Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83927 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratih Devi Wulandari
"Skripsi ini menganalisis secara fonetik kata-kata pinjaman yang terdapat dalam lirik lagu hip hop Rusia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan deskriptif analisis dengan narasumber penutur asli dan sumber data berupa lirik lagu hip hop Rusia. Hasil penelitian membuktikan bahwa kata-kata pinjaman tetap diperlakukan sesuai dengan kaidah fonetik Rusia.

The Focus of this study is to analyze loan words in lyrics of Russian Hip Hop phonetically. The purpose of this study is to show that loan words in Russian are treated like other Russian words phonetically. The study uses qualitative method and descriptive analysis with a native speaker as the reference and the lyrics of Russian hip hop songs as the data. This research proves that loan words are treated accordance to Russian phonetics.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15105
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tanti Kusriandini
"Dalam naskah ringkas ini terdapat analisa bahasa remaja khususnya Anglizismen pada 4 lagu Hip Hop di Jerman. Tujuan penelitan ini adalah menganalisis lebih dalam apakah ada unsur Anglizismen dalam lirik lagu Hip Hop dan menganalisa unsur satuan semantis apa sajakah yang mengandung Anglizismen di dalam lagu Hip Hop yang dianalisis. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan metode studi pustaka, ditemukan bahwa di dalam lagu Hip Hop yang dianalisis ditemukan berbagai macam jenis Anglizismen. Terdapat juga unsur satuan semantis seperti kata dan frasa yang mengandung Anglizismen pada lirik lagu Hip Hop yang dianalisis.

In this journal, there are analysis teenager language especially Anglicism in 4 different Hip Hop songs. The purpose of this journal is analysing Anglicism element in 4 different Hip Hop songs and also analysing semantic unit in 4 songs. According to the result with literature review method, it is found 4 variations of Anglizismen in 4 different songs and also variation of semantic unit, that are phrase and word.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Johannes Kristian
"Di era globalisasi seperti sekarang ini, terjadi perkembangan dalam penggunaan bahasa. Bahasa remaja merupakan salah satu bentuk dari adanya perkembangan dalam penggunaan bahasa. Dalam lirik-lirik yang terdapat di dalam musik hip hop Jerman dapat ditemukan adanya banyak penggunaan bahasa remaja, khususnya bentuk leksikal dari bahasa remaja. Terdapat beberapa bentuk leksikal dari bahasa remaja seperti; Anglizismus, Vulgarismen, Intensivpartikel, dan semantisch idiomatisiert. Hasil penelitian dari jurnal ini sendiri menunjukkan bahwa Anglizismus dan Vulgarismen merupakan bentuk leksikal dari bahasa remaja yang sering digunakan di dalam lirik-lirik musik Hip Hop Jerman.

There is so many variation in the use of language in globalisation era like nowadays. Youth language is one of variation in the use of language. In the lyrics contained in the German hip hop music can be found the use of youth language, especially the lexical form of the youth language. There are several lexical form of youth language such as; Anglizismus, Vulgarismen, Intensivpartikel, and semantisch idiomatisiert. The results of this journal itself showed that Anglizismus and Vulgarismen is a lexical form that often used in the lyrics of German Hip Hop music."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Mutiah
"Jurnal ini membahas analisis kata-kata Jugendsprache bermakna vulgar dalam lagu hip-hop Jerman beserta perubahan maknanya. Penelitian difokuskan pada kata-kata vulgar Jugendsprache yang bermakna bersetubuh. Melalui metode penelitian kualitatif dan studi kepustakaan, didapatkan hasil bahwa kata-kata vulgar Jugendsprache yang bermakna bersetubuh berasal dari kata yang awalnya berarti memukul berkali-kali dan bergerak teratur secara berulang-ulang. Perubahan makna terjadi karena konsep yang ada di kepala seseorang ketika mendengar istilah memukul berkali-kali dan bergerak teratur secara berulang-ulang adalah karena aktifitas tersebut terlihat seperti aktifitas ketika sedang bersetubuh. Namun, perubahan makna ini tidak akan terjadi apabila kata-kata bermakna bersetubuh tersebut tidak dipadankan dengan kata lain yang bermakna peyoratif.

