Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139089 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nevo Kurniawati
"Skripsi ini membahas tentang representasi dan identitas budaya imigran Turki yang tinggal di Jerman. Data utama yang dianalisis dalam skripsi ini adalah novel satir yang berjudul Lieber Onkel _mer: Briefe aus Alamanya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan. Teori utama yang digunakan adalah teori Identitas Budaya oleh Stuart Hall. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa identitas budaya imigran Turki bersifat cair dan tidak tetap. Identitas budaya mereka akan selalu berubah untuk memudahkan mereka beradaptasi dengan keadaan.

This study is about the representation of cultural identity of the Turkish immigrants who lived in Germany. The main data used in this study is a satirical novel entitled Lieber Onkel _mer: Briefe aus Alamanya. Literature research is used to analyze the problem on this study is. The main theories used is Cultural Identity by Stuart Hall. The result shows the fluidity and inconstancy of cultural identity of Turkish immigrants. Their cultural identity will always change, therefore they can adapt with certain situation easier."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S14974
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Dwina Juniandri
"Representasi Turki di dalam filmGegen die Wand (melawan tembok): Proses encoding-decoding tiga narasumber herkebangsaan Turki terhadap film. (I)i bawah bimbingan Dr. Lilawati Kurnia). Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya IJniversitas Indonesia, 2008. Penelitian mengenai idenitas kultural Turki dilakukan melalui sebuah film Jerman karya Fatih Akin herjudul Gegen die Wand (melawan tembok). Tujuannya untuk mengetahui lebih lanjut lenomena identitas kultural di kalangan generasi muda Turki sebagai komunitas pendatang terbesar di Jerman. Pendekatan cultural studies menjadi landasan utama penelitian beserta'beherapa teori dan metodc lain. Sementara basil wawancara betsama tiga prang narasumber menjadi uji kebenaran perihal identitas kultural Turki yang direpresentasikan kedelapan tokoh film dengan dua karakter utama, Cahit Tomruk dan Sibel Guner. Seperti apa identitas dan representasi awal yang terbentuk Berta identitas dan representasi barn dari ketiga narasumber menjadi basil akhir penelitian. Didapat representasi Baru dari ketiganya, bahwa representasi Turki di dalam film berbeda dengan representasi Turki di negara asal. Ketiga narasumber memaknai para tokoh sebagai generasi Turki hibrid, yakni mereka yang telah megadopsi nilai-nilai kebudayaan setempat. Dengan demikian melalui film Gegen die Wand (melawan tembok) Fatih Akin selaku sutradara berupaya menghadirkan gambaran Turki yang mcmiliki beragam bentuk, baik esensialis, diaspora-hibrid, atau berada diantaranya. ilal tersehut adalah realisasi multikulturalisme, bahwa masing-masing dapat menjadi apa pun yang diinginkan di mana pun berada sekaligus pilihan dalam memaknai identitas kultural diri sebagai seorang'furki.

Representation of Turkish culture in Gegen die Wand (Against The Wall) film: Encoding-decoding process of three Turkish people toward the film. (Under supervision of Dr. Lilawati Kurnia). Faculty of Humanities University of Indonesia. 2008. The research about cultural identity of Turkish is made based on a Germany film from Fatih Akin with the title of Gegen die Wand (Against The Wall). The aim is to get more understanding about the phenomena of cultural identity within the Turkish young generation as the largest immigrant comnTunity in Germany. Cultural studies method becomes the main foundation for this research along with some other theories and methods. While the interview result with the three Turkish young men use as analysis for cultural identity of Turkish. In the film the cultural identity are represented in eight film characters with two leading role, Cahit Tomruk and Sihel Giiner. The final result is to determine on how the new identity and representation was formed against the initial one from the three sources. Based on their point of view it is clear that Turkish image in the film is different from the Turkish as its origin. All of them observed some the figures as a Turkish hybrid generation which already adopted local culture values. Therefore through Gegen die Wand (Against The Wall) film Fatih Akin as director tried out to represented portraits of Turkish identity which has many figures, such as origin, diaspora-hybrid, and between the two of them. This is an attempt to show the act of multiculturalism: that every person can choose his or her place and also represent the cultural identity as Turkish."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14705
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Yuniawati
"Kripsi ini menggunakan teori representasi sebagai alat analisis. Skripsi ini berusaha untuk menjawab pertanyaan: bagaimana identitas budaya dan diaspora imigran Turki dipresentasikan dalam masyarakat Jerman. Dalam novel Yildiz Heisst Stern digambarkan bahwa representasi identitas budaya imigran Turki sangat terkait dengan Stereotip-stereotip mereka yang dipandang sebagai 'kebenaran' oleh masyarakat Jerman (kelompok mayoritas). Pada akhrirnya, stereotip-stereotip ini menjadi 'pemisah' antara imigran Turki sebagai kelompok minoritas dan masyarakat Jerman. Imigran Turki kemudain membentuk komunitas sendiri, yang disebut 'komunitas diaspora'. Mereka menggunakan komunitas ini sebagai simbol dari eksistensi budaya mereka, yaitu budaya Turki. Dalam skripsi ini, mereka disebut ;generasi kdua' yang terdiri dari anak atau cucu dari imigran Turki pertaman yang datang ke Jerman sebagai 'pekerja tentu'. Beberapa 'kejadian' yang menimpa mereka di dalam lingkungan Jerman, seperti diskriminasi, telah membangkitkan 'mitos bersama' dan identitas budaya mereka sebagai orang Turki sehingga akhirnya, mereka menjadi 'komunitas diaspora'.

