Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4623 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nakajima, Seiichi
Cambridge, UK: Productivity Press, 1988
658.27 NAk i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Irfanul Fikri
"ABSTRAK
Kemajuan teknologi demikian pesatnya yang masuk di setiap segi kehidupan, PT. "X" sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan senjata dan produk umum tidak terlepas dari perkembangan ini dan bahkan terlibat di perkembangan teknologi ini. Banyak hasil kemajuan teknologi di serap oleh PT. "X", bahkan boleh dikatakan PT. "X" membeli teknologi tersebut baik berupa mesin-mesin dan barang investasi lainnya.
Untuk menjaga kondisi peralatan produksi di PT. "X" agar tetap dalam keadaan prima, maka di PT. "X" dibutuhkan adanya program pengembangan TPM, sehingga kondisi peralatan produksi di PT. "X" selalu terjaga dalam keadaan siap pakai.
Sebelum melakukan implementasi TPM di PT. "X", terlebih dahulu diperlukan data yang terdiri dari jumlah tenaga kerja, jadwal kegiatan training, rencana alokasi biaya, rencana pembelian mesin, biaya material, biaya overhead dan biaya upah karyawan.
Kegiatan training di PT. "X" dilaksanakan dalam negeri dan luar negeri, untuk training dalam negeri sasarannya adalah pneumatik, elektrik, control sinumerik, control fanuc dan operator las. Sedangkan untuk training luar negeri sasarannya adalah mesin Swagging.
Biaya tenaga kerja yang diberikan PT. "X" adalah jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya. Biaya ini dihitung dari gaji karyawan per bulan mulai dari Eselon II sampai dengan Eselon VI.
Hasil dari penelitian ini adalah berupa suatu rencana implementasi TPM untuk PT. "X", yang dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pemantapan. Disamping itu dengan adanya program TPM di PT. "X", akan dapat dicegah terjadinya kerusakan fatal yang dapat menyebabkan terhentinya kegiatan produksi dan berkurangnya biaya perbaikan

ABSTRACT
Technology development is too speedy which overwhelm every life field, PT. "X" one of the companies which does business in the field of producing guns and general products is not excluded from this development. There are many product of technology progress which are suched up by PT. "X" even it is said that PT. "X" has bought this technology, either in the form of equipments or machineries and other investment goods.
To keep production equipments always in prime condition, there needs a TPM development program so that the production equipment always keep in ready for use condition.
Before doing TPM implementation PT. ""X", first the total manpower data is needed and also training activities schedule, budgeting allocation, machinery purchasing plan, material costs, overhead costs, and employee wages costs.
Training activities in PT. "X" have being done abroad and locally the aim of local training are pneumatics. electrics, cinumeriks control, fanuc control and welding operators while the aim of training abroad is swagging.
Manpower cost spent by PT. "X"" is the payment of the service that paid to the employee by the company. This cost is computerized from the employee's wages each month begins from esselon II up to esselon VI.
The result of this survey is the form of a TPM implementation plan in PT. ""X", that held in three stages that are preparation stage, implementation stage and the last stage. Beside by the execution of this TPM program in PT. "X"" there can be prevented the happening of fatal damages causing the stop of production activities and the reduction of repairmen cost.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelin Pranata
"Total Productive Maintenance (TPM) merupakan suatu program pemeliharaan yang menggabungkan antara konsep Total Quality Control, Preventive Maintenance dan Totak Employee Involveement dengan tujuan mencapai zero decident, sero breakdown, sero crisis, dan sero defect. Keterlibatan seluruh pihak dalam perusahaan merupakan faktor penunjang suksesnya penerapan TPM.
PT. Z merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perakitan truk merek I. Saal ini PT. Z sedang menjalankan program TPM untuk lebih meningkatkan sistem pemeliharaan yang sudah ada. Karena itu dilakukan analisa untuk mengelahui apakah penerapan program TPM sudah berjalan dengan baik atau belum.
