Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189833 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fierdianna Dwi Handayani
"Penulisan skripsi ini membahas mengenai pelaksanaan sita jaminan terhadap saham publik di Bursa Efek, hambatan-hambatan dalam pelaksanaan sita jaminan terhadap saham publik di Bursa Efek dan apakah sita jaminan dalam putusan No.123/PDT.G/2003/PN.JKT.PST. sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia. Pelaksanaan sita jaminan terhadap saham publik di Bursa Efek dapat dilakukan salah satunya dengan menyebutkan secara seksama/rinci objek/saham publik yang dimohon untuk disita hal ini berdasarkan Pasal 226 ayat (2) HIR. Selain itu, dalam pelaksanaan penyitaan terhadap saham publik di Bursa Efek mengalami beberapa hambatan-hambatan yang diantaranya yaitu: Tidak terperincinya penyebutan objek atau Identitas Pemegang Saham yang disita, Saham telah beralih ke pihak lain, Sistem komputerisasi canggih yang mempermudah peralihan saham, serta membahas sesuai tidaknya putusan dalam perkara dibahas dalam skripsi ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif¬analitis. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah sita jaminan terhadap saham publik dapat dilakukan apabila sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia walaupun mengalami hambatan-hambatan yang dapat menggangu proses pelaksanaan sita jaminan itu sendiri. Dalam hal ini penyitaan terhadap saham publik dalam bentuk scripless (saham tanpa warkat) yang tidak dapat disentuh fisiknya serta saham tersebut tersimpan dalam data elektronik yang pengoperasiannya dilakukan oleh KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia). Dimana penyitaan terhadap saham publik juga diatur dalam Pasal 59 ayat (3) UUPM. Saran-saran penulis pelaksanaan sita jaminan terhadap saham publik dapat dilakukan dengan baik apabila sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia yaitu dengan menyebutkan secara seksama sita jaminan yang dimohonkan tersebut berdasarkan Pasal 226 ayat (2) HIR dan juga sebaiknya sita jaminan yang dimohonkan apabila memang ada persangkaan ada itikad buruk dari pihak tergugat yang akan mengalihkan saham publik tersebut kepada pihak ketiga (Pasal 227 ayat (1) HIR serta sita jaminan yang dilakukan bukanlah harta kekayaan milik pihak ketiga seperti yang diatur dalam Pasal 1340 ayat (2) KUHPerdata dalam hal ini untuk melindungi harta kekayaan milik pihak ketiga yang tidak dapat dimasukkan ke dalam sita jaminan yang dimohonkan. Sehingga proses peradilan dapat berjalan dengan baik tanpa merugikan pihak lain.

This paper focuses on the implementation of attachment public stocks exchange at stock exchange, obstacles of the implementation of attachment public stocks exchange at stock exchange and to find out about the implementation of attachement public stocks exchange at stock exchange of vonnis No. 123/Pdt.g/2003/Pn.JKT.PST. in accordance with applicable law in indonesia. Revealing the prevailing practice of attachment (Conservatoir Beslag) of public shares on the Stock Exchange may be one of them by mentioning carefully detail the objects of public shares are requested to be seized, this is based on the article 226 paragraph (2) HIR. In addition, the implementation of attachment of public shares in the stock market experienced a number of obstacles that: no mention of the object or the identity of the shareholders of the attachment, stock has been switched to another party, sophisticated computerized systems that facilitate the transfer of shares and discuss the suitability of the decision in the cases discussed in this paper. This research uses descriptive analytical research method. The conclusion of this study is the absorption of public shares can be done if in accordance with prevailing laws in Indonesia, although experiencing barriers/obstacles that may distract/disturb the attachment process itself. in this case, attachment of public shares in the form of scripless (the shares without a script) that can not be touched physically but the stock is stored in an electronic data operations performed by KSEI (Indonesian Central Securities Depository). Where the attachment of public shares are also provided for in article 59 paragraph (3) UUPM. Writer?s suggestions, the implementation of attachment of public shares can be done well if in accordance with prevailing laws in Indonesia which referring carefully attachment being applied, depending on the article 226 paragraph (2) HIR and should also be applied the attachment if there?s bad faith there is no allegation that defendants which will transfer shares to a third party public which according to article 227 paragraph (1) HIR and the implementation of attachment is not owned by a third party as set forth in KUHPerdata section subsection article 1340 paragraph (2) KUHPerdata in this case to protect the third party can not be included in the applied of attachment. So that the judicial process can work well, without prejudice to the other. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S63
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aprisya Falahearlya, Author
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor pasar (market), ukuran (size), nilai (value), dan momentum pada Carhart Four Factor Model terhadap excess return portofolio menggunakan metode value weighted dan equally weighted, mengetahui kemampuan Carhart Four Factor Model dalam menjelaskan variasi rata-rata imbal hasil (the variation of average return) pada Bursa Efek Indonesia, dan mengetahui pengaruh variabel momentum di Bursa Efek Indonesia. Dengan menggunakan metode value weighted, hanya faktor pasar (market) dan faktor nilai (value) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap excess return portofolio. Dengan menggunakan metode equally weighted, hanya faktor pasar (market), faktor ukuran (size), dan faktor nilai (value) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap excess return portofolio. Carhart Four Factor Model mampu menjelaskan variasi rata-rata imbal hasil (the variation of average return) pada Bursa Efek Indonesia bila menggunakan metode equally weighted. Variabel momentum tidak berpengaruh secara signifikan di Bursa Efek Indonesia.