This journal discusses the analysis of vulgar Jugendsprache words meaning intercourse in Germany’s hip-hop songs and their change of meanings. The study focused on vulgar words in Jugendsprache meaning intercourse. Through qualitative research methods and literature study, the vulgar words in Jugendsprache meaning intercourse comes from a word that originally meant hitting repeatedly. Change of meanings happens because the concept in someone's head when they hear the term hit repeatedly and regularly move repeatedly is intercourse. However, changes of meanings will not happen if the words are not paired with any other word with pejorative meaning.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ashar Ardianto
"Tulisan ini membahas tentang keindahan serta kritik sosial yang terkadung di dalam lirik lagu Ora Cucul Ora Ngebul ciptaan Jogja Hip Hop Foundation, menggunakan pendekatan sastra. Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui proses pembacaan secara berulang-ulang untuk memahami sumber data, membaca dan mempelajari literatur yang menunjang dan mencatat hal-hal penting dengan harapan dapat menemukan kajian-kajian yang relevan serta berkesinambungan dengan lirik lagu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Keindahan lirik lagu terletak pada pilihan kata yang membangun rima yang indah. Keindahan juga terletak pada pola sajaknya yang menyerupai pantun serta macapat puisi tradisional Jawa , yang memenuhi kaidah guru gatra, guru lagu, dan guru wialangan. Kritik sosial yang diangkat dalam teks lagu ini berkaitan dengan ketimpangan sosial yang terjadi dalam masyarakat, di mana terdapat perlakuan yang tidak sama antara wong gedhe dan wong cilik atas sebuah hal yang sama. Wong cilik menjadi korban atas ketidakadilan sosial ini.

This thesis discusses the aesthetics and social criticism contained in the lyrics of Jogja Hip Hop Foundation rsquo s song Ora Cucul Ora Ngebul, using a literary approach. The collection of required data in this study was collected through a recurrent reading process to understand the data source, reading, and study the literature that supports and record important things in the hope of finding relevant and ongoing studies with the lyrics of the song. The method used in this research is descriptive qualitative. Aesthetics also lies in the choice of words that build a beautiful rhyme. Aesthetics also lies in the pattern of poems that resemble pantun and macapat Javanese traditional poem , which meet the rules of guru gatra, guru lagu, and guru wilangan. The social criticism raised in the lyrics of this song relates to the social inequality that occurs in society, where there is unequal treatment between wong gedhe and wong cilik on the same thing. Wong cilik became the victim of this social injustice.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S70055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zunizar Erza Firmansyah
"Penelitian ini membahas mengenai tanda dan makna yang terdapat dalam sembilan video klip lagu hip-hop duo SXTN. Tanda-tanda yang terdapat dalam video klip direpresentasikan melalui unsur-unsur aktivitas, seksualitas, dan juga visualisasi warna merah muda. Dari analisis unsur-unsur tersebut, diketahui bahwa ia mengandung ideologi feminis (post-feminist). Selain itu, untuk menunjang analisisnya, penulisan ini juga menggunakan teori semiotik dan metode semiologis. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang terdapat dalam sembilan video klip lagu SXTN dalam aspek aktivitas (mengonsumsi cannabis, berpesta), seksualitas (gestur, atribut pakaian), dan visualisasi warna merah muda (pencahayaan dalam video klip, atribut) mencerminkan identitas diri personel grup SXTN, yang dipandang dalam konteks ideologi post-feminisme.