Analisa sistem manajemen TPM di PT. Z pertama kali dilakukan dengan menganalisa efektifitas mesin-mesin kritis dengan menggunakan metode perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE). Kemudian dilakukan perbandingan antara nilai OEE tahun 2000 dengan tahun 2001 dan diketahui bahwa persentase nilai OEE tahun 2000 cenderung menurun sedangkan di tahun 2001 cenderung meningkat. Dengan demikian telah terjadi peningkatan terhadap efektifitas penggunaan mesin setelah PT. Z menerapkan TPM.
Analisa selanjulnya dilakukan melalui penyebaran kuesioner keseluruh level bagian di PT. Z, untuk mengetahui keberhasilan penerapan TPM ditinjau dari faktor manusianya. Dari penelitian diperoleh bahwa belum terdapat komitmen penuh dari pihak manajemen level atas terhadap program TPM yang telah dijalankan selama ini.
Secara keseluruhan, sistem manajemen TPM di PT. Z merupakan tahap persiapan, dan pelaksanaannya masih jauh dari sempurna. PT. Z belum memiliki suatu manajemen pelaksanaan TPM yang terstruktur sehingga diperlukan suatu langkah-langkah perbaikan guna meningkatkan program TPM yang sedang berjalan saat ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Díaz-Reza, José Roberto
"This book present the state of the art in Total Productive Maintainance (TPM) and its benefits. The authors present a survey applied to 368 manufacturing industries in order to determine their level of execution of TPM. Then a series of causal models are presented. For each model, the authors present a measure of the dependency between the critical success factors and the benefits obtained, allowing industry managers to differentiate between essential and non-essential activities. The content also allows students and academics to obtain a theoretical and empirical basis on the importance of TPM as a lean manufacturing tool in the context of industry 4.0."
Switzerland: Springer Cham, 2019
e20502792
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Matrodji
"Peralatan industri obat- obatan merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar yang sekarang banyak menggunakan teknologi canggih pada peralatan-peralatan produksi dan penunjang produksi. Saat ini pemeliharaan yang dilakukan belum mampu memberikan efektifitas pemakaian alat yang tinggi. Hal ini terlihat dari frekuensi dan jumlah mesin yang mengalami kerusakan masih cukup banyak dan hal ini sangat mengganggu aktifitas proses produksinya. Untuk mengatasi hal ini, maka pihak manajemen perlu melakukan peningkatan pemeliharaan dengan menerapkan TPM. Total Productive Maintenance (TPM) merupakan system pemeliharaan yang sedang berkembang karena keunggulan-keunggulan yang dimilikinya.
Dalam melakukan penelitian ini digunakan teknik pengambilan data dengan interview dan data- data perusahaan. Hasil analisa menunjukkan bahwa perusahaan memerlukan TPM. Langkah selanjutnya adalah membuat suatu rencana program master plan penerapan TPM sistem pemeliharaan. Dalam menerapkan TPM terdiri atas tiga tahap utama yang harus dilaksanakan dan merupakan prosedur penerapan. Masing-masing tahap diuraikan lagi menjadi beberapa langkah dan program yang dimulai dari tahap persiapan, tahap penerapan dan tahap stabilisasi.

The Drug Industry Equipment is one of the largest pharmaceutical companies now use more sophisticated technology in equipment production and production support. Currently, the maintenance has not been able to provide the effectiveness of the use of a high. This is evident from the frequency and number of machines that are still quite a lot of damage, and this activity is the production process. To overcome this, the management need to do maintenance improvement with implementing TPM. Total Productive Maintenance (TPM) is the maintenance of the system is growing because of advantages that they had.
In conducting this research techniques used by the dissemination of personal interview data and company data. Results analysis shows that companies need the TPM. The next step is to create a program master plan for implementing the TPM system maintenance. In implementing the TPM consists of three main stages that must be implemented and is implementing procedures. Each stage described a few more steps and the program that started from the preparation stage, the stage of implementation and stabilization stage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51918
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Tawakkal
"TPM Total Productive Maintenance yang dikembangkan oleh Nakajima pada tahun 1988 dipercaya sebagai salah satu metode yang dapat meningkatkan produktivitas pada proses manufaktur. Dalam implementasinya untuk meningkatkan produktivitas digunakan OEE yang dimana komponen pengukuranya meliputi Availibility, Productivity dan Quality. Pada perkembangan selanjutnya 4 parameter tambahan yaitu produktivitas pekerja, ketepatan pengiriman, efektivitas pekerja man-hour dan produk gagal yang dihasilkan product defect, telah diusulkan tahun 2016 untuk digunakan.
