Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101571 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gita Argianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemakaian konjungsi pada anak penyandang ADHD ketika bercerita secara tertulis, khususnya mengenai kecenderungan jenis konjungsi yang muncul dan fenomena-fenomena yang berkaitan dengan pemakaian konjungsi yang ditemukan dalam data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratif, karena bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam tujuan penelitian. Langkah penelitian dimulai dengan (1) memilih informan penelitian; (2) melakukan observasi terhadap informan dan data; (3) menetapkan pemilihan data; dan (4) menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan kecenderungan konjungsi yang muncul dalam data ialah (1) konjungsi yang menunjukkan makna _urutan_ dengan pilihan kata lalu; dan (2) kemunculan konjungsi yang menempati posisi intrakalimat menunjukkan unsur-unsur yang cenderung dihubungkan oleh konjungsi pada data adalah klausa dengan klausa. Fenomena pemakaian konjungsi yang terlihat dalam data ialah (1) adanya konjungsi_-konjungsi lain yang ditemukan dalam data dan padanannya dalam teori konjungsi Kridalaksana; dan (2) adanya beberapa konjungsi yang dapat menempati posisi lain dalam klasifikasi posisi Kridalaksana."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S10862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Betty R.
"Penelitian mengenai Konjungsi Antarkalimat Bahasa Indonesia yang ditujukan untuk mempelajari perilaku sintaktis konjungsi ini. Penelitian dilakukan dengan cara menganalisis sejumlah data yang diperoleh melalui pencatatan kalimat-kalimat yang mengandung konjungsi yang menghubungkan dua atau lebih kalimat. Sumber data-data dalam penelitian ini adalah media cetak berupa maja1ah dan Surat kabar yang nenggunakan bahasa Indonesia. Melalui penelitian ini diperoleh identitas Konjungsi Antarkalimat ini, yaitu keterikatannya, posisi dan pola pemakaiannya dan urutan unsur yang dihubungkan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervina Dyah Kumala Janti
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku sintaktis konjungsi lalu dalam rubrik Arena Kecil majalah Bobo. Populasi data penelitian ini adalah majalah anak-anak, dan sampelnya adalah majalah Bobo yang terbit April 1997 sampai dengan April 1998 (1 tahun terbit). Data kebahasaan yang menjadi fokus penelitian adalah konjungsi Lalu dan akan dianalisis dengan menggunakan analisis konstituen langsung. Garis besar hasil penelitian yang hendak dicapai adalah (1) mendeskripsikan perilaku sintaktis konjungsi lalu; (2) mengungkapkan pemakaian kata lalu oleh anak-_anak dalarn rubrik itu sebagai perbendaharaan pasif bahasa Indonesia anak-anak yang pasti memiliki keterkaitan dengan perbendaharaan aktifnya. (3) mengungkapkan bahasa anak-anak yang terdapat di rubrik Arena Kecil majalah Bobo. Dengan diperolehnya gambaran pemakaian kata Lalu dalarn rubrik Arena Kecil majalah Bobo, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi para peminat bahasa, khususnya bahasa anak-anak, dan para pakar bahasa untuk membuat perencanaan, pembinaan, dan pengembangan pemakaian bahasa Indonesia untuk anak-anak"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S10829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Gianto Kentjanaputra
"Seperti telah diungkapkan dalam bab pertama, penelitian ini bertujuan mempelajari perilaku sintaktis dan semantis dan, atau, tetapi sebagaimana terdapat dalam struktur ideal kemampuan berbahasa bahasawan. Dengan perkataan lain, dikehendaki agar diperoleh seperangkat kaidah mengenai perilaku sintaktis dan semantis ketiga kata itu.
