Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121856 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mumuh Muhammad Buhari
"Penelitian mengenai pengolahan perpustakaan pesntren ini telah dilakukan pada bulan Juli hingga Desember 2005 di Pesantren Daarut Tauhid, di Jalan Geger Kalong Girang No. 38 Bandung terhadap 5 (lima) orang informan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bgaimanakah pengelolaan perpustakaan pesantren di Pondok Pesantren Daarut Tauhid dan hambatan apa saja yang dihadapi dalam melaksanakan pengelolaan perpustakaan tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terhadap informan, observasi dan kajian pustaka. Perpustakaan merupakan salah satu perangkat penting bagi dunia pendidikan, khususnya pesantren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perpustakaan Pesantren Daarut Tauhid telah menerapkan aspek fungsi-fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Begitu pula dengan aspek unsure-unsur manajemen, seperti sumber daya manusia, dana, fasilitas, koleksi, metode dan pasar dalam pengelolaan perpustakaan yang dilakukan oleh Perpustakaan Pesantren Daarut Tauhid.
Tujuan pengelolaan perpustakaan yang dilakukan oleh Perpustakaan Daarut Tauhid adalah pertama untuk mendukung kegiatan pesantren dalam dakwah, sosial, pendidikan dan pelatihan. Kedua membantu masyarakat sekitar lingkungan Pesantren Daarut Tauhid untuk mengakses ilmu pengetahuan. Hambatan utma yang mereka hadapi dalam pengelolaan perpustakaan adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan, serta sumber daya manusia, dana, fasilitas, koleksi, metode dan pasar yang diterapkan belum semuanya mengikuti teori-teori manajemen. Salah satu contohnya adalah perencanaan yang dimiliki oelh Perpustakaan Pesantren Daarut Tauhid belum menyeluruh (menurut luasnya [strategislawan operasional], kerangka waktu [jangka pendek lawan jangka panjang], kekhususan [pengrahan lawan khusus], frekuensipenggunaan [dipakai sekali lawan terus menerus]), sumber day amanusia yang dimilikitidak memiliki latar belakang pendidikan formal ilmu perpustakaan, dan lokasi yang tidak strategis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Puspa Indah
"Skripsi ini membahas tentang adanya ruang healing yang terdapat pada area Pesantren Daarut Tauhid, Gegerkalong Bandung. Pesantren Daarut Tauhid tidak seperti pesantren lain, bangunannya menyebar dan membaur dengan bangunan milik masyarakat umum. Pola persebaran ini menciptakan ruang healing yang cukup kuat. Ruang healing di sini berarti ruang itu memiliki potensi untuk menyembuhkan, memberikan ketenangan batin dan ruhani. Faktor apa saja yang mendukung terciptanya suasana kampung healing pada area Gegerkalong? Selain karena pola persebaran, ruang interior pesantren dan pola interaksi yang terbuka ke masyarakat sekitar pesantren ternyata memberikan pengaruh cukup besar pada proses healing tersebut. Kualitas space yang terbuka dan tidak mengisolasi santrinya dalam berkegiatan menjadi salah satu kunci tercapainya kawasan kampung healing.
This writing will analyze the presence of healing space that exists in Daarut Tauhid Islamic Dormitory area, Gegerkalong Bandung. The Daarut Tauhid Islamic Dormitory is different with another dormitory; the buildings are spreading and blending with local residential home. These spreading patterns interestingly create a healing space. Healing space that mentioned here is a potential space to curing, giving the need for healthcare. What is the crucial factor which promoted the healing atmosphere inside the Gegerkalong suburban area? Besides of the building spreading patterns, evidently interiority of space and free-connection with the civil society and existing neighborhood around the Islamic dormitory give big influence of healing process. The space which is opened and not isolating the student when taking some activities are the key of the suburban-healing area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S65718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novriantoni Kahar
"MQ Corporation is one of phenomenal business institutions led by a prominent Muslim preacher KH Abdullah Gymnastiar, familiarly called Aa Gym. However, many have neglected the existence of MQ Corporation as an outstanding business institution and paid more attention on Aa Gym's religious preaching. There is no specific academic research on the phenomenon of MQ Corporation in sociological perspective.
This thesis, therefore, constitutes an attempt to highlight MQ Corporation into the analysis of symbolic capital, a theoretical framework developed by French sociologist, Pierre Bourdieu. Throughout this theory, the research assumes that development of MQ Corporation is high-correlated with symbolic capital, namely mass recognition. At first, this wide mass recognition obtained by Aa Gym as the central figure and it afterward affects on his business units.
