Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59309 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ellen Saputri Kusuma
"Skripsi ini meneliti unsur-unsur pembangun gagasan kecantikan yang dikonstruksikan melalui tokoh utama perempuan dalam dongeng Allerleirauh, Rapunzel, Dornr_schen, Aschenputtel, dan Schneewittchen. Metode yang digunakan untuk menganalisis kelima dongeng tersebut adalah deskriptif analisis. Teori utama yang digunakan dalam skripsi ini adalah Teori Gender serta Konsep Mitos Kecantikan oleh Naomi Wolf. Unsur-unsur pembangun mitos kecantikan yang dapat ditemukan dari analisis adalah unsur-unsur yang berupa penampilan fisik, daya tarik selain fisik, perilaku, dan moral.

This study investigates elements which establishes the beauty concept constructed through the heroines in the five fairytales of Allerleirauh, Rapunzel, Dornr_schen, Aschenputtel, and Schneewittchen. Descriptive Analysis is used to analyze the data. The main theories used for this study are the Gender Theory and the Beauty Myths Concept by Naomi Wolf. The elements establishing beauty myths that were found were elements in form of physical outlook, non-physical outlook attraction, behaviour and moral."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S14679
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Puspayanti
"ABSTRAK. Skripsi mengetengahkan proses kedewasaan yang secara tersirat diperlihatkan oleh lima dongeng yang saya pilih, yaitu Aschenputtel, Bruederchen and Schwesterchen, Der Froschkoenig oder der eiserne Heinrich, dornroeschen, dan Schneewittchen. Proses ini baru terungkap setelah to_koh dan kejadian dalam dongeng melewati analisis simbolik. Untuk keperluan itu digunakan metode deskriptif dengan pen_dekatan psikologis. Skripsi memaparkan dongeng secara global meliputi batasan, ciri-ciri, dan fungsi dongeng dengan pe-nekanan fungsi psikologis, konsepsi Carl Gustav Jung mengenai proses kedewasaan yang disebutnya sebagai Individuasi, pengertian simbolisme, dan simbol-simbol yang dapat digali dari kelima dongeng tersebut. Individuasi adalah proses pengembangan dan realisasi diri menjadi individu sebagai pribadi yang utuh dan matang. Berhasil merealisasikan diri berarti berhasil menerima dan memadukan semua aspek dalam dirinya, negatif maupun positif, sadar maupun tak sadar. Pencapaian kedewasaan dalam lima dongeng disimbolkan dengan keberhasilan tokoh utama menjadi raja. menjadi raja berarti berhasil membina keharmonisan dengan diri, sesama, alam sekitar dan keagungan kuasa Sang Pencipta. Selain itu, juga ditunjukkan oleh kebahagiaan menempuh hidup perkawinan. Skripsi ditutup dengan kesimpulan bahwa simbolisme me_ngenai kedewasaan dalam dongeng erat kaitannya dengan fungsi psikologis dongeng bagi penemuan identitas diri dan pengem_bangan kualitas kemanusiaan seorang individu sebagai seorang pribadi yang utuh dan matang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahla Salima
"Dongeng-dongeng Grimm Bersaudara merupakan dongeng rakyat yang terkenal tidak hanya di benua asalnya, Eropa, tetapi juga di dunia. Dongeng-dongeng ini memiliki banyak kekhasan, salah satunya yakni dari segi tokoh-tokoh yang terdapat di dalamnya. Di dalam banyak dongeng Grimm Bersaudara, seringkali ditemukan tokoh antagonis wanita. Pada skripsi ini, dipilih lima dongeng Grimm Bersaudara yang di dalamnya terdapat karakter antagonis wanita yang memiliki kekuatan sihir untuk dianalisis; Hänsel und Gretel, Sneewittchen, Rapunzel, Jorinde und Joringel, dan Brüderchen und Schwesterchen. Tokoh-tokoh antagonis ini dianalisis bagaimana penggambaran karakternya di dalam setiap dongeng, fungsi, serta pengaruhnya terhadap tokoh-tokoh protagonis yang ada, dengan menggunakan pendekatan psikologi.

