Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140563 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Musrifa Ilam
"Pada Tahun 2003 (Suatu Tinjauan Sejarah) Karya ilmiah ini membahas kaum Syiah Irak yang terhimpun dalam beberapa kelompok oposisi Irak yang direkrut oleh AS guna menggulingkan rezim Saddam pada perang Irak tahun 2003. Kooperasi kelompok oposisi Irak dengan AS ini merupakan satu bentuk perlawanan dan penghianatan kaum Syiah Irak atas rezim Saddam. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode sejarah, dimana penulis mendeskripsikan dan menganalisis peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau dengan menggunakan studi literatur. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran yang lebih detail tentang kehidupan kaum Syiah semasa rezim Sadddam Hussein dan bentuk-bentuk serta alasan-alasan keterlibatan kaun Syiah Irak dalam penggulingan rezim Saddam pada perang Irak tahun 2003.

Abstract
This research is discuss about Syiah in Iraq which assembled on several Iraq opposition parties and huddled up by USA for overthrowing the Saddam_s regime on Iraq war in 2003. This cooperation was being a part of Syiah resistance for Saddam_s regime. The method using in this research is the historical method, which the authors describe and analyze the events that occurred in the past by use the literature studies. The purpose of this research is to provide more detailed illustration about the Syi`ah during Saddam Hussein's regime. Also, to answer some of the problems associated with the role of the Syi`ah in the overthrow of Saddam in the Iraq war in 2003."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S13319
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S5886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulaeman
"Invasi Amerika di Irak dilatarbelakangi oleh asumsi kepemilikan senjata pemusnah massal, keterlibatan Rezim Saddam dengan jaringan teroris internasional, dan usaha membangun sebuah pemerintahan yang demokratis. Hal ini menjadi perlu bagi Amerika, mengingat Saddam mempunyai track record yang buruk dengan masyarakat internasional. Tindakan ofensifnya pernah menyulut perang delapan tahun dengan Iran (1980-1988) dan juga invasi Kuwait (1990) yang berakhir dengan keikutsertaan tentara multinasional di Irak.
Hancurnya World Trade Centre-New York, 11 September 2001, penyerangan Markas Militer dan Intelejen Amerika-Pentagon merubah perspektif Amerika terhadap pentingnya menjaga kedaulatan (souverignity), keamanan (security) was tindakan-tindakan teror yang tidak manusiawi, kalau tidak mau disebut biadab. Berubahnya arah kebijaksanaan luar negeri Amerika dari containment (penangkalan) dan deterrence (penangkisan) menjadi preemptive strike (serangan dini) dan defensive intervention (intervensi defensif) lebih dipicu oleh jatuhnya rival ideologi-militer Amerika, Uni Soviet tahun 1989 dan juga pencarian "new enemy" sebagai upaya balance of power.
Kehadiran tentara penundukan yang dipimpin oleh Amerika di Irak berhasil menjatuhkan Rezim Saddam, 9 April 2003. Akan tetapi, situasi dan kondisi ini justeru melahirkan permasalahan baru, yaitu (I) suasana chaos dan (2) perebutan kekuasaan dari tiga faksi politik di Irak, yaitu Syi'ah (Irak Selatan), Sunni-Arab (Irak Tengah) dan Sunni-Kurdi (Irak Utara). Jatuhnya pemerintahan sementara ke dalam tiga faksi tersebut disambut Amerika dengan tindakan politis dan militer. Amerika justru membentuk Pemerintahan Sipil untuk Irak (CPA) kemudian CPA yang dipimpin oleh Amerika membentuk Dewan Pemerintahan Sementara Irak. Tidak hanya itu tentara penundukan pun berusaha melenyapkan penguasa-penguasa sementara Irak tersebut dengan kekuatan militer.
Munculnya tentara al-Mahdi sebagai representasi Muslim Syi'ah (Irak Selatan) yang berpusat di Najaf dan Karbala begitupun juga gerakan Tawhid wal Jihad (gerakan jihad internasional) yang berkolaborasi dengan fundamentalis Islam Sunni di Irak Tengah, Falujah, sebagai fenomena yang wajar dan logis mengingat hak menentukan nasibnya sendiri (self determination) yang tidak bisa dimonopoli oleh bangsa ataupun negara manapun, apalagi Amerika. Baik tentara al-Mahdi maupun gerakan Tawhid wal Jihad mempunyai tujuan yang sama, yaitu tegaknya pemerintahan Islam dan supremasi hukum Islam di Irak.
