Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185464 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Risa Prayudhi
"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan fungsi kata yang dalam surat kabar kaum peranakan Tionghoa dan surat kabar kaum pribumi. Hasil yang diperoleh adalah mendapatkan gambaran secara mendalam mengenai fungsi kata yang dalam kedua surat kabar tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu mendeskripsikan fungsi kata yang. Penelitian ini mengambil sepuluh surat kabar kaum peranakan Tionghoa dan sepuluh surat kabar kaum pribumi. Setiap surat kabar diambil tiga artikel dari tahun yang sama. Untuk mengolah data digunakan teori sintaktis Harimurti Kridalaksana. Hasil penelitian ini menunjukkan fungsi yang sebagai konjungsi perluasan dan pembentuk nomina digunakan oleh penerbitan kaum peranakan Tionghoa maupun pribumi. Fungsi yang sebagai pengantar objek digunakan oleh seluruh surat kabar kaum peranakan Tionghoa yang dipergunakan dalam penelitian ini. Dalam surat kabar pribumi fungsi yang sebagai pengantar objek hanya ditemukan dalam satu artikel yaitu artikel surat kabar Neratja (artikel A). Kesimpulan penelitian ini adalah fungsi yang sebagai pengantar objek merupakan ciri khas sintaktis bahasa Melayu Tionghoa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Mojopahit
"Penelitian ini membahas sejarah dan sikap politik surat kabar Sin Tit Po mulai dari tahun 1929 sampai tahun 1942. Sejak diterbitkan pada tahun 1929, surat kabar Sin Tit Po selalu berpihak pada pergerakan nasional Indonesia. Ini terlihat dari sikap politik Sin Tit Po dalam menghadapi beragam isu politik dalam dalam pergerakan nasional Indonesia. Sikap politik Sin Tit Po yang diambil dalam penelitian ini berhubungan dengan enam isu politik penting dalam pergerakan nasional Indonesia. Pertama, sikap politik Sin Tit Po mengenai pergerakan nasional Indonesia. Dalam hal ini amat jelas terlihat sikap politik Sin Tit Po yang mendukung pergerakan nasional. Kedua sikap politik Sin Tit Po yang tidak setuju pada penagkapan para pemimpin Partai Nasional Indonesia (PNI). Ketiga, sikap politik Sin Tit Po pada Fraksi Nasional. Fraksi ini terdiri dari wakil-wakil kaum Bumiputera yang memilih jalan kooperasi. Sikap politk Sin Tit Po pad Fraksi Nasional dapat dilakukan mendukung sepenuhnya perjuangan Fraksi Nasional. Keempat, sikap politik Sin Tit Po pada Petisi Soetardjo yang mengusulkan perubahan ketatanegaraan Hindia Belanda. Sin Tit Po amat mendukung petisi Soetardjo. Ini dapat dilihat dari berita-berita yang disajikan Sin Tit Po dalam menyikapi Petisi Soetardjo. Kelima, sikap politik Sin Tit Po yang juga mendukung Mosi Thamrin tentang perubahan penyebutan Inlander menjadi Indonesier. Keenam, sikap politik pada Gabungan Politik Indonesia. Dalam hal ini, sikap politik Sin Tit PO adalah unik. Unik dalam artian Sin Tit Po mendukung hal-hal yang diperjuangkan Gapi, tapi tidak menyukai Gapi secara kelembagaan karena Gapi tidak mau memasukkan kaum Tionghoa Peranakn menjadi anggota biasa Gapi. Sikap politik Sin Tit Po yang berpihak pada pergerakan nasional ini tetap tidak berubah sampai surat kabar Sin Tit Po ditutup oleh Pemerintah Pendudukan Jepang tahun 1942. Oleh karena itu, dapat dikatakan surat kabar Sin Tit Po, yang merupakan surat kabar milik kaum Tionghoa Peranakan, berpihak pada pergerakan nasional Indonesia untuk turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S12369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
feerbom, Robert
Bandung: Alumni, 1970
070.172 FEE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sasa Djuarsa Sendjaja
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1978
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rochady, S.
