Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77110 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Okti Nur Risanti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S31267
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tyasning
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S31227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julianti
"Beras dalam penyimpanan sering mengalami kerusakan akibat aktivitas serangga. Salah satu serangga yang berperan dalam kerusakan beras adalah Sitophilus zeamais Motschulsky atau kutu beras, yang mengkonsumsi beras baik pada tingkat larva maupun dewasa. Sebagai hewan poikiloterm, pertumbuhan serangga ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor abiotik, seperti suhu, cahaya, dan kelembaban. Dalam penelitian ini diamati pengaruh suhu pada laju pertumbuhan intrinsik Si tophi! us zeamais^i Suhu yang digunakan adalah 24 °C, 28 °C, 32 °C, dan 34 °C. Untuk mendapatkan nilai laju pertumbuhan intrinsik, diperlukan data angka bertahan hidup serangga dewasa yang berasal dari sejumlah telur yang diinkubasi, data fekunditas serangga dewasa tersebut, dan nisbah kelaminnya. Dari hasil uji analisis variansi satu fak tor yang dilakukan, diketahui bahwa suhu 24 °C, 28 °C, dan 32 °C tidak berpengaruh nyata pada laju pertumbuhan intrinsik S7top/77 7us zeamais. Pada suhu 34 °C, laju pertumbuhan intrinsik tidak dapat dihitung karena data yang didapat tidak memenuhi syarat"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albertus Husein Wawo
Jakarta: Biota, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Hidayat Abdullah
"Mikroalga dapat digunakan sebagai bahan baku bioenergi. Namun, kultivasi mikroalga perlu dioptimalkan agar biaya produksi biodiesel minimal. Pada penelitian ini, Nannochloropsis sp. dan Chlorella vulgaris dikultivasi masing-masing pada medium ekstrak cair kompos daun kering dengan variasi konsentrasi yang berbeda. Laju pertumbuhan diamati selama 198 jam periode kultivasi. Akumulasi lipid diuji pada akhir periode kultivasi. Kultivasi Nannochloropsis sp. pada medium ekstrak cair kompos menunjukkan hasil biomassa sebesar 1,52 g/L, laju pertumbuhan 0,0193 jam-1 dan akumulasi lipid sebesar 4,66%. Kultivasi Chlorella vulgaris vulgaris menunjukkan hasil biomassa sebesar 0,41 g/L, laju pertumbuhan 0,0359 jam-1 dan akumulasi lipid sebesar 13,35%.

Microalgae can be used as raw material for bioenergy. However, cultivation of microalgae still need to be reduce production cost. In this study, Nannochloropsis sp. and Chlorella vulgaris are cultivated in liquid extract of leaf compost medium. The rate of growth is monitored during the cultivation period of 198 hours. Lipid accumulation is examined at the end of the cultivation period. Nannochloropsis sp. cultivation on leaf compost medium showed biomass yield 1,52 g/L, growth rate of 0,0193 1/hour and lipid yield of 4,66%. Chlorella vulgaris vulgaris cultivation showed biomass yield 0,41 g/L, growth rate of 0,0359 hour-1 and lipid yield of 13,35%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryam Mardiyyah Farizal
"Nannochloropsis sp. merupakan salah satu organisme fotosintetik yang memiliki banyak potensi manfaat, yaitu sebagai bahan makanan bernutrisi tinggi, komponen bioaktif, media pengurang polusi, dan media pembuatan bahan bakar terbarukan. Melihat potensi pemanfaatan Nannochloropsis sp., penelitian ditujukan untuk mendapatkan profil pertumbuhan paling optimal produksi biomassa Nannochloropsis sp. dalam fotobioreaktor plat datar dengan memperhatikan pengaruh laju aerasinya. Variasi laju aerasi 1,2 L/ menit, 1,4 L/ menit, 1,6 L/ menit, dan 1,8 L/ menit dialirkan pada kultur Nannochloropsis sp. selama proses kultivasi 130 jam. Di sisi lain, perhitungan gas hold up dilakukan untuk mempelajari hidrodinamika cairan dalam fotobioreaktor sebagai akibat dari laju alir gas masuk.
Hasil penelitian menunjukkan laju aerasi 1,4 L/ menit memberikan hasil berat kering biomassa terbaik (0,83 g/ L) dan profil laju pertumbuhan yang memuaskan dibandingkan dengan variasi lainnya. Hal ini disebabkan oleh perpindahan CO2 dari udara yang dialirkan kepada sel dan terdedahnya semua bagian kultur, akibat proses pengadukan, terhadap nutrisi dalam medium dan pencahayaan yang diberikan. Lebih lanjut, variasi nilai laju alir yang diberikan ditemukan tidak banyak mempengaruhi nilai yield lipid hasil kultivasi, dimana terdapat didalamnya beberapa jenis asam lemak yang cocok untuk diubah menjadi biodiesel.