This paper discusses about the signs and meanings that was contained within nine Video clips of Hip-Hop duo SXTN. The signs were represented through the elements of activities, sexuality, and also visualization of colour pink. Through the analysis of those elements, it is noticeable that the video clips contain the ideology of feminism (Post-Feminism). In order to support the analysis, this paper uses semiotic theory and semiology. From this research paper, we can conclude that the elements within the nine music video clips of SXTN, from the aspects of activities (cannabis consumption, partying), sexuality (gesture, attributes), and visualization of colour pink (lighting, attributes) shows the identities of rappers from Hip-hop duo SXTN, that was seen from the ideology of Post-Feminism."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
P. Tommy Pamungkas
"Penelitian ini ingin mengkaji konsep representasi identitas budaya Jawa di dalam media dengan pendekatan kajian budaya kritis untuk membongkar ideologi anggota Jogja Hip-hop Foundation (JHF), sebagai bentuk representasi mental dalam pikiran dan kemudian diproyeksikan dalam representasi bahasa sebagai bentuk artefak budaya. Pertanyaan penelitian berfokus pada bagaimana hegemoni budaya Jawa terepresentasi dalam pesan lirik lagu JHF dan mengapa hegemoni budaya Jawa tersebut yang terbentuk dalam pesan lirik lagu. Data yang didapat dari analisa framing lirik lagu JHF, wawancara mendalam dan studi pustaka, diolah dengan teknik analisa ilustratif dan tipos ideal. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam menyikapi isu-isu negatif yang yang dekat dengan anak muda dalam masyarakat modern, orang-orang harus kembali ke seperangkat nilai dan perilaku yang sesuai dengan kaidah dasar kehidupan masyarakat Jawa agar tidak terjadi kehancuran. Representasi tersebut muncul karena pemahaman anggota JHF mengenai kaidah dasar tersebut sejalan dengan uraian konsep idealnya, terinspirasi dari isu-isu yang mereka hadapi setiap hari, dan didukung dengan motivasi mereka yang memang ingin menanamkan kembali budaya Jawa dengan cara baru. Dialektika dalam hegemoni muncul dalam representasi budaya Jawa di pesan lirik lagu mereka di mana satu sisi mereka terbawa arus untuk tidak mau memperhatikan praktek kaidah dasar kehidupan masyarakat Jawa sebagai bentuk budaya tinggi yang susah dan rumit akan tetapi masih terinspirasi akan pandangan dan nilai kaidah tersebut. Sedang di sisi lain bentuk keterusterangan, spontanitas, dan ekspresi bebas yang modern dalam lagu mereka sebagai bentuk budaya populer juga melancarkan kritik terhadap kehidupan masyarakat kontemporer yang terlalu terpengaruh dari luar masyarakat Jawa sehingga meninggalkan rasa solidaritas, kerukunan, dan ikatan masyarakat dalam tatanan sosial yang bertujuan damai dan tentram yang menjadi cita-cita kaidah dasar kehidupan masyarakat tersebut.

This research analyzed representation concept of Javanese cultural identity found in media by critical cultural studies approach to dismantle the ideology of members of Jogja Hip-Hop Foundation (JHF), inside their mental representation and then was manifested through language representation as cultural artefact. The research question focused on how the Javanese cultural hegemony represented in the lyrics messagesof JHF songs and why Javanese cultural hegemony was formed in the lyrics messages of the songs. Collected data from frame analysis on the lyrics, in-depth interview and literature studies were put into specific analytical process to answer the questions. Research found when facing negatives issues which close related with youth in modern society, people should comprehend the set of values and attitudes which suitting basic standard of Javanese living society in order to avoid disintegration and abruption.That representation was formed because of several reasons; there was similar understanding between JHF and ideal concepts of basic standard of Javanese living society, the songs were inspired by reality engagements which JHF had been through, and it also supported by the JHF’s motivation to redistribute Javanese culture among the youths with different approaches.Dialectics of hegemony emerged in the representation of Javanese culture in their lyrics message which in one side they drifted to not want to pay attention to the practice of the basic rules of Javanese living society as a form of high culture that is difficult and complicated but still inspired by such view, norms and values. While in the another side, JHFembracedpopular culture by having candor, spontaneity and free expression as a form of modernityto criticizecontemporary society which were affected from outside the Java community, leaving a sense of solidarity, harmony and community ties in the social order that aimed."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mitra Atika Regilia
"Bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dalam perkembangannya, bahasa tidak hanya berperan sebagai alat komunikasi antar sesama, namun tampil sebagai alat untuk mengekspresikan keindahan musik. Musik terbagi menjadi beberapa genre, salah satunya Hip Hop. Dewasa ini Hip Hop dipandang sebagai aliran musik yang sangat populer di masyarakat. Dalam musik Hip Hop sering ditemukan penggunaan Anglizismus. Pada penelitian ini akan dibahas kata-kata Angliszismus apa saja yang muncul dalam tiga lagu Jerman bergenre Hip Hop dari penyanyi yang berbeda. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan dengan metode deskriptif-analitis. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa dalam ketiga lagu Jerman bergenre Hip Hop tersebut ditemukan Anglizismus jenis Fremdwort dan Lehnwort dalam bentuk kata tunggal dan komposita.