This research aims to determine the effect of market factor, size factor, value factor, and momentum factor on Carhart Four Factor Model towards portfolio excess return using value weighted and equally weighted method, to determine the power of Carhart Four Factor Model to capture the variation of average return at the Indonesia Stock Exchange, and to determine the effect of momentum variable at the Indonesia Stock Exchange. Using value weighted method, only market factor and value factor which have a significant effect towards portfolio excess return. Using equally weighted method, only market factor, size factor, and value factor which have a significant effect towards portfolio excess return. Carhart Four Factor Model is able to capture the variation of average return at the Indonesia Stock Exchange when using equally weighted method. Momentum variable does not have a significant effect at the Indonesia Stock Exchange."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Tsara Dhuha
"ABSTRAK
Teori behavioral finance menyatakan hal yang kontradiktif dengan teori yang dikemukakan oleh Fama and French mengenai efficient market hypothesis bahwa investor selalu berlaku rasional dalam menentukan keputusan investasi. Adanya kontradiksi ini kmemunculkan adanya perbedapat antara behavioral finance dengan neoclassical finance. Penelitian ini mencoba menganalisis antara hubungan sentiment investor terhadap penilaian harga saham menggunakan model pooled ordinary least square dengan fixed effect model dengan periode penelitian selama delapan tahun yaitu 2008 -2015. Penelitian ini menggunakan sampel penelitian 56 perusahaan non finansial yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sentiment investor tidak mempengaruhi penilaian harga saham di Bursa Efek Indonesia.

ABSTRACT
Recent literature in behavioral finance has contradicted the notion of efficiency of markets. Greate emphasis on how psychological biases influence both the behavioral of investors and asset prices has led a strong debat among proponents of behavioral finance and neoclassical finance. This study conducts a pooled ordinary least squares model using the fixed effects estimator to investigate the linkage between investor sentiment an stock prices for 56 firms over a tome period of 8 years, from 2008 ndash 2015. The findings suggest that investor sentiment does not significantly affecr the stock prices in this sample.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S65926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Sagita Putri
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gejala overreaction pada 113 saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2014. Metode yang digunakan adalah model market adjusted return yang memberikan perbandingan antara portofolio saham winner dan saham loser dan metode event windows. Periode penelitian yang dibagi menjadi 6 replikasi dengan periode formasi dan periode observasi di dalamnya. Periode penelitian juga dibagi kedalam 3 event. Penelitian ini menemukan beberapa gejala overreaction, tetapi secara statistik tidak ditemukan adanya gejala overreaction, baik untuk observasi secara keseluruhan pada saham manufaktur tanpa terdapat political event di dalamnya, maupun terdapat political event di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saham industri manufaktur tidak terjadi gejala overreaction pada 6 replikasi, sedangkan pada event windows ditemukan gejala overreaction pada event ketiga. Reshuffle kabinet yang terdapat pada event ketiga telah menunjukkan terjadinya gejala overreaction dalam saham manufaktur.