Nannochloropsis sp. is one of photosynthetic organism that has many potential benefits such as nutritious food ingredient, bioactive component, pollution reducer, and renewable fuel. Seeing the potential benefits of Nannochloropsis sp., this research is conducted with the aim to obtain optimal growth profile of Nannochloropsis sp. in a flat plate photobioreactor with the attention to the influence of its aeration rate. Varied aeration rate of 1.2 L / min, 1.4 L/ min, 1.6 L/ min, and 1.8 L/ min was supplied to the culture of Nannochloropsis sp. in flat plate photobioreactor for 130 hours. On the other hand, the calculation of the hold up gas was conducted to study the hydrodynamics phenomenon in cultivation regarding its gas input rate.
The results showed that the 1,4 L/ min aeration rate gave the best results of biomass dry weight (0,83 g/ L) whereas the growth rate profile are also satisfactory, compared with the other aeration rate value. This caused by the transfer process of CO2 from the air that flowed to all parts of the cell. Moreover the culture is exposed well, due to the mixing process, to nutrition and lighting in a given medium. Furthermore the result shows aeration rate has no significant effect in the yield lipid producted, where the lipid contained various types of fatty acids that suitable to be converted into biodiesel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Herlina
"Indonesia berpotensi sangat besar dalam pengembangan bunga potong anggrek Laeliocattleya sp. Agar produksi bunga optimal, dilakukan usaha perbanyakan tanaman dengan menggunakan zat pengatur pertumbuhan, yaitu Atonik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pangaruh konsentrasi Atonik 1:2000, 1:2500,1:3000, 1:3500 dan 1:4000 terhadap pertumbuhan terhadap pertumbuahan vegetatif Laeliocattleya sp. Hasil uji BNJ pada a = 0,05 terhadap pertumbuhan tunas anakan, menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pada perlakuan 1:2000 dengan kontrol dan 1:2500 dengan 1:4000, sedangkan hasil uji BNJ pada a = 0,01 menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata pada perlakuan 1:2500 dengan kontrol. Hasil uji BNJ pada a = 0,05 terhadap pertambahan berat basah tanaman, menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata pada perlakuan 1:2000 dengan kontrol. Uji anava satu faktor terhadap luas daun dan tinggi tanaman tidak manunjukkan pengaruh yang nyata. Pemberian Atonik pada konsentrasi 1:2500 dapat meningkatkan jumlah tunas anakan yang terbanyak, yaitu sebesar 68,346%. Konsentrasi Atonik 1:2000 meningkatkan berat basah tanaman yang tertinggi, yaitu sebesar 65,835%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Fierdaus
"Media culture is one of the important factors in the growth of mivroalgae. Culture medium contains macro and micro nutrition required for the growth of microalgae. Composition of nutrition concentrations determine the production of microalgae biomass and nutrient content. The aim of this study is to evaluate the effect of medium composition of media for microalgae Scenedesmus sp. This study was conducted in a laboratory scale. The growth medium that were used in this tudy were BBL sm, SS, MN, M4N, "Sederhana 2", and "Sederhana 3" medium. The microalgae that were used in this study were mixed culture Chlorophyceae microalgae which is dominated by scenedesmus sp. The parameters observed were pH, optical density (OD), cell density and temperature. the results show that of the 6 variations of the growth medium used in this study M4N medium is the best medium for the growth of microalgae. At the end of the operation, cell density of Scenedesmus sp. from M4N medium was 306.83 x 106 cell/ML with a dark green color for the culture. The coefficient growth of Scenedesmus sp. which is grown in M4N medium was 0,36. This is likely to be due to the composition of nutrients in the medium M4N which were more complete than other media."
Jakarta: LEMIGAS Research and Development Centre for Oil and Gas Technology Afilliation and Publication Division, 2015
620 SCI 38:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marina
"Medium kultur mengambil salah satu peranan penting dalam pertumbuhan mikroalga berkaitan dengan sumber nutrisi. Penggunaan limbah cair domestik maupun industri telah menjadi perhatian para peneliti sebagai medium kultivasi mikroalga. Pada penelitian ini, Nannochloropsis sp. dikultivasi dalam fotobioreaktor pelat datar menggunakan limbah cair tapioka dengan konsentrasi 10%, 20%, 30% dan 40%.
Hasil penelitian menunjukkan medium limbah cair tapioka 20% menghasilkan pertumbuhan Nannnochloropsis sp. yang optimal dan memberikan produktivitas lipid tertinggi sebesar 13,00%. Pasca kultivasi Nannochloropsis sp., parameter BOD, COD, amonia dan fosfat dalam limbah cair tapioka juga menurun cukup signifikan. Studi ini dapat digunakan sebagai dasar dalam perbesaran skala industri biodiesel mikroalga berbasis limbah.

