Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149875 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Refina Setiani
"Dalam skripsi ini, saya meneliti mengenai perujukan kembali Jemaah Islamiah dalam artikel mengenai pengeboman hotel Marriott dua Surat kabar berbahasa Jerman, yaitu Frankfurter Allgemeine Zeitung dan Suddeutsche Zeitung, Perujukan kembali yang saya teliti adalah perujukan kembali dengan menggunakan nomina atau frase nominal lain karena saya juga melihat makna afektif apa yang ditimbulkan oleh perujukan kembali tersebut. Korpus data diteliti dengan hanya menggarisbawahi segmen wacana yang menunjukkan perujukan kembali tersebut.
Penelitian dilakukan berlandaskan teori analisis wacana yang dikembangkan oleh Klaus von Brinker dan teori makna yang dikembangkan oleh Gustav H. Blanke. Hubungan semantis perujukan kembali dibuktikan dengan menggunakan teori analisis komponen makna dari Eugene A. Nida.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Jemaah Islamiyah yang secara etimologis bermakna afektif positif dalam korpus data diberikan perujukan kembali yang afektif negatif. Perujukan kembali yang bermakna afektif netral hanya ditemukan sebanyak dua buah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S15017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Utami Putri
"Skripsi ini membahas penggambaran Christian Wulff dalam berita pengunduran dirinya pada dua surat kabar berbahasa Jerman, yaitu BILD dan FAZ. Saya membatasi analisis penggambaran Wulff hanya pada pilihan kata, gaya bahasa, dan makna yang dihasilkan dari kata atau kalimat tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan perbedaan pilihan kata dan gaya bahasa yang digunakan untuk menggambarkan sosok Christian Wulff serta citra yang dimunculkan dari penggambaran tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik studi kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua surat kabar memiliki kekhasan masing-masing dalam menyajikan berita pengunduran diri Wulff. Begitu pun dengan penggambaran sosok Wulff, BILD dan FAZ menggunakan gaya bahasa dan diksi yang berbeda-beda, meskipun menghasilkan makna yang sama.

The focus of this research is the use of language and description of Christian Wulff in the news of his resignation in two German newspapers, BILD and FAZ. I restrict the analysis only from the wording, linguistic style, and meanings that are generated from those words or sentences that support the description.
The purpose of this research is to show the variation of the wording and linguistic style which are used to describe Christian Wulff as well as the image of Wulff from the description. This research based on qualitative research with literature research technique.
The result of this research shows that both newspapers have their own particularities in presenting the news of the resignation of Wulff. As well as with the description of Wulff, BILD and FAZ use different linguistic style and diction, although they produce the same meaning."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Salpiah
"Dalam skripsi ini, saya meneliti koherensi dan penggambaran pelaku penembakan di Universitas Virginia Tech, Amerika Serikat. Saya membatasi analisis koherensi dan penggambaran pelaku hanya dari kalimat-kalimat yang mendukung penggambaran pelaku. Berita surat kabar yang dijadikan korpus data diambil dari situs surat kabar berbahasa Jerman http://www.faz.net dan http://www.bild.de dalam kurun waktu 16-23 April 2007. Landasan teori yang digunakan untuk skripsi ini adalah teori teks linguistik Klaus Brinker dan teori makna Gustav Blanke.Tujuan skripsi ini adalah untuk mengetahui koherensi yang merujuk pada pelaku dalam kalimat-kalimat yang mendukung penggambaran pelaku penembakan. Selain itu, tujuan skripsi ini adalah untuk menjelaskan penggambaran pelaku dalam surat kabar Frankfurter Allgemeine Zeitung dan BILD melalui kosakata yang digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koherensi yang merujuk pada pelaku menggunakan perujukan kembali secara eksplisit. Selain itu, FAZ dan BILD lebih banyak menggambarkan pelaku dengan menggunakan kosakata yang bermakna afektif negatif.