Abstract
using the representation theory as the tool to analyze, this thesis try to answer this question: how the cultural identity and diaspora of the Turkish immigrant in German siciety are represented. the novel "Yildiz Heisst Stern" by Isolde Heyne describes, the representation of the Turkish immigrants's cultural identity related to their stereotypes. These stereotypes are seen as 'the truth' by the German society (major society). In the end, these stereotypes will cause the Turkish immigrant (minor society) and the Germn society to seperate. As the result, the Turkish immigrants use this community, called 'community of diaspora'. The Turkish immigrants use this cummunity as the symbol of their cultural existence. In this community, every Turkish immigrant retains their cultural root, which is Turkish culture. Here, they are called 'the second generation'. They are the children or grand children of the first Turkish immigrants, who came to Germany as guestworkrs. They belong to the community of diaspora because certain events that happened to them, for example discrimination, have awaked their 'joint myth' and cultural identity as the Turkish immigrant."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Paramita Krisnanto
"Penelitian ini membahas cara pandang tokoh Jenna, tokoh utama dalam novel Kebaya Wungu, tentang peran perempuan yang khususnya membahas mengenai penerimaan Jenna terhadap trans-seksual. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif yang difokuskan pada unsur intrinsik berupa tokoh, penokohan, dan latar. Berdasarkan penelitian ditemukan hasil bahwa tokoh Jenna menerima Daniel, merupakan lakilaki trans-seksual disebabkan Jenna memiliki pandangan tentang peran suami yang dapat dimainkan oleh perempuan

This study discusses how to view Jenna's character, the main character in the novel Kebaya Wungu, about women's roles, are particularly discuss about Jenna acceptance of trans-sexual. This research uses descriptive analytical method. This study uses an objective approach that is focused on intrinsic elements of the characters, characterizations, and background. Based on the results of the research found that the character Jenna accept Daniel, who is the male trans-sexual, because Jenna has a view of the role of husband that could be played by women"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S10990
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Catarina Tresnawaty
"Tesis ini membahas novel karya Kader Abdolah De reis van de lege flessen yang mengisa ikan perjuangan Bolfazl, imigran asal Persia, untuk dapat diterima dan diakui keberadaannya oleh masyarakat Belanda. Untuk menganalisis novel ini digunakan pendekatan semiotik. Secara semiotik dianalisis alur, tokoh, latar, dan kontlik yang dihadapi tokoh imigran dalam cerita ini. Setelah melakukan analisis semiotik terlihat banyak hal yang dialami oleh tokoh imigran untuk beradaptasi dengan masyarakat Belanda. Para tokoh imigran menghadapi kontlik budaya yang disebabkan adanya perbedaan agama, kebiasaan, bahasa, dan sikap diskriminasi.
Dalam cerita ini juga terlihat visi yang berkaitan dengan keberadaan imigran di Belanda: bagaimana orang Belanda memandang kaum pendatang dan sebaliknya. Secara umum dua kelompok ini sating memberikan visi negatif. Orang Belanda melihat imigran sebagai kelompok yang bodoh, miskin, terbelakang. Sementara imigran melihat orang Belanda sebagai kelompok individualis, egois, tidak memperhatikan keluarga. Orang Belanda juga dinilai kaku dalam urusan waktu. Dikaitkan dengan masyarakat multikultur di Belanda dewasa ini terlihat bahwa Bolfazl cukup beradaptasi dan berasimilasi dengan baik. Ia berhasil menyesuaikan diri dengan kebudayaan Belanda dan berbaur dengan masyarakat Belanda.