Dengan demikian, penulis mencoba mendeskripsikan bentuk dan proses perjuangan kedua gerakan tersebut melalui paradigma positifisme, pendekatan studi kasus dan setting sejarah setelah jatuhnya era Saddam yang dibatasi hingga 30 Januari 2005 bertepatan dengan pemilu pertama di Irak post-Saddam.

The alleged possession of mass destruction weapons and involvement of the Saddam Regime in an international terrorist network and the establishment of a democratic government have been the major backgrounds or assumptions enforcing the United States and its alliances to carry out a massive invasion to Iraq. Saddam regime's bad track records in the international communities' eyes, including its provocation triggering the 8- year war between Iraq and its neighboring country, Iran (1980-1999), and its invasion to another neighboring country, Kuwait, which was ended up by the presence of multinational troops in Iraq, had been another justification for the US to invade Iraq.
Terrorists' attacks to the World Trade Center-New York, on September 11, 2001, and to the US Military and Intelligence Headquarters in Pentagon have changed the way of how the USA views its sovereignty and security and terrorists' inhuman and cruel attacks. But actually, the US Government changes its international policies from containment and deterrence to preemptive strikes and defensive intervention were triggered more by the fall of the US' ideological and military rival, the Soviet Unions in 1989, and by the will to seek a "new enemy" for balance of power.
The presence of the US-led aligned troops in Iraq has successfully ousted the Saddam Regime in April 9, 2003. Sadly, this new situation and condition have resulted in the birth of two new complicated problems, i.e. chaotic situation in Iraq and power struggle among three major factions in Irak, namely Shia (in South Iraq), Sunni-Arab (in Central Iraq) and Sunni-Kurds (in North Iraq). The US responded the fall of power to three factions with political and military actions. The US formed the Coalition Provisional Authority (CPA). Afterwards, the US--led CPA established Iraqi Interim Government. Further, the aligned forced have tried to use their military power to exterminate those temporary rulers in Iraq.
The emergence of al-Mahdi Army representing Shiite (South Iraq) and having its central power in Najaf and Karbala and Tawhid wal Jihad (International Holly War Movement) are having collaboration with Sunni Islamic fundamentalists in Central Iraq. Falujah, is a logical phenomenon due to the self determination right that cannot be monopolized by any nation or country, let alone the United States of America. Both al-Mahdi and Tawhid wal Jihad militia have the same objective, Le. to establish Islamic government and to uphold Islamic law supremacy in Iraq.
The writer tries to describe the formation and struggle of both movements by using positivism paradigm and a case study approach. The post-Saddam historical setting will be limited until January 30, 2005, when the first post-Saddam election was held.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15210
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahuddin
"Tesis ini membahas Peran Sudanese Professional Association (SPA) dalam proses pelengseran Rezim militer Omar Bashir di Sudan dalam kurun waktu Desember 2018 hingga April 2019. Bashir yang bertahan dengan kekuasaannya selama lebih dari tiga dekade lamanya telah berhasil dilengserkan melalui serangkain aksi yang menekan Lembaga Keamanan Sudan untuk mencopot kekuasaan Bashir. Penelitian ini akan menjawab bagaimana peran SPA dalam proses pelengseran Bashir tersebut. Menggunakan Teori Modal Sosial, Kesempatan Politik, Mobilisasi, dan Pembingkaian, penelitian ini menyimpulkan bahwa peran SPA dalam proses jatuhnya Bashir tercermin dari keberhasilannya dalam mencitrakan dirinya sebagai organisasi sipil murni, memanfaatkan situasi krisis politik dan ekonomi untuk membentuk aliansi the Force of Freedom and Change sebagai jaringan partisipasi sipil, mengkordinir serangkaian aksi “just fall” sebagai mobilisasi massa serta mendeklarasikan piagam freedom and Change sebagai norma yang menjadi tujuan bersama

This thesis discusses about the role of the Sudanese Professional Association (SPA) in the process of overthrowing the military regime of Omar Bashir in Sudan from December 2018 to April 2019. Bashir, who remained in power for more than three decades, has been successfully removed through a series of actions that put pressure on the Sudanese Security aparatus to remove him from power. This study will answer how the role of SPA in the process of removing this regime. Using Social Capital Theory, political and mobilization, framing structure, this research concludes that the role of SPA in the process of overthrowing Bashir's regime is reflected in its success in perceiving itself as a pure civil society organization, utilizing political and economic crisis situations to form the alliance of the Force of Freedom and Change as a network of civic engagement, coordinating a series of “just fall” protests actions as mass mobilization and declaring the Charter Of Freedom and Change as norms that becomes the common goal of Sudanese civil society"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Ariyani
"
ABSTRAK
Imam dalam Puisi Syiah: Suatu Analisis Citra. Di bawah bimbingan Bapak Maman Lesmana, S. S. dan Bapak Dr. Muhammad Luthfi. Fakultas Sastra Universitas Indonesia, I998. Berbicara tentang Islam seperti tidak ada habis-habisnya, karena pengetahuan keislaman meliputi seluruh kehidupan bahkan meliputi masalah-masalah yang gaib. Hal itu begitu luas sehingga terkadang ilmu manusia tidak dapat mengupas habis dan berakhir dengan pengetahuan tuhan saja.
