Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100344 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dien Anshara
"Penelitian ini membahas tentang permasalahan kewarganegaraan yang dialami oleh masyarakat TIonghoa dengan studi kasus atlit bulutangkis etnis TIonghoa pada tahun 1951 sampai tahun 1978. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan atlet bulutangkis etnis Tionghoa menyangkut masalah kewarganegaraan mereka yang masih menjadi sebuah permasalahan ditahun-tahun tersebut. Mengangkat konflik bagaimana mereka bertanding dalam ajang internasional membawa nama Indonesia dengan keadaan mereka belum mendapatkan kewarganegaraan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.

This research is discuses shout the problems of citizenship by nationality Tionghoa with case studies Tionghoa Ethnic badminton athlete in 1951 until 1978. The purpose of this study was to determine the badminton athlete Tionghoa Ethnic citizenship is concerned they are still a problem in that years. Raised conflict how they compete in the international arena to bring Indonesian's name to the condition they not get citizenship. The The method use in this resaerch are heuristic methods that historical research, criticism, interpretation, and historiography."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S12191
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eri Buntoro
"Pan-Islamisme yang dikembangkan Ottoman menimbulkan reaksi dari negara-negara Eropa yang mengkhawatirkan pengaruh paham tersebut terhadap tanah jajahan mereka yang banyak dihuni oleh kaum muslim. Reaksi serupa juga datang dari Belanda yang memilki koloni dengan populasi mayoritas muslim. Bahkan, Belanda melalui penasihat kolonialnya, Christiaan Snouck Hurgronje menganggap pan-Islamisme sebagai ancaman terhadap Hindia-Belanda. Keahliannya dalam ilmu keislaman membuat Snouck yakin bawa pan-Islamisme sebagai ideologi modern mendapat pijakan kuat dari hukum dan sejarah Islam itu sendiri yang dinilainya sarat ajaran kekerasan. Oleh karenanya, Snouck mencemaskan daya tarik keagamaan yang terdapat dalam ideologi tersebut yang berpotensi membangkitkan semangat anti-Belanda bila berhasil memperoleh pengikut dari kaum muslim Indonesia. Snouck mengamati adanya tiga elemen yang dapat mempercepat penerimaan umat Islam Indonesia terhadap pan-Islamisme, yaitu konsulat-jenderal Ottoman di Batavia, minoritas Arab Hadrami, dan pars Timur-Tengah. Meskipun ketiga elemen ini tidak terstruktur dalam suatu organisasi namun Snouck melihatnya berjalin berkelindan dalam usaha-usaha menyudutkan Belanda sebagai musuh nomor satu umat Islam. Akibatnya, menurut Snouck, usaha-usaha tersebut kerap kali menyeret Belanda dalam kesulitan-kesulitan seperti ketegangan hubungan dplomatik dengan Ottoman, penolakan warga Hadrami terhadap sistem kolonial, dan pencitraan buruk dunia Islam terhadap Belanda. Dalam menghadapi ancaman pan-Islamisme di atas, Snouck merekomendasikan Belanda untuk menutup konsulat jenderal Ottoman di Batavia, menghentikan arus imigrasi orang Hadrami ke Hindia-Belanda, tindakan diplomatik yang tegas terhadap Ottoman agar tidak mencampuri urusan domestik Hindia-Belanda dan melarang sirkulasi terbitan yang berhaluan pan-Islam ke Hindia-Belanda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Suara Kebangsaan Tionghoa Indonesia (SAKTI) dan Asosiasi Wartawan Muslim Indonesia (AWAM) , 2006
305.895 1 ETN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tetengean, Bobby Joshia
"Prestasi atlet tidak hanya ditentukan oleh faktor fisik dan faktor teknis, tetapi juga faktor psikologis. Faktor psikologis mempunyai pengaruh yang besar terhadap pencapaian prestasi atlet tingkat internasional. Kemenangan yang diraih oleh atlet pada kejuaraan tingkat dunia terkadang ditentukan oleh beberapa faktor psikologis tertentu. Gunarsa menyatakan bahwa sedikitnya ada dua faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi yang dicapai oleh atlet yaitu 1 tingkat kecemasan dasar yang dirasakan oleh atlet dan motivasi yang ditunjukkannya dalam bentuk achievement goal yang dipersepsikan oleh atlet.
Kecemasan dasar adalah kecemasan yang berhubungan dengan karakter atlet dalam menanggapi situasi kompetisi yang ketat. Semakin tinggi tingkat kecemasan dasar atlet semakin rendah prestasi yang dicapainya, sebaliknya semakin rendah tingkat kecemasan dasar atlet semakin tinggi prestasinya. Tingkat kecemasan dasar yang tinggi mempunyai pengaruh yang besar terhadap penurunan faktor fisik dan faktor teknis yang ditampilkan oleh atlet.
Achievement goal adalah persepsi atlet mengenai tujuan pencapaian prestasinya. Ada dua bentuk umum achievement goal yaitu 1 orientasi ego (ego orientation) dan orientasi tugas (task orientation). Atlet yang memiliki kecenderungan persepsi orientasi ego akan mengembangkan tujuan prestasi yang selalu ingin menampilkan kemampuannya dihadapan lawan-lawannya. Atlet yang memiliki kecenderungan persepsi orientasi tugas akan mengembangkan tujuan prestasi yang menekankan pada usaha untuk menguasai suatu teknik bermain atau tugas tertentu. Atlet yang dominan dalam salah satu kecenderungan orientasi achievement goal akan mengembangkan persepsi yang berbeda mengenai tujuan pencapaian prestasinya.
