Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102178 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tirza Priyanti
"Perubahan tradisi sangat berpengaruh dalam menentukan tingkah laku seseorang dalam suatu masyarakat. Drama Gyges und sein Ring karya F. Hebbel merupakan drama yang mencerminkan akibat buruknya dari suatu perubahan tradisi yang dilakukan secara tiba-tiba oleh seorang individu. Masyarakat tidak siap menerima perubahan tersebut dan akhirnya perubahan tersebut hanya membawa malapetaka. Perubahan tradisi dapat dilakukan jika masyarakat memang membutuhkannya. Dalam hal ini harus dibentuk suatu kesepakatan di antara masyarakat sehingga tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan. Seorang individu tidak dapat memaksakan keinginannya terhadap masyarakat. Ia harus menilai apa yang baik dan apa yang buruk bagi masyarakat. F. Hebbel melalui drama Gyges und sein Ring ingin menyampaikan bahwa seseorang harus hati-hati dalam bertindak dan harus memperhatikan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi. Dalam hal ini sangat diperlukan suatu kontrol diri dalam diri seorang individu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14824
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Luky Susanti
"Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa seorang anggota masyarakat harus tunduk pada peraturan masyarakat yang berlaku pada jamannya. Penelitian yang dipakai dalam pembahasan ini adalah penelitian pustaka dengan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Di dalam perabahasan ini jelas bahwa anggota masyarakat dimanapun ia berada tidak terlepas dari norma-norma yang berlaku pada masa itu. Judith sebagai tokoh utama dalam drama ini harus tunduk pada norma-norma yang ada, meskipun ia telah menyelamatkan bangsanya dari ancaman musuh. Perjuangan untuk menyelamatkan bangsanya inipun menimbulkan konflik batin di dalam diri Judith yaitu konflik antara cinta pada Holofernes dan kewajiban membela bangsanya. Konflik tersebut berkembang menjadi perasaan bersalah karena kemungkinan akan hamil di luar pernikahan yang pada saat itu merupakan aib dan tidak dapat diterima oleh masyarakat. Drama ini berakhir dengan kematian Judith."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pudjiastuti Arifin
"Penulisan skripsi ini bertujuan hendak memberikan gambaran tentang Milieu atau lingkungan sosial yang mempunyai kaitan yang sangat erat dengan kehidupan manusia, termasuk didalamnya semua masalah manusia dengan segala tingkahlaku dan kehidupannya. Milieu adalah lingkungan yang mengelilingi kehidupan manusia, dengan kata lain manusia tidak dapat bercerai dengan lingkungannya selama manusia hidup. Seperti yang tampak dalam drama tragedi Maria Magdalene, semua percakapan, pandangan serta nasihat yang terdapat dalam drama ini secara keseluruhan berakar da_lam pandangan masyarakat di sekitar mereka dan hal-hal yang dianggap dituntut dalam masyarakat haruslah benar_-benar dipegang teguh. Klara, tokoh utama dalam drama merupakan contoh manusia sosial yang sadar akan tuntut_an masyarakat sehingga ia rela mengorbankan dirinya dengan jalan bunuh diri untuk membela dan mempertahan_kan nama baik keluarganya seperti yang selalu dituntut ayahnya. Karena pengaruh dari Milieu inilah Klara dituntut agar mengorbankan dirinya, karena ia tidak dapat melanggar norma-norma yang dijunjung dan berlaku dalam masyarakat. Dari gambaran di atas jelaslah bahwa Milieu sangat mempengaruhi kehidupan manusia dan keberadaan manusia sebagai makhluk sosial termasuk dalam tema drama Maria Magdalene."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Rimny Rohana