ABSTRACT
The purpose of this research discuss about the indication of overreaction on 113 manufacture companies? stock in Indonesia Stock Exchange for 2008?2014 era. The method that used is ?model market adjusted return? which show comparison between stock winner?s portfolio and stock loser, and also event windows method. The stage of the research was divided into 6 replications with formation stage and observation stage inside it. The stage of research also divided into 3 events. This research found some indication of overreaction, but statistically there is no indication of overreaction found, as in full observation on manufacture stock without political event or with political event inside it. The result of this research shows that indication of overreaction is not found in manufacture industry stock on 6 six replications, while on event windows there is indication of overreaction on third event. Cabinet reshuffle that happened on third event shows that the indication of overreaction occurred in manufacture stock."
2016
S62782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatri Fathiyyah Fadilah
"Stock split atau pemecahan saham pada umumnya dilakukan untuk meningkatkan jumlah saham yang beredar di sebuah perusahaan. Tetapi, terdapat beberapa reaksi pasar setelah pengumuman stock split yang terjadi sebagai akibat dari kandungan informasi yang diberikan perusahaan pada saat melakukan pengumuman stock split. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan informasi yang terdapat pada saat pengumuman stock split, serta perubahan kepemilikan institusional sebagai reaksi pasar dapat dijadikan pengukuran bahwa suatu pengumuamn stock split memiliki kandungan informasi yang diberikan. Penelitian menggunakan 40 sampel perusahaan stock split, dan 40 matching firms. Metode penelitian yang digunakan adalah event study, serta regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh kandungan informasi tersebut terhadap perubahan kepemilikan institusional. Hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan hanya memberikan informasi mengenai kinerja operasional perusahaan, dan perubahan luas kepemilikan institusional dapat dijadikan sebagai pengukuran kandungan informasi pengumuman stock split. Untuk meningkatkan hasil penelitian lanjutan, diharapkan dapat menggunakan variabel abnormal return kurang dari 12 bulan untuk mengetahui kandungan informasi yang diberikan, dan pengaruhnya terhadap perubahan kepemilikan institusional.

Stock split is basically used only to increase the number of outstanding shares in a company. But, the announcement of stock split will be followed by some market reaction as the effect of the information content that a company gives along stock split announcement. This study aims to know if there is any information content on stock split announcement, and to know that the institutional change in breadth as a market reaction that can be used as a measurement of the information content on a stock split announcement. The sample of this study consists 40 split firms, and 40 matching firms. The method of this study is an event study to know the information content of stock split announcement, and multiple linear regression to know the effect of the information content to the institutional change in breadth. The result of this study shows that stock split announcement only has an information about the future operational performance of a firm, and the institutional change in breadth can be used as a measurement to know whether a stock split contains information or not. To improve the results of further research, a change in variable such as abnormal return less than 12 month after the stock split announcement can be used, and the effect of it to the institutional change in breadth."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febryna
"Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh insider ownership serta konsentrasi kepemilikan terhadap nilai perusahaan. Populasi penelitian adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2010-2013 yang memiliki laba positif dan laporan keuangan yang lengkap. Sampel penelitian terdiri dari 61 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2010-2013 atau 244 observasi. Analisis data dilakukan dengan analisis regresi data panel dengan bantuan program software EViews versi 7.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa insider ownership memiliki pengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan, namun penelitian ini tidak berhasil menguji pengaruh konsentrasi kepemilikan terhadap nilai perusahaan.

The purpose of this research is to analyze the influence of insider ownership and ownership concentration on firm value. The study population is all manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) period 2010-2013 which has a positive profit and complete financial statements. The sample of this research is 61 manufacturing companies listed on the IDX period 2010-2013 or 244 observations. Data analysis was done by regression analysis of panel data with the help of software program EViews version 7.0. The results show that insider ownership has a significant positive influence on firm value, but this research did not successfully test the effect of ownership concentration on firm value."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggoro Dwi Nugroho
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio red flag, discretionary accrual DAC, dan non-discretionary accrual NDAC terhadap harga saham dengan menggunakan model regresi berganda. Sampel yang digunakan merupakan perusahaan non-finansial yang terdaftar di BEI tahun 2006-2015. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa lima dari enam rasio red flag yang digunakan memiliki pengaruh signifikan dalam menjelaskan harga saham. Sedangkan DAC dan NDAC tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham.