Additionally, this research attempts to explore how that symbolic capital obtained, how it benefits the owner, and how it maintained. This research furthermore predicts the future of MQ Corporation in case the deflation of symbolic capital as regards the rise and fall of Aa Gym's popularity whose personal brand is much greater than MQ corporation's
corporate brand.
This research concludes that development of MQ Corporation is very much correlated with the symbolic capital of Aa Gym. Therefore, the development of MQ Corporation correlated highly with the maintenance of symbolic capital as well as the invention of qualified products as any other commercial activity.
This research finds that deterioration of Aa Gym's popularity would influence MC business units. Those units which depends much on the figure of Aa Gyim would be hard to develop whenever his popularity declines. While those which do not depend on his figure and able to invent their products well and innovatively would continue to exist.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22562
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lolly Kasuma Dewi
"Masyarakat terus menerus berubah berkat berbagai pengaruh globalisasi yang mendunia, sehingga petugas humas harus selalu menyesuaikan bentuk, isi, susunan, arah dan hasil komunikasi demi mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati. Sebagai sebuah pesantren yang bergerak dalam bidang sosial dan keagamaan, Daarut Tauhiid sangat didukung oleh sumber daya manusia yang memadai baik dari segi ilmu pengetahuan serta dari segi akhlak. Keberhasilan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, sebagai sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang sosial dan dakwah didukung oleh kerjasama seluruh elemen organisasi. Dimana setiap elemen atau anggota organisasi menjalankan tugas dan perannya masing-masing dengan maksimal. Termasuk di dalamnya adalah departemen / divisi humas yang tentu saja memiliki peran besar dalam menginformasikan Daarut Tauhiid ke masyarakat luas. Sehubungan dengan hal tersebut, maka permasalahan yang muncul adalah bagaimanakah Humas DT melakukan program perencanaan untuk kegiatan komunikasi humas yang mereka lakukan? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kegiatan komunikasi yang dilakukan Humas DT dalam usahanya untuk menjalin komunikasi dua arah yang timbal balik dengan seluruh khalayak organisasinya. Sehingga dengan mengacu pada pokok permasalahan dan tujuan penelitian tersebut, digunakan model komunikasi menurut Harold Lasswell dan teori-teori kehumasan Frank Jefkins. Pendekatan penelitian yang digunakan pendekatan kualitatif dengan sifat penelitian deskriptif yang bertujuan menggambarkan data secara sistematis, faktual dan akurat dalam bentuk kalimat, pernyataan dan konsep. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi serta pengamatan di lapangan. Nara sumber pada penelitian ini adalah Divisi Humas Yayasan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid dan beberapa °rang jamaah DT sebagai informan. Kegiatan komunikasi yang dilakukan Divisi Humas Yayasan Daarut Tauhiid ditujukan untuk menjalin komunikasi dua arah secara timbal balik dengan khalayak internal maupun eksternalnya. Kegiatan komunikasi internal maupun eksternal yang dilakukan oleh Humas ini lebih mengarah pada upaya menciptakan suasana yang kondusif yang hangat dan kekeluargaan dengan seluruh khalayaknya. Hal ini berdasarkan pemikiran bahwa informasi yang disampaikan akan lebih efektif dan efisien jika dilakukan dalam suasana kekeluargaan yang hangat. Sehingga akan berdampak pada meningkatnya motivasi kerja para santri karya dan usaha untuk memajukan Divisi Humas DT ini. Yang tujuan akhirnya adalah terciptanya citra yang positif terhadap organisasi Daarut Tauhiid sendiri. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan secara kualitatif terhadap informaninforman yang berkompeten, diperoleh hasil bahwa kegiatan komunikasi internal dan eksternal yang dilakukan Humas DT mampu menciptakan kondisi yang kondusif dan harmonis dengan seluruh khalayaknya. Disamping itu, hasil penelitian menunjukkan pula bahwa Humas DT kurang berperan dalam menciptakan citra yang positif mengenai DT karena peran tersebut telah diambil oleh pimpinan organisasinya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djumali Alam
1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Erma Latifah
"ABSTRAK
Pondok Pesantren selalu diidentikkan dengan penyakit kulit atau penyakit menularlainnya. Banyaknya masalah-masalah kesehatan yang sering terjadi di PondokPesantren Sunan Drajat harus segera diatasi, sebab kesehatan merupakan salah satuindeks pembangunan manusia dan jika masalah tersebut tetap dibiarkan maka akanberdampak buruk tidak hanya bagi pesantren sendiri akan tetapi juga lingkungansekitar. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi mendalam tentangdimensi kesehatan dalam pengelolaan Pondok Pesantren Sunan Drajat dan peranPemerintah Daerah dalam menangani masalah-masalah kesehatan di PondokPesantren. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studikasus. Validitas data dilakukan dengan triangulasi sumber dan metode. