Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156085 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabila Azhar
"Information literacy adalah serangkaian kemampuan seseorang dalam menyatakan kebutuhan informasi sendiri dengan mencari, menyeleksi, mengevaluasi, menggunakan, dan menyampaikan kepada orang lain. Jika seseorang sudah memiliki serangkaian kemampuan tersebut maka ia dapat dikatakan melek inforrnasi (information literate). Information literacy merupakan kemampuan yang dapat digunakan sepanjang hayat, karena kemampuan tersebut dapat mendidik pemakai dalam memanfaatkan sumber informasi dan cara memperoleh pengetahuan. Mengingat pentingnya memiliki kemampuan information literacy maka ilmu ini sudah selayaknya diajarkan dan mulai diterapkan dalam dunia pendidikan yang dimulai dari tingkat sekolah. Karena kemampuan information literacy penting diterapkan pada siswa tingkat sekolah, maka sekolah perlu mencantumkan program infcrmnation literacy sebagai salah satu program wajib yang mendukung dalam kurikulum sekolah. Oleh karena itu penelitian ini ingin membahas mengenai pengaruh program information literacy siswa Sekolah Internasionai Stella Maris dalam penulisan esai. Alasan pemilihan Sekolah Internasional Stella Maris sebagai tempat penelitian dikarenakan sekolah tersebut sudah mencantumkan program information literacy ke dalam kurikulum dan melaksanakannya sebagai mata pelajaran wajib. Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif berbentuk studi kasus dengan pendekatan kualitatif Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara langsung kepada informan dan melakukan studi literatur sebagai bahan acuan untuk teori pendukung. Hasil dari data tersebut disajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa program information literacy yang dilaksanakan memberikan pengaruh yang cukup besar dalam proses belajar mengajar dan sangat membantu siswa dalam menulis tugas esai di sekolah. Hal tersebut dapat dilihat dari masing-masing pemahaman siswa dalam menerapkan kemampuan information literacy pada setiap esai yang dibuat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15480
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdini
"Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan FIB_UI yang sedang melakukan penulisan skripsi. Tujuan penelitian adalah mengetahui penguasaan information literacy mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan FIB-UI dan mengetahui kesulitan apa saja yang dialami oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan FIB-UI dalam penerapan information literacy. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara. Penentuan sampel dilakukan secara purposif dengan jumlah sample sebanyak 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam mengidentifikasi beragam jenis dan format sumber informasi, mempertimbangkan biaya dan manfaat, dan mengevaluasi kembali kebutuhan informasi, informan tergolong kompeten. Hanya dalam menentukan kebutuhan informasi informan berada pada tahap pengembangan. Dalam menentukan kebutuhan informasi kesulitan yang dialami informan adalah kurang jeli menentukan informasi yang dibutuhkan, dan kurang paham terhadap subjek yang ditulis. Informan dalam menyeleksi alat bantu temu kembali yang paling tepat, membangun dan menerapkan strategi penelusuran, menemukan kembali informasi, mengubah strategi penelusuran, dan mengorganisasi informasi dan sumbernya tergolong kompeten. Kesulitan yang dialami adalah penyatuan konsep yang ada dipikiran dengan konsep yang digunakan sistem akibatnya informasi yang ditemukan tidak sesuai kebutuhan, serta kesulitan non-teknis seperti kesulitan biaya, situs yang dikunjungi bermasalah, harus menggunakan password, internet down, buku sedang dipinjam, dan tidak memiliki Floopy disc. Walaupun informan mengalami kesulitan ini tetapi mereka mengetahui jalan keluarnya, sehingga informan tergolong kompeten. Informan dalam memperoleh ide utama, mengevaluasi informasi dan sumber informasi, membandingkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya, menentukan kapan pengetahuan baru memiliki dampak terhadap pemahaman, menentukan cara yang dilakukan untuk membuktikan kebenaran informasi, dan menentukan kapan kebutuhan informasi telah terpenuhi termasuk kategori kompeten. Hanya dalam mensintesa ide utama saja informan berada pada tahap pengembangan. Kesulitan yang dialami informan adalah kurang paham tentang istilah-_istilah khusus yang digunakan dan kemana arah pembicaraannya. Dalam mengevaluasi informasi dan sumber informasi, informan