Pada penelitian ini, telah diperkenalkan satu parameter baru yaitu konsumsi energi untuk melihat dampak penerapan TPM. Hal ini mengingat bahwa energi adalah salah satu pembahasan utama yang menjadi pusat perhatian para pemangku kebijakan baik diskala perusahaan, nasional maupun internasional. Untuk melihat pengaruh implementasi TPM pada 6 parameter tersebut, dilakukan studi kasus pada industri pembuat kain ban dengan membandingkan data sebelum dan sesudah penerapan metode ini dilakukan. Dimana dalam hasilnya memperlihatkan bahwa TPM berdampak positif terhadap keenam parameter tersebut.
Dalam analisa data konsumsi energi, dengan membandingkan dengan industri kain ban lain yang tidak menerapkan TPM, menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode ini memberikan penurunan konsumsi energi yang signifikan. Berdasarkan hal tersebut pemakaian energi dapat dijadikan parameter tambahan untuk penerapan TPM. Dan hal ini dapat dijadikan dasar pertimbangan setiap perusahaan untuk menerapkan TPM sebagai salah satu program peningkatan kinerja manufaktur.

TPM Total Productive Maintenance was developed by Nakajima on 1988, it was trusted as one of improvement method to increase the productivity on manufacturing process. On its implementation, it used OEE as a quantitive metric to define the improvement. It calculated from its Availibility rate, Productivity rate and Quality Rate. Along with the TPM development, there are 4 additional parameters which used to define the achievements of its implementation, which are labour productivity, delivery accuracy, man hour and product defect rate.
On this thesis, there will be 1 additional parameter proposed, energy usage. Energy is one of the main discussion of any stake holder in a company, nation and even worldwide. The purpose of this paper is to investigate the effect of total productive maintenance practices on manufacturing performance of tire cord industries.
By comparing the data before and after the implementation, it shows that TPM had positive improvement on all 6 parameters. On energy usage analysis, comparison was made between both Indonesian tire cord company which implementing and not use the TPM method. It also shows that TPM brought great decrement on the energy consumption. As conclusion, energy consumption could be use as one of the measurement variables of succesful implementation of TPM. Therefore, this study could be as a basis consideration of companies to implement TPM as one of the improvement program on manufacturing performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51186
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Andam Dewi
"Setiap perusahaan yang bergerak di bidang industri, memiliki tujuan untuk menghasilkan suatu produk dengan kualitas yang baik serta menghasi lkan kuantitas yang banyak. Akan tetapi kenyataannya, tidak semua produk dihasilkar dalam kondisi bai~ sebaliknya proses produksi dapat menghasilkan produk yang rusak Produk yang rusak dihasilkan salah satu alasannya terjadi akibat mesin bekerja tidak sesuai, untuk itu dibutuhkan suatu penggukuran kinerja maintenance secarn detail untuk setiap mesin maupun terhadap seluruh sistem secara lengkap. Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja tersebut adalah Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang merupakan dasar dari Total Productive Maintenance (TPM). Penggukuran OEE pada PT.XXX ini sebagai acuan untuk menerapkan :sistem Total Productive Maintenance (TPM) yang merupakan salah satu rencana dari manajemen PT.XXX. lmplementasi pengukuran OEE berupa penggumpulan data., penggolahan data, analisa, serta saran-saran yang diberikan oleh penulis. Hasil dari pengukuran OEE tersebut dapat memberikan informasi tentang kerugian-kerugian yang terjadi di proses manufaktur bagian Compoun PT. XXX, kcmudian nilai OEE dibandingkan dengan teori dasar dari berbagai literatur sehingga dapat dijadikan acuan untuk melakukan eliminasi terhadap kerugian-kerugian tersebut.