Abstract
My final research focusing on coherence and description of the shooter in Virginia Tech University, United State of America. The center of my study is coherence and description of the shooter only from the sentences that support the description. The newspapers articles are taken from websites of German newspapers http://www.faz.net and http://www.bild.de from April 16-23, 2007. As my basic theories, I use the theory from Klaus Brinker about analysis of linguistic text and the theory of meaning from Gustav Blanke. The purpose of this final research is to know coherence that refer to the shooter in the sentences that support the description of the shooter. Besides, the purpose of this study is to explain description of the shooter from its vocabularies that are used in the sentences. The result of this research shows that coherence, that refer to the shooter, are coherence through explisite re-reference. Besides, there are more negative affective meaning in the vocabularies that are used by FAZ and BILD."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14675
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Harini
"Atribut dalam bahasa Jerman pads artikel surat kabar Siiddeutsche Zeitung (di bawah bimbingan Jossy Darman, S.P., M.Hum.). Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Penelitian mengenai atribut dalam bahasa Jerman yang digunakan dalam tujuh buah artikel dari rubrik Themen aus Deutschland surat kabar Siiddeutsche Zeitung. Artikel-artikel ini terdiri atas dua buah jenis teks, yaitu jenis teks wawancara dan berita. Sebagai landasan teori utama adalah teori mengenai klasifikasi atribut dari Harald Weinrich (1993). Selain itu, digunakan pula teori mengenai bahasa surat kabar dari Heinz-Helmut Luger.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis jenis atribut yang digunakan dalam dua jenis artikel surat kabar Siiddeutsche Zeitung dan mengetahui jenis atribut yang paling dominan dalam masing-masing jenis artikel. Selain mengetahui jenis atributnya, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui variasi pola penggunaan atribut dalam kalimat.
Setelah dilakukan penelitian didapatkan basil bahwa atribut banyak digunakan untuk memperjelas elemen-elemen nominal dalam kalimat pada artikel surat kabar. Jenis jenis atribut yang dapat ditemukan dalam teks yang diteliti antara lain atribut ajektiva, termasuk Parlizipialattribut, atribut genitif, atribut preposisional, atribut konjungsional, atribut infinitif, atribut relatif dan aposisi.
Jenis atribut yang tidak ditemukan dalam penelitian ini adalah adverbia atributif. Setelah dianalisis dapat diketahui bahwa jenis atribut yang dominan digunakan adalah atribut ajektiva yang meliputi 42,15 % dari seluruh penggunaan atribut. Variasi pola penggunaan atribut yang dapat ditemukan dalam penelitian ini berjumlah 55 pola."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S14698
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachruddin Syarif
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji wacana berita putusan persidangan Basuki Tjahaja Purnama atas dugaan penistaan agama tanggal 9 Mei 2017 dalam surat kabar Frankfurter Allgemeine Zeitung dan S ddeutsche Zeitung dengan menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis AWK Fairclough. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berbentuk studi pustaka. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-analisis kontrastif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa surat kabar Frankfurter Allgemeine Zeitung dan S ddeutsche Zeitung cenderung berpihak pada Basuki Tjahaja Purnama Ahok dan membahas konflik agama, tetapi menggunakan strategi wacana yang berbeda. Surat kabar Frankfurter Allgemeine Zeitung lebih berani mengungkapkan putusan persidangan yang dimenangkan oleh pihak Islamis, sedangkan surat kabar S ddeutsche Zeitung mendeskripsikan perlahan-lahan imaji radikal dan proses persidangan Basuki Tjahaja Purnama.