juga mengalami masalah yaitu masalah bahasa tetapi karena informan masih dapat mengatasinya maka dalam hal ini mereka tergolong kompeten. Dalam menggunakan informasi baru dan terdahulu informan berada pada tahap pengembangan, karena mereka masih mengalami kesulitan, yaitu apa yang ditulis terlalu melebar dari topik yang sebenamya ingin ditulis, dan tidak dapat menentukan informasi yang telah diperoleh lebih tepat dimasukkan pada bagian apa agar informasi yang disampaikan menjadi logis. Sedangkan dalam merevisi pengembangan penulisan, dan mengkomunikasikan informasi informan tergolong kompeten Dalam memahami isu ekonomi, hukum, dan sosial informasi, mengikuti peraturan, kebijakan, dan etika dalam mengakses dan menggunakan informasi, serta menghargai penggunaan sumber informasi, informan tergolong kompeten. Tetapi informan kurang paham tentang masalah regulasi, tidak mengetahui batasan dan aspek--aspek yang berkaitan dengan mendownload informasi, bagaimana cara-cara yang legal dalam mengakses informasi yang kadang-kadang memerlukan password, hak cipta, dan batasan-batasan informasi bayar dan informasi gratis. Berkaitan dengan apa yang dipelajari pada Program Studi Ilmu Perpustakaan, informan merasa apa yang mereka pelajari cukup bermanfaat untuk memberikan pemahaman dasar. Tidak semua ilmu yang mereka peroleh diterapkan, hanya yang sesuai dengan kebutuhan saja yang mereka terapkan. Informan juga menyebutkan sejumlah pengetahuan yang mereka butuhkan dan belum mereka peroleh pada Program Studi Ilmu Perpustakaan. Mereka berharap pengetahuan ini dapat diajarkan pada mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan. Saran dari penelitian ini adalah mahasiswa harus mendapatkan materi yang cukup tentang information literacy khususnya bagaimana menyatakan kebutuhan informasinya, mengevaluasi informasi dan sumber-sumbemya, menggunakan informasi untuk menyelesaikan tujuan tertentu, serta memahami aspek ekonomi, hukum, dan sosial informasi. Perlu dirancang materi yang bersifat tutorial sebagai pelengkap praktek penguasaan information literacy sehingga mahasiswa dalam melakukan praktek secara mandiri. Kesulitan yang dialami mahasiswa dalam penguasaan information literacy hendaknya dapat ditanggulangi dengan memberikan pemahaman yang cukup dan kesempatan seluas-luasnya bagi mereka untuk menerapkannya. Bila dimungkinkan diadakan mata kuliah tersendiri tentang information literacy. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk meningkatkan penguasaan information literacy yang belum pernah diperoleh di Program Studi Ilmu Perpustakaan hendaknya dipertimbangkan untuk diajarkan pada mahasiswa, baik dengan cara memasukkannya kedalam mata kuliah yang telah ada atau membentuk mata kuliah baru. Fasilitas yang dimiliki oleh Program Studi Ilmu Perpustakaan hendaknya dilengkapi. Koleksi lama hendaknya didukung dengan koleksi baru. Fasilitas untuk praktek penelusuran informasi seperti laboratorium komputer dapat digunakan secara optimal dengan cara memperbaiki jaringan internet dan membebaskan mahasiswa untuk dapat melakukan praktek penelusuran informasi secara gratis. Pengetahuan yang menurut mahasiswa bermanfaat dalam meningkatkan penguasaan information literacy hendaknya dapat dipertahankan dan jika mungkin selalu dikembangkan sesuai dengan kemajuan zaman. Mahasiswa harus lebih aktif dan kritis dalam mempelajari apa yang tidak diketahuinya serta mau belajar dari berbagai pihak yang lebih ahli. Mahasiswa jangan hanya menerima apa yang diberikan oleh Program Studi Ilmu Perpustakaan saja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S15115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S6743
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rozinah Nabihah
"Tesis ini membahas tentang Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa dalam Penulisan Skripsi Studi Kasus di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah 1). mengidentifikasi perilaku pencarian informasi mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan skripsi. 2). menggambarkan pola pencarian informasi mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan informasi. 3). mengetahui hambatan-hambatan dalam proses pencarian informasi yang dilakukan oleh mahasiswa penulis skripsi. Model penelitian ini menggunakan model yang dikenalkan oleh David Ellis tahun 1987 dengan tahapan kegiatan starting, chaining, browsing, differentiating, monitoring an extracting. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan mewawancarai 10 (sepuluh) mahasiswa STAINU Jakarta yang menulis skripsi.