Survai tentang pembicaraan mengenai dan, atau, tetapi yang dilakukan dalam bab kedua menunjukkan bahwa belum ada usaha untuk merumuskan kaidah-kaidah yang dimaksud di atas secara cukup menyeluruh. Setelah dikerjakan suatu analisis sintaktis dan semantis dalam bab ketiga dan keempat, dapatlah dicoba suatu perumusan kaidah-kaidah sintaktis dan semantis dan, atau, tetapi. Kaidah-kaidah berikut ini memang tidak dituliskan untuk menggantikan semua hasil analisis yang telah dikerjakan. Di sini penulisan itu semata-mata dimaksud untuk menyarikan hasil-hasil terpenting dari analisis. Seluk beluk lebih khusus harua dilihat dalam bab serta bagian bab yang bersangkutan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1978
S10733
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanwardi
"Tulisan ini menyoroti tiga hal yang berkaitan dengan me (N) -D-kan/me (N) -D-i. Pertama, ciri-ciri dasar me(N) -D-kan me(N) -D-i dalam kaitannya dengan makna me(N) -D-kan/me (N) -D-i yang muncul; kedua, peran obyek dari konstruksi berpredikat me(N) -D-kan/me(N) -D-i; dan ketiga, pengoposisikan di anatara me(N) -D-kan dengan me (N) -D-i. Pebahasan ciri-ciri dasar me(N)-D-kan/me(N)-D-i, dalam kaitannya dengan makna yang muncul, menghasilkan kesimpulan bahwa setiap makna me(N)-D-kan/me(N)-D-i ditandai oleh sejumlah ciri dasar me(N)-D-kan/me(N)-D-i yang khas..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kawira, Lita Pamela
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rifanisa Nurul Fitria
"Skripsi ini membahas deiksis bahasa Indonesia seorang anak berusia 45 bulan. Tujuannya adalah menginventarisasi dan menganalisis penggunaan deiksis pada seorang anak Indonesia usia 45 bulan. Dari penelitian ini, dapat diketahui deiksis-deiksis yang telah digunakan dan yang belum digunakan oleh seorang anak berusia 45 bulan serta penggunaannya. Deiksis yang muncul dalam data dibagi atas deiksis eksofora dan deiksis endofora. Kata-kata deiktis tersebut diklasifikasikan lagi ke dalam deiksis persona, deiksis ruang dan deiksis waktu. Kesimpulan dari analisis tersebut adalah jumlah deiksis yang muncul dalam data serta penggunaan kata-kata deiktis tersebut menggambarkan pemerolehan deiksis bahasa Indonesia pada seorang anak berusia 45 bulan.

This undergraduate-theses explains about a deixis of Indonesian language which is used by a 45-month-old child. The goal is to inventory and analyse the using of deixis of Indonesian children who their age is 45 months old. According to this research, we can know about deixis that has been used and deixis that hasn't been by a 45-month-old child, and the using. Deixis that appeared in data is classified according exophora and endophora. The deixis are classified to personal deixis, spatial deixis, and temporal deixis. The conclusion of this analysis is the quantity of deixis which are appeared in data and using of deixis, describes deixis of Indonesian language acquisition to 45-month-old child."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11057
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hapsari Wijayanti
"Ada yang terlewatkan dan penelitian terdahulu tentang wacana jual-beli, yaitu bahwa para ahli sebelumnya berfokus pada interaksi yang berakhir dengan pembelian barang; padahal, dalam interaksi jual-beli yang sesungguhnya interaksi tidak selalu berakhir dengan pembelian barang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang rinci dan jelas mengenai struktur wacana jual-beli.
Penelitian ini mengambil lokasi di empat pasar grosir terkemuka di Jakarta. Di keempat lokasi itu, pengambilan data dilakukan dengan pengamatan nonpartisipan dan rekaman langsung sehingga diperoleh 76 percakapan.
Dari analisis data ditemukan bahwa wacana jual-beli mempunyai struktur Tahap Awal-Tahap Inti-Tahap Akhir. Tahap awal direalisasikan dengan tindakan nonverbal dan tindakan verbal (yang berupa penawaran barang oleh penjual atau permintaan barang oleh pembeli). Tahap inti direalisasikan dengan pertanyaan harga oleh pembeli atau pemberitahuan harga oleh penjual dan negosiasi harga. Tahap akhir direalisasikan dengan tindakan nonverbal berupa serah-terima barang-uang. Setiap tahap mempunyai tindak wacana (discourse acts) yang khas; namun, ditemukan ada tindak wacana yang dapat muncul dalam ketiga tahap, yaitu permintaan barang, penawaran barang, dan pernyataan terima kasih.
Berdasarkan analisis terhadap 30 percakapan, masing-masing 15 percakapan diadik dan multiparti, diperoleh 129 tuturan interupsi.
Terungkap bahwa interupsi lebih banyak dilakukan oleh pembeli daripada penjual. interupsi terjadi baik di dalam percakapan simultan maupun nonsimultan. interupsi di dalam percakapan simultan terjadi di dalam giliran penutur/penyela, sedangkan interupsi di dalam percakapan nonsimultan terjadi di dalam dan di luar giliran penyelalpenutur. Di dalam percakapan simultan, interupsi terjadi (1) di tengah tuturan penutur pertama (sebelum tempat transisi), (2) sebelum penutur pertama melanjutkan tuturannya (delayed completion), dan (3) di dekat TRP.
