Ditemukan 52956 dokumen yang sesuai dengan query
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1992
303.482 GER t
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Violita Sinda Arinda
"
ABSTRAKSkripsi ini bertujuan untuk menganalisis penerapan policy transfer yang difasilitasi oleh GIZ melalui program CIM Returning Experts yang diharapkan dapat memperkuat berbagai aktor lokal dalam menunjang pembangunan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan lima dimensi dari teori Policy transfer yang diperkenalkan oleh Evans (2017) yaitu: Agen dari Transfer Kebijakan; Bentuk dari Tranfer Kebijakan; Proses Pembelajaran yang Berorientasi Kebijakan; Hambatan Terhadap Proses Transfer Pembelajaran Kebijakan, dan Luaran dari Proses Transfer Kebijakan dengan pendekatan positivist. Teknik pengumpulan data dilakukan secara mixed method berupa penyebaran kuesioner, wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil analisis, policy transfer paling umum terjadi berupa transfer pengetahuan, pengalaman, dan jejaring yang didapatkan oleh para returnees semasa di Jerman. Selain itu, hibridasi (penggabungan gagasan/pembelajaran kebijakan dengan budaya lokal) merupakan proses policy transfer yang paling dominan terjadi. Upaya policy transfer yang dilakukan oleh para returnees terbukti dapat membantu memperkuat berbagai aktor lokal di tempat mereka bekerja melalui pertukaran gagasan, pembaharuan metode, maupun advokasi kebijakan dalam menunjang pembangunan di Indonesia.
ABSTRACTThis thesis aims to analyze the implementation of policy transfer facilitated by GIZ through the CIM Returning Experts Program expected to strengthen various local actors in supporting development in Indonesia. This study employs five dimensions of policy transfer theory introduced by Evans (2017), namely: Agents of Policy Transfer; Form of Policy Transfer; Policy-Oriented Learning Process; Obstacles to The Process of Transferring Policy Learning; and The Output of The Policy Transfer Process using the positivist approach. Data collection techniques were carried out using mixed-method in the form of questionnaires, in-depth interviews, and literature studies. Based on the analysis result, the most common policy transfer occurs in the form of knowledge transfer, experience, and networking obtained by returnees during their stay in Germany. In addition, hybridization (combining ideas/learning policies with local culture) is the most dominant policy transfer process occurring. The policy transfer efforts carried out by the returnees have proven to help strengthening various local actors in their respective work places through exchange ideas, method renewals, and policy advocacy in supporting development in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nisrina Febrianti
"Naskah kuno adalah tulisan tangan yang sudah berumur lebih dari 50 tahun yang berisikan sejarah informasi penting yang dibutuhkan oleh pemustaka. Naskah kuno memiliki nilai sejarah dan informasi yang begitu penting, maka dari itu dilakukan kegiatan pelestarian naskah kuno yang dinamakan konservasi. Konservasi aktif merupakan suatu kegiatan memperbaiki atau memperpanjang umur kondisi naskah kuno. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan konservasi aktif naskah kuno di Pusat . Hasil penelitian terdahulu tertulis banyaknya naskah kuno yang rusak dan juga belum diperbaiki. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan studi kasus, dimana informasi yang diperoleh berdasarkan dari hasil wawancara dan juga observasi pada Pusat Preservasi dan Ahli Media Bahan Pustaka, Perpustakaan Nasional RI yang berada di Jalan Salemba. Hasil penelitian menunjukan bahwa, metode kegiatan konservasi aktif naskah kuno yang dilakukan Perpustakaan Nasional RI dengan cara deasidifikasi, laminasi, menambal dan menyambung dan penjilidan. Kemudian, ada beberapa kendala yang dirasakan konservator seperti keterbatasan anggaran, kurangnya sumber daya manusia, dan alat bahan yang mengakibatkan menumpuknya naskah kuno yang belum dikonservasi.