Hasil dari penelitian ini adalah mahasiswa penulis skripsi menggunakan sumber informasi dari buku, jurnal, individu dan internet. Lokasi perolehan informasi yang dikunjungi adalah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan PBNU dan Perpustakaan STAINU Jakarta. Perilaku pencarian informasi dengan enam tahapan kegiatan dari Ellis dilakukan mahasiswa penulis skripsi. Hambatan yang dihadapi mahasiswa penulis skripsi dipengaruhi faktor individu, antar individu dan lingkungan.
This thesis discusses information seeking behavior of students in thesis writing (case studies in high school islamic religion of nahdatul ulama (stainu) jakarta)
The purpose of this study is 1). identifying information-seeking behavior of students in meeting the needs of thesis. 2). describe the information seeking patterns of students in meeting the information needs. 3). find out the obstacles in the process of information search conducted by the student thesis writers. This study uses a model that was introduced by David Ellis in 1987 with phases of activity starting, chaining, browsing, differentiating, monitoring, and extracting.
This study uses descriptive qualitative method by interviewing 10 (ten) of STAINU Jakarta students who wrote the thesis. The results of this study, students who wrote the thesis using the source information from books, journals, respondents, and internet. Locations visited by the acquisition of information is the National library of Indonesia, NU Libraries and Library STAINU Jakarta.
Information-seeking behavior with six phases of the activities carried out student thesis writers. Barriers faced by students thesis writers is influenced by individuals, between individuals, and environmental factors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
T30901
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laely Wahyuli
"Sejak tahun 2007 materi Information Literacy (IL) terintegrasi dalam program Orientasi Belajar Mahasiswa (OBM) Universitas Indonesia. Dalam kegiatan ini, pustakawan berperan sebagai instruktur yang menyampaikan materi IL atau literasi informasi. Permasalahan dalam penelitian ini berfokus pada bagaimana ketrampilan instruktur literasi informasi OBM 2007 dalam penguasaan maupun penyampaian materi literasi informasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Konsep literasi informasi mengacu pada Information Literacy Competency Standard for Higher Education yang dikeluarkan ACRL, kajian Webb dan Powis untuk konsep pengajaran, dan kajian Palan untuk menentukan tingkat kompetensi kerja.
Dari analisis hasil wawancara, disimpulkan bahwa: 1) pemahaman informan terhadap konsep literasi informasi tergolong cakap (proficient); 2) dalam penguasaan literasi informasi ada tiga golongan yaitu pembelajar (learner), cakap (proficient), dan mahir (professional); 3) kemampuan informan dalam menyampaikan materi tergolong cakap (proficient). Sedangkan faktor-faktor yang memengaruhi penguasaan literasi informasi adalah pendidikan, pengalaman kerja dan pelatihan. Hasil penelitian menyarankan Perpustakaan UI menyediakan berbagai program pelatihan dalam mempersiapkan pustakawan menjadi instruktur yang efektif. Materi dalam pelatihan mencakup teori dan praktik tentang literasi informasi dan pelatihan presentasi. Pelatihan diberikan berdasarkan pada tingkat ketrampilan pustakawan.

Since 1997, Information Literacy (IL) has been integrated to the Student Learning Orientation Program of the University of Indonesia. In this program, the librarians have the role as the instructor in delivering the IL material. The focus of this research is to explore the skill of information literacy?s instructors and their ability to teach was delivered on the 2007 program. This research is a qualitative research with descriptive design. The concept of information literacy referred to Information Literacy Competency Standard for Higher Education from ACRL, the study of Webb and Powis on teaching concept, and Palan?s study on determining the competency level.
The result of the interview?s analysis concludes that: 1) the interviewees? Understanding on the concept of information literacy is at the proficient level; 2) in regards to the level of information literacy knowledge, there are three types of instructors: learner, proficient, and professional; 3) the ability of instructors in teaching delivering the program is quiet proficient. The result of the research also shows that the factors affecting the ability in majoring the information literacy are: education, working experience and training. The result of this research suggests that The Library of the University of Indonesia should provide various training programs in preparing the librarians to be the effective instructors. The subjects that should be given in the training consist of theories and practical guides on information literacy and how to present them. The training will be given based on the librarians? skill level."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
T25210
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sandy David
"Kemajuan teknologi yang diiringi dengan peredaran informasi yang begitu cepat tampaknya belum dapat diiringi dengan kemampuan individu dalam mencari dan menemukan informasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dibutuhkan kemampuan untuk mencari, menemukan, dan menggunakan informasi dalam mengatasi peredaran informasi yang seringkali membuat kita kesulitan. Skripsi ini membahas tentang kemampuan literasi informasi pustakawan dalam menelusur informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dalam rangka memberikan pelayanan yang maksimal. Penelitian ini menggunakan metode wawancara langsung terhadap pustakawan sebagai narasumber dan observasi langsung di tempat penelitian. Narasumber berjumlah enam orang yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Variabel diukur dengan menggunakan teori model literasi informasi BIG 6. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa coding dari hasil wawancara dengan narasumber. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pustakawan sekolah tersebut memiliki kemampuan literasi informasi yang mapan sesuai dengan model literasi informasi BIG6 dan mampu memberikan informasi yang sesuai terhadap apa yang dibutuhkan oleh pengguna.