ABSTRACT
This research examines the news discourse of Basuki Tjahaja Purnama rsquo s court verdict for alleged blasphemy on May 9th, 2017 in the Frankfurter Allgemeine Zeitung and S ddeutsche Zeitung newspapers using the Critical Discourse Analysis approach CDA Fairclough. This research is a qualitative research that is based on literature review. The method that used in this research is descriptive contrastive analysis. The result indicates that the Frankfurter Allgemeine Zeitung and S ddeutsche Zeitung newspapers tend to side with Basuki Tjahaja Purnama Ahok and discuss religious conflict, but using different discourse strategies. The Frankfurter Allgemeine Zeitung newspaper bolder revealing court verdict won by an Islamist side, while the S ddeutsche Zeitung newspaper describes slowly the radical images and Basuki Tjahaja Purnama rsquo s court process."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nandha Bayoening Moerthi
"Dalam skripsi ini, saya meneliti kalimat pernyataan tidak langsung yang berasal dari enam tokoh masyarakat Jerman berkenaan penerbitan karikatur Nabi Muhammad dalam surat kabar Frankfurter Allgemeine Zeitung, edisi bulan Februari 2006. Pernyataan-pernyataan tersebut akan dianalisis dari tataran sintaksis, berdasarkan teori Konjunktiv I Sigfried J_ger, dan tataran semantik, berdasarkan teori makna Gustav Blanke. Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui pandangan enam tokoh masyarakat Jerman mengenai penerbitan karikatur Nabi Muhammad dan untuk mengetahui seberapa jauh makna ektralingual berpengaruh bagi saya dalam memahami kalimat pernyataan para tokoh tersebut. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tiga tokoh Jerman menyetujui penerbitan karikatur Nabi Muhammad, satu tokoh Muslim Jerman menolak penerbitan tersebut, dan dua tokoh Jerman lainnya tidak diketahui pandangannya. Sementara diketahui tiga tokoh Jerman menolak secara tegas reaksi anarkis yang terjadi di beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim dan tiga tokoh Jerman lainnya tidak diketahui pandangannya. Kesimpulan ini dapat diketahui berdasarkan struktur kalimat dan pemaknaan yang diberikan pada kata-kata tertentu.

Im Rahmen meiner Abschlu?arbeit habe ich indirekte Rede untersucht, die aus sechs deutschen Figuren im Bezug auf die Erscheinung der Mohammed-Karikaturen in der Frankfurter Allgemeine Zeitung, Februar 2006, stammen. Die _u?erungen werden in Syntax, nach Theorie von Sigfried J_ger _ber Konjuktiv I, und in Semantik, nach Theorie von Gustav Blanke _ber semantische Analyse, analysiert. Das Ziel dieser Analyse ist, sechs deutsche Figuren _ber die Erscheinung der Mohammed-Karikaturen zu wissen. Dar_ber hinaus m_chte ich wissen, wie weit exstralinguale Bedetung der Sprache das Verstehen der _u?erungen f_r mich beeinflu?t. Die Ergebnisse der Untersuchung zeigen, dass drei deutsche Figuren mit der Erscheinung der Mohammed-karikaturen einverstanden sind, eins dagegen ist, und zwei Figuren keine Meinung geben. W_hrendessen lehnen drei deutsche Figuren die gewalt_tigen Reaktionen in L_ndern, deren Einwohner am meisten Muslim sind, ab und die drei andere Figuren geben keine Meinung. Diese Zusammenfassung werden durch die Struktur des Satzes und die Bedeutung bestimmter Worter veranschaulicht."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S14818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Zubaidah
"Funktionsverbgefuge pada artikel berita dan surat pembaca dalam surat kabar harian Siddeutsche Seitung: Suatu Tinjauan Morfosintaksis (di bawah bimbingan Jossy Darman, M. Hum.). Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Skripsi ini membahas tentang Funktionsverbgefuge (FVG) sebagai salah satu ciri bahasa koran. Oleh karena itu, sumber data dari skripsi ini adalah artikel berita dan surat pembaca dalam surat kabar harian Suddeutsche Zeitung. FVG dalam sumber data tersebut kemudian dianalisis secara morfosintaksis dan semantis. Landasan teori yang digunakan dalam skripsi ini ialah teori FVG dari Gerhard Helbig dan Hans-Jurgen Grimm. Dari teori ini dapat diketahui jenis FVG yang ada. Selain melihat pemunculan FVG dalam artikel berita dan surat pembaca, diteliti juga jenis FVG yang sering muncul. Setelah melakukan analisis dapat disimpulkan bahwa pemunculan FVG dalam artikel berita dan surat pembaca tidak terlalu sering, walaupun FVG, menurut Loffler, merupakan salah satu ciri dari bahasa koran. Janis FVG yang paling sexing muncul pada artikel berita adalah FVG dengan nomina berpreposisi, sedangkan pada surat pembaca adalah FVG dengan nomina dalam akusatif. Selain itu, ditemukan juga beberapa FVG yang tak diperikan dalam teori, seperti munculnya FVG dengannomina dalam bentuk plural dan dengan atribut ajektiva, serta FVG yang tidak hanya berfungsi sebagai predikat, melainkan juga sebagai atribut dalam kalimat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S14816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Putriani