Language has very importand role on human living. On its development, language is not only taking a role as the communication instrument among fellows, but also emerged as an instrument to express the beauty of music/song. Music is divided into some genres. One of them is hiphop. Nowadays hiphop music is considered to be very popular music on society. On hiphop music, we found some words which adapted from foreign language. This research is going to discuss the variety of Anglizismus formation and the usage when those words are contained on hiphop songs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hary Nur Sakti
"Pengertian hidup manusia diartikan hidup dan mati, di mana setiap yang bernyawa pasti mati. Namun, dalam proses menjalani hidupnya manusia seringkali meninggalkan pengertiannya tentang asal hidupnya (Sangkan Paran Dumadi). Setiap budaya memiliki pandangan berbeda-beda mengenai definisi sangkan paran. Tujuan hidup dalam masyarakat Jawa merupakan suatu pencapaian hidup mengerti asal manusia, dan kembali manunggal dengan Sang Pencipta. Konsep tersebut terdapat dalam karya-karya sastra, seperti lagu Ngelmu Kyai Petruk. Penelitian ini ditunjukkan untuk menjelaskan pesan moral yang terdapat pada lirik lagu tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan mimetik dan dikaji dengan teori semiotik De Saussure. Berdasarkan pembahasan ditemukan ajaran moral untuk berperilaku yang baik, berkepribadian baik, hati suci, serta selalu berusaha untuk dekat juga manembah pada Gusti. Dengan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia yang telah mengenal asal hidup (sangkan paran) senantiasa memelihara cinta dan kasihnya terhadap sesama makhluk, dan kepada Tuhan. Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan baru untuk masyarakat mengenai aspek-aspek kesempurnaan hidup dalam budaya Jawa.
The definition of human life is defined as life and death, where every living thing must die. However, in the process of living life humans often leave their understanding of the origin of their life (Sangkan Paran Dumadi). Every culture has different views on the definition of sangkan paran. The purpose of life in Javanese society is an achievement in life, understanding the origin of man, and returning to oneness with the Creator. This concept is found in literary works, such as the song Ngelmu Kyai Petruk. This research is shown to explain the message contained in the lyrics of the song. This study uses a qualitative method with a mimetic approach and is studied with De Saussure's semiotic theory. Based on the discussion, it was found that there are moral teachings for good behavior, good personality, pure heart, and always trying to be close and also worshiping Gusti. With these findings, it can be concluded that humans who have known the origin of life (sangkan paran) always maintain their love and affection for fellow creatures, and for God. It is hoped that this research can add new insights to the community regarding aspects of the perfection of life in Javanese culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Heraini
"ABSTRAK
Penelitian fenomenologis ini mencoba menggali pemahaman para penari hip hop
Jakarta Monkiez terhadap konsep resistensi. Informasi yang didapatkan dari para
informan kemudian dianalisa dengan menggunakan teori studi resepsi. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman para anggota tari hip hop
Monkiez tersebut terhadap konsep resistensi yang menjadi esensi munculnya
kebudayaan hip hop serta esensi yang membuat kebudayaan ini tetap bertahan hingga
kini. Pemahaman terhadap konsep resistensi yang didapatkan kemudian lebih jauh
ditarik kepada praktik resistensi dalam keseharian para informan.

ABSTRACT
This phenomenologist research try to explore hip hop dancing crew in Jakarta,
Monkiez? meaning on resistance concept. The information which gets from those
informants later being analyzed using reception study. It is done to know the
deepness of Monkiez hip hop dancing crew members in interpreting the concept of
resistance which became the essence of Hip Hop culture occurrence, and also the
essence of its existence until nowadays. The resistance concept reception later being
related with the resistance practice on informants? daily life."
2012
T30407
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>