This thesis is mainly focused on the novel vvritien by Kader Abdolah, rein van de lege /lessen that describes great effort of Bolfazl, Persian immigrant, to be accepted and recognized hiF existence by Dutch community. We use semiotics approach to analyze the novel by observing and elaborating the flow, actors, setting as well as the conflict confronted by the immigrant as the main subject in the novel. From the standpoint of semiotics approach. we observe that the immigrant as the main subject of the novel, experience many difficult situations when adapting with Dutch community. Conflict of culture, concerning about religion, custom, language and discriminative mindset dominate the issues.
In addition, Dutch local perception in seeing the existence of immigrant and vice versa is also one of the issues to be further elaborated in the novel. It can be concluded that both, Dutch local community and the immigrant, give n egative perception. Dutch local community considers immigrant as uneducated and impoverished people whereas immigrant considers Dutch as individualistic and selfish people who is not really concerned about family and inflexible regarding with time management. W also conclude that Bolfazl has properly assimilated with Dutch culture that has multicultural characteristic. He acts well in adapting with local culture without departing his attribute as Persian.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T37424
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Ratna Sagita
"Penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan sifat padanan dan ketaksejajaran bentuk unsur bahasa Prancis bermuatan budaya materiil dalam novel La Symphonie Pastorale karya Andr_ Gide (1919) beserta terjemahannya. Analisis sifat padanan berdasarkan pada teori Catford yang menyatakan bahwa suatu padanan dikatakan memadai jika memiliki kesesuaian fungsi komunikatif (berkaitan dengan konteks) dan/atau makna leksikal dengan BSa. Analisis komponen makna leksikal menggunakan kamus Petit Robert (1976) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005). Metode penelitian yang digunakan adalah metode _kualitatif_ dan kepustakaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar (44 dari 49) unsur BSu (Bahasa Sumber) dipadankan secara memadai. Senada dengan teori Catford yang mengutamakan pengalihan fungsi komunikatif TSu ke dalam TSa, unsur bahasa yang menggunakan gaya bahasa metonimia dinilai memadai karena konteks TSa sama dengan konteks TSu, meskipun makna leksikalnya berbeda. Sementara itu, ketaksejajaran bentuk yang terjadi disebabkan oleh padanan berupa kata generik, pelesapan unsur BSu, dan pemadanan unsur BSu metonimia dengan unsur BSa bukan metonimia"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14512
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Amelinda
"Artikel ini membahas representasi imigran perempuan Maghribi dalam novel Un pays pour mourir (2015) karya Abdellah Taïa yang termasuk dalam kesusastraan Frankofon. Taïa menghadirkan tokoh-tokoh yang terpinggirkan oleh masyarakat, khususnya imigran perempuan Maghribi dengan status sebagai pelacur. Penelitian ini berangkat dari kondisi double absence imigran perempuan Maghribi di bawah dominasi Pemerintah Prancis yang dihasilkan dari dua ketidakhadiran ganda: dari negara asal dan dari negara tujuan. Dengan metode deskriptif kualitatif, makalah ini menggunakan kajian naratif Roland Barthes. Kajian naratif selanjutnya akan dibaca dengan menggunakan teori representasi Stuart Hall, konsep Sayad tentang double absence dan teori feminisme Beauvoir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perempuan imigran Maghribi dibawa kembali ke karya sastra yang didominasi budaya patriarki. Hasil analisis menunjukkan bahwa perempuan Maghribi imigran direpresentasikan sebagai liyan atau the other yang sengsara akibat dua permasalahan sosial, yakni dominasi patriarki sebagai deuxième sexe dan double absence sebagai imigran. Selain itu, imigran perempuan Maghribi mengalami dilema eksistensial dengan terus-menerus berada dalam ketidakpastian sehingga mereka rela menjadi objek seks demi motif ekonomi. Ketidakpastian hidup mengakibatkan imigran perempuan Maghribi imigran menjadikan fantasi sebagai jalan keluar dari kepahitan realita.