Every company has the goal to make products with good quality and at the required quantity. The fact is not all products perfect, the production process could also produces bad ones. One of tho reason of bad products is the substandard function of the machines wh!:.h is caused by unmeasurabllity of the maintenance performance on each machine or as a system. One method that can be used for that is the Overali Equipment Effectiveness (OEE) which is the basic of Total Productive Maintenance (TPM). The goal of this research is to measure the OEE at PT XXX as the basic to apply the TPM. The result of the measurement are informations of the losses which actually happen at Compound manufacturing unit. The OEE values are then compared with the theories from several literatures to find ways to eliminate the losses."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ainul Malik
"ABSTRAK
Kinerja sistem manufaktur adalah penting dalam peningkatan produktivitas.
Sistem ini terdiri dari kinerja operasional yang terbagi dalam berbagai sumber
daya seperti tenaga kerja, material, peralatan atau mesin dan alat-alat pendukung
lainnya yang digunakan untuk produksi. Keluaran produksi yang diinginkan
dicapai melalui ketersediaan peralatan atau mesin yang tinggi dipengaruhi oleh
kehandalan peralatan dan pemeliharaan, kinerja operator dalam menghasilkan
keluaran yang dipengaruhi oleh kecepatan produksi, dan kualitas hasil produksi.
Fungsi pemeliharaan mempunyai peran yang sangat penting untuk mendapatkan
kinerja operasional yang tinggi dan berkelanjutan. Penelitian ini menjelaskan
implementasi Total Productive Maintenance (TPM) pada area injeksi plastik di
PT. XYZ yang diukur dengan menggunakan Overall Equipment Effectiveness
(OEE) dan Total Effectiveness Equipment Performance (TEEP) untuk mengukur
efektivitas dari peralatan atau mesin injeksi sebagai strategi untuk meningkatkan
produktivitas dan kinerja manufaktur. Rata-rata nilai OEE di area mesin injeksi
adalah 68.42% dan rata-rata nilai TEEP adalah 57.96%, nilai tersebut merupakan
level Fairly Typical. Menerapkan dan menjaga konsistensi implementasi TPM
sangat penting untuk meningkatkan kinerja operasional di area mesin injeksi dan
menerapkan pemeliharaan proaktif sebagai aktivitas perbaikan secara terus
menerus.

ABSTRACT
The performance of manufacturing systems is important in increasing
productivity. The system consists of operating performance that is divided into a
variety of resources such as labor, materials, equipment or machinery and other
supporting tools are used for production. Production of the desired output is
achieved through the availability of equipment or machinery which is apparently
due to equipment reliability and maintenance, the performance of the operator to
produce output that is affected by the speed of production, and the quality of the
production. Maintenance function has a very important role for high operational
performance and sustainable. This study describes the implementation of Total
Productive Maintenance (TPM) in the area of of plastic injection PT. XYZ are
measured using the Overall Equipment Effectiveness (OEE) and Total Equipment
Effectiveness Performance (TEEP) to measure the effectiveness of injection
equipment or machinery as a strategy to improve manufacturing productivity and
performance. The average value of OEE in the area of the injection machine is
68.42% and the average was 57.96% TEEP value, that value is Fairly Typical
level. Implement and maintain the consistency of implementation of TPM is
essential for improving the operational performance in the area of the injection
machine and implement proactive maintenance as a continuous improvement
activity."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34779
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal
"Pemeliharaan peralatan pada pelayanan jasa laboratorium merupakan bagian dari manajemen mutu untuk menjaga peralatan dalam kondisi baik, aman, handal, konsisten serta akurat. Untuk menjamin kualitas dan mengurangi kerugian kegagalan peralatan mesin, diperlukan pendekatan metode pemeliharaan. Total Productive Maintenance TPM sebagai konsep pemeliharaan yang menjaga dan meningkatkan kualitas produk dengan memperbaiki kondisi kerja mesin, dan mengurangi kegagalan.
Pengukuran TPM dilakukan dengan menggunakan metode Overall Equipment Efektiveness OEE untuk meningkatkan kinerja organisasi yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu availability, performance rate dan quality rate. Hasil pengukuran OEE kemudian dianalisis dengan bantuan diagram pareto dan fishbone. Hasil penelitian menunjukkan nilai OEE rata-rata masih rendah dari standar world class, dimana nilai availability 84 , performance rate 67 , quality rate 99 dan nilai OEE 56.

