Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71657 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indra Kasrowi
"Skripsi ini merupakan suatu bentuk penggambaran tentang dinamika ekonomi yang berkembang di kalangan umat Islam di Indonesia terutama sejak kemunculan Bank Muamalat Indonesia. Setelah kurang-lebih 20 tahun para penggiat Bank Islam mencoba mewujudkan pendirian Bank Islam di Indonesia maka tahun 1992 merupakan momentum yang tepat untuk merealisasikan ide pembentukan bank tersebut. Kehadiran BMI di tahun 1992 juga menjadi gambaran bahwa telah terjadi perubahan pandangan pemerintah atas kelompok-kelompok Islam dan sebaliknya. Penelitian dan pengumpulan bahan dilakukan dengan studi kepustakaan di berbagai perpustakaan umum di Jakarta. Penulis cukup terbantu dengan penemuan-_penemuan sumber tulisan berupa kliping majalah dan surat kabar yang telah dijilid sehingga sumber primer yang penulis pakai menjadi cukup untuk menunjang penulisan skripsi ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Rangga Putra Warganegara
"Penelitian ini bertujuan melihat determinan Net Interest Margin (NIM) di industri perbankan Indonesia pada periode 2006-2009. Industri perbankan Indonesia di nilai inefisien dibandingkan dengan perbankan di regional Asia Tenggara. Nilai NIM yang relatif tinggi menjadi beban bagi perekonomian dengan tingginya biaya intermediasi. Penelitian ini menemukan bahwa NIM dipengaruhi oleh kekuatan pasar, kualitas manajemen suatu bank, ukuran bank, dan kebijakan Non-Performing Loan (NPL). Penelitian ini menggunakan model yang dikembangkan dari Kannan et al (2001), Hawtrey dan Liang (2008), dan Peria dan Mody (2003).

The focus of this study is to observe deteminants of Net Interest Margin in Indonesian banking industry. Indonesian banking industry is relatively inefficient bacause of higher NIM compared to other banking industry in South East Asia region. Higher NIM rate is being a burden to the Indonesian economy through higher intermediation cost. This research finds that NIM is being influenced by market power, management quality, banks size, and Non-Performing Loan (NPL) rate policy. This research uses the model developed by Kannan et al (2001), Hawtrey and Liang (2008), and Peria and Mody (2003)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21767
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annafi Papandayan Muhammad Abduh
"Keuangan inklusif di Indonesia saat ini menjadi sorotan khususnya oleh pemerintah, mengingat masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan akses ke bank. Oleh karena itu, berbagai cara dilakukan oleh Bank Indonesia dan OJK dalam menyelesaikan permasalahan ini, yaitu Laku Pandai Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif . Salah satu Bank yang melaksanakan Laku pandai di Indonesia adalah Bank Rakyat Indonesia selaku bank yang mempionirkan kegiatan ini. Kegiatan Laku Pandai diselenggarakan dengan menggunakan jaringan Agen BRILINK yang ditempatkan di seluruh Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui bagaimana penerapan rahasia bank pada praktek agen Branchless Banking, dengan cara melihat bagaimana tanggung jawab agen jika terjadi pelanggaraan rahasia bank.
Metode penelitian yang dilakukan dalam tulisan ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif. Ketentuan rahasia bank dilakukan dan menjadi penting dalam laku pandai guna meningkatkan kepercayaan dari masyarakat. Namun patut dipertanyakan kepentingan dari rahasia bank di BRILink.
Dari penelitian ini didapatkan hasil, bahwa agen Laku Pandai termasuk ke dalam pihak terafiliasi bank, sehingga turut bertanggung jawab terhadap rahasia bank dari nasabah. Yang dapat dilakukan pemerintah terkait permasalahan ini adalah dengan memperjelas dan memperkuat ketentuan perundang-undangan terkait pihak terafiliasi dan rahasia bank.