"Konflik batin akibat dua peran yang saling bertentangan menarik perhatian untuk mengupasnya lebih lanjut dalam skripsi. Saya melihat adanya kecenderungan manusia, yang hidup di jaman modern seperti dewasa ini, mempunyai peran lebih dari satu dan manusia dituntut untuk dapat menyelaraskan peran-peran tersebut secara harmonis, karena jika tidak akan timbul konflik dalam dirinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa yang dituntut dari pemilikan banyak peran ini bukan saja kecakapan manusia dalam menjalankan peran tersebut, namun sekaligus manusia harus mampu menjalankan kehidupannya sebagai makhluk sosial, yang juga terikat oleh peraturan-peraturan yang berlaku dalam masyarakat di mana ia hidup. Seandainya gagal, manusia akan mengalami nasib tragis yang membawanya ke kehancuran. Sehubungan dengan tujuan di atas, digunakan dua pendekatan, yakni pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Kedua pendekatan ini berkaitan erat, karena aspek yang akan dibahas dalam drama adalah cerminan kehidupan pengarang dan masyarakat pada jaman Realisme. Hasil penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara peran-peran yang ada pada diri seseorang. Seorang penguasa tidak mungkin melepaskan statusnya sebagai individu karena sekali pun ia menjalankan statusnya sebagai seorang penguasa, karakter-karakter yang dimilikinya sebagai seorang individu akan selalu menyertainya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14823
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Rum
"Pokok yang dipilih untuk penulisan skripsi ini sa_ngat terbatas, yakni satu karya Akutagawa Ryunosuke (selanjutnya disebut Akutagawa saja), yaitu Hana (Hidung) - sebuah novel pendek yang dihasilkan Akutagawa pada awal karirnya di dalam dunia kesusastraan. Hana ditulis Akutagawa pada tahun 1916, dimuat di dalam majalah Shin shicho (15 Pebruari 1916, periode IV, nomor perdana), kemudian dimuat lagi di dalam majalah Shinsosetsu, 5 Mei 1916. Hana merupakan basil saduran Akutagawa yang berasal dari cerita rakyat pada jaman Heian (797-1190) yang didapat Akutagawa di dalam kumpulan cerita rakyat Konjaku Monogatari dan Ujishui Monogatari_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S13728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Windiyarti
" Penelitian ini bertujuan mengungkapkan makna di balik tingkah laku buruk tokoh-tokoh dalam kumpulan cerpen Fofo dan Senggring karya Budi Darrna. Sumber data penelitian ini adalah beberapa cerpen yang ada dalam Fofo dan Senggring karya Budi Darrna, diterbitkan oleh Grasindo tahun 2005. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kepustakaan. Penelitian ini menggunakan teori Psikologi Behaiorisme B.F. Skinner. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Penelitian ini menghasilkan hal-hal berikut. Pertama, tingkah laku buruk tokoh- tokoh dalam Fofo dan Senggring yakni tidak menghargai orang lain, menghasut dan berbohong, membunuh/menyerang, dan berkhianat. Kedua, makna di balik tingkah laku buruk tokoh-tokoh dalam Fofo dan Senggring yakni melatih kesabaran, belajar setia kepada pasangan, belajar menerima kenyataan dan menghargai orang lain, dan belajar berfikir positif."
Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, 2016
400 BEB 3:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
R. Cecep Eka Permana, 1965-
"ABSTRAK
Bukti-bukti mengenai tingkah laku dan budaya manusia masalalu yang diperoleh hingga saat ini masih sangat sedikit. Salah satu bukti tingkah laku dan budaya manusia masalalu itu yang menarik untuk dikaji adalah yang berhubungan dengan tradisi penguburan. Bukti-bukti tersebut antara lain dijumpai pada situs Plawangan (Jawa Tengah), Gilimanuk (Bali), dan Liang Bua (Nusa Tenggara Timur).