Berbicara tentang perbedaan dalam Islam, juga tidak ada habis-habisnya. Perbedaan adalah hal yang wajar, bahkan Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa perbedaan itu adalah rahmat. Dengan adanya perbedaan-perbedaan ini, terbuktilah kebesaran Allah SWT dan kekayaan penciptaan-Nya.
Berbicara tentang imam dalam Islam, hanyalah bagian kecil saja dari sekian perbedaan dalam Islam. Imam menurut Syiah, berbeda dengan pemahaman Sunni. Pemahaman tentang imam menurut Syiah ini sering dianggap menyimpang. Untuk itulah, skripsi ini bertujuan memperlihatkan citra imam dalam puisi Syiah, sehingga dapat dilihat betapa pentingnya permasalahan atau fungsi imam Syiah itu.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik pendekatan analisis struktural, karena bahan penelitian berupa karya-karya puisi yang memiliki pola tersendiri. Hasil penelitian dapat mengungkapkan bahwa citra imam Syiah itu berupa wujud kekuasaan atau kepemimpinan, pengharapan dan kemakmuran atau kehidupan umat, kesedihan dan keprihatinan, perjuangan, kecintaan kepada Allah dan nabi Muhammad serta keturunannya, kemenangan dan kejayaan atau kebahagiaan masa datang, kebenaran dan kebaikan, dan kebenaran keyakinan Syiah.
"
1998
S13304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Prijombodo
"Skripsi ini mencoba menggambarkan peranan Yeniseri khususnya pada masa awal pertumbuhan, perkembangan, sampai puncak kejayaan Kesultanan Turki Usmani. Dari hasil kajian ini diperoleh gambaran bahwa peranan Yeniseri yang anggota-anggotanya berasal dari anak-anak Kristen, Yahudi dan Islam di wilayah kekuasaan Turki Usmani yang diajarkan doktrin kesetiaan terhadap sultan melalui tarikat Bektasiyyah ternyata cukup besar dan berarti. Meskipun dalam peranan politiknya membuat sesuatu yang kurang baik karena terjadi intrik di kerajaan, tetapi secara keseluruhan peranan Yeniseri di Turki Usmani sangat baik. Terbukti dengan luasnya wilayah yang dikuasai Turki Usmani dan Yeniseri menjadi salah satu pasukan tentara yang disegani pada masanya dan banyak dikaji hingga saat ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S13219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Risa Prayudhi
"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan fungsi kata yang dalam surat kabar kaum peranakan Tionghoa dan surat kabar kaum pribumi. Hasil yang diperoleh adalah mendapatkan gambaran secara mendalam mengenai fungsi kata yang dalam kedua surat kabar tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu mendeskripsikan fungsi kata yang. Penelitian ini mengambil sepuluh surat kabar kaum peranakan Tionghoa dan sepuluh surat kabar kaum pribumi. Setiap surat kabar diambil tiga artikel dari tahun yang sama. Untuk mengolah data digunakan teori sintaktis Harimurti Kridalaksana. Hasil penelitian ini menunjukkan fungsi yang sebagai konjungsi perluasan dan pembentuk nomina digunakan oleh penerbitan kaum peranakan Tionghoa maupun pribumi. Fungsi yang sebagai pengantar objek digunakan oleh seluruh surat kabar kaum peranakan Tionghoa yang dipergunakan dalam penelitian ini. Dalam surat kabar pribumi fungsi yang sebagai pengantar objek hanya ditemukan dalam satu artikel yaitu artikel surat kabar Neratja (artikel A). Kesimpulan penelitian ini adalah fungsi yang sebagai pengantar objek merupakan ciri khas sintaktis bahasa Melayu Tionghoa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S7823
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rachman Uddin
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>