Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21398 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erlina Vidyani P.
"Selama ini pembaca mengukur tingkat kesulitan teks-teks berbahasa asing hanya melalui perkiraan dan intuisi. Misalnya hanya dengan melihat rumit tidaknya konstruksi ka_limat, panjang pendeknya kalimat atau kata yang ada pada suatu teks, dan banyaknya idiom dan gaya bahasa yang diguna_kan (untuk mengukur tingkat kesulitan teks berbahasa asing khususnya Bahasa Belanda). Pertanyaan inilah yang muncul dalam skripsi ini. Penelitian dilakukan melalui studi kepustakaan, wawan-cara dan penyebaran angket kepada 64 responden yang terbagi atas tiga golongan. Golongan pertama terdiri atas 49 orang mahasiswa Fakultas Sastra Program Studi Belanda. Golongan kedua adalah 10 orang penutur asli Belanda, dan lima orang staf pengajar pada Program Studi Bahasa Belanda adalah golongan ketiga. Tujuannya adalah ingin mengetahui dan membandingkan hasil angket terhadap tingkat kesulitan teks Berbahasa Belanda berdasarkan intuisi mereka.Hasil angket berdasarkan intuisi ini kemudian diban_dingkan dengan hasil analisis secara bahasa. Hasil penelitian menunjukkan intuisi dari golongan ke_tiga yaitu lima staf pengajar yang paling mendekati kebe_naran sejalan dengan hasil analisis bahasa. Ini berarti ti_dak sepenuhnya intuisi dapat dipercaya menjadi alat pengukur tingkat kesulitan teks Berbahasa Belanda. Dari analisis bahasa kemudian saya membentuk sebuah rumus yang terdiri atas komponen-komponen yang amat menentukan kesulitan suatu teks berdasarkan pendapat para ahli dan angka-angka yang dihasilkan setiap kolom. Dengan demikian terbentuk sebuah rumus yang dapat digunakan dalam mengukur tingkat kesulitan teks. Rumus ini tidak dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesulitan satu teks saja namun harus dua atau tiga buah teks yang sama panjang sebagai pembanding. Jika satu teks menda_pat angka yang lebih dari yang lain maka dapat disimpulkan teks tersebut lebih sulit dari pada teks yang menghasilkan angka yang rendah. Untuk lebih jelas perhatikan cara penggunaan rumus dan perhitungannya di halaman 36-45."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S15789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilie Suratminto
Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1995
439.3 SUR b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lilie Suratminto
Jakarta: Pustaka Jaya, 2003
439.318 LIL b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lilie Suratminto
Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 2006
439.318 LIL b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Moza Talita
"Kecemasan berbahasa asing merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan pembelajaran bahasa asing. Ketakutan akan melakukan kesalahan saat menggunakan bahasa asing menjadi penghambat dari berkembangnya kemampuan berbahasa asing seseorang. Hal ini juga berlaku untuk pembelajaran bahasa Belanda sebagai bahasa asing untuk mahasiswa Program Studi Belanda. Kecemasan berbahasa asing pada mahasiswa Program Studi Belanda berpotensi untuk menghambat prestasi dan motivasi pembelajaran bahasa Belanda mereka. Dengan menggunakan FLCAS (Foreign Language Classroom Anxiety Scale) yang dikembangkan Horwitz dkk. (1986), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan berbahasa Belanda serta faktor pemicu timbulnya kecemasan berbahasa Belanda pada mahasiswa tingkat dua tahun ajar 2021/2022 Program Studi Belanda FIB UI. Metode deskriptif kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Setelah melakukan survei kepada 44 orang mahasiswa, ditemukan bahwa mahasiswa tingkat dua tahun ajar 2021/2022 Program Studi Belanda FIB UI menunjukkan gejala kecemasan berbahasa Belanda pada tingkat sedang. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa faktor pemicu yang memiliki peran terbesar dalam timbulnya kecemasan berbahasa Belanda adalah ketakutan akan penilaian negatif.

