Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54945 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lia Lusyanah
"Telah dilakukan penelitian uji keamanan suspensi ekstrak n-heksana etil alkohol 70% Tribulus cistoides L. terhadap histologi ginjal Mus musculus L. jantan galur DDY. Tiga puluh ekor M. musculus jantan yang berumur 2 bulan dibagi secara acak dalam 6 kelompok perlakuan, terdiri atas kelompok kontrol normal (KK1) dicekok dengan larutan carboxyl methyl cellulose (CMÿÿ 1%; kontrol positif (KK2) dicekok dengan larutan CMC 1%, dan pada hari ke-14 disuntik dengan larutan CCl4; serta 4 kelompok perlakuan (KP1, KP2, KP3, dan KP4) dicekok dengan suspensi ekstrak n-heksana etil alkohol 70% T. cistoides dosis 400; 800; 1600; dan 3200 mg/kg bb. Perlakuan dilakukan 14 hari berturut-turut, dan seluruh M. musculus dikorbankan pada 48 jam setelah perlakuan terakhir. Organ ginjal diamati secara makroskopik dan mikroskopik. Hasil pengamatan mikroskopik menunjukkan tidak ada perbedaan nyata (α = 0,05) pada semua kelompok perlakuan terhadap diameter rata-rata glomerulus (KK1= 6,260 ± 0,496; KP1= 6,034 ± 0,163; KP2= 5,68 ± 0,375; KP3= 5,734 ± 0,628; KP4= 5,784 ± 0,170) μm, diameter rata-rata kapsula Bowman (KK1= 7,82 ± 0,084; KP1= 7,57± 0,239; KP2= 7,614 ± 0,421; KP3= 7,39 ± 0,461; KP4= 7,90 ± 0,327) μm, dan jarak rata-rata antara kapsula Bowman dengan glomerulus (KK1= 1,31 ± 0,116; KP1= 1,73 ± 0,331; KP2= 1,34 ± 0,110; KP3= 1,232 ± 0,173; KP4= 1,70 ± 0,09) μm."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S31426
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Yunita Fitri Anggraeni
"Telah dilakukan penelitian uji keamanan untuk mengetahui pengaruh suspensi ekstrak n-heksana etil alkohol 70% Tribulus cistoides L. terhadap struktur histologi hati Mus musculus L. jantan galur DDY di Laboratorium Biologi Reproduksi dan Perkembangan. Tiga puluh ekor M. musculus dibagi secara acak menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok kontrol 1 (CMC), KK2 (CMC dan CCl4), serta kelompok perlakuan 1 (KP1), KP2, KP3 dan KP4 (suspensi ekstrak T. cistoides dosis 400, 800, 1600 dan 3200 mg/kg bb).
Hasil pengamatan terhadap diameter rata-rata vena sentralis (μm) dan derajat kerusakan lobulus hati (%) derajat 0, 1, 2 dan 3 pada kelompok KK1, KK2, KP1, KP2, KP3 dan KP4 secara berturut-turut adalah sebagai berikut: KK1 (5,980 ± 0,373; 98,4; 1,6; 0 dan 0); KK2 (8.062 ± 0,346; 0; 0; 30 dan 70); KP1 (6,321 ± 0,448; 94,4; 5,6; 0 dan 0); KP2 (6,391 ± 0,448; 93,6; 6,4; 0 dan 0); KP3 (6,325 ± 0,299; 78; 22; 0 dan 0) dan KP4 (6,517 ± 0,394; 61,6; 37,6; 0,8 dan 0). Hasil uji anava 1-faktor (E = 0,05) terhadap diameter rata-rata vena sentralis menunjukkan tidak ada pengaruh pemberian suspensi ekstrak T. cistoides terhadap diameter vena sentralis perlakuan KP1, KP2, KP3 dan KP4. Hasil pengamatan terhadap derajat kerusakan lobulus hati menunjukkan bahwa KP1 dan KP2 memiliki persentase derajat lobulus hati normal tertinggi, yaitu sebesar 94,4% dan 93,6%, sedangkan KP3 dan KP4 memiliki persentase derajat kerusakan lobulus hati tertinggi, yaitu sebesar 22% dan 37,6%. Dengan demikian pemberian suspensi ekstrak T. cistoides dosis 400 dan 800 mg/kg bb tidak berpengaruh terhadap struktur histologi hati M. Musculus, sedangkan pemberian suspensi ekstrak T. cistoides dosis 1600 dan 3200 mg/kg bb berpengaruh terhadap struktur histologi hati M. Musculus."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S31432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Kusmana
"Telah dilakukan pengujian pengaruh suspensi ekstrak tribulus (Tribulus cistoides) dosis 400, 800, 1600, dan 3200 mg/kg bb selama 3 hari terhadap mencit jantan yang sebelumnya ielah diberi asetaminophen dosis 140 mg/kg bb/ hari selama 30 hari berturut-turut. Hasil uji stastistik terhadap parameter-parameter lalensi penunggangan, latensi intromisi, latensi ejakulasi, jumlah penunggangan, dan jumlah tntromtsi menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (a < 0,05) dibandingkan dengan kontrol. Dengan demikian dapal disimpulkan bahwa pemberian ekstrak tribulus dosis 400, 800, 1600, dan 3200 mg/kg bb selama tiga hari dapat meningkatkan libido mencit, semakin tinggi dosis maka semakin besar libido yang dihasilkan.

