Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117497 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yohanna Sienny Wijaya
"ABSTRAK
Beberapa jenis mikroorganisme menghsilkan enzim ekstraselular untuk menghidrolisis senyawa polimer yang terdapat di dalam substrat pertumbuhannya menjadi unit-unit kecil yang dapat diserap. Kapang kelompok Aspergillus niger antara lain menghasilkan enzim a-amilase dan glikoamilase, sehingga dapat menghidrolisis pati menjadi glukosa.
Penelitian ini bertujuan membandingkan aktivitas amilolitik empat strain kelompok A. niger berdasarkan konsentrasi gula terlarut hasil hidrolisis pati, yang diukur dengan metode anthron. Keempat strain tersebut adalah A.nig.5, A.nig.9, A.nig.18, dan A.nig.31. Pengujian dilakukan dalam medium cair, dengan tepung beras sebagai sumber karbohidrat.
Hasil pengukuran konsentrasi gula terlarut sesudah fermentsi 42 jam tidak menunjukkan perbedaan aktivitas amilolitik di antara keempat strain tersebut. Hasil pengukuran sesudah fermentasi 48 jam menunjukkan perbedaan aktivitas amilolitik antar strain, kecuali A.nig.9 dan A.nig.31."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Betawati Prihantini
"Dari genus Aspergillus, kapang-kapang kelompok Aspergillus niger paling umum dijumpai dibandingkan dengan kapang-kapang Aspergillus lainnya. Kapang-kapang tersebut dapat menghasilkan enzim amilase yang banyak digunakan dalam industri. Meskipun demikian, tidak semua jenis dari kelompok A. niger mempunyai aktivitas amilolitik. Dalam penelitian ini diidentifikasi sejumlah kapang dari kelompok A. niger yang diisolasi dari sumber-sumber karbohidrat. Medium yang digunakan adalah Taoge Extract Agar (TEA), Potato Dextrose Agar (PDA), Czapek Dox Agar (CDA), dan Malt Extract Agar (MEA). Sedangkan uji aktivitas amilolitiknya menggunakan medium Starch Agar (SA). Dari penelitian ini diketahui bahwa uji aktivitas amilolitiknya dari semua sampel kapang menunjukkan reaksi positif, meskipun dengan kekuatan yang berbeda. Kapang-kapang yang teridentifikasi adalah Aspergilus awamori, A. carbonarius, A. ficuum, A. foetidus, A. foetidus var. pallidus, A. heteromorphus, A. japonicus, A. niger, A. phoenicis, dan A. tubingensis. Dua biakan, no. 45 dan no.78, sukar untuk diidentifikasi. Strain dari spesies A. ficuum dan A. awamori menunjukkan aktivitas amilolitik yang kuat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmaerius
"ABSTRAK
Sejumlah spesies kapang merupakan mikroorganisme
penghasil enzim glukoamilase dan telah digunakan secara
komersial untuk menghasilkan glukosa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh 4
auftiber karbohidrat (tepung beras, tepung tapioka, tepung
maizena, dan pati terlarut), terhadap aktivitas
glukoamilase Mucor hiemalis UICC 278, pada fermentasi 24
jam; serta untuk mengetahui sumber karbohidrat terbaik,
agar diperoleh aktivitas glukoamilase yang maksimal.
Spora kapang diinokulasikan ke dalam medium
fermentasi Sakai & Caldo yang telah dimodifikasi, dan
diinkubasi dalam shaking incubator selama 24 jam (30°C dan
110 rpm). Aktivitas glukoamilase diuji dengaan metode
Nishise dkk. (1988) modifikasi dan gula pereduksi dengan
metode Somogyi-Nelson.
