Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4286 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ha, Ji-won
"Buku ini ditulis oleh artis Korea bernama Ha Ji Won. Buku ini berisi tentang kehidupan, impian, dan kerja keras Ha Ji Won di dunia perfilman yang disertai dengan foto sebagai tambahan."
Seoul: Book Log, 2012
KOR 895.750 8 HAJ c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sol, Hun
Soul-si : Wijudom Hausu, 2007
KOR 895.730 9 SOL y
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cho, Yu-chan
Seoul : Sotjong Sihak, 2008
KOR 895.7 CHO s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yi, Kyong-ja
Seoul: Munidang, 2009
KOR 895.730 8 YIK p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ermawati
"Isi skripsi ini berupa tanggapan-tanggapan yang terdapat diberbagai media cetak tentang pelarangan dan penangguhan pementasan Pak Kanjeng di Surabaya. Tanggapan tersebut bila diklasifikasikan maka dibagi menjadi dua. Tanggapan pertama dari pihak keamanan dan pemerintah. Kedua, dari pihak masyarakat yang diwakili oleh seniman dan budayawan. Tanggapan kedua selain dari seniman dan budayawan juga dari mahasiswa, Dosen, anggota DPR, LBH, KomNas Ham, dan pengamat Politik Skripsi ini juga berisi latar belakang pelarangan dan penangguhan pementasan Pak Kanjeng di Surabaya. Pada bagian ini penulis menguraikan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahun penciptaan (1990) dan pada tahun pementasan (1993-1994).
Penulis menggambarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahun 1990 mempengaruhi penciptaan Naskah Pak Kanjeng, dan pada tahun pementasan (1993 - 1994) peristiwa-peristiwa tersebut (1990) terulang lagi Berdasarkan hasil penelitlan maka saya menyimpulkan bahwa adanya beberapa persamaan masalah. Persamaan itu yaitu masalah tanah, penggusuran, dan kekuasaan. Dengan adanya kesamaan itu maka terjadilah pelarangan dan penangguhan pementasan Pak Kanjeng."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S-PDF
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Estuningsih
"ABSTRAK
Metode Landasan dipergunakan untuk menetapkan naskah yang paling baik kualitasnya; metode Diplomatik dipergunakan untuk mengalihaksarakan naskah yang telah ditetapkan dan pendekatan Intrinsik dipergunakan untuk menganalisis penokohan.
Pengumpulan data dilakukan melalui metode Penulisan kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan naskah-naskah dan buku-huku yang berhubungan dengan Cerita Pak Lesap.
Hasilnva Teks Cerita Pak Lesap Lor 4397 ditetapkan sebagai naskah Landasan dan dialihaksarakan dari aksara Jawa (aksara yang dipakai untuk manulis naskah di atas) ke aksara Latin dan diterjemahkan dari bahasa Jawa (bahasa yang dipakai untuk menulis naskah ke dalam bahasa
Indonesia). Mengenai analisis isi cerita. Panembahan Cakraningrat dinyatakan sebagai tokoh protagonis dan Pak Lesap sebagai tokoh antagonis.

"
1995
S11703
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pak, Wan-seo
Seoul, Korea : Jimoondang International, 2001
895.73 PAK t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriah
"Skripsi ini membahas tenting penggunaan alat-alat kohesif yang terdapat dalam wacana Pak Belalang dan wacana Jakarta. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat kekohesifan kedua wacana tersebut, bagaimana penggunaan alat-alat kohesifnya, apa persamaan dan perbedaannya. Terakhir alat kohesif apa yang dominan dipergunakan pada kedua wacana tersebut. Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap, dan di dalam hierarki gramatikal berkedudukan sebagai satuan yang tertinggi. Wacana merupakan satuan bahasa yang tidak terbatas dalam jumlah kalimat dan kalimat-kalimat itulah yang merupakan komponen konstruksi wacana. Kalimat-kalimat dalam wacana itu tidak terlepas-lepas begitu saja, melainkan saling berpautan dengan kalimat-kalimat yang lain secara semantis tekstual membentuk kesatuan yang utuh sebagai suatu wacana. Kohesi adalah istilah yang menunjuk pada perpautan kalimat-kalimat itu, yang membatasi kumpulan kalimat itu sebagai suatu wacana. Dengan menghubungkan kalimat-kalimat itu secara kohesif. dapat diketahui tingkat kekohesifan wacana itu. Kohesi ditandai of eh pemarkah-pemarkah yang menghubungkan kalimat-kalimat yang terdapat di dalam wacana itu. Pemarkah-pemarkah itu berupa alat-alat kohesif, yang terdiri dari pengacuan (reference), penggantian (substitution), pelesapan (ellipsis), konjungsi (conjunction), dan leksikon (lexicon). Dilihat dari tingkat kekohesifannya, ternyata wacana Pak Belalang Iebih kohesif daripada wacana Jakarta. Dan berkaitan dengan penggunaan alat-alat kohesifnya, kedua wacana tersebut memperlihatkan penggunaan alat-alat kohesif yang tidak sebanding (tidak sama). Urutan intensitas pemakaian alat-alat kohesif pada Pak Belalang adalah leksikon, pengacuan, pelesapan, konjungsi, dan penggantian. Urutan intensitas pemakaian alat-alat kohesif pada wacana Jakarta adalah leksikon, pengacuan, konjungsi, penggantian, dan pelesapan. Untuk menyampaikan isi cerita, Pak Belalang dan Jakarta sama-sama membuat variasi-variasi. Variasi-variasi tersebut dapat berupa repetisi, pronomina, sinonim, atau penggantian. Alat kohesif yang dominan dipergunakan pada Pak Belalang dan Jakarta adalah leksikon, dan unsur leksikon yang paling dominan adalah repetisi"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11208
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Indra Rukmi
"Dari penelitian ini kami dapat menarik beberapa kesimpulan tentang cerita Pak Belalang sebagai berikut. 1. Cerita Pak Belalang terdiri dari dua versi yaitu versi transkripsi dan versi pengolahan. Versi transkripsi (versi yang langsung dicatat dari peredaran lisan diwakili oleh naskah W. 212. Versi pengolahan (versi cerita yang telah mengalami pengolahan) diwakili oleh cerita W.S. dan cerita BR. V.D.W. Di pandang dari segi filologi naskah W. 212, dan cerita BR V.D.W. merupakan satu versi, sedangkan cerita W.S. merupakan versi lain yang agak berbeda. 2. Cerita Pak Belalang sebagai dongeng mempunyai fungsi sebagai berikut: a) Sebagai hiburan, b). Sebagai alat pendidikan. c). Sebagai alat untuk melakukan control social. 3. Cerita Pak Belalang ternyata tidak unik, tetapi universal. Selain terdapat di daerah Melayu dan Indonesia juga ada di Negara-negara lain. 4. Adanya persamaan cerita Pak Belalang dengan cerita0cerita di tempat lain, disebabkan oleh difusi (penyebaran), dan kemungkinan berasal dari India."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1977
S10875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>