Inclusive Finance in Indonesia today is being scrutinize by the government, bear in mind, many of the citizens do not have the access to banks. Hereinto, many ways are executed by Indonesian Central Bank Bank Indonesia and OJK in order to resolve the problem, one of which is Laku Pandai Financial Services Without Office in order to have Financial Inclusion. One of the banks which is the pioneer in running Laku Pandai program in Indonesia is Bank Rakyat Indonesia. Laku Pandai activities are held through the network of agents BRILINK that are placed all over Indonesia.
The purpose of this research is to acquire the knowledge how is the implementation of bank secrecy in the practice for agent Branchless Banking, with ways on how does a responsibility of an agent shall there be a breach of bank secrecy.
Research methodology that are carried out in this thesis use normatif juridical with a qualitative approach. Provisions of bank secrecy to be act and is paramount in Laku Pandai in order to gain trust from the society, however it is to be questioned the interest of bank secrecy in BRILINK.
From research, results were that Laku Pandai agent including affiliated party of the bank, are responsible for bank secrecy from client. The Regulator should be strengthen and clarify the regulation regarding to affiliated party of the bank and bank secrecy.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S69437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sondang Dwi Julianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inklusi keuangan terhadap profitabilitas bank. Penelitian ini menggunakan metode Generalized Method of Moments (GMM) dengan data tahunan selama 10 tahun yaitu pada periode 2011-2020. Pada penelitian ini inklusi keuangan menggunakan dua indikator yaitu jumlah rekening pinjaman per 1000 orang dewasa dan jumlah kredit UMKM. Sementara untuk profitabilitas bank menggunakan indikator Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). Penelitian ini menemukan bahwa jumlah rekening pinjaman dan jumlah kredit UMKM signifikan berpengaruh negatif terhadap ROE. Hal ini menunjukkan bahwa inklusi keuangan dengan indikator rekening pinjaman dan kredit UMKM memberikan pengaruh negatif terhadap profitabilitas bank di Indonesia.

This study aims to determine the effect of financial inclusion on bank profitability. This study uses the Generalized Method of Moments (GMM) method with annual data for 10 years, that’s in the 2011-2020 period. In this study, financial inclusion uses two indicators, namely the number of loan accounts per 1000 adults and the number of MSME loans. Meanwhile, for bank profitability, the indicators of Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE) are used. This study found that the financial inclusion with indicators of MSME loans and credit accounts has a negative effect on bank profitability in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedetto Setyo Satrio Utomo
"Asas yang melandasi hubungan hukum antara bank dan nasabah adalah hubungan kepercayaan (fiduciary relationship). Kewajiban yang berlandaskan Asas Kepercayaan dapat timbul karena adanya hubungan hukum di antara bank dan nasabahnya. Bank dapat digugat atau dilaporkan apabila ia merugikan nasabahnya karena melakukan unsafe dan unsound practices sehingga melanggar kewajiban yang dipercayakan kepadanya. Sengketa yang disebabkan oleh pengaduan nasabah di sektor jasa keuangan terhadap bank tidak selalu dapat menghasilkan kesepakatan maupun penyelesaian secara sederhana, cepat, dan dengan biaya ringan. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan nasabah di sektor jasa keuangan atas penyelesaian sengketa di luar pengadilan, maka Otoritas Jasa Keuangan membentuk Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan (“LAPS SJK”). Dalam penelitian ini, Penulis hendak: (1) menganalisis bagaimana Asas Kepercayaan dalam hukum perbankan dapat menjamin perlindungan terhadap hak-hak nasabah; dan (2) mengkaji pengaturan pelaksanaan mediasi sebagai salah satu alternatif penyelesaian sengketa perbankan di LAPS SJK sesuai dengan Asas Kepercayaan dalam hukum perbankan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hukum perbankan Indonesia ternyata belum mengatur secara spesifik mengenai penerapan Asas Kepercayaan oleh bank yang mengemban status sebagai penasihat transaksional sehingga hak-hak nasabah investor belum mendapatkan perlindungan hukum yang memadai. Selain itu, peraturan pelaksanaan mediasi, baik dalam bentuk Peraturan OJK maupun Peraturan LAPS SJK belum mengakomodir kebutuhan para pihak untuk menentukan jumlah ganti rugi yang wajib dibayar oleh pihak yang melanggar perjanjian mediasi. Dengan diakomodirnya kebutuhan tersebut, maka diharapkan tingkat kepercayaan nasabah terhadap perbankan dan LAPS SJK akan semakin meningkat.

