Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80095 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Louis Taolin
"Skripsi ini bertujuan untuk membahas pemikiran Husserl tentang fenomenologi sebagai suatu metode dalam filsafat. Dalam tahun 1900 Husserl telah memperkenalkan kepada dunia suatu metode filsafat baru yang disebutnya fenomenologi. Di dalam metode filsafat Husserl, terdapat tahapan-tahapan perkembangan yang terdiri dari berbagai reduksi atau epoche', yang dapat dianggap sebagai percobaan yang semakin radikal untuk mencapai suatu evidensi. Husserl telah mengemukakan tiga macam reduksi penting untuk mencari kebenaran yakni reduksi fenomenologik, eidetik dan reduksi transendental-fenomenologik. Ketiga macam reduksi inilah yang menjadi tema pokok skripsi..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S16096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Ashoka
"Dengan judul Pandangan Manusia berarti penekanannya adalah masalah manusia dari sekian banyak pemikiran Frankl yang disebut logoterapi. Oleh Frankl logoterapi diartikan sebagai logos yaitu makna dalam dimensi noetis (spiritual) dan terapi. Logoterapi Frankl ini keseluruhannya didasari oleh konsepnya tentang manusia. Pandangan Frankl dalam psikologi ataupun psikiatri digolongkan ke dalam kelompok psikologi humanistik ataupun psikiatri eksistensial,yang menempatkan keberadaan manusia sebagai titik sentral. Pemikiran tentang logoterapi dilatarbelakangi oleh kehidupan Frankl sendiri sebagai tawanan di kamp konsentrasi Nazi, Auschwitz; dan dipopulerkan dengan beberapa bukunya yang terkenal di dunia antara lain 'The Doctor and The Soul, dan Man's Search for Meaning.
Frankl memberikan dasar filosofis dari logoterapi dalam bentuk tiga rangkaian dasar filosofis sebagai prinsip-prinsip logoterapi yaitu, kebebasan kehendak, kehendak akan makna, dan makna hidup. Kebebasan kehendak merupakan suatu yang sudah inheren dalam diri manusia, kebebasan tak dapat hilang dalam situasi apapun, karena itu kebebasan tidak perlu dicari lagi di luar diri seseorang. Kebebasan pada manusia diandaikan dengan adanya tanggung-jawab(freedom to), bukan semata-mata sebagai suatu pelarian atau eskapisme dari sesuatu(freedom from). Dengan adanya kebebasan maka manusia memungkinkan untuk memilih dan memutuskan sesuatu yang bermakna untuk dirinya yang unik. Oni berarti memungkinkan seseorang memperoleh kehendak akan makna, yang merupakan suatu motivasi fundamental untuk memperoleh hidup yang bermakna. Bila motivasi fundamental ini tidak dimiliki, seseorang akan menghadapi berbagai frustasi seperti frustasi eksistensial, kehampaan eksistensial, dan neurosis noogenik.
Seseorang dapat frustasi karena tidak mengerti akan eksistensinya, seseorang akan mengalami kehampaan dalam eksistensisnya berupa kebosanan ataupun apatisme, seseorang akan menghadapi konflik nilai atau makna dalam kehidupannya (neurosis noogenik). Dalam prinsip yang ketiga yaitu makna hidup. Kehidupan seseorang adalah sesuatu yang konkrit dan unik. Hal ini dapat terlihat dalam perwujudannya dalam beberapa nilai, seperti nilai kreatif, nilai pengalaman, nilai atitudinal. masing-masing berhubungan dengan pekerjaan, pengalaman atau penghayatan, dan sikap seseorang terhadap penderitaannya. Berkaitan dengan pandangannya tentang manusia, Frankl juga berbicara tentang teknik-teknik psikoterapi dalam pengertian logoterapi. la mengajukan beberapa teknik seperti paradoxical intention, de-reflection, dan medical ministry. Masing-masing menyangkut pada kemampuan manusia untuk mengambil jarak(self-detachment), mengatasi dirinya(self-transcendence), dan mempertahankan hidupnya yang bermakna. Dalam psikoterapi sebelum Frankl semua teknik ini belum pernah ada.