Technological advances accompanied by such rapid information circulation do not seem to be accompanied by the ability of individuals to find and find information that suits their needs. It takes the ability to search, find, and use information in overcoming the circulation of information that often makes us difficult. This thesis discusses the literacy information capability of librarians in tracking the information in accordance with the needs of users in order to provide maximum service. This research uses direct interview method to librarian as resource and direct observation in place of research. Resource persons were six persons selected using purposive sampling technique. The variables were measured using the BIG 6 information literacy model theory. Analysis technique that used in this research is in the form of coding from result of interview with informant. The results of this study prove that the school librarian has a well-established literacy information capabilities in accordance with the BIG6 information literacy model and able to provide appropriate information to what is required by the user."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakryanto Priyahita
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses penyusunan anggaran serta kemungkinan pengaruh penghentian program perintisan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) terhadap kegiatan dan pendanaan empat sekolah eks Rintisan SBI di Kabupaten Pati. Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara dan telaah dokumen. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa masih terdapat objek penelitian yang belum mengikuti ketentuan mengenai tahapan penyusunan, struktur, dan format anggaran yang telah ditetapkan. Objek penelitian juga masih menghadapi beberapa masalah, terutama terkait dengan pencairan dana yang berasal dari Pemerintah. Pasca penghentian program perintisan SBI, objek penelitian ingin tetap menjalankan sebagian programnya tanpa membebani orang tua siswa.

ABSTRACT
This study aims to analyze the budget preparation and the possible effects of International-Standardized School (SBI) program termination to activities and funding of four schools in Pati Regency. This research is conducted through interviews and document review. It is found that there are schools that have not complied with regulation about stages of preparation, structure, and format of the budget that has been set. The schools face several problems, mainly related to the disbursement of Government‟s funds. After the termination of SBI pioneering program, schools are likely to still run some of their programs at no cost to the students‟ parents."
2013
S47494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ila Rosmilawati
"Kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak pada bulan Maret 2005, dikhawatirkan akan menurunkan kemampuan daya beli penduduk miskin. Hal tersebut lebih lanjut dapat menghambat upaya penuntasan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, karena penduduk miskin akan semakin sulit memenuhi kebutuhan biaya pendidikan. Atas dasar pertimbangan untuk mengalihkan subsidi dari orang kaya ke orang miskin, maka pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama membuat program PKPS BBM bidang pendidikan yang Salah satunya adalah Bantuan Operasional Sekolah. Program BOS ditujukan untuk membantu sekolah dalam rangka membebaskan iuran siswa, namun sekolah tetap mempertahankan mutu Iayanan pendidikan kepada masyarakat. Untuk mengetahui pelaksanaan program BOS, maka perlu dilakukan suatu studi evaluasi terhadap program ini.
Model evaluasi yang digunakan mengacu pada model Programme's intervention Logic yang dikembangkan Education and Learning Wales (ELWa), dengan melakukan evaluasi pada aspek relevansi, efisiensi, efektivitas dan efek program. Dalam melakukan penilaian terhadap 4 aspek, dikembangkan kriteria evaluasi yang selanjutnya dibandingkan dengan target pencapaian hasil evaluasi. Teknik pengumpulan data secara kualitatif menggunakan wawancara dan studi dokumentasi untuk menganalisa dokumen BOS, sedang secara kuantitatif menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 140 responden yang terdiri dari guru, siswa dan orang tua siswa dengan menggunakan teknik pengambilan sampel proportionate stratified random sampling.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa dana BOS Iebih banyak digunakan untuk keperluan rutin seperti bahan habis pakai, sedang kebutuhan akan buku pelajaran dan alat praktek/media belajar masih minim dipenuhi, hanya 10% dari total penggunaan dana BOS. Dari segi relevansi kegiatan pembenan bantuan transportasi siswa miskin kurang relevan dilakukan di sebagian sekolah, karena para siswa datang ke sekolah dengan jalan kaki. Namun disisi Iain program BOS secara perlahan dapat memenuhi tujuan program dalam penyelenggaraan ?sekolah gratis", dan relevan menjawab perubahan kebijakan yang terjadi, diantaranya UU No. 14/2005, dan PP No. 19/2005, khususnya yang terkait dengan kegiatan peningkatan mutu guru.