The principle underlying the legal relationship between banks and customers is a relationship of trust (fiduciary relationship). Obligations based on the Principle of Trust can arise because of the legal relationship between the bank and its customers. A bank can be sued or reported if it harms its customers because it carries out unsafe and unsound practices thereby violating the obligations entrusted to it. Disputes caused by complaints from customers in the financial services sector against banks do not always result in agreements or resolutions that are simple, fast and at low cost. Therefore, to meet the needs of customers in the financial services sector for dispute resolution outside of court, the Financial Services Authority established an Alternative Institution for Dispute Resolution in the Financial Services Sector ("LAPS SJK"). In this research, the author wants to: (1) analyze how the Principle of Trust in banking law can guarantee the protection of customer rights; and (2) reviewing the arrangements for implementing mediation as an alternative for resolving banking disputes at LAPS SJK in accordance with the Principles of Trust in banking law. The research results show that Indonesian banking law does not yet specifically regulate the application of the Principle of Trust by banks that hold the status as transactional advisors so that the rights of investor customers do not receive adequate legal protection. In addition, the regulations for implementing mediation, both in the form of OJK Regulations and LAPS SJK Regulations, do not accommodate the needs of the parties to determine the amount of compensation that must be paid by the party who violates the mediation agreement. By accommodating these needs, it is hoped that the level of customer trust in banking and LAPS SJK will increase."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhraf Ali
"ABSTRAK
Seperti sudah menjadi kelaziman dari setiap pendirian bank Islam, bahwa bank Islam baru di manapun, pada taliun-tahun awal berdirinya, terutama di negara muslim, selalu mengalami overlikuiditas. Dukungan yang besar dari umat Islam yang metupakan mayoritas penduduk, yang didorong oleh kesadaran atau keterikatan untuk memelihara kehidupan dari hal-hal yang haram dan meragukan berdasarkan syari'at dan juga karena hal-hal yang sifatnya emosional, memudahkan bank Islam untuk mengumpulkan dana, baik dana untuk modal maupun dana untuk kebutuhan pihak ketiga.
Kejadian tersebut juga berlangsung di Indonesia menyusul berdirinya Bank Muamalat Indonesia. Kondisi overlikuiditas harus segera diatasi untuk dapat memperlihatkan kinerja yang secara bertahap diharapkan akan optimal. Dengan kondisi kinerja BMI yang optimal akan lebih menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan menggerakkan masyarakat untuk lebih berpartisipasi.
Dari hasil perhitungan dan perbandingan, nampak bahwa ROA yang dihasilkan BMI mampu untuk bersaing dengan ROA bank-bank go public Namun kinerja ini belum optimal mengingat LDR BMI baru mencapai 63%, sedangkan Bank Indonesia mensyaratkan LDR maksimum sebesar 110%.
Merupakan hal yang mudah bagi BMI untuk melempar dananya kepada pihak ketiga jika yang menjadi tujuan adalah profit. Dalam kondisi "uang ketat"seperti sekarang ini banyak pengusaha mengalami kesulitan untuk melakukan ekspansi. Cam yang paling mudah bagi bank untuk menyalurkan kelebihan likuiditas adalah melempar dana ke perusahaan besar, karena perusahaan besar lebih bonafid dan jumlah pembiayaan besar, walaupun risiko jika terjadi kegagalan sangat besar. Namun melihat misi yang melekat dari pendirian BMI, yang sudah committed untuk berorientasi kepada pembiayaan bagi usaha menengah dan kecil, hal ini menjadi tidak mudah, banyak kesulitan dalam menyalurkan dana bagi usaha kecil seperti risiko yang tinggi, jumlahnya pengusaha banyak, pagu kredit kecil dan letaknya tersebar.