Tujuan dari kajian ini secara umum adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk hasil tingkah laku budaya manusia masa lalu yang berhubungan dengan tradisi penguburan. Sedangkan tujuan khusus yang akan dicapai adalah untuk mengetahui orientasi, Sikap badan dan anggota badan, jenis dan Sebaran bekal kubur, serta kemungkinan status sosialnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan melakukan déskriptif analitik, yaitu dengan mempelajari kepustakaan-kepustakaan yang melaporkan kegiatan atau penelitian Iapangan yang berhubungan dengan tradisi penguburan di situs Plawangan, Gilimanuk, dan Liang Bua. Hasil studi kepustakaan tersebut deskripsi dan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian ini.
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan terlihat bahwa (a) orientasi atau arah bujur mayat/rangka yang dikuburkan sebagian besar mengarah ke gunung yang dianggap suci oleh masyarakat tersebut. Cara peletakannya adalah dengan meletakkan kaki searah dengan letak gunung, sehingga dalam konsepsinya jika si mati 'bangun' akan langsung menghadap gunung suci tempat alam arwahnya; (b) Bekal kubur berupa periuk selalu ditemukan pada rangka yang berjenis kelamin perempuan; (C) Bekal kubur berupa kapak atau tajak sering ditemukan pada rangka 1aki-1aki.
"
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mellia Christia
"Masa remaja dapat dikarakteristikkan sebagai masa timbulnya tingkah laku beresiko, yaitu tingkah laku yang berpotensi untuk menimbulkan bahaya atau akibat yang fatal (Gullone et al, 2000). Resiko yang ditimbulkan oleh tingkah laku tersebut dapat bennacam-macam, misalnya gangguan keseliatan, fisik maupun psikologis, menurunnya nilai-nilai pelajaran di sekolah, dijauhi teman-teman, sampai yang paling parah adalah kematian. Berbagai resiko yang mengikuti suatu tingkah laku tersebut, tampaknya tidak mempengaruhi keterlibatan remaja dalam tingkah beresiko. Karena selain dari resiko negatif yang ada, hadir pula resiko positif yang seakan-akan menutupi resiko negatifnya, misalnya dapat diterima oleh kelompok, meningkatkan rasa percaya diri dan keinginan untuk memuaskan rasa ingin tahu. Oleh karena itulah dalam penelitian ini akan diteliti tentang hubungan antara persepsi terhadap resiko tingkah laku dengan keterlibatan remaja dalam tingkah laku beresiko. Selain itu akan diteliti pula perbedaan antara remaja putri dan putra dalam mempersepsikan resiko tingkah laku dan keterlibatan mereka dalam tingkah laku beresiko. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan 2 kuesioner yang mengukur persepsi terhadap resiko tingkah laku dan keterlibatan dalam tingkah laku beresiko. Teknik pengambilan sampel adalah purposeful sampling. Jumlah subyek 75 orang dengan rentang usia 16-18 tahun yang semuanya berasal dari bimbingan belajar BTA SMU 8 Jakarta. Setelah semua data didapat dilakukan uji homogenitas item dan dilanjutkan dengan uji hipotesa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap resiko tingkah laku dengan keterlibatan dalam tingkah laku beresiko secara umum dan pada remaja putri. Sedangkan pada remaja putra tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap resiko tingkah laku dengan keterlibatan dalam tingkah laku beresiko. Kemudian ada perbedaan yang signifikan antara remaja putra dan putri dalam keterlibatan pada tingkah laku beresiko dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara remaja putra dan putri dalam hal persepsi terhadap resiko tingkah laku. Selain itu, secara umum terdapat hubungan antara persepsi terhadap resiko tingkah laku dengan keterlibatan remaja dalam tingkah laku beresiko.
Dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap resiko dapat berhubungan dengan keterlibatan dalam tingkah laku beresiko pada remaja secara umum. Selain itu ada perbedaan antara remaja putra dan putri dalam hal keterlibatan pada tingkah laku beresiko. Disarankan pada orangtua untuk lebih memberikan informasi yang tepat tentang suatu tingkah laku, selain lebih banyak diberikan perhatian dan kasih sayang. Karena remaja yang dekat dengan keluarga, biasanya tidak memiliki keinginan yang besar untuk melakukan tingkah laku beresiko. Di samping itu lingkungan sekolah juga diharapkan dapat memberikan informasi yang tepat kepada para remaja dalam bentuk penyuluhan maupun secara ilmiah dalam kegiatan belajar di kelas. Sedangkan bagi para remaja sendiri, agar keinginan untuk mencoba hal-hal baru dapat tersalurkan, maka mengikuti kegiatan yang positif, misalnya kegiatan ekstra kurikuler , olahraga atau organisasi remaja, merupakan salah satu cara penyalurannya. Akan tetapi hasil ini hanya spesifik pada sampel penelitian ini saja dan untuk dapat memberi gambaran tentang tingkah laku beresiko pada remaja di Indonesia dibutuhkan sampel yang le'oih besar dan berasal dari daerah di luar Jakarta."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febry Elsafrino
"Drama Tueur sans gages merupakan salah satu karya besar dari Eugene lonesco. Di dalam drama tiga babak tersebut, lonesco menggambarkan keadaan manusia, melalui tokoh Bcrenger yang tidak dapat menyatu dan beradaptasi dengan lingkungannya, serta kehilangan identitas dirinya. P Penulisan ini merujuk pada teori yang dikemukakan oleh Anne Ubersfeld di dalam bukunya yang berjudul Lire le theatre, yaitu teori alur yang menggunakan model aktan, teori latar ruang dan waktu, serta tokoh dan penokohan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S15599
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hario Susanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah jenis kelompok, praktek keberagamaan, afiliasi agama, dan SVO mempengaruhi tingkah laku kooperatif dalam dilema sosial. Di Indonesia interaksi antar agama merupakan hal yang vital karena agama dianggap penting dalam keseharian. Social Indentity Theory (SIT) memprediksi jenis kelompok ingroup akan mendorong tingkah laku kooperatif, dan sebaliknya pada kelompok outgroup. Tingkah laku kooperatif dalam penelitian eksperimental ini diukur melalui permainan prisoner`s dilemma, melibatkan 190 mahasiswa S1 Universitas Indonesia dengan afiliasi agama Kristen/Katholik (n=96) dan Islam (n=94).
Hasil analisis menunjukan tidak adanya efek independen dari jenis kelompok, SVO, afiliasi agama. Praktek keberagamaan individu memiliki efek independen negatif signifikan terhadap tingkah laku kooperatif, B = -4,461, SE = ,137, 95% CI =(,482, ,826). Penelitian juga menunjukan bahwa ternyata partisipan yang berhadapan dengan ingroup (B = ,406, SE = ,160 p<0.05) atau outgroup (B = ,383, SE=,157 p< 0.05) yang semakin sering melaukan praktek keberagamaan akan semakin kooperatif dibanding pada kelompok kontrol. Hasil ini menunjukan praktek keberagamaan sebagai faktor penting untuk memprediksi tingkah laku kooperatif, sekalipun tidak sesuai dengan arah yang diharapkan.

This research aims to explain whether group type, religious practices, religion affiliation, and SVO influence cooperation in social dilemma. In Indonesia, interaction between religion`s affiliation is a very important matter since religion defined as an important thing in daily life. Social Identity Theory (SIT) predicts ingroup will cooperate more and vice versa with outgroup. Cooperation in this experimental research was measured using prisoner`s dilemma that involved 190 undergraduate students of Universitas Indonesia with Protestant/Catholic (n=96) and Islam (n=94).
The result shows that there was no independent effect from group type, SVO, religion affiliation. Individual`s religious practices score has negative independent effect to cooperation significantly, B = -4,461, SE = ,137, 95% CI =(,482, ,826). This research also shows that participant facing ingroup (B = ,406, SE = ,160 p<0.05) or outgroup (B = ,383, SE=,157 p< 0.05) with higher religious practice will cooperate more in contrast with those facing control group. This result shows that religiousity is an important factor to predict cooperation, even though did not fit the expected direction."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43885
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>