Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54920 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Mia Sari
"ABSTRAK
Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa dalam drama Mann Ist Mann tertuang sikap anti militer Bertolt Brecht. Untuk menunjukkan kritik-kritik Brecht semua perilaku tokoh yang mewakili kaum militer akan dianalisis. Tokoh-tokoh tersebut adalah Uria Shelley, Jesse Mahoney, Polly Baker, Jeraiah Jip, Sersan Charles Fairchild dan Galy Gay. Dari analisis ini akan terlihat bahwa mereka berperilaku jahat, kejam dan tidak manusiawi. Melalui perilaku negatif inilah Brecht menunjukkan kritik-kritiknya kepada kaum militer yang menyalahgunakan seragam militer dan berperilaku seperti mesin pembunuh. Kedua kritik ini akan dihubungkan dengan sikap anti militer Brecht yang diperolehnya dari pengalaman pada masa Perang Dunia 1 dan fanatisme bangsa Jerman terhadap militer pada masa pemerintahan Kaiser Wilhelm II. Selain itu juga akan dibahas sedikit mengenai prinsip-prinsip drama Brecht untuk membantu memahami drama Mann Ist Mann. Analisis drama ini menunjukkan, bahwa melalui drama ini pengarang hendak memaparkan kenyataan yang ada, yaitu keberadaan militer lebih banyak membawa kerugian daripada keuntungan pada masyarakat.

"
1995
S14747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirna Wildani
"Penulisan skripsi bertujuar_ hendak memberikan gambaran bahwa drama Herr Puntila and sein Knecht Matti merupakan hasil cipta sastra yang mengandung kritikan terhadap kepribadian terbelah atau gespaltene Charakter atau yang lebih dikenal dengan nama kepribadian skizofrenik. Dalam hal ini penulis sama sekali tidak bermaksud untuk memaparkan keburukan kepribadian terbelah. Penulisan skripsi hanya ingin menjelaskan kepada pembaca hal yang sebenarnya, serta mengajak pembaca untuk merasakan dan bersikap kritis atas dampak negatif yang ditimbulkan oleh kepribadian terbelah.Dengan cara ini penulisan skripsi memberikan hasil yang berdaya guna terhadap pembaca dan pembaca dapat melakukan usaha pencegahan balk terhadap dirinya atau lingkungan, jika gejala kepribadian terbelah mulai terlihat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fidelis Eka Satriastanti
"Perbincangan mengenai seni dan realitas seakan tidak pernah ada habisnya. Hubungan ini kian erat saat realisme mendominasi warna seni sekitar tahun I900an. Pengaruh aliran ini nyata terlihat di dalam teater sebagai salah satu seni pertunjukan yang menggunakan realitas sebagai modelnya. Namun, obsesi kaum realis ini terhalang oleh keberadaan panggung yang terpisah dengan kursi penonton. Dengan kata lain, teater tidak bisa merepresentasikan secara sempurna realitas sesungguhnya. Hal ini mendapat perhatian khusus dari seorang dramawan Jarman yang bernama Bertolt Brecht (1898-1956) yang mengajukan tantangan terhadap teater realis. Brecht berpendapat bahwa realitas yang dimengerti oleh teater realis hanyalah semu dan ilusif. Realism Brecht adalah realitas yang melibatkan semua bidang kehidupan masyarakat yaitu sosial, politik, hingga budaya. Realitas sosial politik yang dinamis merupakan realitas yang ditampilkan di atas panggung bukan semata-mata berkutat pada penampilan yang harus identik dengan kenyataan. Realitas yang didefinisikan oleh Brecht mendapatkan pengaruh dari Marxisme yang berbicara pertentangan antarkelas antara sosialisme dan kapitalisme. Namun, titik berat Brecht tidak pada pertentangan tersebut melainkan pada masyarakat pada masa tersebut. Sedari awal, Brecht menegaskan tujuan teater untuk menghibur masyarakat. Namun, hanya bentuk hiburan yang tepatlah yang dianggap bisa merefleksikan kondisi sosial saat itu. Bagi Brecht, masyarakat yang sedang berkembang adalah masyarakat yang ilmiah. Dengan kata lain, Brecht berupaya memadukan metode ilmiah ke dalam teater, misalnya menggunakan pendekatan