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa dimensi kesehatan belum dikaitkan dalampengelolaan Pondok Pesantren Sunan Drajat dan Dinas Daerah Kabupaten Lamonganhanya menunggu laporan apabila terjadi masalah di Pondok Pesantren serta tidak adapengawasan dan pengkoordinasian terpadu yang dilakukan terhadap PondokPesantren. Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian adalah agarPondok Pesantren memperbaiki manajemen dan fasilitas yang ada sesuai denganpersyaratan kesehatan yang berlaku dan meninjau kembali kebijakan-kebijakan yangtelah ditetapkan serta bagi Pemerintah agar menambahkan peraturan terkait kesehatandalam Pedoman Izin Operasional Pondok Pesantren. Perlu adanya sinkronisasi dankoordinasi terpadu antara Dinas terkait dan Kementerian Agama agar fungsi darimasing-masing instansi terhadap kesehatan Pondok Pesantren dapat berjalansebagaimana Peraturan yang telah ditetapkan.Kata kunci:Pondok Pesantren, Kesehatan Pesantren, Manajemen Pesantren

ABSTRACT
Islamic Boarding School is always identified with skin diseases or other infectiousdiseases. The number of health problems that often occur in Sunan Drajat IslamicBoarding School must be addressed immediately, because health is one of the humandevelopment index. If the problem is still left, it will be bad for not only IslamicBoarding School itself but also the surrounding environment. The purpose of thisstudy is to obtain in depth information about the health dimension in the managementof Sunan Drajat Islamic Boarding School and the role of the Regional Government inhandling health problems in Islamic Boarding School. This research uses qualitativeapproach with case study design. Data validity is examined by triangulation ofinformant and method. The results showed that the health dimension has not beenlinked in the management of Sunan Drajat Islamic Boarding School. LamonganRegional Office only waits for the report when a problem in Islamic Boarding Schooloccurs and there is no integrated supervision and coordination conducted on PondokPesantren. Suggestions that can be given based on the research result are that IslamicBoarding School has to improve the management and existing facilities in accordancewith the applicable health requirements and review the policies that have beenestablished. The Government has to add health related regulations in the OperationalLicense Guidance of Islamic Boarding School. There needs to be synchronization andintegrated coordination between the relevant regional office and Ministry ofReligious Affairs so that the function of each institution to the health of IslamicBoarding School can be run as a predetermined Regulation.Key words Islamic Boarding School, Islamic Boarding School Health, Islamic Boarding SchoolManagement"
2017
T48362
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Dani Puji Astuti
"ABSTRAK
Pondok pesantren di Indonesia saat ini cenderung mengalami perubahan dari pesantren tradisional menjadi pesantren modern. Pesantren modern biasanya menggunakan label Islamic Modern Boarding School yang terlihat menerapkan biaya yang mahal, hal ini berbeda dengan biaya pada pondok pesantren tradisional. Berdasarkan studi literatur sebelumnya ditemukan bahwa terdapat kompetisi dan komersialisasi pada lembaga pendidikan Islam. Sehingga ada beberapa pondok pesantren yang memberikan opsi biaya asrama. Penulis berargumen dengan berkembangnya masyarakat muslim kelas menengah di perkotaan mendorong komersialisasi dalam pendidikan Islam. Meskipun melakukan komersialisasi, sebagai lembaga pendidikan Islam pesantren modern masih menganggap modal spiritual sebagai hal yang penting. Pondok pesantren modern dapat berperan sebagai agen sosialisasi dalam menciptakan identitas para santri menjadi muslim modern. Pada artikel ini, penulis menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder dari pondok pesantren serta beberapa penelitian sebelumnya yang sejenis. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Al-Adzkar Pamulang.

ABSTRACT
Islamic boarding schools in Indonesia tend to change from a traditional boarding school into a modern boarding school. Modern boarding school usually uses the ldquo Islamic Modern Boarding School rdquo label that seem have an expensive cost, differently from the traditional boarding school cost. Based on previous studies, it was found that there is competition and commercialization in Islamic education institutions. Because of that commercialization, many Islamic Boarding School gives some option for santri to stay at dormitory that boarding school serve. The writer argues that the development of middle class muslim in cities pushed the commercialization in the education of Islam. Although doing commercialize, modern boarding school as an education of Islam still considers spiritual capital as important thing. However, the consequences of commercialization cause the majority of modern boarding students come from the mid high class. Modern boarding school can act as an agent of socialization in creating the identity of the students into a modern Muslim. In this research, the writer use a qualitative method. The research was using primary data and secondary data from the boarding school and some previous of studies that simmilar. This research was conducted in Pondok Pesantren Al Adzkar, Pamulang."