Bandung: Alumni , 1970
070.9 ROC s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Uki M. Kurdi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risa Junita Sari
"Penelitian ini menganalisis tentang kesetaraan jender di Hindia Belanda pada awal abad 20, khususnya di lingkungan masyarakat Tionghoa Peranakan sebagaimana tercermin dalam karya-karya sastra Tionghoa Peranakan yang terbit di surat kabar Doenia Baroe. Pada awal abad 20 Politik Etis dalam bidang pendidikan membawa perubahan besar terhadap pola pikir generasi muda di Hindia Belanda. Perubahan ke arah modernitas yang mengedepankan kesetaraan dirasakan oleh semua kalangan, termasuk perempuan. Masalah kesetaraan jender yang menuntut persamaan hak laki-laki dan perempuan semakin mengemuka, tak terkecuali di lingkungan perempuan Tionghoa Peranakan. Karya-karya sastra Tionghoa Peranakan yang terbit dalam surat kabar Doedia Baroe di Padang pada tahun 1930 didominasi oleh tema tentang kesetaraan jender. Mengapa terjadi dominasi tema tersebut dan sejauh mana pengaruh atau peran karya-karya itu terhadap perjuangan kesetaraan jender khususnya di lingkungan masyarakat Tionghoa Peranakan, itulah yang menjadi pokok bahasan penelitian ini. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode sejarah dan teori jender sebagai landasan konseptual.  Dari penelitian dan analisis yang dilakukan ditemukan bahwa, kesetaraan jender yang ingin dicapai oleh perempuan Tionghoa Peranakan khususnya, adalah perlakuan yang sama antara laki-laki dan perempuan yang di dalamnya mencakup pendidikan, pergaulan, dan kebebasan memilih pasangan hidup.

This study analyzes gender equality in the Dutch East Indies at the beginning of the 20th century, especially in the Tionghoa Peranakan community as reflected in the Tionghoa Peranakan literary works published in the Doenia Baroe newspaper. At the beginning of the 20th century the Politik Etis in the field of education brought major changes to the mindset of the younger generation in the Dutch East Indies. Changes towards modernity which put forward equality are felt by all groups, including women. The issue of gender equality which demands equal rights for men and women has increasingly surfaced, including the Tionghoa Peranakan women. The works of Tionghoa Peranakan literature that were published in the Doedia Baroe newspaper in Padang in 1930 were dominated by the theme of gender equality. Why the domination of this theme occurs and to what extent the influence or role of these works on the struggle for gender equality, especially in the Tionghoa Peranakan environment, is the subject of this study. The research was conducted using historical methods and gender theory as a conceptual basis. From the research and analysis conducted, it was found that the gender equality to be achieved by Tionghoa Peranakan women in particular is equal treatment between men and women which includes education, association, and the freedom to choose a life partner."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Zubaidah
"Funktionsverbgefuge pada artikel berita dan surat pembaca dalam surat kabar harian Siddeutsche Seitung: Suatu Tinjauan Morfosintaksis (di bawah bimbingan Jossy Darman, M. Hum.). Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Skripsi ini membahas tentang Funktionsverbgefuge (FVG) sebagai salah satu ciri bahasa koran. Oleh karena itu, sumber data dari skripsi ini adalah artikel berita dan surat pembaca dalam surat kabar harian Suddeutsche Zeitung. FVG dalam sumber data tersebut kemudian dianalisis secara morfosintaksis dan semantis. Landasan teori yang digunakan dalam skripsi ini ialah teori FVG dari Gerhard Helbig dan Hans-Jurgen Grimm. Dari teori ini dapat diketahui jenis FVG yang ada. Selain melihat pemunculan FVG dalam artikel berita dan surat pembaca, diteliti juga jenis FVG yang sering muncul. Setelah melakukan analisis dapat disimpulkan bahwa pemunculan FVG dalam artikel berita dan surat pembaca tidak terlalu sering, walaupun FVG, menurut Loffler, merupakan salah satu ciri dari bahasa koran. Janis FVG yang paling sexing muncul pada artikel berita adalah FVG dengan nomina berpreposisi, sedangkan pada surat pembaca adalah FVG dengan nomina dalam akusatif. Selain itu, ditemukan juga beberapa FVG yang tak diperikan dalam teori, seperti munculnya FVG dengannomina dalam bentuk plural dan dengan atribut ajektiva, serta FVG yang tidak hanya berfungsi sebagai predikat, melainkan juga sebagai atribut dalam kalimat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S14816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.F. Ingrid Ismail
"Surat kabar merupakan salah satu media massa yang penyediaan materi dan cara penyajiannya banyak dikendalikan oleh peraturan karena kondisi yang mengharuskan sebuah surat kabar untuk terikat pada peraturan penyediaan materi berita. Dengan kata lain, surat kabar merupakan alat legitimasi kekuasaan penguasa melalui pemberitaannya ke para pembaca. Di lain pihak, fungsi surat kabar adalah sebagai corong suara masyarakat kepada penguasa, sehingga merupakan alat resistensi terhadap penguasa.
Kecenderungan surat kabar sebagai corong penguasa atau corong masyarakat dapat dilihat dari berita yang dipilih untuk dimuat serta pengaturan pemberitaan kemudian diperiksa silang dengan siapa pengelola surat kabar tersebut.
Harian Indonesia adalah surat kabar yang dibidani oleh pemerintah Orde Baru dan menjadi satu-satunya surat kabar berbahasa Tionghoa yang bisa diakses secara legal pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, karena pemerintah membutuhkan jembatan informasi melalui media mengenai kebijakan pemerintah kepada masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia yang memiliki keterbatasan dalam menggunakan bahasa Indonesia.
Sebagai surat kabar yang didirikan pemerintah Orde Baru, Harian Indonesia mempunyai pedoman kebijaksanaan pemberitaan yang sudah dibakukan serta pengawasan ketat dari berbagai badan pemerintah agar surat kabar ini melaksanakan tugas khususnya yaitu: mendorong konsep pembauran asimilasi total melalui pemberitaan.
Sementara konsep pembauran yang berbeda pada pemerintahan Abdurrahman Wahid telah menelurkan peraturan yang mengubah posisi etnis Tinghoa. Salah satunya mengizinkan etnis Tionghoa menjalankan ritual budayanya serta memperbolehkan media berbahasa Tionghoa selain Harian Indonesia beredar.
Pengelolaan berita di Harian Indonesia, sebagai surat kabar pemerintah, akan menjadi cerminan dari perubahan peraturan dari era Orde Baru ke masa pemerintahan Abdurrahman Wahid yang membawa perubahan pada posisi etnis pembaca Harian Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subagyo Ramelan
"ABSTRAK
Media massa merupakan alat penyampaian pesan kepada masyarakat umum. Demikian pula surat kabar dapat dipergunakan sebagai alat untuk memasyarakat perpustakaan. Akan tetapi, secara umum, dapat dikatakan bahwa hanya sedikit sekali diketemukan tulisan-tulisan mengenai kepustakawanan yang dimuat di suar kabar Indonesia. Dengan metode analisis ini, skripsi ini meniliti tulisan-tulisan mengenai kepustakawanan yang dimuat di enam surat kabar terbitan Jakarta dalam tahun 1982-1983. Kecuali membuktikan bahwa pustakawan Indonesia kurang produktif dalam menulis di media umum, juga mendapatkan bahwa surat kabar Sinar Harapan, disbanding dengan surat kabar lainnya, merupakan surat kabar yang paling besar perhatiannya terhadap dunia kepustakawana, sedang yang paling kecil adalah Berita Buana.

"
1984
S14919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>