sosiologis, historis hingga psikologis. Brecht kemudian memperkenalkan sebuah istilah baru yaitu Alienation Effect (Velfremdungseffekte) yang berdampak besar bagi perkembangan teater itu sendiri. Efek alienasi sebenarnya terinspirasi dari akting seorang aktor besar Cina yaitu Mci Lan-fang. Pemakaian kostum dan topeng-topeng serta gesture-gesture yang ditampilkan merupakan upaya Brecht untuk menghindarkan para pemain dan penonton terlibat secara emosional. Brecht menginginkan para penonton dapat menanggapi dengan penuh kesadaran dan rasionalitas bukan sekadar empati belaka. Efek alienasi juga dimaksudkan untuk meruntuhkan the fourth wall sebagai upaya untuk menjalin interaksi yang alami antara penonton dan pemain. Bertolt Brecht menjawab dengan pasti bahwa realitas sosial politik tidak bisa ditampilkan secara sempurna di alas panggung. Sejak awal, hubungan realitas dan teater telah mempunyai jarak. Brecht memperkenalkan efek alienasi sebagai penegas jarak antara keduanya. Namun, efek ini berhenti bekerja saat Brecht lebih berkonsentrasi mempromosikan misi penyadaran bagi masyarakat, terutama untuk mengubah kondisi social masyarakat. Jarak antara realitas dan teater yang telah dibangun Brecht melalui efek alienasi menjadi kabur kembali akibat tindakan praktis atas kondisi sosial politik saat itu. Brecht tidak bisa mempertahankan argumen karena obsesi pribadi yang mengharapkan lahirnya perubahan radikal dilakukan oleh para penonton teaternya. Brecht tidak bisa melepaskan diri dari kepungan realitas sosial politik yang terjadi saat itu, terutama pada masa pemerintahan Hitler. Melalui Teater Epik, Brecht menuai banyak kontroversi mengenai status atau keberpihakannya terhadap partai sosialis. Tidak dapat dipungkiri bahwa Brecht menggunakan teori sosial Marx bagi perkembangan teatemya, namun keterlibatannya secara langsung dengan partai politik tidak terbukti. Teater Brecht adalah teater politis karena mempunyai misi untuk mengungkapkan realitas sosial politik yang sedang terjadi, namun proses ini dikemas dalam bentuk hiburan bagi masyarakat. Keinginan Brecht untuk menyandingkan niatan politis dengan unsur estetis inilah yang justru membuatnya tidak bisa dimasukkan dalam kelompok manapun. Terjerumusnya Brecht dalam perputaran politik praktis merupakan konsekuensi dari teorinya sendiri. Namun, argumen awal Brecht tetap menyatakan teater untuk hiburan. Melalui penulisan ini, analisa kritis terhadap teater untuk hiburan milik Brecht tidak hanya berkutat pada kondisi politik semata melainkan kembali menyelidiki dimensi estetis yang coba diajukan oleh Brecht sendiri. Teater untuk Hiburan menjadi tesis Brecht untuk kembali mempertahankan jarak antara teater dan realitas. Tesis ini mendapatkan perhatian bagi para pemikir, praktisi, hingga para pemain teater untuk menampilkan pertunjukan yang menghibur namun tetap memiliki kepekaan terhadap realitas sosial yang sedang dihadapi."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S16187
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.I.J. Agustiningsih
"Darya Wolfgang Borchert Draussen vor der Tar ini sangat terkenal; karena merupakan satu-satunya karya yang paling berani menonjolkan jeritan hati tanpa ditutup-tutupi mengenai kesedihan den kemiskinan akibat perang. Pada waktu itu karya semacam ini dilarang, pengarang harus memodernisir karya-karyanya tanpa memperlihatkan kenyataan yang ada. Selain terkenal di negeri Jerman sendiri, karya ini juga sangat terkenal di berbagai negara lain, seperti: Denmark, Inggeris, Jepang, Swedie, Perancis dan lain-lainnya. Borchert merupakan pengarang Jerman yang berhasil meraih puncak ketenaran dalam kesusasteraan sesudah perang. Mula-mula karya ini hanya disiarkan sebagai sandiwara radio, tetapi karena banyak peminat, akhirnya karya ini dipentaskan dan mendapat sambutan luar biasa dari penontonnya. Dalam skripsi ini penulis memberi judul: Kehancuran Moral Masyarakat Sebagai Akibat Perang di Dalam Drama Draussen vor der Tar karya Wolfgang Borchert. Karena apabila ditilik dari keseluruhan isinya, tulisan ini banyak menyangkut kehancuran moral manusia sebagai akibat perang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pudjiastuti Arifin