Tidak sebagaimana bank konvensional, konsep yang melekat pada pendirian bank Islam adalah menggalakkan kebersamaan dalam menanggung risiko usaha dan kebersamaan usaha secara adil, maka cukup jelas bahwa misi bank Islam adalah pemerataan kesempatan berusaha dan pemerataan pendapatan.
Menghadapi tantangan diatas dengan mengacu kepada misi pendiriannya, maka BMI harus mempunyai strategi tersendiri yang memungkinkan eksistensinya dapat berkelanjutan. Untuk menekan risiko seminimal mungkin namun tetap dapat mengantisipasi seluruh kendala, maka pilihan strategi yang mungkin dalam menyalurkan dana adalah bekerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga swadaya masyarakat untuk melakukan kajian dan bantuan teknis bagi pengusaha kecil Agar efektifdan efisien pembiayaan diarahkan secara berkelompok dan diutamakan kepada usaha yang mempunyai keterkaitan antara pengusaha kuat dan lemah maupun industri besar dan industri kecil. Sedangkan untuk memudahkan akses kepada pengusaha/industri yang lokasinya tersebar, dilakukan kerjasama dengan BPR syari'at.
Pilihan strategi dalam menyalurkan dana tersebut merupakan the best alternati£ namun dalam mencapainya masih memerlukan waktu. Maka sambil menunggu realisasi yang optimal, SBPU al-dayn menjadi the second best alternatif.
Melengkapi pilihan strategi tersebut, disarankan untuk mengupayakan suatu pusat data dan pengkajian pengusaha/industri kecil. Pembentukan lembaga ini niscaya sangat membantu dalam seleksi calon peminjam, monitoring maupun identifikasi usaha potential.
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juardi
"Keberadaan bank syariah telah mendapat berbagai kritik, yang salah satunya adalah tidak memperhatikan pengusaha kecil, sebagaimana bank-bank konvensional. Padahal, sccara konseptual bank syariah bukan hanya mernpunyai tujuan ekonomi semala, tetapi juga mempunyai tujuan-tujuan sosial. Apakah kritik universal tersebut juga berlaku di Indonesia? Oleh karena itu akan dilihat bagaimana praktek Bank Muamalat Indonesia dalam memberikan pembiayaan terhadap UKM. Disisi lain, UKM scsungguhnya merupakan usaha yang berpotensi untuk memberikan pendapatan bagi Bank Muamalat Indonesia. Dengan demikian, perlu dipenimbangkan pula tentang adakah perbedaan pendapatan yang diperoleh hank syariah akibat pembiayaan UKM dan Non UKM. Akhirriya, tahapan sampai untuk menjawab pertanyaan: apakah benar bahwa di Indonesia, pembiayaan UKM merupakan suatu fungsi sosial dari Bank Muamalat Indonesia? Untuk melihat kondisi Bank Muamalat Indonesia dalam memberikan pembiayaan terhada UKM digunakan Analisis Deskriptif dan Inferensial. Analisis deskriptif dilakukan dengan membandingkan proporsi, melihat trend dengan grafik, dan membuat cross tahulasi. Sedang analisis inferensial akan dilakukan dengan membuat Model Perlumbuhan. Untuk melihat pengaruh pembiayaan terhadap pendapatan akan digunakan Analisis inferensial, yaitu dengan membuat analisis regresi. Berdasarkan analisis-analisis yang dilakukan tersebut, pada akhirnya akan dapat dijawab pertanyaan: apakah benar pembiayaan UKM merupakan sualu fungsi sosial dari Bank Muamalat Indonesia?
Setelah dilakukan analisis rnenggunakan ructodoiogi dialas, didapat berbagai kesimpulan yaitu: Pertama: perhatian Bank Muamalat Indonesia dalam memberikan pembiayaan terhadap UKM semakin tinggi sejak tahun 2004. Kedua: Pengaruh pembiayaan untuk UKM dan Non UKM terhadap pendapatan relatif sama. Ketiga: Pembiayaan terhadap UKM tidak dapat dijadikan indikator bahwa Bank Muamalat telab menjalankan fungsi sosialnya.