Foreign language anxiety is one of the factors that can affect in the success of foreign language learning. The fear of making mistake when using foreign language becomes an obstacle to the development of one’s foreign language skills. This also applies to Dutch learning as foreign language for Dutch Studies students. Foreign language anxiety on Dutch Studies student has the potential to hinder their achievement and motivation in learning Dutch. By using FLCAS (Foreign Language Classroom Anxiety Scale) developed by Horwitz el al. (1986), this study aims to determine the level of Dutch language anxiety and the triggering factors of the anxiety on second year Dutch Studies students in 2021/2022 academic year of Faculty of Humanity Universitas Indonesia. Quantitative-descriptive method is used in this research. After conducting a survey on 44 students, it was found that the second year Dutch Studies students in 2021/2022 academic year of Faculty of Humanity Universitas Indonesia showed symptoms of Dutch language anxiety on moderate level. The results show that the triggering factor that has the biggest role in the the emergence of Dutch language anxiety is the fear of negative evaluation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tangkilisan, Daniel Frits Maurits
"Jika kita mengajukan suatu permintaan, biasanya permintaan itu akan mendapat reaksi yang meluluskan atau menolaknya. Skripsi ini membahas bentuk-bentuk reaksi terhadap tindak bahasa meminta yang terdapat dalam komik berbahasa Belanda dan juga penyebab diluluskannya atau ditolaknya suatu permintaan. Dalam penelitian ini, saya menggunakan komik sebagai bahan analisis karena percakapan antara tokoh-tokoh dalam komik merupakan cerminan percakapan nyata yang kita lakukan sehari-hari. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada empat tindak bahasa meminta, tiga prapermintaan (ujaran yang muncul mendahului permintaan) dan sepuluh bentuk reaksi. Keempat tindak bahasa meminta tersebut adalah permintaan langsung, permintaan langsung konvensional, permintaan tidak langsung serta isyarat dan anjuran. Ketiga prapermintaan tersebut adalah prapermintaan yang mengandung isi permintaan, prapermintaan formal dan prapermintaan yang tujuannya baru diketahui setelah pendengar memberikan reaksinya. Sedangkan kesepuluh bentuk reaksi tersebut adalah pernyataan, pertanyaan, permintaan, ajakan, anjuran, interjeksi, isyarat, reaksi verbal yang bertentangan dengan tindakan, reaksi non-verbal dan reaksi non-verbal yang disertai ujaran yang tidak ada hubungannya dengan permintaan. Di samping itu terbukti juga bahwa dalam komik terdapat juga tindak-tindak bahasa meminta yang tidak mendapat dan tidak diketahui reaksinya."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S15917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunnisa Syafira
"Bahasa Indonesia dan bahasa Belanda memiliki khazanah bunyi yang berbeda, seperti bunyi diftong yang berbeda. Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat diftong, yaitu: [ɑi], [ɑu], [εi], dan [ɔi], sedangkan bahasa Belanda memiliki vokal diftong [œy], [εi], dan[ɑu]. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan perbedaan ciri akustik bunyi vokal diftong bahasa Belanda oleh mahasiswa/i Program Studi Belanda dengan penutur jati sebagai subjek pembanding dan menjelaskan kemungkinan faktor yang melatarbelakangi terjadinya perbedaan pelafalan itu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan pendekatan kuantitatif yakni pengukuran nilai forman F1 dan F2 yang digunakan untuk mendeskripsikan perbedaan pelafalan di setiap bunyi diftong Belanda. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mahasiswa/i merealisasikan bunyi diftong Belanda dengan cara yang beragam. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti perbedaan diftong dan posisi bunyi pada bahasa Belanda dan Indonesia, dan juga pengaruh penulisan terhadap cara baca mahasiswa.