This article discusses the representation of Maghrebian women immigrants in Abdellah Taïa's novel Un pays pour mourir (2015), a francophone literature novel. Taïa presents characters who are marginalized by society, specifically Maghrebian women immigrants with their status as prostitutes. This research departs from the condition of feeling “absent” of the immigrant Maghrebian women under French domination which appears to be twofold: from the country of origin and from the country of destination. With a descriptive qualitative method, this paper uses a narrative study from Roland Barthes. The narrative study will then be analyzed using Stuart Hall's representation theory, Sayad's concept of double absence and Beauvoir's theory of feminism. This study aims to find out how Maghreb immigrant women in the midst of patriarchal culture are brought back to literary works. The results of the analysis show that immigrant Maghrebian women is represented as the other who is oppressed by two social problems, patriarchal domination by being the second sex and double absence condition as immigrants. In addition, Maghrebian women immigrants experience existential dilemma of constantly being in the state of uncertainty that they are willing to prostitute themselves for economic motives. The uncertainty of life resulted in Maghrebian women immigrants to capture fantasy as an escape from reality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Afredite
"Film saat ini tidak lagi hanya berfungsi sebagai sarana hiburan semata, tetapi juga berpengaruh cukup penting dalam kehidupan masyarakat. Film saat ini sarat akan ideologi-ideologi yang dapat mempengaruhi suatu masyarakat, salah satunya adalah ideologi patriarki. Film-film yang mengandung ideologi patriarki seringkali lebih mengutamakan laki-laki dan mensubordinasikan perempuan. Banyak film yang merepresentasikan stereotip citra laki-laki dan perempuan menurut standar budaya patriarki, yang merepresentasikan citra laki-laki sebagai makhluk superior dan perempuan sebagai makhluk inferior. Namun sejak awal tahun 70an, dengan dipengaruhi adanya gerakan feminisme, banyak bermunculan film-film yang disutradarai oleh perempuan dan mengkritik budaya patriarki. Salah satunya adalah film M_nner karya Doris D_rrie yang dibuat pada tahun 1985. Dengan menggunakan analisis semiotika untuk memaknai tanda-tanda yang ada di dalam film, konsep maskulinitas, dan feminisme eksistensialis, skripsi ini berusaha memahami bagaimana citra laki-laki direpresentasikan dalam suatu film feminis, dan bagaimana kajian budaya feminis memandang citra laki-laki dalam film ini. M_nner adalah suatu film yang sarat akan kritik feminis terhadap budaya patriarki. Citra laki-laki dalam film ini ditampilkan secara ironi dan tidak sesuai dengan citra tradisional laki-laki yang berlaku di masyarakat. Dalam film ini, konstruksi citra laki-laki ideal dipandang sebagai usaha laki-laki untuk mempertahankan kekuasaannya atas perempuan.

Nowadays, film is no longer functioned solely as an entertainment. It gives a quite significant influence to the society. Film nowadays is full of ideologies which can influence a particular society. Patriarchal ideology is one of them. The films which are based on patriarchal ideology often put men in the first place and subordinate women. A lot of films which represent a stereotype of men and women's image from patriarchal cultural standard_s point of view represent men's image as a superior human being and women's image as the inferior one. However, a lot of films, affected by the feminist movement, have been directed by women and have criticised patriarchal culture since the early 70s. One of them is a film by Doris D_rrie, Manner, which was produced in 1985. Using semiotic analysis to decode the symbols found in the films, the concept of masculinity and existentialist feminism, this paper is trying to comprehend how men's image is being represented in a feminist film and how feminist culture review look at men's image in the film. Manner is a film full of feminist criticism towards patriarchal culture. Men's image in this film is presented ironically and unsuited for men's traditional image which applies in the society. In this film men's ideal image construction is viewed as men's effort to maintain his power over women."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14704
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gemilang Sinatrya Dwi Putri
"Skripsi ini berisi tentang kritik sosial Mikhail Afanasyevich Bulgakov terhadap pemerintahan Stalin yang termanifestasi dalam realisme magis novel Мастер и Маргарита/Master i Margarita/ Master dan Margarita. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dan penulis mengaitkannya dengan teori sosiologi sastra dan realisme magis. Terdapat hubungan yang erat antara latar kepengarangan Mikhail Afanasyevich Bulgakov, realisme magis dan kondisi sosial pada masa pemerintahan Stalin karena secara ekspresif dan impilisit Bulgakov memanifes-tasikan kritik-kritiknya di dalam narasi, dialog, metafora dan simbol-simbol yang mewakilinya.

This mini thesis analyzes Mikhail Afanasyevich Bulgakov's social criticism of Stalinist Soviet in the novel Мастер и Маргарита /Master i Margarita/ Master dan Margarita through magic realism. This research is using the method of descriptive analysis combined with the sociology of literature and magic realism theories. There is a strong bond between Bulgakov_s biography, magic realism and social condition during Stalinist Soviet because Bulgakov expressed his social criticism through his narrative mode, dialogues, metaphors and symbols which represent satirical views of Soviet life under Stalin."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S13949
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Anggita Rini
"Penelitian ini membahas novel Sali: Kisah Seorang Wanita Suku Dani karya Dewi Linggasari. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan adat-istiadat yang terkait hubungan laki-laki dan perempuan suku Dani serta menjelaskan pengaruhnya terhadap ketidakadilan gender yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam novel Sali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan gender, intrinsik, serta antropologis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adat-istiadat Suku Dani yang terkait dengan hubungan laki-laki dan perempuan telah mengakibatkan tampilnya laki-laki sebagai sosok superior sehingga mendominasi dan menindas perempuan Dani

This research discusses the novel of Sali: Kisah Seorang Wanita Suku Dani authored by Dewi Linggasari. The aim of research is explaining customs associated to man and woman relation of Dani tribe, also describing its influence on gender injustice experienced by the characters in the novel Sali. The method used in this research is analytical descriptive method with gender, intrinsic, and anthropological approach. The conclusion of this research is the Dani tribe customs associated to man and woman relation has caused the emergence of man as superior figure to dominate and oppress woman of Dani tribe"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S10889
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>