Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100764 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amir Syamsuddin
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
TA3587
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Patty, Frits John
"ABSTRAK
Indonesia adalah negara maritim sekaligus negara kepulauan terbesar di dunia.
Dengan predikat tersebut, Indonesia memiliki kekayaan hayati dan non hayati laut
yang sangat berlimpah dan memiliki nilai yang tidak terhingga sehingga dapat
dipertimbangkan sebagai salah satu kekayaan laut terbesar di Asia. Indonesia
sebagai negara modern juga memiliki industri perkapalan dan pelayaran yang
cukup maju, hal ini ditandai dengan banyaknya armada kapal yang dimiliki oleh
perusahaan kapal nasional baik di sektor swasta maupun pemerintah serta
banyaknya pelabuhan modern yang strategis yang menjadi pusat perlabuhan bagi
kapal laut asing maupun domestik. Kemajuan tersebut tentu membawa dampak
yang positif bagi semua pihak serta sebagai suatu indikator kemajuan
perekonomian nasional, namun di sisi lain, lintas kapal yang melalui wilayah
perairan Indonesia juga memiliki resiko yang dapat mengancam kepentingan
nasional. Penelitian ini mencoba mengkaji salah satu resiko tersebut, yaitu resiko
terhadap pencemaran lingkungan hidup di laut yang mungkin timbul akibat
tumpahan minyak di laut yang bersumber dari kapal tanker sebagai pembawa
muatan minyak. Mengambil contoh kapal pada umumnya, dan kapal tanker pada
khususnya (kapal tanker membawa muatan minyak curah yang memiliki kadar
konsentrasi yang cukup tinggi yang apabila tumpah dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan hidup di laut serta membahayakan biota di laut),
penelitian ini mencoba untuk melakukan analisa terhadap bentuk pertanggung
jawaban pemilik kapal tanker terhadap kerusakan lingkungan hidup di laut akibat
kecelakaan kapal. Asuransi di satu sisi merupakan skema perlindungan terhadap
resiko yang dapat merugikan kegiatan usaha & perekonomian nasional, sehingga
asuransi adalah konsep yang sangat komprehensif, lengkap, dan menguntungkan
bagi semua pihak. Penelitian ini mencoba menerapkan konsep asuransi sebagai
mekanisme perlindungan yang wajib pada dunia industri pelayaran dan
perkapalan di Indonesia agar dapat memberikan solusi perlindungan dan
pertanggung jawaban yang lebih baik serta lebih efektif lagi sebagai bentuk solusi
dari pertanggung jawaban pemilik kapal tanker terhadap kemungkinan timbulnya
pencemaran lingkungan hidup di laut yang bersumber dari kapal tanker sebagai
akibat tumpahan minyak.

ABSTRACT
Indonesia is a maritime nation-state as well as one of the largest archipelago
countries in the world. With that status, Indonesia has abundant biological and
non-biological assets within its seas and thus possess unlimited values and
considered to be one of the wealthiest nation-states in Asia in terms of its
maritime's and richness. Indonesia as a modern state also possess a shipping and
maritime industry that can be considered to be quite advanced, such matter is
indicated through the modernisation and the large number of fleet owned by
Indonesian national or private companies. Not only that, the high number of
strategic ports built by the Indonesian government for the interest of both
domestic and international ships are also the indication of how our maritime and
shipping industry to be quite advanced. Such progress surely brings positive
impact towards all stakeholders as well as being an indicator for the progress of
national economy, yet on the other side, the shipping lines and traffic through
Indonesian seas also possesses a risk that can threat national interest. This
research attempts to analyze one of those aforementioned risks, which is the risk
towards maritime environment pollution that might be occurred as an effect from
oil spill within the seas that sourced from tankers as the carrier of the oils (oil as
the main cargo). Using the examples of ships in general terms and tanker to be
specific (tankers bring oils as cargo that has high concentration of damages if
spilled to the seas and likely to create pollution within the environment that can
threat the marine biota), this research attempts to undertake a comprehensive
study regarding the liabilities of the tankers owners towards the damages of the
sea environment that caused by accidents. Insurance on the other side is known to
be a strategic scheme that can provide protection towards the risks which can
cover both the business owners and the interest of the national economy, thus
insurance can be considered to be a very comprehensive and complete concept
that can benefits all stakeholders. This research also try to apply the insurance
concept as a mandatory (obligatory) protection mechanism towards the shipping
and maritime lines industry in Indonesia so it can provide better, improved and
effective solution in terms of ship owners protection and liabilities in terms of
engaging the possibilities of sea pollution environment that sourced from tankers'
accidents causing oil spill.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S43742
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Artricle 24 and 29 of Air Operalor Ordonance 1939 and article 17 and 18 of Warsawa Convention 1929 follow air operator principle of presumption of liability. The provision mentioned above give more attention to protection of air operator rather than passenger and does not regulate air opera for liabilty against third party injury. In recent development, the Act No. I5 of 1992 on Flight has adopted absolute liability principle and presumption of liability principle is no Ionger can he maintained as well as the principle of air operator liabiliy on injury that is faced by third party is no relevant anywhere. The Wama Convention of 1929 has been amanded and it adopts absolute liability principle as effort to provide more protection to passenger and third party."