Sehubungan dengan pengaruh yang dimiliki oleh kecemasan dasar dan achievement goal terhadap prestasi atlet, maka peneliti tertarik untuk mengetahui apakah prestasi atlet bulutangkis Indonesia berhubungan secara signifikan dengan kecemasan dasar dan achievement goal. Selain itu peneliti juga ingin mengetahui variabel yang merupakan peramal terbaik bagi prestasi atlet bulutangkis Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi kemajuan prestasi atlet bulutangkis Indonesia dan mengetahui secara spesifik masalah yang berkaitan dengan tingkat kecemasan dasar dan achievement goal yang dapat mempengaruhi kemajuan prestasi atlet. Penelitian dilakukan terhadap 40 atlet (25 putra dan 15 putri) Pelatnas bulutangkis di Cipayung, Jakarta. Teknik pengambilan subyek penelitian adalah populasi. Alat ukur yang digunakan adalah Sport Competitive Anxiety Test (SCAT) untuk mengukur kecemasan dasar, Task and Ego Orientation Sport Quesxionnaire (YEOSQ) untuk mengukur achievement goal, dan data mengenai prestasi yang diraih oleh atlet Pelatnas bulutangkis Indonesia selama satu tahun (1997) mengikuti kejuaraan nasional dan intemasional. Sebelum data diolah lebih lanjut, peneliti melakukan penyaringan (Screening) data.
Pengolahan data dengan menggunakan teknik Pearson product moment menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dasar dengan prestasi atlet bulutangkis Indonesia dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara achievement goal dengan prestasi atlet bulutangkis Indonesia. Selain itu dengan menggunakan teknik multiple regression diperoleh hasil bahwa variabel yang memberi kontribusi terbesar bagi peramalan prestasi atlet bulutangkis Indonesia adalah kecemasan dasar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi skor kecemasan dasar atlet semakin rendah prestasi yang diraihnya, sebaliknya semakin rendah skor kecemasan dasar atlet semakin tinggi prestasi yang diraihnya. Kesimpulan lainnya adalah kecenderungan achievement goal yang dipilih atlet tidak berkaitan dengan prestasi yang diraihnya.
Hal lain yang periu disempurnakan lebih lanjut adalah proses pengujian reliabilitas dan validitas alat ukur. Peneliti menyarankan untuk rnemperbanyak item item SCAT dan TEOSQ sebelum dilakukan pengujian reliabilitas dan validitas alat ukur dan menguji-cobakannya pada sampel atau popuiasi yang berbeda dengan sampel atau populasi yang diambil. Saran lainnya adalah meneliti variabel Iain yang mempunyai pengaruh terhadap peningkatan dan penurunan prestasi atlet bulutangkis Indonesia, khususnya pada atlet putri yang memiliki masalah regenerasi pemain yang tidak lancar. Di samping itu peneliti menyarankan agar atlet yang tinggi tingkat kecemasan dasarnya diberi terapi relaksasi otot untuk menurunkan tingkat kecemasannya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Megah Ria
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5225
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Leo Suryadinata
Jakarta : LP3ES, 2002,
305.895 Sur n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tan, Mely G.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008
305.8 MEL e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle Ladykia Naftali
"Penelitian ini membahas tentang etnis Tionghoa dan dinamikanya dalam kesuksesan bulu tangkis Indonesia pada tahun 1966 - 1998. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana etnis Tionghoa dari berbagai bidang dan dinamikanya dalam kesuksesan bulu tangkis Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan sejarah. Dalam pengumpulan data akan menggunakan teknik studi pustaka dan wawancara. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sekalipun di tengah dinamika sosial dan politik pada masa Orde Baru (1966-1998) yang diskriminatif seperti kewajiban memiliki SBKRI dan adanya kekerasan rasial, tetapi etnis Tionghoa dari berbagai bidang tetap melakukan aperannya masing-masing dalam kesuksesan bulu tangkis Indonesia sebagai bentuk rasa nasionalisme untuk menanggapi keadaan yang dialami tersebut. Hal ini dapat diperhatikan dari berbagai bidang, mulai dari atlet yang mengharumkan nama Indonesia di dunia melalui perjuangan prestasi sebagai bentuk menunjukkan identitas nasional, pelatih yang berjuang melatih guna menghasilkan atlet yang berprestasi, organisator yang rela bergerak di bidang politik organisasi bulutangkis demi kepentingan Indonesia, hingga sebagai pengusaha membantu pembinaan bulu tangkis Indonesia melalui pendanaan. Lalu, kesuksesan bulutangkis Indonesia ini berdampak positif terhadap respon yang diberikan oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia yaitu berupa dukungan, sambutan, dan apresiasi yang tinggi kepada para kontingen bulutangkis Indonesia.
This study discusses the Chinese ethnicity and its dynamics in the success of Indonesian badminton in 1966 - 1998. The purpose of this study is to explain how the ethnic Chinese from various fields and their dynamics in the success of Indonesian badminton. The method used in this research is a qualitative research method with a historical approach. In data collection will use literature study and interview techniques. The conclusion of this research is that even in the midst of discriminatory social and political dynamics during the New Order (1966-1998) such as the obligation to have an SBKRI and the existence of racial violence, ethnic Chinese from various fields still carry out their respective roles in the success of Indonesian badminton as a form of a sense of nationalism to respond to the circumstances experienced. This can be observed from various fields, start from athletes who makes Indonesia’s name fame in the world through achievement struggles as a form of showing national identity, coaches who struggle to train to produce outstanding athletes, committee who are willing to engage in badminton organization politics for the sake of Indonesia, entrepreneurs assisting the development of Indonesian badminton through funding. Then, the success of Indonesian badminton has a positive impact on the response given by the Indonesian people and government, namely in the form of support, welcome, and high appreciation for the Indonesian badminton contingent."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Coppel, Charles A.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994
305.895 1 COP t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>