapunzel, Dornr_schen, Aschenputtel, and Schneewittchen. Descriptive Analysis is used to analyze the data. The main theories used for this study are the Gender Theory and the Beauty Myths Concept by Naomi Wolf. The elements establishing beauty myths that were found were elements in form of physical outlook, non-physical outlook attraction, behaviour and moral."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S14679
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nikmatus Sholihah
"Penelitian ini membahas tentang kebudayaan masyarakat Yahudi Israel berdasarkan novel “Sheva Ha-Shanim Ha-Tovot” yang ditulis oleh Etgar Keret tahun 2013. Novel tersebut dilatarbelakangi kisah hidup dan pengalaman nyata sang penulis. Novel ini bercerita tentang kehidupan keluarga Yahudi Israel pada umumnya dan potret masyarakat Israel. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan unsur-unsur budaya dalam masyarakat Yahudi di negara Israel. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari buku, jurnal ilmiah, dan informasi online yang berhubungan dengan tema penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat. Hasil dari penelitian ini menggambarkan tipe karakter umum masyarakat Yahudi di Israel.

This research discusses the culture of the Israeli Jewish community based on the novel “Sheva Ha-Shanim Ha-Tovot” written by Etgar Keret in 2013. The novel is based on the life story and real experiences of the author. This novel tells about the life of the Israeli Jewish family in general and the portrait of Israeli society. This research aims to explain the cultural elements in the Jewish community in the state of Israel. The data used in this study were taken from books, scientific journals, and online information related to the research theme. The theory used in this research is the theory of cultural elements according to Koentjaraningrat. The results of this research describe the general character types of the Jewish community in Israel."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Deden Nurodin
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang simbolisasi aspek moral unsur-unsur cerita Anantaswara dalam Dongeng Sato Kewan karya Priyana Panduwinata 1952. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari salah satu cerita yang terdapat dalam buku Dongeng Sato Kewan, yakni Anantaswara. Buku tersebut terdiri dari lima cerita, yaitu Anantaswara, Babon Mardika, Zulfulus, Bagawan Tega Ing Rat, dan Kongres Kagunan Joged. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dan hermeneutika serta menggunakan pendapat aspek moral menurut K. Bertens. Hasil dari penelitian ini adalah simbolisasi aspek moral unsur-unsur cerita Anantaswara dalam Dongeng Sato Kewan yang terdapat dalam judul, latar tempat, tokoh, dan ujaran.

ABSTRACT
This research examines symbolization of Anantaswara moral aspect elements inside Dongeng Sato Kewan written by Priyana Panduwinata in 1952. The data used in this study are taken from one of the story in fairy tale book named Dongeng Sato Kewan which is Anantaswara. The book consists of five stories namely Anantaswara, Babon Mardika, Zulfulus, Bagawan Tega Ing Rat, and Kongres Kagunan Joged. The method used in this research based on descriptive analysis and hermeneutics as well as moral aspect according to K. Bertens. The result of this study is symbolization of moral aspect elements inside Dongeng Sato Kewan appeared in the title, the location scene, character play, and utterance."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>