340 KANUN 11:29 (2001)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This research aimed at understanding legal aspect of environment polution resulted in oil spilled by Pertamina Unit PengolahaN III Plaju at Musi River. The result of research proved that large and small oil spilled often happened at Musi and Komering river. The main sources of oil spilled were oil catcher or separator and others. Legal aspect of oil spilled preventation done by Pertamina was to use nonpenal system. stressing at pre-emptive, preventif, represive, and rehabilitative, or formula NP=P2R2"
343 JPIH 21 (1999)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Aswin
"ABSTRAK
Kegiatan manusia dan pembangunan yang selalu didambakan, sering mengakibatkan berubahnya tatanan lingkungan sehingga lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya, yang disebut telah terjadi pencemaran lingkungan. Pencemaran sebagai hasil suatu perbuatan yang merugikan orang/pihak lain, secara hukum (perdata) harus dipertanggung jawabkan dengan sejumlah ganti kerugian (pasal 1365 KUH Perdata). Pembahasan mengenai masalah tanggung jawab ganti kerugian pencemaran lingkungan hidup ini meliputi baik segi sistemnya, segi pembuktiannya, segi tujuan ganti kerugian dan biaya pemulihan lingkungan, segi proses penentuan besarnya ganti kerugian dan besarnya yang mungkin diberikan kepada penderita pada masing-masing system tanggung jawab ganti kerugian tersebut.

"
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
" Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata pada atmosfer, laut, dan daratan Bumi yang sedang terjadi pada saat ini dan akan terjadi di masa-masa mendatang. Pemanasan global ini disebabkan terutama oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca (GRK) melalui efek rumah kaca. Dari sekian banyak gas yang dapat memberikan efek rumah kaca, maka dipercaya gas karbon dioksida (CO) merupakan GRK yang memberikan andil paling besar di dalam pemanasan global. Emisi gas CO2 ini berasal dari berbagai sumber, namun sumber terbesar adalah akibat kegiatan manusia dari hasil pembakaran bahan bakar fosil, yaitu minyak bumi, gas alam, dan batubara untuk keperluan pada sektor energi, yaitu pembangkit listrik dan transportasi. Berbagai dampak lingkungan akibat pemanasan global ini telah dirasakan. Pada kurun waktu belakangan ini para ilmuwan telah mengamati terjadinya perubahan-perubahan tersebut. Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10-25 cm selama abad ke-20. Pemerintah Republik Indonesia telah menyatakan komitmennya untuk mengurangi emisi gas CO2 sebanyak 26 persen pada tahun 2020. Oi dalam tulisan ini dicoba diuraikan sejauh mana sektor minyak dan gas bumi (migas) dalam kontribusinya pada pemanasan global dengan emisi gas CO2-nya dan berbagai opsi cara-cara memperkecil kontribusi tersebut."