The aim of this study is to analyze the effect of red flag ratio, discretionary accruals DAC, and non discretionary accruals NDAC on stock price using multiple regression model. The samples used for this study is the non financial listed firms on Indonesia Stock Exchange for period of 2006 2015. The result of this study indicates that five out of six red flag ratios, that was used for the study, have significant impact on stock price. On the other hand, DAC and NDAC do not influence stock price significantly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S70120
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Binsar Zonaiderus Alto
"Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah merubah faktor-faktor fundamental pasar, seperti; lonjakan dalam nilai tukar rupiah atas USD, pergerakan IHSG yang mengalami trend bearish, laju inflasi yang sangat tinggi, dan pertumbuban GDP yang merosot dengan sangat tajam. Berbagai teori memperlihatkan bahwa terdapat korelasi antara faktor-faktor fundamental pasar tersebut dengan tingkat return maupun resiko dalam berinvestasi saham di bursa efek. Akan tetapi hal itu maslh tetap harus dibuktikan lagi secara statistik kebenarannya khususnya pada kondisi di Indonesia.
Pada sisi yang lain, resiko investasi dapat dikurangi dengan cara diversifikasi. Demikian pula halnya dalam berinvestasi saham dimana resiko tersebut berkurang dengan cara membentuk portofolio dan sejumlah saham. Akan tetapi proses diversifikasi masih tetap akan menyisakan suatu resiko yang disebut resiko sistematik, sedangkan reslko yang hilang akibat proses diversifikasi tersebut adalah resiko non sistematik. Pengurangan resiko akibat penambahan sejumlah saham kedalam suatu portofolio tersebut akan menghasilkan suatu pola penurunan resiko yang spesifik. Dengan demikian jika kita dapat membandingkan pola penurunan resiko antara periode sebelum krisis dan selama masa krisis berlangsung di Indonesia, maka hal tersebut sekaligus membuktlkan apakah perubahan faktor-faktor fundamental pasar akan juga merubah profil resiko dan berinvestasi saham di Indonesia.
Penelitian ini dilakukan dengan mengamati profil resiko yang berkuráng akibat pembentukan portofolio dari saham-saham yang tergabung dalam LQ-45. Sebagai bahan pembanding juga dilakukan pengamatan terhadap pengurangan resiko dan pembentukan portofolio seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ), dimana sebagai sample data penulis memilih 150 saham yang memiliki resiko terbesar selama periode pengamatan.
Penggunaan data indeks saham sebagai model pengamatan hanya menghasilkan suatu pola distribusi data yang tidak stationer sehingga sulit untuk dijadikan pengamatan. Sehingga pada akhirnya penulis menggunakan data return indeks yang memberikan pola data dengan distribusi normal. Pembuatan model regresi dan tiap data saham LQ-45 adalah menggunakan model Arbitrage Pricing Theory (APT) multifaktor dengan variabel bebas berupa return IHSG dan return kurs Rp/USD. Kedua variabel ini diuji signifikansinya terhadap return IHSI masing-masing saham LQ-45 tersebut, Selain itu penulis juga melakukan uji auto regresi dan model dengan menggunakan fasiitas correlogram (dalam EViews) yang bertujuan untuk membersihkan data dan adanya serial autokorelasi.
Tiap saham LQ-45 yang sudah memiliki model regresi selanjutnya diurutkan dari saham dengan IHSG terbesar sampai yang terkecil. Urutan ini merupakan prioritas dalam memasukan saham tersebut kedalam portofolio. Standar deviasi saham dengan urutan 1 merupakan resiko awal dan portoiblio yang akan dibentuk. Saham tersebut kemudian digabung dengan saham urutan 2 menjadi satu portofollo dengan proporsi investasi yang sama besar (1/2) dan sekaligus dilakukan pencatatan atas resiko portofolio yang dihasilkannya. Kedua saham ini selanjutnya diportofoliokan dengan saham urutan 3 dengan proporsi investasi masing-masing 1/3, dan seterusnya sampai seluruh 45 saham LQ-45 membentuk satu portofolio dengan proporsi investasi masing-masing 1/45. Dari setiap pembentukan portofolio selalu dilakukan pencatatan atas resiko portofblio yang dihasilkan.