The existence of Bank Syariah (Bank based on Islamic Law) had had some criticism one of which it had not concerned with small enterprises(s) as other conventional banks. Indeed, conceptually, bank is not aimed at economic objective solely, but also social concerns. Had such universal criticism applied in Indonesia? Hence, it will be proven practically, how Bank Muamalat Indonesia (Indonesia's Islamic Bank) had financed UKM. In other hand really, UKM potentially, it may give revenue for Bank Muamalat Indonesia. So that, it is necessary also to consider on differences of bank syariah's revenue in financing both UKM and non UKM. Finally, it is arrived on stages for answering the questions : is it true that in Indonesia UKM's finance as any social function of Bank Muamalat Indonesia?. To see Bank Muamalat Indonesia's condition in financing UKM it had been applied both Descriptive and Inferential Analysis. Descriptive analysis is conducted by comparing proportions, to see trend in graphic and make growth tabulation. To see finance effect against revenue it is used inferential analysis by making regression analysis. Based on those analysis, finally, it may be answered the question on is it true that in Indonesia UKM' s finance as any social function of Bank Muamalat Indonesia?.
Upon conduction of such analysis using methodologies above it had been drawn conclusions those are : The first, Since year 2004 the longer Bank Muamalat Indonesia the higher financed UKM. Secondly, Finance effect for both UKM and non UKM against the revenue is same relatively_ Thirdly, UKM' s finance is not indicator that Bank Muamalat Indonesia had realized its social function.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15039
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanuri
"Terdapat dua hipotesis dalam menganalisis hubungan antara struktur pasar dan kinerja sebuah industri. Yang pertama adalah paradigma Structure-Conduct- Performance (SCP) tradisional yang mendasarkan pada perilaku kolusi pelaku usaha dalam mendapatkan profit, sedangkan yang kedua adalah hipotesis Efficient- Structure (ES) yang mendasarkan pada perilaku efisien dari pelaku usaha.
Penelitian dalam tesis ini bertujuan untuk menganalisis kedua hipotesis tersebut, manakah dari kedua paradigma/hipotesis tersebut yang mencerminkan industri perbankan Indonesia. Dengan menggunakan data panel dari seluruh bank umum di Indonesia yang beroperasi pada periode tahun 2000 hingga 2010, terbukti bahwa paradigma SCP yang diwakili oleh variabel tingkat konsentrasi pasar perbankan (indeks Herfindahl- Hirschman) dan Market Share, tidak terbukti pada perbankan Indonesia. Sebaliknya terbukti bahwa hipotesis ES lebih dominan pada operasional bank di Indonesia. Variabel yang mewakili hipotesis ES adalah tingkat efisiensi teknis yang dihitung dengan pendekatan Data Envelopment Analisys (DEA) dan rasio efisiensi operasional (BOPO).
Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa hubungan antara struktur pasar dan kinerja industri perbankan Indonesia bukan merupakan paradigma SCP. Hal ini berarti bahwa kebijakan Bank Indonesia dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API) tidak berdampak negatif terhadap tingkat persaingan usaha bank, sebagaimana diwaspadai oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

There are two competing hypothesis with regard to market structure and performance in industrial organization. The first hypothesis is structure-conductperformance (SCP) paradigm, which emphasized on market collusion, and the second hypothesis is Efficient-Structure (ES) hypothesis which emphasized on market efficiency.
The objective of this study conducted test for both hypothesis with respect to the Indonesia's commercial banking industry. Employing pooled data from all commercial banks operating in Indonesia period 2000 - 2010, the SCP paradigm which represented by banking concentration (HHI) and market share, was not valid on Indonesian banking industry. Conversely the efficiency behaviour is more dominant on Indonesia banking operations to gains their profit. In this study, efficiency hypothesis is represented by technical efficiency variable which is calculated by Data Envelopment Analysis (DEA) approach and variable of operational efficiency ratio (BOPO).