665 LPL 48:2 2014
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Bukti
"ABSTRAK
Dalam proses modernisasi dan pembangunan ekonomi selama ini menunjukkan korporasi sebagai pelaku pembangunan semakin memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Namun seiring dengan semakin besarnya peranan korporasi dalam pembangunan ekonomi, realitas menunjukkan bahwa banyak terjadi dampak yang merugikan masyarakat akibat aktivitas-aktivitas yang tidak bertanggungjawab dengan berbagai modus operandi yang dilakukan oleh korporasi, khususnya terhadap pencemaran lingkungan hidup. Semenjak adanya kasus pencemaran lingkungan, permasalahan, apakah sebuah korporasi dapat dibebani suatu pertanggungjawaban menjadi suatu hal yang menarik untuk diperdebatkan. Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH), telah diatur tentang tuntutan pertanggungjawaban perdata yang dapat diajukan oleh masyarakat yang menjadi korban pencemaran lingkungan maupun tuntutan pertanggungjawaban pidana dan sanksinya terhadap badan hukum yang melakukan pencemaran juga terhadap mereka yang memberi perintah atau yang menjadi pemimpin dalam perbuatan tersebut. Selama ini dalam kejadian kasus pencemaran/perusakan lingkungan yang diajukan ke Pengadilan, yang menjadi tersangka adalah persoon, sementara korporasi dan Direksi tidak tersentuh oleh penegak hukum. Dalam konteks tersebut, Penulis melakukan penelitian dan berusaha menganalisis tanggungjawab pengurus perusahaan/direksi dan pemegang saham Lapindo Brantas Inc., balk pertanggungjawaban perdata maupun pertanggungjawaban pidana. Di akhir penelitian tesis, penulis menarik kesimpulan bahwa pertanggungjawaban perdata maupun pidana dalam peristiwa semburan lumpur panas di Porong Sidoarjo tidak sebatas pada persoon teknisi lapangan tetapi juga menjangkau perusahaan, para direksilpengurus perusahaan dan para pemegang saham. Dalam penelitian ini juga, penulis mencoba mengkaji penerapan strict liability pada peristiwa semburan lumpur panas di Porong Sidoarjo tersebut."
2007
T19320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkarnain
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1997
T36174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azizah Mutia Karim
"Skripsi ini membahas mengenai konsep tanggung jawab dalam rezim hukum angkasa. Secara spesifik membahas konsep fault liability yang diatur dalam Convention on International Liability for Damage Caused by Space Objects 1972, dan penunjukan tanggung jawab negara dalam hal sebuah benda angkasa diluncurkan oleh badan hukum privatnya sesuai dengan Outer Space Treaty 1967. Analisis dilakukan dengan menggunakan studi kasus tabrakan antara Cosmos 2251 dengan Iridium 33, sebagai kasus tabrakan besar pertama yang terjadi di ruang angkasa. Meskipun klaim atas kasus ini tidak pernah diajukan, namun para ahli hukum ruang angkasa banyak yang mengemukakan pendapat dan berdiskusi mengenai penerapan Liability Convention 1972 dan Outer Space Treaty 1967 terhadap kasus ini. Karenanya, analisis akan didasarkan pada konvensi dan pendapat para ahli atas kasus ini. Metode pendekatan kualitatif digunakan untuk mengumpulkan bahan-bahan dalam penulisan skripsi ini. Pada akhirnya, skripsi ini berusaha menjabarkan unsur kesalahan dari kedua belah pihak dan kontribusinya terhadap terjadinya tabrakan, seolah-olah setiap pihak merupakan negara penggugat dalam kasus ini.

This thesis studies the concept of liability under the regime of space law, specifically the concept of fault liability under Convention on International Liability for Damage Caused by Space Objects 1972, and the attribulity of a State in the event where a space object is launched by its private entity under Outer Space Treaty 1967. The analysis will be conducted with regard to the case of Cosmos 2251 - Iridium 33, as it was the first major collision occurred in the outer space. Despite the fact that there is no claim arises in this case, many scholars have discussed about the applicability of Liability Convention 1972 and Outer Space Treaty 1967 in this case. Hence, the analysis is based on the Conventions and scholars? opinion regarding the mentioned case. Qualitative approach is used to gather recourses in writing this thesis. In conclusion, this thesis attempts to elaborate the faults of both States and their contribution to the collision, as if each State would be the Claimant State in this case."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S46581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Wibowo
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1996
TA3595
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>