2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Susilo
"Tesis ini mengkaji tentang Jaringan Sosial yang diaktifkan khususnya oleh pimpinan pondok pesantren, baik di lingkungan intern maupun di lingkungan ekstern. Pondok pesantren yang dimaksud adalah PP. Tebuireng, Jombang Jawa Timur yang termasuk salah satu Pondok pesantren tertua, terbesar dan terkenal di Indonesia. Pondok pesantren tersebut telah mengalami perubahan-perubahan fisik dan non fisik, sehingga bisa tetap eksis atau bertahan sampai sekarang dan telah berumur 100 tahun.
Perubahan fisik intern PP. Tebuireng bisa dilihat dari luas tanah dan bangunan-bangunan di dalamnya yang permanen, perubahan luas tanah yang pada awal berdirinya hanya 200 m2, sekarang telah menjadi 25 ha, dan dari sebuah bangunan teratak sederhana sekali menjadi 25 buah bangunan permanen.
Perubahan non fisik intern PP. Tebuireng bisa dilihat dari dua macam, yaitu: (1) perubahan sistem pengajaran dan kurikulum dari sistem Sandongan, Sorogan dan Tahassus (diskusi) yang tidak mengeluarkan ijazah; (2) Sistem kepemimpinan Tunggal tanpa akte notaris menjadi sistem kepemimpinan Kolektif berakte notaris dibawah naungan sebuah yayasan yang bernama Yayasan KH.A Hasyim Asy'ari; (3) bertambahnya hak pemilikan pribadi menjadi hak pemilikan pribadi dan wakaf khususnya dibidang tanah.
Perubahan fisik ekstern disekitar PP. Tebuireng dapat dilihat dari beberapa macam jumlah bangungan yang berfungsi sesuai dengan fisik bangunannya, seperti rumah makan, tempat binatu, wartel, penyewaan komputer, toko kelontong, baik tempat mangkal penjaga keliling makanan kecil (baso, nasi goreng, lontong tahu, kacang hijau, es sirup dan sebagainya) dan pakaian serta alat-alat sholat dan perlengkapan lainnya berupa sandang.
Perubahan non fisik ekstern dapat dilihat dari berapa sendi kehidupan sehari-hari, seperti perubahan pandangan hidup, nilai-nilai dan norma-norma pergaulan sehari-hari serta kebiasaan prilaku seseorang yang hidup di masyarakat sesuai dengan keberadaan PP. Tebuireng yang bernafaskan ajaran agama Islam."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulherman
"Sudah menjadi fenomena yang diterima umum bahwa pembelajaran organisasi untuk beradaptasi dengan lebih baik dan iebih cepat terhadap perubahan lingkungan. Hanya pembelajaran yang dilakukan diseluruh level organisasilah yang memungkinkan pesantren untuk memiliki kecepatan, inovasi, dan kualitas yang dibutuhkannya untuk merespon dengan baik ekspektasi-ekspektasi pelanggan yang terus berubah. Pembelajaran telah menjadi satu-satunya keunggulan kompetitif yang terns berkelanjutan, baik bagi individu-individu dalam organisasi maupun kolektivitas mereka.
Penelitian ini disusun untuk menelaah variabel-variabel yang dianggap mempengaruhi kinerja pembelajaran organisasi (Y), yaitu pembelajara individual (Xi) dan pembelajaran kelompok (X2), hubungan masing-masing variabel bebas (Xi) dan (X2) terhadap variabel terikat (Y), dan kedua variabel (Xi bersama-sama X2) terhadap variabel terikat (Y} Objek penelitian ini dengan sendirinya adalah kinerja pembelajaran organisasi Departemen Pendidikan dan Pelatihan Pesantren Daarut Tauhiid dengan populasi sebanyak 53 orang karyawan tetap dan kontrak yang semuanya juga sebagai santri karya dengan melakukan sensus terhadap semua
populasi. Instrumen yang digunakan adalah koesioner bake dalam skala 5 Likert, dan telah melalui tahapan uji validitas serta reliabilitas. Data hasil penelitian diolah secara deskriptif dengan menggunakan instrument uji statistik analisis regresi dan korelasi Spearman's Rho.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara pembelajaran individu dengan kinerja pembelajaran organisasi. Begitu pula terdapat hubungan positif yang signifikan antara pembelajaran kelompok dengan kinerja pembelajaran organisasi. Dan juga terdapat hubungan positif yang signifikan antara pembelajaran individu dan pembelajaran kelompok secara bersamasama dengan kinerja pembelajaran organisasi.