Die Märchen der Gebrüder Grimm sind Volksmärchen, die nicht nur in ihrem Herkunftskontinent Europa, sondern in der ganzen Welt bekannt sind. Diese Märchen haben viele Besonderheiten, z. B. die Charaktere der Figuren. Man kann in vielen Märchen der Gebrüder Grimm eine Antagonistin leicht finden. In dieser Arbeit sind fünf Märchen der Gebrüder Grimm ausgewählt, nämlich Hänsel und Gretel, Sneewittchen, Rapunzel, Jorinde und Joringel und Brüderchen und Schwesterchen, um analysiert zu werden. Wie die Charaktere der Antagonistinnen in jedem Märchen beschrieben sind und welche Funktionen und Auswirkungen sie für die Protagonisten und Protagonistinnen haben, wird mit Hilfe verschiedener Ansätze der Psychologie analysiert."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naura Nazifah
"Snow White atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Putri Salju adalah salah satu karakter fiksi yang pertama kali muncul dalam kumpulan dongeng milik Grimm Bersaudara. Penggambaran mengenai karakteristik seorang putri yang melekat pada karakter Snow White dalam dongeng membuat masyarakat memiliki konsep atau imaji seorang putri. Namun seiring perkembangan zaman, banyak dongeng yang menjadi acuan adaptasi untuk berbagai film, salah satunya film Snow White and the Huntsman produksi Hollywood sebagai hasil adaptasi dari dongeng Schneewittchen dalam kumpulan dongeng karya Grimm Bersaudara. Namun berbeda dengan karakter Snow White yang sudah dikenal masyarakat melalui dongeng, karakter Snow White dalam film mengalami perluasan yang cukup terlihat. Secara khusus, penelitian ini akan membahas mengenai perluasan karakter yang dialami oleh tokoh Snow White dalam film versi Hollywood serta bagaimana peran Hollywood dalam industri perfilman nasional dan internasional. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan teori representasi Stuart Hall, dan mitos dari Roland Barthes serta teori Gender."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Choerunnisa
"Makalah ini membahas pengunaan dan makna gaya bahasa personifikasi yang terdapat dalam dongeng Läuschen und Flöhchen dan Das singende springende Löweneckerchen dari kumpulan dongeng Grimm bersaudara. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan dan makna gaya bahasa dalam kedua dongeng tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa majas personifikasi banyak muncul pada penggambaran tokoh-tokoh dalam kedua dongeng tersebut. Tokoh-tokohnya digambarkan seperti manusia yang biasa melakukan kegiatan sehari-hari seperti menyapu, membakar sampah, berbicara, dan lain-lain."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ghita Rahmah Meirani
"Penelitian ini membahas kesatuan antara unsur-unsur pembangun puisi dan keterkaitan keseluruhan unsurnya penting untuk dianalisis, sehingga dapat menemukan makna dari puisi-puisi Sujiwo Tejo yang terdapat dalam kumpulan puisi Syair Dunia Maya, serta untuk membuktikan bahwa puisi yang terdapat dalam kumpulan puisi tersebut dapat dikategorikan sebagai geguritan Jawa. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari teks album Sujiwo Tejo Syair Dunia Maya. Penelitian ini menggunakan teori dari buku Puisi Jawa Siruktur dan Estetika, yang ditulis oleh Karsono H.Saputra. Menurut buku tersebut, unsur-unsur pembangun puisi terdiri atas aspek peruangan, aspek bunyi, aspek kebahasaan, dan aspek pengujaran. Dan hasil analisis struktural pada Bab II, membuktikan bahwa kumpulan puisi SDM dapat dianggap sebagai teks otonom, yang jika dilepaskan dari komposisi lagu dapat dianggap sebagai geguritan. Kumpulan puisi SDM menampilkan susunan kata, serta membentuk kalimat yang enak untuk diucapkan. Sujiwo Tejo yang kerap menyebut diri sebagai dalang edan ini mengadopsi pola geguritan Jawa. la mengandalkan kata-kata sebagai bunyi meloditus. Kata bukan hanya sebagai kata, tetapi kata yang dapat menampilkan bunyi, sehingga menjadi sangat musikal."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Rae Santoso