"Penelitian ini menganalisis penggunaan metafora dalam artikel berita tentang kematian Whitney Houston pada surat kabar Jerman, FAZ dan BILD edisi 13 Februari 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan jenis-jenis metafora yang terdapat dalam artikel berita berdasarkan teori Gerhard Kurz yang membagi metafora menjadi metafora leksikal, metafora konvensional, dan metafora kreatif, serta memaparkan makna yang terkandung dalam kalimat. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua surat kabar memiliki gaya bahasa dan pilihan kata yang berbeda dalam pemberitaan peristiwa yang sama. Metafora yang paling sering muncul dalam artikel berita adalah metafora kreatif.

This research analyzes the use of metaphors in news articles about the death of Whitney Houston on the German newspapers, FAZ and BILD edition February 13, 2012. The purpose of this research is to describe the types of metaphors contained in article based on the theory of Gerhard Kurz that divided into lexical metaphor, conventional metaphor, and creative metaphor, and explain the meaning contained in the sentences. The method of analysis is using qualitative research based on literature study. The result of this research shows that both newspapers have language style and diction in reporting the same news. Metaphors that most often appear in the news article are creative metaphors."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Baptista Fandis Nggarang
"ABSTRAK
Pada tahun 2015, pemerintah Jerman menerima pengungsi dalam jumlah yang hampir mencapai 1 juta orang. Kebijakan ini memicu pro dan kontra. Kecemasan dan ketakutan karena keberadaan orang asing semakin meningkatkan sikap antipengungsi dan bahkan antiislam yang dalam konteks sosial politik di Jerman digerakkan oleh kelompok kanan seperti Pegida dan partai AfD. Pegida dan AfD, sebagai bagian dari gerakan populis Eropa, menarik untuk diteliti karena kedua kelompok ini mempengaruhi perdebatan dan kebijakan pengungsi atau migran dan mendapatkan perhatian yang besar dari media arus utama di Jerman. Sebagai pembentuk opini publik, konstruksi media mengenai kelompok sayap kanan di Jerman sangat perlu dipahami. S ? ddeutsche Zeitung dipilih dalam penelitian ini karena media ini menjadi salah satu media rujukan masyarakat di Jerman dalam berita politik. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah mengungkapkan strategi pemberitaan dan ideologi S ? ddeutsche Zeitung dalam mengkonstruksi relasi antara Pegida dan AfD dalam wacana anti pengungsi di Jerman selama periode 2014-2016. Data penelitian ini adalah berita berbahasa Jerman dari Desember 2014-Desember 2016. Berita yang diambil adalah berita yang hanya memuat kolokat Pegida dan AfD yang berjumlah 82 konkordansi sebagai sampel dari total 155 konkordansi. Penelitian ini menggunakan ancangan analisis wacana kritis Ruth Wodak yaitu Discourse Historical Approach dengan bantuan linguistik korpus. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah Pegida dan AfD digambarkan secara negatif melalui strategi nominasi yang memposisikan kedua kelompok ini sebagai outgroup dan masyarakat demokrasi Jerman sebagai ingroup. Topoi dominan yang dipakai adalah Topoi definisi/Interpretasi yang mengklaim keduanya meruntuhkan tabu dan demokrasi barat. Dalam strateginya, SZ mendiskreditkan Pegida dan AfD secara intensif melalui penggunaan kalimat langsung yang memuat pernyataan aktor, pertanyaan retoris, kata penghubung, dan metafora. Ideologi SZ di balik konstruksi ini adalah ideologi liberal yang dalam masyarakat Jerman dipertentangkan dengan ideologi nativisme kanan yang dianut oleh Pegida dan AfD. Analisis ideologi dalam tesis ini dilakukan dengan melacak intertekstualitas, interdiskursivitas, situasi sosial, budaya, dan sejarah yang melatari topik yang diteliti.