The Relationship Of Individual Learning And Team Learning Toward Organizational Learning ("Case Study At Education And Culture Departement And Daarut Tauhiid Islamic Boarding School Training, Bandung?)It has been widely accepted that organization learning promotes any company to better and faster adapt to its turbulent environment changes. Only by organization
wide learning will a company have the speed, innovation and quality essential to respond with competence to the ever-growing expectations of its clients and customers. Learning has really become the only sustainable competitive advantage, individual or collectively to keep on any company's position in the market.
The aim of this research is therefore to study the relationship between variables of individual learning, team learning on the performance of organizational learning. The study indicates that there is significant positive relationship between individual learning and organizational learning; a significant positive relationship between team learning and organizational learning performance, and a significant positive relationship between individual learning and team learning altogether with the performance of organizational learning."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T 13959
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Arif Sumawiharja
"Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki ciri khusus dalam sistem pendidikan. Yang menjadi ciri khusus dalam pendidikan pesantren adalah pendidikan berbasis karakter dan berasrama. Kehidupan asrama di Pesantren menciptakan kondisi hirarki yang muncul dari Kyai atau pemimpin Pesantren yang mendapatkan pengkultusan dari para santri dan tenaga pendidik di Pesantren, struktur hirarki itu disalurkan dari atas ke bawah kepada Pengasuh dan Ustad di Pesantren, dan kemudian didelegasikan dalam pendisiplinan kepada Santri senior. Struktur hirarki tersebut memunculkan extreme authority. Kondisi tersebut mendorong adanya pelaku yang termotivasi dan menciptakan suatu kondisi yang memposisikan santri junior sebagai korban yang tepat atau rentan dari kasus kekerasan fisik. Hal ini diperparah dengan kurangnya pengawasan dan ditambah dengan adanya pengawasan yang bersifat extreme guidance. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan penelitian di tiga Pondok Pesantren yang pernah terjadi kasus kekerasan fisik hingga menyebabkan korban meninggal dunia. Untuk menganalisa faktor penyebab terjadinya kekerasan fisik di Pesantren teori yang digunakan adalah teori aktivitas rutin, teori relasi kuasa. Sementara untuk meneliti bagaimana pencegahan kasus kekerasan fisik menggunakan teori control sosial. Untuk mendukung analisa teori beberapa konsep digunakan. Diantaranya, konsep kekerasan terhadap anak, konsep pendidikan di Pesantren dan konsep pencegahan kejahatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kasus kekerasan fisik terjadi disebabkan oleh adanya kepemimpinan kharismatik dan paternalistik yang menyebabkan adanya pengkultusan, adanya penyalahgunaan otoritas dalam penerapan disiplin, minimnya pengawasan dan tidak adanya standar baku dalam sistem pengasuhan di Pesantren. Kesimpulan dari penelitian menunjukan bahwa semua teori dan konsep dapat menjelaskan bagaimana kasus kekerasan fisik terjadi dan pencegahannya. Selain itu, peran Kementerian Agama menjadi krusial dalam pengawasan terhadap sistem pengasuhan di Pesantren. 

Islamic boarding schools are Islamic educational institutions that have special characteristics in the education system. What characterises pesantren education is character-based and boarding school education. Dormitory life in the pesantren creates a hierarchical condition that arises from the Kyai or leader of the pesantren who gets the cult of the students and educators in the pesantren, The hierarchical structure is channelled from top to bottom to the carers and Ustad in the pesantren, and then delegated in discipline to the senior santri. The hierarchical structure gives rise to extreme authority. These conditions encourage motivated perpetrators and create a condition that positions junior Santri as appropriate or vulnerable victims of physical violence cases. This is exacerbated by the lack of supervision, coupled with the existence of supervision, which is extreme guidance. This study uses a qualitative method by conducting research in three Islamic boarding schools where cases of physical violence have occurred, causing the victim to die. To analyse the factors that cause physical violence in Pesantren, the theory used is routine activity theory and power relations theory. Meanwhile, to examine how to prevent cases of physical violence using social control theory, To support the theoretical analysis, several concepts were used. Among them are the concepts of violence against children, the concept of education for pesantren, and the concept of crime prevention. The results showed that cases of physical violence occurred due to the existence of charismatic and paternalistic leadership which led to a cult, the abuse of authority in applying discipline, the lack of supervision and the absence of standardized standards in the care system in Pesantren. The conclusion of the research shows that all theories and concepts can explain how cases of physical violence occur and their prevention. In addition, the role of the Ministry of Religious Affairs is crucial in supervising the care system in Pesantren."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>