"Penelitian mengenai unsur-unsur pendidikan moral dalam dongeng dilakukan terhadap delapan dongeng Lev Nikolaevic Tolstoj yang terdapat dalam Kumpulan Karya dalam Dua belas Jilid) , tujuannya ialah untuk menganalisis pendidikan moral dan pesan-pesan moral yang terdapat dalam delapan dongeng tersebut. Penelitian dilakukan dengan cara menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang berkaitan dengan bahan dan tujuan penelitian. Pertama adalah menjelaskan pengertian dan ciri-ciri dongeng secara umum, lalu dilanjutkan dengan menganalisis unsur-unsur pendidikan moral dalam penokohan, tema, serta amanat dari delapan dongeng yang menjadi bahan penelitian. Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan intrinsik dengan metode penelitian berupa analisis deskriptif. Hasil yang didapat dari penelitian yang telah dilakukan adalah bahwa unsur-unsur pendidikan moral terdapat dalam penokohan, tema dan amanat dongeng."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Baroroh
"
ABSTRAK
Penelitian Unsur-unsur didaktis dilakukan terhadap majalah Bobo tahun 1995. Tujuannya adalah untuk (i) mendeskripsikan tokoh dan penokohan dongeng (ii) mendeskrip_sikan tema dan amanatnya (iii) mendeskripsikan unsur-unsur didaktis berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
Langkah-langkah penelitian yang penulis lakukan adalah mengumpulkan dongeng-dongeng majalah Bobo tahun 1995, membaca dongeng-dongeng tersebut, menentukan dongeng-dongeng yang akan dianalisis, dan mencari unsur didaktisnya berdasarkan analisis tokoh, penokohan, tema, dan amanatnya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode induktif yakni melakukan analisis terhadap semua data terlebih dahulu, baru kemudian menarik kesimpulan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis deskriptif yaitu menganalisis dongeng-dongeng yang sudah dipilih sebagai data melalui analisis tokoh, penokohan, tema, dan amanat, dan kemudian memberi gambaran unsur-unsur didaktis yang diperoleh berdasarkan analisis di atas. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa unsur didaktis dalam dongeng-dongeng majalah Bobo tahun 1995, semuanya disampaikan melalui tokoh dan cerita itu sendiri.
"
1997
S10912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kinanti Kaloka Putri
"Film yang beredar pada zaman sekarang banyak yang merupakan hasil adaptasi dari suatu karya lain, entah itu dari dongeng, novel, atau bahkan sesama film. Dongeng Frau Holle karya Grimm bersaudara, pada tahun 2008 difilmkan oleh Produsen Antaeus Filmproduktion GmbH untuk stasiun tv Berlin RBB/ARD dengan tujuan sebagai sarana edukasi untuk anak. Selain itu film ini beserta beberapa film adapatasi dari dongeng lainnya masuk dalam pameran Film, serta dibuat dalam bentuk DVD oleh Goethe Institut. Hal semacam ini dalam bidang kebudayaan dinilai sebagai suatu bentuk cara melestarikan kebudayaan suatu negara. Film adaptasi dongeng ini disajikan dengan cerita yang sama dengan bentuk dan nilai moral yang baru. Perbedaan yang ada pada cerita dalam film merupakan bentuk baru dari dongeng dengan judul yang sama, hal ini dilakukan untuk menyesuaikan nilai-nilai sosial-budaya abad 21.

Many films now days are adaptations from another works, which folkstale, novel, or even film. A folktale, Frau Holle or Mother Holle in english, by Brothers Grimm has filmed by Manufacturer Antaeus Filmproduktion GmbH Berlin in 2008 for the TV station RBB / ARD with purpose as an educational tool for children. Moreover, this film along with several other folktales adaptation movies showed in the exhibition, as well as in the form DVD made by Goethe Institute. This kind of thing in the field of culture is considered as a way to preserve the country's culture. The film adaptation of the folktale is presented with the same story with the new form and a new moral values. The differences in the movie are new form of the folktale yet with the changes in the social values, so that fit in 21 century.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arti Ekawati
"According to Roland Barthes (The Death of the Author), a text is embedded in many layers of text and context, it is called intertextuality. Intertextuality will be analyzed in the modem fairytales of Michael Ende Morro. It will be shown in this thesis the many texts and contexts surrounding the story of a girl whose name is Morro. The story shows also the function and role of the fantasy in modem fairytales."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>