Indonesian and Dutch have a different sound inventory, such as different diphthong. In Indonesian, there are four diphthong vowels, namely: [ɑi], [ɑu], [εi], dan [ɔi]. Meanwhile the Dutch language has diphthong vowels [œy], [εi], and [ɑu]. The aim of this study is to describe the differences in the acoustic characteristics of the Dutch diphthong spoken by students of the Dutch Study Program and by native speakers as comparison and to explain the possible factors behind the occurrence of these differences. Based on the purpose of this study, descriptive qualitative method is used to describe the pronunciation of the students in each Dutch diphthong sound. Quantitative approach is applied by measuring the formant values of the dipthongs. The conclusion of this study is that students realize the sound of Dutch diphthong in various ways. These occur due to several factors, such as differences in diphthongs and letter positions in Dutch and Indonesian, as well as the influence of writing on students' reading methods."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vandeputte, Omer
[place of publication not identified]: Yayasan Vlaanderen-Belanda, 1989
439.31 VAN b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmalia Puteri
"ABSTRAK
Program Studi Belanda Universitas Indonesia memberikan tahap awal pembelajaran bahasa kepada mahasiswa berupa pelafalan bahasa, kosakata dasar, dan tata bahasa dasar seperti mencari infinitief di kamus, cara membuat stam, dan PV. PV atau persoons vorm merupakan verba yang disesuaikan dengan subjek dan kala. Hal ini berbeda dengan Bahasa Indonesia yang verbanya tidak perlu menyesuaikan dengan persona dan jumlah tunggal atau jamak. Peletakkan PV juga dapat berada di tempat kedua yakni setelah subjek atau keterangan maupun berada di tempat terakhir pada anak kalimat. Dalam proses pembelajaran bahasa ini, mahasiswa mengalami kendala yaitu pengaruh sintaksis dari bahasa ibu mereka. Karena dalam bahasa Indonesia verba tidak mengalami persesuaian dengan persona dan jumlah tunggal atau jamak. Penulis melakukan penelitian berdasarkan tiga kategori kesalahan, yakni 1) Ketidaksesuaian PV dengan subjek, 2) penempatan PV dalam kalimat inversie, dan 3) penempatan PV dalam anak kalimat. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, sebanyak 9% dari 102 kalimat yang dibuat seluruh informan, PVnya tidak sesuai dengan subjek. 20% dari 20 kalimat inversie yang dibuat seluruh informan, penempatan PVnya tidak sesuai. 5% dari 19 anak kalimat yang dibuat, PVnya tidak berada di tempat terakhir."
2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Wasiat
"ABSTRAK
Penggunaan Om Fakultatif Dalam Artikel Surat Kabar Berbahasa Belanda. Skripsi ini untuk membuktikan masalah penggunaan konstruksi om yang bersifat fakultatif + te + infinitif dalam kalimat di lingkungan jurnalistik Belanda. Menurut taalbaak majalah Onze Taal, jurnalis Belanda mempunyai kecenderungan untuk menghilangkan om yang bersifat fakultatif dalam kalimat mereka dan oleh karena itu menurut Gerard Sweep dalam artikelnya, masih di majalah yang sama, muncul kalimat-kalimat hiperkoreksi dan kalimat-kalimat ambigu.
Penelitian skripsi ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan dua belas surat kabar berbahasa Belanda dua orang jurnalis Belanda sebagai objek penelitian. Dari kedua belas koran tersebut dicari kalimat-kalimat yang menggunakan om fakultatif, kalimat-kalimat yang tidak menggunakan om fakultatif, kalmiat--kalimat hiperkoreksi dan kalimat-kalimat ambigu. Hasilnya dimasukkkan kedalam tabel-tabel dan dibuat prosentase masing-masing kemunculannya.
Berdasarkan penelitian di atas, ternyata para jurnalis Belanda tidak terlalu menganggap hal itu sebagai suatu masalah. Memang mereka cenderung untuk menghilangkan om yang bersifat fakultatif dan hanya memiliki fungsi gramatikal dalam kalimat. Perbandingan penggunaan om fakultatif ini adalah 1:2. 1 untuk penggunaaan om fakultatif dan 2 untuk penghilangan om fakultatif. Namun mereka sama sekali tidak takut akan muncul suatu kalimat ambigu dan kalimat hiperkoreksi. Dalam hal ini mereka menggunakan dan percaya terhadap rasa bahasa mereka. Bagi mereka, yang terpenting adalah bagaimana kalimat menjadi supel dan mudah dibaca, dengan atau tanpa menggunakan om yang bersifat fakultatif dalam kalimat mereka.

"
1999
S15858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>