ABSTRACT
In 2015, the German government welcomed refugees of nearly 1 million people. This policy triggered pros and cons. Anxiety and fear because of the presence of foreigners increased the anti refugee attitude and even antiislam which in the political and social context in Germany was driven by right winged groups such as Pegida and AfD party. Pegida and AfD, as part of the European populist movements, is interesting to study because both groups influence the debate and policy about migrants and refugees and get the most attention from the mainstream media in Germany. As a shaper of public opinion, media construction of the right winged group in Germany really needs to be understood. S ddeutsche Zeitung was chosen in this study because the media has become one of the media references in German society in political news, Therefore, the objective of this research was revealing the news strategy and ideology of S ddeutsche Zeitung in constructing the relation between Pegida and AfD in the discourse of anti refugee in Germany during the period of 2014 2016. This research data was a German language news from December 2014 to December 2016. The news taken for this research study was news which contained kolokat of Pegida and AfD, amounting to 82 concordances as samples from a total of 155 concordances. This study used the Definition of critical discourse analysis, namely Ruth Wodak Discourse Historical Approach with the help of corpus linguistics. The conclusion of this study was that Pegida and AfD were portrayed negatively through the nomination strategy that placed these two groups as outgroup and German democratic society as ingroup. The dominant topoi used in the research study were the topoi of definition interpretation that claimed both undermined the taboo and western democracy. In its strategy, SZ discreditted Pegida and AfD intensively through the use of direct sentences that loaded statements of actor, rhetorical question, aber connecting words and metaphors. SZ ideology behind this construction is liberal ideology into German society opposed to the ideology espoused by the right nativism, Pegida and AfD. The analysis of ideology in this thesis was done by keeping track of intertextuality, interdiscursivity, the social, cultural, and historical background of the topic under study"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T51408
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fergie Virginia
"Tugas akhir ini membahas perbandingan analisis surat kabar Süddeutsche Zeitung sebagai contoh dari broadsheet (Jerman: Qualitätszeitung) dan Bild-Zeitung sebagai contoh dari tabloid (Jerman: Boulevardzeitung). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua metode penelitian, yaitu metode penelitian kuantitatif dalam melakukan penghitungan tingkat keterbacaan dan metode penelitian kualitatif untuk menganalisis hasil penghitungan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor tingkat keterbacaan Süddeutsche Zeitung lebih rendah jika dibandingkan dengan Bild-Zeitung, baik untuk teks berita bertopik lokal maupun politik dalam negeri. Hal tersebut menunjukkan bahwa teks-teks berita Süddeutsche Zeitung lebih sulit terbaca dan teks-teks berita Bild-Zeitung lebih mudah terbaca. Namun, untuk teks berita bertopik politik luar negeri, teks berita Bild-Zeitung jauh lebih sulit terbaca dibandingkan dengan teks berita Süddeutsche Zeitung.

The focus of this study is the comparison of reading ease of Süddeutsche Zeitung as an example of a broadsheet (German: Qualitätszeitung) and Bild-Zeitung as an example of a tabloid (German: Boulevardzeitung). This research was conducted using two research methods at the same time, namely quantitative research method used for calculating the reading ease and qualitative research method to analyze the results of these calculations. The results show that the reading ease scores of Süddeutsche Zeitung are lower than Bild-Zeitung`s, both for local and domestic policy related news. It indicades that the Süddeutsche Zeitung`s texts are more difficult to read and Bild-Zeitung`s texts are more easier to read. However, for news related to foreign policy, Bild-Zeitung`s text is far more difficult to read compared to Süddeutsche Zeitung`s."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>