Ancient manuscripts are handwritten letters that are more than 50 years old which contain important historical information needed by readers. Ancient manuscripts have historical value and information that is so important, therefore an activity is carried out to preserve ancient manuscripts called conservation. Active conservation is an activity to improve or extend the life of ancient manuscripts. This study aims to describe the active conservation activities of ancient manuscripts at the National Library of Indonesia. The results of previous studies indicated that many ancient manuscripts were damaged and had not been repaired. The research method used in this study is a qualitative method with case studies, where the information obtained is based on interviews and also observations at the Center for Preservation and Media Experts, the National Library of Indonesia which is on Jalan Salemba. The results showed that the methods of active conservation of ancient manuscripts carried out by the National Library of Indonesia were deacidification, lamination, patching and connecting and binding. Then, there are several obstacles that are felt by conservators such as limited budgets, lack of human resources, and material tools which result in the accumulation of ancient manuscripts that have not been preserved."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Winda Nur Adli
"Orang-orang yang memiliki kemampuan untuk berbicara lebih dari satu bahasa tentunya merupakan suatu kebanggaan. Apalagi jika kemampuan tersebut mereka dapat melalui orangtua yang berasal dari negara yang berbeda, maka dia seharusnya lebih mudah untuk mempelajarinya. Kemampuan berbicara lebih dari satu bahasa akibat perbedaan bangsa orangtua ini sangat menarik untuk dibahas. Pada umumnya seorang anak akan memperoleh bahasa ibu dari negara asal ibunya. Namun, hal ini juga sangat tergantung dengan kemampuan bahasa asing lainnya yang dimiliki ibunya. Pada penelitian ini akan dibahas kemampuan bahasa seorang pria yang dilahirkan melalui perkawinan campur. Kemampuan bahasa ini akan diteliti dengan pendekatan semantik pragmatik. Cakupan penelitian ini hanya akan meliputi beberapa tema umum untuk mengetahui kemampuan kedwibahasaan.
People who have abilty to speak more than one language is certainly a pride. Moreover if the ability they got from parents who come from different countries, so it should be easier to learn it. The ability to speak more than one language due to differences in the nation from parents is so interesting to be discussed. Generally a child will get mother tounge from the country where the child’s mother comes from. However it also depends on the mother’s another language ability. In this reasearch will be discussed the language ability of a man who was born through mixed marriage. This language ability will use semantic pragmatic approach. The scope of this research will only enclose a general themes to find out the bilingualism ability."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Selly Nur Fadhillah
"Makna merupakan pemahaman pengungkapan bahasa. Dalam iklan, produsen menggunakan berbagai cara dalam pemilihan kata agar makna yang mereka maksudkan dapat ditangkap oleh para pembaca iklan. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana konsep kecantikan ditampilkan dalam iklan Dove melalui kata dan gambar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersumber pada kajian pustaka. Analisis yang dilakukan adalah dengan menganalisis unsur utama dalam iklan antara lain headline dan image.
Berdasarkan hasil penelitian, beberapa iklan Dove menggunakan kata-kata yang memiliki makna afektif dan berkonotasi positif dan makna asosiatif dengan kata cantik dalam iklan untuk menampilkan konsep kecantikan. Produsen iklan menggunakan kata-kata yang memiliki makna-makna tersebut dengan kata cantik agar target iklan dapat dengan lebih mudah mengerti konsep kecantikan yang ingin disampaikan. Pemilihan kata dan gambar yang ditampilkan dalam iklan berkaitan erat dengan latar belakang budaya dari kedua negara masing-masing, yaitu Jerman dan Indonesia.
Meaning is the comprehension of language disclosure. In advertising, producers use various ways in diction in order to deliver the right sense that they are intended to give to the advertisement target audience. This research aims to know how the beauty concept is displayed in Dove advertisement through words and images. The research method is qualitative method which is from literary view. What are being analyzed in this research, are the main elements of the advertisement, such as; headline and images. Based on the result, there are few Dove advertisements that use affective meaningwith positive connotation and associative meaningwith the word “beauty” in displaying the beauty concept. The producers use the words with those meanings to make the advertisement target audience easier to get the beauty concept. The diction and the selection of images that being shown in the advertisements linked with the both countries’ (Germany and Indonesia) culture background."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
I Gusti Agung Ayu Rominamara Dewi
"Penelitian ini membahas iklan L'Oréal Jerman dan Indonesia dengan membandingkan unsur-unsur iklan yang terkandung di dalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan yang ada dalam iklan L'Oreal yang berasal dari Jerman dan Indonesia. Iklan yang akan dibahas adalah iklan kecantikan dalam bentuk cetak. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang bersumber pada kajian pustaka. Analisis iklan L'Oréal ini dilakukan dengan menganalisis unsur-unsur iklan yang kemudian akan dibandingkan.