"Penulisan skripsi ini bertujuan hendak memberikan gambaran tentang Milieu atau lingkungan sosial yang mempunyai kaitan yang sangat erat dengan kehidupan manusia, termasuk didalamnya semua masalah manusia dengan segala tingkahlaku dan kehidupannya. Milieu adalah lingkungan yang mengelilingi kehidupan manusia, dengan kata lain manusia tidak dapat bercerai dengan lingkungannya selama manusia hidup. Seperti yang tampak dalam drama tragedi Maria Magdalene, semua percakapan, pandangan serta nasihat yang terdapat dalam drama ini secara keseluruhan berakar da_lam pandangan masyarakat di sekitar mereka dan hal-hal yang dianggap dituntut dalam masyarakat haruslah benar_-benar dipegang teguh. Klara, tokoh utama dalam drama merupakan contoh manusia sosial yang sadar akan tuntut_an masyarakat sehingga ia rela mengorbankan dirinya dengan jalan bunuh diri untuk membela dan mempertahan_kan nama baik keluarganya seperti yang selalu dituntut ayahnya. Karena pengaruh dari Milieu inilah Klara dituntut agar mengorbankan dirinya, karena ia tidak dapat melanggar norma-norma yang dijunjung dan berlaku dalam masyarakat. Dari gambaran di atas jelaslah bahwa Milieu sangat mempengaruhi kehidupan manusia dan keberadaan manusia sebagai makhluk sosial termasuk dalam tema drama Maria Magdalene."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryolinda
"ABSTRAK
Dalam skripsi ini saya ingin mengangkat masalah tentang motivasi Frau Wolff sebagai wakil masyarakat kelas bawah melakukan pencurian saat industrialisasi sedang mencapai puncaknya di Jerman, dan apa yang menyebabkan ia berhasil melakukan beberapa pencurian tersebut dengan ba-lik? Skripsi ini menggunakan metode penelitian kepusta_kaan dengan pendekatan ekstrinsik dan intrinsik.
Melalui skripsi ini dapat kita lihat bahwa kemajuan perekonomian yang juga tentunya di barengi dengan kuatnya persaingan, dapat menyebabkan rendahnya moral masyarakat sehingga timbul berbagai kejahatan, seperti pencurian. Keberhasilan pencurian tersebut selain tergantung pada kecerdikan pelaku juga tergantung pada adanya peluang dari pemerintah dan masyarakat sekelilingnya.
Dapat disimpulkan bahwa perkembangan industrialisasi yang tidak dibarengi dengan adanya kesadaran moral yang tinggi di diri penguasa dan masyarakat akan menyebabkan timbulnya kejahatan dan tidak adanya keadilan.

"
1989
S14725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Widiati Kusumawardani
"Pengarang adalah pendukung gerakan moralisme. Pengamatannya terhadap perkembangan dunia sangat tajam. la sangat peka terhadap hal - hal yang berkembang di dunia, terutama terhadap timbu1nya keseahteraan dan kepuasan materi yang begitu saja tanpa pemikiran terlebih dahulu. Sebagai contoh penemuan bom atom pada tahun 1945 ; Pada masa itu terjadi perang. Manusia merasa perlu untuk mencip_takan senjata tersebut demi terlaksananya perdamaian. Sete_lah bom atom tercipta dan berhasil menegakkan perdamaian, ma_nusia pada masa itu merasa puas tanpa memikirkan akibat-akibatnya yang semakin berkembang. Mula-mulaakibat _ akibat yang ada yaitu korban manusia yang jumlahnya sangat banyak,secara terus menerus berjatuhan di Hiroshima danNagasaki 4karena terkena radiasi Thin Boy dan Fat Boy. Kemudian senjata tersebut dikembangkan kekuatannya menjadi teknologi nuklir, teknologi yang dapat menghasilkan suatu jenistenaga yang sangat kuat. Tenaga nuklir membawa dampak positif dan negatif. Untuk keperluan damai tenaga nuklir dapat"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Maya B. M.