Akhirnya, Frankl bebicara mengenai pandangannya tentang manusia yaitu manusia yang utuh, totalitas. Manusia merupakan totalitas dari dimensi fisik, psikis, dan spiritual, secara singkat disebut sebagai somato-psiko-noogenik. Untuk melihat secara lebih seksama tentang asumsi manusia menurut Frankl, digunakan sembilan kerangka acuan dasar untuk melihat asumsi dasar hakekat manusia. Sembilan tema itu merupakan polaritas yang berlawanan yaitu, kebebasan versus determinisme, rasionalitas vs irasionalitas, holisme vs elementalisme, konstitusionalisme vs environmentalisme, dapat berubah vs tidak dapat berubah, subyektivitas vs obyektivitas, proaktivitas vs reaktivitas, homeostasis vs heterostasis, dapat diketahui vs tak dapat diketahui. Posisi asumsi Frankl tentang manusia dalam sembilan polaritas di atas dapat disebutkan bahwa kecuali tema konstitusionalisme dan rasionalitas, Frankl menempatkan tema-tema lainnya dalam posisi yang lebih ekstrim."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misiak, Henryk
Bandung: Refika Aditama, 2005
142.7 MIS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hawasi
"Penelitian konsep manusia menurut falsafat Iqbal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana Iqbal menempatkan manusia dan mengkaitannya dengan filsafiat eksistensialisme. Penulis melihat bahwa keprihatinan Iqhal terhadap adanya dehumanisasi manusia modem, baik di Barat maupun di Timur, sama dengan keprihatinan para filsuf eksistensialis, seperti: Kierkegaard, Nietzsche,dan Sartre. Iqbal dan para filsufeksistensialis mencoba menawarkan suatu jalan `keselamatan' (salvation) bagi manusia modem agar tidak sampai terjerumus dalam apa yang disebut oleh Kierkegaard sebagai manusia `kerumunan (crowd). Penulis melihat beberapa upaya Iqbal yang tercermin dan kritiknya terhadap berbagai panam yang ada, yaitu: rasionalisme, empirisme, idealisme dan mistisisme. Kritik Iqbal tersebut sebagai upaya untuk menjawab problem-problem eksistensial manusia seperti yang menjadi perhatian para filsuf eksistensialis, yaitu: alienasi, kebebasan, ketuhanan, dan lain-lain.Igbal mencoba memberikan jawaban terhadap permasalahan krisis manusia modem tersebut.Berangkat dari permasalahan eksistensial manusia itulah penulis mencoba mencari jawabannya dari pemikiran Iqbal dan mengkaitkan pemikirannya dengan beberapa filsufeksistensialisme. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan dengan membaca karya-karya utama Iqbal dan beberapa buku penunjang tema penelitian. Metode yang dipakai oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, holistik, interpretasi, dan komparasi.Kemudian penulis mengkaitkan pemikiran Iqbal dengan beberapa filsuf eksistensialis, khususnya: Kierkegaard, Nietzsche Berta Sartre. Hasi1 penelitian menunjukkan bahwa Iqbal sangat menekankan kepada manusia konkret, unik dan bebas. Manusia, menurutnya, mempunyai kehendak kreatif, otonom yang dapat melampaui segala bentuk hukum yang deterministik dan kausalistik. Manusia dibekali oleh tiga potensi yang paling menunjang, yaitu: serapan inderawi, rasio, dan intuisi. Manusia yang dapat membudidayakan ketiga potensi tersebut akan mampu menjalani fungsi sebagai khalifah Tuhan di bumi yang Iqbal sebut insan kamil. Pada insan kamil Iqbal. dapat dijumpai unsur-unsur eksistensialis dari Ubermensch Nietzsche, religiusitas Kierkegaard, kebebasan eksistensial Sartre dan ditopang o!eh kedalaman intuisi Bergson serta dimbing oleh kearifan cinta-intuitif Rumi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S16031
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Gahral Adian
Depok: Koekoesan, 2010
142 DON p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Syafrida Danny