The effect of varying doses (400, 800, 1600, 3200 mg/kg body weight) of tribulus (Tribulus cistoides) extract suspension on libido of male mice for 3 days was investigated. Before treatment, the male mice were previously subjected with 140 mg/kg body weight of acetaminophen for 30 days. The statistical test on mount latency, intromtion latency, ejaculation latency, amount of mounts and amount of intromtions of the male showed significantly difference ( a < 0.05) compared with control. Notably, there was an increase in the male mice libido with increase in concentration of the tribulus extract."
[place of publication not identified]: Sains Indonesia, 2005
SAIN-10-1-2005-11
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Siti Juwariah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S31134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shilvana
"Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian ekstrak etil asetat Enhalus acoroides (L.f.) Royle secara oral terhadap spermatogenesis mencit (Mus musculus L.) jantan galur DDY. Dua puluh lima ekor mencit dikelompokkan menjadi 5 kelompok, masing-masing terdiri atas 5 ekor. Kelompok 1 sebagai kontrol dicekok olive oil, dan 4 kelompok lainnya dicekok ekstrak etil asetat Enhalus acoroides (L.f.) Royle dengan dosis 5 mg/kg bb, 10 mg/kg bb, 20 mg/kg bb, dan 40 mg/kg bb. Pencekokan dilakukan selama 36 hari berturut-turut dan pada hari ke-37 seluruh mencit dikorbankan dengan cara dislokasi vertebrae servikalis, kemudian dilakukan pembuatan sediaan histologi testis dengan metode parafin. Data rerata skor Johnsen KK (9,57 ± 0,20), KP1 (9,59 ± 0,18), KP2 (9,65 ± 0,13), KP3 (9,48 ± 0,34) dan KP4 (9,47 ± 0,29). Data rerata diameter tubulus seminiferus KK (207,62 μm ± 9,18), KP1 (198,28 μm ± 3,12), KP2 (206,33 μm ± 9,80), KP3 (200,05 μm ± 8,44) dan KP4 (201,08 μm ± 3,00). Data rerata berat testis KK (0,28 g ± 0,05), KP1 (0,30 g ± 0,04), KP2 (0,30 g ± 0,02), KP3 (0,31 g ± 0,07) dan KP4 (0,28 g ± 0,05). Hasil uji statistik Anava 1-faktor (α = 0,05) tidak menunjukkan perbedaan bermakna pada skor Johnsen, diameter tubulus seminiferus dan berat testis, sehingga tidak berpengaruh terhadap spermatogenesis."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S31576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Hanifah
"Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian infus serai wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle.) terhadap gambaran histologi ginjal mencit (Mus musculus L.) jantan galur DDY. Sebanyak 28 ekor mencit dibagi secara acak dalam 4 kelompok yang terdiri atas satu kelompok kontrol (KK) dan tiga kelompok perlakuan (KP1, KP2, dan KP3). Kelompok kontrol diberi akuades dan kelompok perlakuan diberi infus serai wangi dengan dosis 2%, 4%, dan 8% (b/v). Masing-masing kelompok perlakuan terdiri atas 7 ekor mencit. Pemberian bahan uji dilakukan selama 5 hari berturut-turut secara oral. Mencit dikorbankan 2 jam setelah pemberian infus terakhir. Organ ginjal diamati secara makroskopik dan mikroskopik. Sediaan histologi diwarnai dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) dan diamati dengan menggunakan mikroskop. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pemberian infus serai wangi pada dosis 2% dan 4% (b/v) tidak berpengaruh terhadap rata-rata diameter kapsula Bowman, glomerulus, jarak ruang Bowman, serta berat basah organ ginjal, sedangkan pada dosis 8% (b/v) terlihat pengaruh yang nyata terhadap diameter kapsula Bowman dan glomerulus, namun tidak berpengaruh terhadap jarak ruang Bowman.