Cultivation medium takes one important role on microalgae’s growth related to nutrient source. The utilization of domestic and industrial wastewater has attracted researchers attention as a cultivation medium of microalgae. In this study, Nannochloropsis sp. was cultivated in microalgal flat plate photobioreactor using tapioca wastewater diversing in concentration 10%, 20%, 30% and 40%.
The results indicated that the optimum of Nannochloropsis sp. growth found in cultivation by 20% tapioca waste medium and gives highest lipid yield,13,00%. After the cultivation of Nannochloropsis sp., BOD, COD, ammonia and phosphates in tapioca wastewater also decreased significantly. This study can be used as a basis in the enlarged scale wastewater-based microalgae biodiesel industry.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55019
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anifah
"ABSTRAK
Tingginya emisi gas buang dan ancaman kelangkaan pangan akibat pertambahan penduduk dunia menjadi masalah serius pada dekade terakhir. Mikroalga Spirulina sp. berpotensi mengatasi kedua masalah tersebut karena kemampuan fiksasi dan ketahanan terhadap kondisi stress CO2 yang cukup baik disamping kandungan nutrisinya yang berpotensi sebagai sumber pangan non-konvensional. Namun, resistansi mikroalga terhadap kadar CO2 yang tinggi masih menjadi tantangan dalam penggunaan mikroalga sebagai agen fiksasi CO2. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan untuk menginvestigasi bagaimana pengaruh peningkatan pengaliran konsentrasi karbon dioksida terhadap laju pertumbuhan, kemampuan fiksasi dan kandungan essensial dari Spirulina sp. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi CO2 masukan sebesar 10%, 20%, 30%, 35% dan 40%vol udara secara kontinu selama 164 jam masa kultivasi pada fotobioreaktor plat datar dan intensitas cahaya tetap sebesar 2450 lux di dalam medium zarrouck. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi CO2 sampai pada konsentrasi 30%vol udara meningkatkan laju pertumbuhan dan kemampuan fiksasi CO2 dari Spirulina sp. Pengaliran konsentrasi CO2 yang lebih pekat dari 30%vol udara menurunkan laju pertumbuhan dan kemampuan fiksasi CO2. Laju pertumbuhan terbaik terjadi pada konsentrasi CO2 masukan sebesar 30%vol udara. Produksi biomassa tertinggi sebesar 6,931 g/L terjadi pada pengaliran konsentrasi CO2 30%vol udara. Fraksi fiksasi CO2 terbesar mencapai 81,52% dengan fraksi fiksasi rata-rata sebesar 33,5% terjadi pada pemberian konsentrasi CO2 10%vol udara. Sementara itu, yield kandungan essensial semuanya meningkat dan lebih besar dari kontrol sampai pada pengaliran CO2 konsentrasi 40%vol udara pada yield protein, 30%vol udara pada yield klorofil dan 35%vol udara pada yield lipid. Yield lipid dan protein tertinggi berturut-turut sebesar 0,159 g/g dan 0,1237 g/g dan terjadi pada pengaliran konsentrasi CO2 masukan sebesar 30% dan 20%vol udara

ABSTRACT
High carbon-dioxide emission and threat of food scarcity is become seious problem in last decade. Spirulina sp. microalgae is potential to deal with both of those problems because of its good adaptation in high carbon dioxide concentration while its good essential contents. Unfortunately, the resistance of microalga in high carbon dioxide concentration still being the threat of using microalgae as CO2 fixation agent. By that reason, this research is purposed to investigate the effect of CO2 concentration enhancement to growth rate, CO2 fixation ability and essential contents of Spirulina.sp. This research was done by flowing some variations input CO2 concentration (10%, 20%, 30%, 35% and 40%vol air) during 164 hours cultivation time to the flat plate photobioreactor with 2450 lux continue light intensity in Zarrouck medium. The result of this research showed that CO2 concentration enhancement until 30%vol air increased the growth rate and CO2 fixation ability of Spirulina sp. Meanwhile CO2 concentration enhancement bigger than 30%vol air decreased the growth rate and CO2 fixation ability. The highest biomass production is 6,931 g/L that was occurred in 30%vol air of CO2 concentration. The highest CO2 fixation fraction reached 81,52% with 33,5% average CO2 fixation fraction was occurred in 10%vol air of CO2 concentration. Meanwhile, all of essential contents (lipid, protein and chlorophyll) yield was increased and bigger than control (without flowing CO2 concentration) until on flowing 40%vol air of CO2 concentration on protein yield, 35%vol air of CO2 concentration on lipid yield and 30%vol air of CO2 concentration on chlorophyll yield. The highest lipid yield is 0,159 g/g that occurred on flowing 30%vol air of CO2 concentration. The highest protein yield is 0,1237 g/g that occurred on flowing 20%vol air of CO2 concentration.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59639
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>