Penggunaan dana BOS oleh pihak sekolah secara umum dinilai kurang efisien, tetapi efektif dilakukan. Dari sebagian besar kegiatan yang direncanakan, banyak yang tidak terealisasi dan memunculkan kegiatan baru diluar perencanaan. Selain itu, khusus kegiatan pengadaan alat praktek/media beIajar. sebagian besar digunakan untuk pengadaan alat praktek olahraga yang merupakan mata pelajaran penunjang, sehingga alat praktek/media belajar untuk mata pelajaran inti tidak terpenuhi. Artinya penggunaan dana BOS tidak efisien dikelola, namun alatlmedia belajar yang dihasilkan dari dana BOS telah efektif dimanfaatkan baik oleh guru maupun siswa. Walaupun demikian, manfaat atau efek BOS sudah dapat dirasakan baik oleh guru, siswa maupun orang tua siswa. Orang tua siswa merasa walaupun BOS telah mewujudkan ?sekolah gratis".
Adapun efek Program BOS bagi pemerintah daerah adalah dihentikannya subsidi pendidikan yang seiama ini dijalankan oleh pemerintah daerah. Implikasi kebijakan program BOS ke depan; Pertama, besaran alokasi dana BOS tidak hanya dihitung berdasarkan unit cost per siswa, namun perlu mempertimbangkan besaran APBD di setiap daerah; Kedua, dalam rangka memenuhi Standar Pendidikan Nasional, pemerintah daerah diharapkan tidak menghentikan subsidi pendidikan setelah adanya BOS. Untuk menghindari ?double budgeting? maka dana pemenntah daerah dapat digunakan untuk kebutuhan lain yang tidak dibiayai BOS, seperti pembangunan prasarana sekolah; Ketiga, Pemerintah Pusat melaiui Tim PKPS BBM pusat diharapkan dapat rnembuat aturan ketentuan presentase penggunaan dana BOS yang digunakan sekolah; Keempat, Pemberian bantuan dana Iangsung siswa bersifat fleksibel atau disediakan pilihan jenis bantuan; Kelima; penyusunan perencanaan penggunaan dana BOS dilakukan dengan metode partisipatif, dengan melibatkan siswa, orangtua dan stakeholder sekolah Iainnya; Keenam, peningkatan pengawasan masyarakat melalui dana operasional tim pengaduan masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22021
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novy Kartikayanti
"Kehadiran teknologi internet telah merubah pola komunikasi PR sebelumnya yang masih konvensional. Melalui media internet, sebuah perspektif Public Relations baru terbentuk yaitu Internet PR.
Banyak organisasi yang saat ini belum menggunakan dan memanfaatkan secara optimal media internet ini sebagai sebuah media bagi organisasi atau perusahaan dan juga sebagai media PR. Para praktisi PR sebaiknya mulai mempertimbangkan untuk mengadopsi inovasi Internet Public Relations sebagai salah satu strategi komunikasinya.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk memperoleh jawaban tentang faktor-faktor yang mempengaruhi suatu perusahaan mengadopsi inovasi Internet Public Relations dan untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh inovasi internet PR terhadap karakteristik struktural organisasi.
Pada penelitian ini paradigma yang digunakan adalah paradigma kualitatif, dengan teknik studi kasus. Dimana peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang dalam situasi-situasi tertentu. Melalui metode wawancara mendalam salah seorang pegawai IMA dari departemen media yang memegang jabatan sebagai supervisor departemen media.
Hasil-hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi suatu perusahaan mengadopsi inovasi Internet PR, yaitu : karakter individual pimpinan organisasi, karakter struktur internal organisasi dan karakteristik eksternal organisasi.
Sedangkan pengaruh inovasi internet PR terhadap karakteristik struktural organisasi IMA adalah mempengaruhi karakter pimpinan organisasi IMA yang terbuka akan perubahan, sehingga menjadikan organisasi menjadi lebih mudah untuk mengadopsi suatu inovasi. Temuan dilapangan menunjukkan juga bahwa sikap pimpinan yang fokus terhadap visi organisasi menjadikan objektif-objektif organisasi secara jelas dapat ditentukan. Hal ini mendukung organisasi untuk menjadi organisasi yang lebih inovatif.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widiasworo Ambarsari
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>