This research disscusses about L'Oréal Advertisments in Jerman and Indonesia by comparing the elements that are found in the advertisments. The purpose of this reasearch is to find out the diffrenceses between the L'Oreal advertisments that comes from Germany and Indonesia. Advertisments that will be discussed are advertisments of beauty products which uses a printed media. The method used in this research is descriptive qualitative method which is based on literature review. This research of these L'Oréal advertisments are done by analyzing the elements of the advertiment which are found in these L'Oréal advertisments which is then compared between the advertisments."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Puspa Fitri Apri Susetyo
"Skripsi ini membahas penerjemahan resep kue berbahasa Jerman ke dalam bahasa Indonesia. Sumber data berasal dari buku resep masakan Jerman yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang berjudul ?Lieblingsgerichte der Deutschen?. Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah metode penerjemahan dan orientasi penerjemahan yang digunakan dalam penerjemahan resep kue berbahasa Jerman ke dalam bahasa Indonesia dengan menganalisis kesesuaian padanan antara BSu dan BSa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerjemahan resep kue berbahasa Jerman ke dalam bahasa Indonesia menggunakan berbagai metode penerjemahan yang berorientasi pada bahasa sasaran (BSa). Hal ini dilatarbelakangi oleh unsur budaya, yakni (1) penerjemah merupakan orang Jerman dan sasaran pembaca adalah orang Indonesia dan (2) sulit menemukan padanan yang tepat dalam bahasa Indonesia, sehingga penerjemah tidak dapat mempertahankan bentuk-bentuk bahasa sumber dan berorientasi pada bahasa sasaran.
Diese Forschung behandelt die Übersetzung der deutschen Kuchenrezepte in Indonesisch. Die Quelleangabe in dieser Forschung wird vom deutschen Kochbuch, das in indonesisch übersetzt wurde, mit dem Titel "Lieblingsgerichte der Deutschen" übernommen. Diese Forschung konzentriert sich auf die Methode und die Orientierung der Übersetzung, die in der deutschen Übersetzung der Kuchenrezepte in indonesisch durch die Analyse von der Eignung des Äquivalents zwischen die Ausgangssprache und Zielsprache benutzt werden. Das Ergebniss zeigt, dass die Übersetzung der deutschsprachigen Kuchenrezept in indonesisch viele verschiedene Übersetzungsmethoden verwendet, die auf die Zielsprache (BSa) orientiert. Dies wird bei kulturellen Elementen motiviert, nämlich (1) Die Übersetzerin ist ein deutsch Muttersprachlerin und der Zielleser ist Indonesien (2) Die Schwierigkeiten bei der Suche in einem geeigneten Äquivalent in Indonesien, sodass der Übersetzer nicht kann, die Formen der Ausgangssprache aufrecht zu erhalten und auf die Zielsprache orientiert."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58247
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Putri Nur Saraswati
"Gilir tutur atau pergantian pembicara dalam percakapan dapat menunjukkan kompleksitas dari percakapan dan gilir tutur menjadi salah satu aspek dalam kemahiran berbicara seseorang. Penelitian ini berfokus pada penyusunan model gilir tutur yang dilakukan oleh penutur asing. Pertanyaan penelitian ini adalah menganalisis model gilir tutur bahasa Jerman yang dilakukan oleh pemelajar Indonesia dan menganalisis pemarkah linguistik yang digunakan dalam percakapan berbahasa Jerman oleh pemelajar Indonesia tersebut. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan analisis percakapan. Data penelitian ini mencakup 20 percakapan berbahasa Jerman yang dilakukan oleh 43 mahasiswa dari kelas bahasa Jerman tingkat 5 di sebuah universitas. Penelitian ini menemukan 15 model gilir tutur dalam bahasa Jerman yang dilakukan oleh pemelajar Indonesia. Tiga dari lima belas model tersebut, yakni repetisi, kilir lidah dan kekeliruan tata bahasa, merupakan model baru dalam model gilir tutur yang ditemukan. Kemunculan model baru ini dipengaruhi oleh responden sebagai penutur asing bahasa Jerman. Sementara itu, sisanya merupakan pemutakhiran model gilir tutur Sacks et al. (1974). Sementara itu, hasil dari penelitian ini juga membuktikan bahwa tidak hanya dipengaruhi oleh peran penutur bahasa responden, tetapi juga dipengaruhi oleh konteks percakapannya, dalam penelitian ini konteks ujian percakapan.