Pengujian statistik menunjukkan adanya pengaruh
keempat sumber karbohidrat terhadap aktivitas glukoamilase
M. hiemalis UICC 278. Rata-rata aktivitas glukoamilase
tertinggi diperoleh pada medium dengan substrat tepung
beras, dan secara statistik berbeda nyata dengan substrat
lainnya, kemudian diikuti tepung tapioka, pati terlarut,
dan terendah pada tepung maizena. Secara statistik antara
pati terlarut dengan tepung maizena tidak berbeda nyata.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enita Idrus
"Asp'ergil lus awamoi''! UICC 314 dapat m'engliasi Ikan enzim amilase untuK iriengliidrolisis pati (starch). Hasil kerja "enzim amilase dari Asp'erglllus awamori UICC 314 felah diuji pada "2 kondisi suhu inkuhasi dan 7 kondist pH, yaitu; suliu 30®C, dan 37'*C, serta pH 3, 5; 4,0; 4,5; 5,0; 5,5; 5,0; dan 6,5, Cara penanaman kapang pada medium fermentasi adalah dengan metod'e penanaman spora tunggal. Akti vitas amilolitik Asp'ergil lus awamori UICC 314 diukur sefelah waktu inkuhasi 7"2 jam, yaitu dengan menguKur diameter zone hening medi"um yahg terdapat di sekililing koloni kapang dikurangi dengan diameter koloni kapang. Zone hening pada iriedium haru ferlihat sefelah difefesi dengan larutan"lugol's iodine". Semua kondisi yang dib'erikan kepada A. awamori UICC 314 m'enunjukkan aktivitas amilolitik positif. Tetapi kondisi ferhaik untuk aktivitas amilolitik Asp'ergil lus awamori UICC 314 adalah pada pH o 5.5 dengan suhu inkuhasi 30 C."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuning Hanurawati
"ABSTRAK
Glukoamilase menghidrolisis ikatan a-1,4 dan a-1,6 pada ujung non-reduktif dari pati.
Dalam penelitian ini dilakukan perbandingan aktivitas glukoamilase dari A. awamori UICC 314 yang ditumbuhkan pada medium Sakai modifikasi dengan enam sumber karbohidrat yang berbeda. Pengukuran aktivitas glukoamilase dengan metode Nishise et al. (1988), dan konsentrasi glukosa dengan metode Somogyi-Nelson.
Dalam waktu fermentasi 24 jam urutan tinggi ke rendah aktivitas glukoami1ase dihasilkan dari tepung beras, tepung ubi, maizena, tapioka, soluble starch dan tepung sagu; pada tepung sagu dan soluble starch aktivitas berbeda nyata dengan tepung beras, tepung ubi, maizena, dan tapioka; aktivitas pada soluble starch juga berbeda nyata dengan tepung sagu; pada tapioka aktivitas tidak berbeda nyata dengan tepung beras dan tepung ubi, sedangkan dengan maizena berbeda nyata; pada tepung beras, tepung ubi, dan maizena hasilnya tidak berbeda nyata.
Dalam waktu fermentasi 48 jam tidak ada perbedaan aktivitas glukoamilase pada semua sumber karbohidrat.
Aktivitas glukoamilase berbeda dalam waktu fermentasi 24 dan 48 jam pada tepung beras, tepung ubi, maizena, dan tepung sagu; sedangkan pada tapioka dan soluble starch tidak ada perbedaan.
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inneke Kusanggraeni
"Berbagai masalah muncul dalam makanan dan produk pertanian yang tercemar dengan cetakan Aspergillus niger. Pertumbuhan A. niger dapat dikelola dengan metode biokontrol menggunakan senyawa antijamur yang dihasilkan melalui proses fermentasi. Komposisi nutrisi merupakan faktor penting dalam proses fermentasi. Penelitian telah dilakukan terhadap produksi senyawa antijamur dari Bacillus siamensis LDR melawan dua galur A. niger ABP dan ART. Modifikasi media Czapek-Dox dengan Sumber karbon pati beras, sukrosa dan ekstrak ragi digunakan sebagai sumber karbon media fermentasi. Fermentasi dilakukan selama 10, 12, dan 14 hari dengan metode diam budaya. Uji antibiotik dilakukan dengan menggunakan filtrat fermentasi sebagai pelarut internal PDB dan PDA sedang. Hasil pengujian diukur berdasarkan biomassa pada medium cair PDB, dan diameter pertumbuhan dalam media padat PDA dari A. niger ABP dan ART. Uji Filtrat pertumbuhan antibiosis B. siamensis LDR terhadap A. niger menunjukkan ABP efektivitas tertinggi pada hari ke-10 fermentasi dengan penurunan biomassa hingga 99,20% dan penghambatan pertumbuhan diameter mencapai 83,25%. Efektivitas tertinggi terhadap A. niger ART pada hari ke-12 fermentasi dengan penurunan biomassa hingga 89,62% dan diameter penghambatan pertumbuhan mencapai 87,95%. Tes antibiotik juga dilakukan dengan metode difusi ekstrak kasar senyawa antijamur dari media fermentasi pada hari ke 12. Media diekstraksi dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan etil asetat. Uji antibiotik dengan ekstrak kasar dilakukan pada konsentrasi 2.500, 5.000, 10.000, dan 20.000 ppm. Secara kualitatif, ekstrak kasar bersifat antijamur menunjukkan penghambatan pertumbuhan terhadap A. niger ABP dan HAART pada konsentrasi 2.500 ppm.