"Banyak karya sastra berbahasa Jerman yang ditulis oleh para sastrawan yang bukan berkebangsaan Jerman sesudah Perang Dania II men adi terkenal baik dinegeri karya tersebut pertama kali diterbitkan atau dipentaskan maupun di luar negeri tersebut, seperti Biedermann und die Brand stifter, Andorra, Die Physiker dan Der Besuch der alters Dame. Karya yang terakhir disebutkan merupakan karya Fried-rich Duerrenmatt yang berkebangsaan Swis. Drama ini adalah karya Duerrenmatt dalam bentuk tragikomedi dan terbit sete_lah penerbitan karangannya yang berjudul Theaterprobleme (1955). Meskipun ia belum dapat digolongkan ke dalam perumus teori teater, dengan karangan-karangannya tentang teater antara lain Anmerkung zur Komo edi e (1952) dan Theateroro blame (1955) ia sudah dapat digolongkan ke dalam sastrawan berbahasa Jerman yang patut mendapat perhatian karena ia memiliki teori teater sendiri setelah Bertolt Brecht dengan teori teater epik. Drama Der Besuch der alien Dame ditulis oleh Duerren_matt pada tahun 1955 dan untuk pertama kalinya dipentaskan di Zuerich pada tanggal 29 Januari 1956 dengan sutradaranya Oskar Waelterlin. Selain di Swis drama ini juga pernah dipertunjukan di Republik Federal Jarman, Republik Demokrasi Jerman, Itali, Inggris dan Amerika. Seringnya drama ini di pentaskan membuktikan bahwa Duerrenmatt telah meraih keberhasilan. Menurut G.P. Knapp (Mayer 1983:20) setelah keberhasilan drama ini Duerrenmatt lebih sering menulis karya-karyanya dalam bentuk komedi, misalnya Frank der Fuenfte, DiePhysiker, Herkules and der Stahl des Augias dan Der Meteor sedangkan pada periode sebelumnya yaitu 1951-1956 Duerrenmatt lebih suka menulis sandiwara radio..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S16209
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Aguswarni
"ABSTRAK
Jika makna hidup ini dikaji lebih dalam lagi, sehubungan dengan situasi yang timbul di sekeliling kita di dunia ini, maka akan kita temui kenyataan bahwa hidup ini ternyata absurd. Perang meletus dimana-mana, perebutan kekuasaan, penindasan dan tindakan kekerasan lain terjadi dimana-mana, sehingga timbul pertanyaan untuk apa sebenarnya hidup ini. Apakah untuk saling menindas seperti pada kenyataan yang kita saksikan? Kenyataan yang absurd dan pertanyaan-pertanyaan semacam ini menggoda pengarang dunia sejak tiga puluh tahun terakhir ini untuk menuangkan pemikirannya dan kegalauan hati mereka melihat situasi dunia lewat karya-karyanya dan mengajak para pembaca untuk turut memikirkan hal itu_

"
1985
S14786
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwati Pudji Astuti
"Penulisan skripsi bertujuan hendak memberikan gam_baran, bahwa Juristen (1979) mendapatkan dampak sosial_politisnya berkat nilai aktualitas lakon itu.Oleh karena tak relevan meneliti gejala estetis lakon tdrsebut, maka penulis hanya menilainya sebagai karya litterature engagee yang berhasil mendapatkan perhatian masyarakat Jerman di zamannya. Melalui penelitian kepus_takaan, penulis menganalisis lakon dengan pendekatan so_siologi sastra. Masalah-masalah sosial--historis lakon itu berguna sebagai bahan studi terbatas tentang masyarakat Jerman semenjak masa fasisme-Nazi. Di zaman Nazi pengadilan militer Jerman menjatuhkan kira-kira 25 000 vonis penghukuman mati. Dari jumlah itu 16 000 prajurit Jerman menjalani hukuanun tersebut. Rolf Hochhuth (*1931) mempersoalkan peranan para hakim militer Jerman di balik puluhan ribu kasus penghukuman mati itu. Pengarang pun melihat, bahwa radikal.i$nee dan"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>