Turn-taking or switching speakers in a conversation is able to show the complexity of a conversation and it becomes one of the aspects of someone's speaking skills. This research focuses on drafting a model of turn-taking by non-native speakers. The questions of this research are analyzing a model of turn-taking in the German language performed by Indonesian learners and analyzing the implementation of linguistic units that are used in the conversation. By using a qualitative method, this research uses a conversational analysis approach. The data research includes 20 conversations performed by 43 Indonesian students of level 5 German language classes in a university. This research found 15 turn-taking models in the German language performed by Indonesian learners. Three of those 15 turn-taking models, which are repetition, slips of tongue, and grammatical errors are counted as new turn-taking models. Those new models appeared because the respondents were non-native German speakers. Meanwhile, the rest of the models come from the updated turn-taking models by Sacks et al. (1974). In addition, the result of this research also proves that the speaker’s role as native or non-native speaker and the context of the conversation are able to determine the turn-taking models."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Putri Nur Saraswati
"Gilir tutur atau pergantian pembicara dalam percakapan dapat menunjukkan kompleksitas dari percakapan dan gilir tutur menjadi salah satu aspek dalam kemahiran berbicara seseorang. Penelitian ini berfokus pada penyusunan model gilir tutur yang dilakukan oleh penutur asing. Pertanyaan penelitian ini adalah menganalisis model gilir tutur bahasa Jerman yang dilakukan oleh pemelajar Indonesia dan menganalisis pemarkah linguistik yang digunakan dalam percakapan berbahasa Jerman oleh pemelajar Indonesia tersebut. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan analisis percakapan. Data penelitian ini mencakup 20 percakapan berbahasa Jerman yang dilakukan oleh 43 mahasiswa dari kelas bahasa Jerman tingkat 5 di sebuah universitas. Penelitian ini menemukan 15 model gilir tutur dalam bahasa Jerman yang dilakukan oleh pemelajar Indonesia. Tiga dari lima belas model tersebut, yakni repetisi, kilir lidah dan kekeliruan tata bahasa, merupakan model baru dalam model gilir tutur yang ditemukan. Kemunculan model baru ini dipengaruhi oleh responden sebagai penutur asing bahasa Jerman. Sementara itu, sisanya merupakan pemutakhiran model gilir tutur Sacks et al. (1974). Sementara itu, hasil dari penelitian ini juga membuktikan bahwa tidak hanya dipengaruhi oleh peran penutur bahasa responden, tetapi juga dipengaruhi oleh konteks percakapannya, dalam penelitian ini konteks ujian percakapan.
Turn-taking or switching speakers in a conversation is able to show the complexity of a conversation and it becomes one of the aspects of someone's speaking skills. This research focuses on drafting a model of turn-taking by non-native speakers. The questions of this research are analyzing a model of turn-taking in the German language performed by Indonesian learners and analyzing the implementation of linguistic units that are used in the conversation. By using a qualitative method, this research uses a conversational analysis approach. The data research includes 20 conversations performed by 43 Indonesian students of level 5 German language classes in a university. This research found 15 turn-taking models in the German language performed by Indonesian learners. Three of those 15 turn-taking models, which are repetition, slips of tongue, and grammatical errors are counted as new turn-taking models. Those new models appeared because the respondents were non-native German speakers. Meanwhile, the rest of the models come from the updated turn-taking models by Sacks et al. (1974). In addition, the result of this research also proves that the speaker’s role as native or non-native speaker and the context of the conversation are able to determine the turn-taking models."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Jakarta : Proyek Penelitian Purbakala
050 IAAI 1 (1983) (1)
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library