This study finds that relationship of banking market structure and bank's performance, doesn't support SCP paradigm. Therefore, Bank Indonesia's policy in the Indonesian Banking Architecture (API) framework, empiricaly succeeded to minimize negative impact on banking competition, which is worried by the Indonesian Business Competition Supervisory Agency (KPPU).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29337
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yukie Octivia Mansyur
"Otoritas Jasa Keuangan OJK merupakan lembaga pengawas jasa keuangan di Indonesia, yang mengikuti model lembaga pengawas terintegrasi. OJK didirikan berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif yang dilakukan melalui perbandingan hukum. Tugas pengaturan dan pengawasan sektor perbankan yang semula dijalankan oleh Bank Indonesia kini beralih kepada dengan didirikannya lembaga pengawas tersebut. Penelitian ini membahas kewenangan yang dimiliki OJK dalam menjalankan tugas pengaturan dan pengawasan perbankan, serta membandingkannya dengan tugas pengaturan dan pengawasan perbankan yang dijalankan oleh lembaga pengawas jasa keuangan di Negara lain. Perbandingan ini dilakukan terhadap Autorit des March s Financiers AMF dan Autorit de Contr le Prudentiel et de R solution ACPR di Perancis yang dianggap berhasil, dan terhadap Financial Services Authority FSA di Inggris yang di anggap gagal dan telah di bubarkan dan digantikan oleh Financial Conduct of Authority FCA dan Prudential Regulation Authority PRA yang di aggap berhasil. Perbandingan dalam penelitian ini ditinjau melalui kewenangan lembaga dalam menjalankan tugas pengaturan dan pengawasan perbankan di negaranya, mengenai independensi lembaga, dan mengenai hubungan antara lembaga pengawas tersebut dengan bank sentral di negaranya masing-masing.

Otoritas Jasa Keuangan OJK is the Indonesian financial services authority and was established as an integrated supervisory body under the Law No. 21 Year 2011. This thesis is a juridical normative research through the comparative study of law. The regulation and the supervision of banking activities was performed by the Indonesian Central Bank, otherwise known as Bank Indonesia, until the establishment of the OJK, which then resulted to the transfer of the said regulatory and supervisory authority over the banking sector onto the OJK. This thesis first elaborates the OJK rsquo s authority to regulate and to supervise the banking sector before comparing it later on with the financial supervisory authorities of two other countries. The comparison is conducted upon the Autorit des March s Financiers AMF and the Autorit de Contr le Prudentiel et de R solution ACPR in France, which are considered successful and not only upon the Financial Services Authority FSA in the United Kingdom which failed, but also with its replacing authorities that are the Financial Conduct of Authority FCA and the Prudential Regulation Authority PRA . The said comparison is done through the analysis of each institutions rsquo authorities in performing banking regulation and supervision and their independency, along with their institutional relationship with the Central Bank of each their respective country. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S68482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Nuraini
"Skripsi ini membahas tentang perkembangan bank syariah pertama di Indonesia. Penelitian ini dengan menggunakan pendekatan historis, meneliti perkembangan Bank Muamalat sejak proses didirikan hingga bank ini bertahan selama dua
dekade. Penelitian ini menunjukkan perkembangan Bank Muamalat Indonesia dari masa ke masa, terutama ketika menghadapi krisis ekonomi di Indonesia maupun di dunia. Hasil penelitian ini menunjukkan daya tahan Bank Muamalat sebagai bank yang menggunakan prinsip syariah dalam menghadapi badai krisis yang menerpa perekonomian maupun perbankan nasional.

This thesis discusses the development of the first Islamic bank in Indonesia. This study using a historical approach, examining the development of Bank Muamalat
since the bank was established until two decades. This study shows the development of Bank Muamalat Indonesia from time to time, especially when faced with the economic crisis in Indonesia and the world. The results of this
study demonstrate the durability of Bank Muamalat as bank use Islamic principles in the face of the storm that hit the economy crisis and national banks.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>