Resiko-resiko tersebut di-indeksasi dengan nilai 100% adalah merupakan besarnya resiko awal portofolio (= resiko saham urutan 1). Indeks resiko ini kemudian di-plot-kan kedalam suatu grafik pengaruh penambahan jumlah saham terhadap resiko porto folio saham LQ-45. Sebagai bahan pembanding juga dilakukan pengolahan statistik dan seluruh data return IHSI saham-saham yang terdaftar di BEJ. Hasil ini juga diurutkan berdasarkan standar deviasi yang dimiliki oleh tiap saham yang sekaligus merupakan prioritas saham tersebut untuk dimasukkan kedalam portofolio. Portofolio pasar yang akan dibentuk adalah berasal dari 150 saham dengan resiko terbesar. Proses pembentukan portofolio maupun pengamatannya adalah sama seperti pembentukan portofolio dan saham-saham LQ-45.
Hal yang menarik dari hasil penelitian ini adalah meskipun terdapat peningkatan resiko sisa (resiko sistematik yang tidak hilang dan proses diversifikasi) selama masa krisis, kan tetapi jumlah saham minimum yang dibutuhkan untuk menghasilkan portofolio dengan dampak pengurangan resiko yang efektif adalah relatif sama banyak baik pada periode sebelum knisis maupun selama masa krisis berlangsung."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T4984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Dwitiasrini
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
S23822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar
"Harga saham yang diperjualbelikan di bursa efek dari waktu ke waktu selalu berfluktuasi. Para investor maupun trader saham harus mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memutuskan membeli dan melepas sahamnya agar harapannya akan keuntungan bisa dicapai. Investor atau trader yang sukses ditentukan oleh kemampuannya untuk menentukan market trend dan arah gerakan harga dimasa yang akan datang serta membuat prediksi yang akurat. Untuk maksud itu, maka investor atau pun trader minimal harus menguasai satu metode untuk memprediksi pergerakan harga saham.
Dalam melakukan analisa untuk meramalkan gerakan harga saham dimasa yang akan datang, ada dua metode yang dapat dipakai, yaitu Fundamental Analysis dan Technical Analysis. Fundamentalists berusaha meramalkan harga saham berdasarkan forecast dan earnings, dividends, dan sales growth Sedangkan technical analysts mengkonsentrasikan pada forecasting price trend yang menggunakan price-time analysis. Technical analyst beranggapan pergerakan harga saham selalu mengikuti suatu bentuk yang spesifik dan seluruh aspek yang mempengaruhi harga saham sudah dìrefleksìkan pada tingkat harga yang berlaku. Pergerakan harga saham merupakan refleksi dari perubahan supply dan demand.
Technical Analysis dapat diaplikasikan secara efektif pada berbagai media investasi yang diperdagangkan pada berbagai skala waktu, misalnya pada saham, obilgasi options, komoditi dan sebagainya; dalam rangka mencari peluang keputusan untuk membeli dan menjual.
Telaah kepustakaan dalam karya akhir ini menguraikan berbagi alat yang umumnya digunakan pada technical analysis, yang meliputi important reversal patterns, consolidation formations, gaps, key analytical tools ( support and resistance, trendlines and channels, moving average ), dan advance analysis (oscillators, relative strenght index).
Sebelum melakukan analisis harga saham individual, terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap overall market dalam hal ini indeks harga saham gabungan dan analisis group industri. Alasan mengapa hal ini dilakukan, karena pergerakan harga saham individual pada umumnya selaras dengan pergerakan harga saham-saham dalam industri yang sama serta saham-saham yang diperdagangkan di bursa secara keseluruhan.
Saham individual yang dianalisis dalam karya akhir ini adalah saham Astra International Inc. dan saham Indocement. Pemilihan saham-saham tersebut didasarkan pada kriteria saham yang paling aktif diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan keduanya berada pada kelompok industri yang sama menurut klasifikasi yang dilakukan oleh PT. Jardine Fleming Nusantara (JFN). Dengan menggunakan beberapa perangkat technical analysis seperti yang diuraikan dalam telaah kepustakaan terhadap kedua saham tersebut, maka dapatlah disimpulkan bahwa pergerakan harga kedua saham tersebut memberikan arah kecenderungan yang meningkat baik ditinjau dari perspektif jangka pendek maupun jangka panjang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>