Di dalam percakapan nonsimultan, interupsi terjadi (I) setelah tempat transisi dari tipe unit pertama yang dihasilkan penutur, (2) sebelum penutur pertama melanjutkan tuturannya, dan (3) setelah penutur pertama mencapai tempat transisi.
Selain itu, dari penelitian ini juga terungkap bahwa interupsi yang dituturkan oleh penyela berbentuk tindak elisitasi, requestif (requestives), direktif, dan informatif.
Interupsi terjadi karena faktor dari dalam diri penutur dan dari luar diri penutur. Dari dalam diri penutur, interupsi disebabkan oleh ketidaksabaran penutur, penutur teringat akan sesuatu, penutur tidak tertarik dengan topik penutur pertama, dan ada sesuatu yang mendesak. Adapun interupsi di luar giliran penutur disebabkan oleh keisengan penutur, adanya kesenyapan antargiliran, tanggapan atas tindakan nonverbal, adanya sesuatu yang mendesak penutur, dan adanya stimulus dari benda dan dari nonpartisipan. Penelitian ini juga menemukan bahwa ada tiga tipe interupsi dalam percakapan antara penjual dan pembeli, yaitu tipe eurian, tipe desakan, dan tipe ciptaan.

A matter was overlooked in the previous research regarding the discourse of buying-selling, in that in the past the experts focused mainly on the end result of interaction: sold goods; whereas actually, in the real interaction of buying-selling contact does not necessarily end in a buying transaction. This research emphasizes to illustrate in detail and evidently the structure of buying-selling dealings.
This research was conducted in areas covering four major wholesaler distributor business areas in Jakarta. At the four locations, data collection was done through non-participating and direct recording that result in 76 conversations.
From the data analysis, the findings concluded that the discourse of buying-selling transaction has three phases: The Initial Phase ± The Core Phase t The Closing Phase. The initial phase is realised through non-verbal and verbal actions.
The core phase is prepared through the inquiry of price by the buyer or through the information of value by the seller and negotiation of worth. The closing phase is accomplished through non-verbal action i.e. receiving goods-currency. Each phase has a specific discourse act; however within each phase three behaviours can surface which are demand of goods, negotiation of goods, and a thank you account.
Based on 30 conversation, with 15 dyadic and multiparty conversations respectively resulted in 129 tokens of interruption. It's revealed that interruption occurs more frequently by the buyer than the seller. Interruption transpires in both simultaneous talk and non-simultaneous talk. Interruption in a simultaneous talk occurs within the speaker turn. In a simultaneous talk interruption occurs in the middle of TCU, before delayed completion, and near the TRP. In a non-simultaneous talk, interruption happens before delayed completion, after the first of TCU, and after the TRP.
Aside from that, this research substantiation that interruption reflects on the elicitation, the requestives, the direction, and the information acts. Interruption happens due to internal and external factors of the speaker. Internally can be caused by impatience, remainder, that the individual is uninterested to the topics presented by the first speaker, or there is another urgent matter. For external causes, factors, such as amusement, the silence between turns, and other material and non-participating stimulants. This research also express three types of interruption i.e. stealing type, forceful type, and inventor type.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11322
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Asihanti Setiorini
"Penelitian mengenai struktur kalimat dalam buku cerita anak Indonesia ini bertujuan untuk menggambarkan struktur kalimat yang muncul dalam buku cerita Anak Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga melihat kesesuaian antara struktur kalimat yang muncul dalam data dengan pengajaran struktur kalimat dalam kurikulum. Metode penlitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah memilih sumber data, menyempitkan sumber data sehingga diperoleh data, melakukan analisis, dan menarik simpulan. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur kalimat yang muncul pada data adalah kalimat tunggal, kalimat bersusun, kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, kalimat kombinasi, kalimat kasus, kalimat lengkap, kalimat teks lengkap, kalimat verbal, kalimat interogatival, kalimat nominal, dan kalimat ajektival. Berdasarkan analisis, terlihat adanya ketidaksesuaian antara struktur kalimat dalam data dengan pengajaran struktur kalimat dalam kurikulum. Ketidaksesuain tersebut muncul dalam struktur kalimat sederhana, kalimat yang makin kompleks, kalimat majemuk setara, dan kalimat tanya"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S12939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>