This research was designed to study the effect of citronella grass (Cymbopogon nardus (L.) Rendle.) infusion on renal histology of DDY male mice (Mus musculus L.). The animals were randomly devided into four groups, consisted of one control group (KK) and three treatment groups (KP1, KP2, and KP3). Control group were given distilled water and the other groups were given doses of citronella grass infusion 2%, 4%, and 8% (w/v) . Each group consisted of 7 mice. The test materials were administered for 5 consecutive days orally. The mice were sacrified at two hours after the last infusion. Kidneys were observed in macroscopic and microscopic. Histology slides stained with Haematoxyline Eosin (HE) and observed with microscope. Statistic study showed that there was no effect of citronella grass infusion at dose of 2% and 4% (w/v) against the average diameter of Bowman?s capsula, glomeruli, diamater of Bowman?s space, and kidneys weight, but there was a significant effect on the average diameter of Bowman?s capsula and glomeruli at a dose of 8% (w/v)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monati Septarini
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efek diuretik ekstrak rimpang temu mangga (Curcuma mangga Val. & Van Zijp.) dengan dosis 20 mg/kg bb, 40 mg/kg bb, dan 80 mg/kg bb, terhadap mencit (Mus musculus L.) galur DDY. Penelitian dilakukan di Laboratorium Metabolisme Departemen Anatomi, Fisiologi, dan Farmakologi FKH-IPB. Tiga puluh ekor mencit jantan galur DDY dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok eksperimental KE1, KE2, dan KE3 yang masing-masing diberi ekstrak rimpang temu mangga dengan dosis 20 mg/kg bb, 40 mg/kg bb, dan 80 mg/kg bb; kelompok kontrol negatif (KKN) yang diberi larutan salin 0,1% tween-80; kelompok kontrol positif 1 (KKP1) yang diberi urea dosis 500 mg/kg bb; dan kelompok kontrol positif 2 (KKP2) yang diberi furosemid dosis 3 mg/kg bb. Seluruh bahan uji diberikan secara oral. Aktivitas diuretik maksimum KE1, KE2 dan KE3 secara berurutan adalah 0,59; 1,18; dan 0,84. Berdasarkan skala Gujral (1955) ekstrak rimpang temu mangga dosis 40 mg/kg bb menghasilkan aktivitas diuretik menengah, dosis 80 mg/kg bb menghasilkan aktivitas diuretik lemah, dan dosis 20 mg/kg bb belum dapat menghasilkan aktivitas diuretik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S31478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuvinta Riandisty
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak metanol rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Rosc.) dosis 20 mg/kg bb, 40 mg/kg bb, dan 80 mg/kg bb, terhadap aktivitas diuretik mencit (Mus musculus L.) jantan galur DDY. Penelitian dilakukan di Laboratorium Metabolisme, Departemen Anatomi, Fisiologi, dan Farmakologi FKH IPB, Bogor. Tiga puluh ekor mencit jantan galur DDY dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (KKN) (salin 0,10% tween-80), kelompok kontrol positif 1 (KKP1) (urea), kelompok kontrol positif 2 (KKP2) (furosemid), dan 3 kelompok eksperimen (KE) (ekstrak rimpang temu putih) yaitu KE1, KE2, dan KE3 dengan dosis masing-masing 20, 40, dan 80 mg/kg bb. Pengamatan volume urin kumulatif dilakukan setiap jam selama 5 jam setelah pencekokan. Analisis data secara deskriptif menunjukkan bahwa aktivitas diuretik tertinggi untuk KKP2, KE1, KE2, dan KE3 masing-masing sebesar 3,57; 0,54; 1,41; dan 0,85. Berdasarkan skala diuretik Gujral dkk. (1955), ekstrak rimpang temu putih dosis 40 mg/kg bb dan 80 mg/kg bb memiliki aktivitas diuretik, namun dosis 20 mg/kg bb tidak memiliki aktivitas diuretik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S31525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>