Equipment maintenance on laboratory services is part of quality management to keep equipment in good condition, safe, reliable, consistent and accurate. To ensure quality and reduce the loss of machine equipment failure, a maintenance method approach is required. Total Productive Maintenance TPM as a maintenance concept that maintains and improves product quality by improving machine working conditions, and reducing failure.
TPM measurement is done using Overall Equipment Effectiveness OEE method to improve organizational performance, which consists of three main components namely availability, performance rate and quality rate. The results of OEE measurements were then analyzed with the help of pareto and fishbone diagrams. The results show that the average OEE score is still lower than the world class standard, where the availability is 84, the performance rate is 67 , the quality level is 99 and the OEE value is 56.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ansyori Masruri
"ABSTRAK
Hal yang umumnya terlupakan dalam upaya peningkatan produksi secara terus-menerus dengan mutu dan keandalan yang baik, adalah kurangnya perhatian yang diberikan pada kegiatan pemeliharaan dan perawatan fasilitas produksi.
Dalam mencoba memperkenalkan dan menerapkan TPM, tentu saja akan timbal hambatan-hambatan terutama dalam lingkungan Internal dan external. Untuk mengatasi hambatan-hambatan ini, perlu usaha-usaha yang seksama dan serius yang harus dilakukan terus-menerus, mulai dari pengenalan konsep sampai kepada langkah-langkah pelaksanaan, yang menyangkut tata kerja maupun organisasi.
Langkah-langkah untuk mengataslnya, dirumuskan dengan menganalisa masalah-masalah yang ada, serta kekuatan dan kelemahan yang dipunyai PT. PLN (Persero) dalam menghadapi penerapan TPM ini.
Produksi tanpa gangguan mesin secara total dapat didekati lebih efektif dengan melibatkan para operator untuk : Menjaga kondisi operasi yang wajar dari mesin, menemukan kondisi tak wajar mesin sedinl mungkin dan mengembangkan usaha untuk mendapatkan kembaii, menjaga atau bahkan meningkatkan kemampuan kerja mesin.
Ini semua, memerlukan jalinan kerja yang erat antara para operator, teknisi pemeliharaan dan jajaran karyawan pendukung lainnya, keterlibatan mereka dapat makdn efektif bila mereka mempunyai bekal kemampuan yang memadai, penggunaan sistem yang canggih dan jadwal perawatan terkomputerisasi akan rnenjadi berdaya guna bila keteriibatan operator dikembangkan.
Hasil penelitian ini berupa rancangan TPM untuk PT. PLN (Persero), apabila program TPM ini diterapkan, maka diharapkan akan dapat dicegah terjadinya kerusakan fatal yang menyebabkan terhentinya kegiatan produksi dan biaya yang besar untuk perbaikan.

The matter that's generally forgotten In seeking for increasing the production continually with good quality and reliability is less attention that Is given to the treatment and maintenance of the facility of production.
In trying to Introduce and apply TPM, is, of course, will appear the obstructions particularly In the internal and external surroundings, To solve these obstruction need exact and serious effort that should implement continually from the Introduction of concept to the measures of the Implementation that relate to either the management or organization.
The measures to solve these are formulated to analyze the problems in exist to the strengthen and the weakness that have been owned by PT. PLN (Persero) in facing the implementation of this TPM.
The production is without the disturbance of the machine as the whole and It is closed to more effectively In involving all the operators for : Looking after the genuine operational condition from the- machine, finding disgenuine machine as early as possible and developing the effort In order to get it back, looking after or even Increasing the capability of working machine.
Ail of these need the close relationship of teamwork among all of the operators, the technicians of the maintenance and all other endorsement employees, their involving can be more effectively when they have provisioning competence completely, the use of system sophisticatedly and the scheduled maintenance communicated can be useful when the Involved operator Is developed.
This result of research Is like the TPM programme for PT. PLN (Persero), when the TPM programme is Implemented, thus, It is expected to be able to prevent the fatal damage that causes to stop the activity of production and too much cost for the reparation.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>