"Prof. Marshall Mc.Luhan lahir tanggal 21 Juli 1911 di Edmonton Alberti, Canada. Pada zaman post modern, Mc. Luhan adalah seorang ingenious dan imaginatif, berhati-hati dan seorang tokoh yang paling menonjol dalam bidang komunikasi, pada abad kontemporer ini. Dia studi di Universitas Manitoba tahun 1933-1939 BA MA dan 1940 di Cambridge. 1942 PHD. Dari tahun 1960 mengajar di berbagai Universitas U.S.A. dan Canada. Semenjak pertengahan tahun 1940 mengajar di Universitas Toronto dan pengarang Mechanical Bride. Semenjak tahun 1963-1967 menjadi direktur pusat kebudayaan teknologi. Dia mengatasi pembatasan literatur seni, pendidikan, filsafat,psikologi, sosiologi dan lain-lain. a. Studinya yang intensif mengenai perkembangan kebudayaan dilihat dari sejarah media komunikasi yang dituangkan Mc. Luhan dalam beberapa buku,dan yang paling menonjol di antaranya adalah Understanding Media, _The Extensions of Man. Buku ini ditulis tahun 1964 yang telah berhasil menciptakan revolusi komunikasi abad ke-XX. Konsep dan pandangannya adalah kontraversial, suatu pandangan yang original dan sangat mendasar dengan acuan bukunya, The Gutenberg Ga1axy, suatu karya yang mengungkapkan pergesaran sifat-sifat media. Dagi Mc, Luhan kebudavaan teknologi elektrik ini mempunyai pengaruh pada manusia, pertama-tama adalah kecemasan anxiety (hal.39). Tetapi karena-manusia itu cenderung terus-menerus berusaha mem_perluas dirinya, maka ia selalu mencari alternatif untuk keluar dari dampak negatif ini. Sifat kecemasan yang disinggung Mc.Luhan ini nampaknya sesuai dengan pandangan kaum eksistensialisme yang sering disebutnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S16131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Diah Nandini
"Skripsi ini adalah upaya penjejakan kembali terhadap fenomenologi Edmund Husserl, di mana konsep ?ekspresi? menjadi kunci yang mutlak harus dipahami. Husserl menggunakan konsep ini dalam fenomenologi, sebagai bahasa reaksi terhadap absolutisme filsafat analitik-positivistik yang menafikan subjek. Konsep ekspresi mewadahi posibilitas subjek untuk terus mengkonstitusi makna.

This thesis is an attempt tracking back to Edmund Husserl's Phenomenology, which the concept of "expression" is a key that absolutely must be understood. Husserl uses this concept in phenomenology, as a reaction language to the absolutism of analytical-positivistic philosophy that denies subject. The concept of expression embodies subject?s possibility to continue a meaning constitution.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61421
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brouwer, Martinus Antonius Wesselinus, 1923-
Jakarta: Gramedia, 1985
150.192 BRO a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dieter Lohmar
"In this context, the status of psychoanalysis as a science of human experience is discussed, approached on the ‘first person’ basis of a phenomenological understanding of subjective experience. In such approaches, phenomena like incorporation, phantasy, emotion and the unconscious are discussed afresh. These topics, important for modern phenomenology as well as for psychoanalysis, are examined in the context of the constitution of the human person as well as of our intersubjective world. The analyses are also interdisciplinary, making use of connections with modern medicine, psychiatry and psychotherapy. The systematic investigations are enriched by historical analysis and research in the internal development of the disciplines involved.
"
Dordrecht, Netherlands: Springer Science, 2012
e20400052
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>