Problems arose in food and agricultural products tainted with Aspergillus niger molds. A. niger growth can be managed by biocontrol methods using antifungal compounds produced through the fermentation process. The nutritional composition is an important factor in the fermentation process. Research has been conducted on the production of an antifungal compound from Bacillus siamensis LDR against two A. niger ABP strains and ART. Modification of Czapek-Dox media with carbon sources of rice starch, sucrose and yeast extract were used as carbon sources in the fermentation medium. Fermentation was carried out for 10, 12, and 14 days with culture still method. Antibiotic test was carried out using fermentation filtrate as internal solvent of medium PDB and PDA. The test results were measured based on biomass in PDB liquid medium, and growth diameter in PDA solid media from A. niger ABP and ART. Test The antibiosis growth filtrate of B. siamensis LDR against A. niger showed the highest ABP effectiveness on the 10th day of fermentation with a decrease in biomass up to 99.20% and inhibition of diameter growth reaching 83.25%. Highest effectiveness against A. niger ART on the 12th day of fermentation with a decrease in biomass up to 89.62% and the diameter of growth inhibition reaching 87.95%. Antibiotic tests were also carried out by diffusion method of crude extract of antifungal compounds from the fermentation medium on day 12. The media was extracted by the liquid-liquid extraction method using ethyl acetate. Antibiotic assays with crude extracts were carried out at concentrations of 2,500, 5,000, 10,000, and 20,000 ppm. Qualitatively, the crude extract was antifungal and showed growth inhibition against A. niger ABP and HAART at a concentration of 2,500 ppm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Bina Edvantoro
"ABSTRAK
Glukoamilase merupakan enzim ekstraseluler yang dapat menghidrolisis pati nrenjadi glukosa.
Penelitian ini bertujuan untuk nengetahui pengaruh empat sumber karbohidrat, yaitu tepung beras, tepung maizena, tepung tapioka, dan soluble starch terhadap aktivitas glukoanilase R. arrhizus UICC 2 dan R. oryzae UICC 128 pada kondisi fermentasi yang diberikan dalam waktu inkubasi 24 jam.
Data rata-rata aktivitas glukoamilase R. arrhizus UICC 2 dan R. oryzae UICC 128 dalam waktu fermentasi 24 jam yang dinyatakan dalam unit/ml, diperoleh nilai tertinggi dari sumber karbohidrat tepung rnaizena, kemudian diikuti dengan tepung tapioka, soluble starch, dan tepung beras.
Hasil perhitungan aktivitas glukoamilase menunjukkan, ada perbedaan aktivitas glukoamilase R. arrhizus UICC 2 antara sumber karbohidrat tepung maizena dan tepung beras, antara tepung tapioka dan tepung beras, serta antara soluble starch dan tepung beras. Ada perbedaan aktivitas glukoamilase R. oryzae UICC 128 antara tepung maizena dan tepung beras, antara tepung tapioka dan tepung beras, antara soluble starch dan tepung beras, antara tepung maizena dan tepung tapioka, serta antara tepung maizena dan soluble starch.
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayat Ruhiyat
"Kayu merupakan salah satu basil hutan yang terpenting, dimana teknologi
pemanfaatannya banyak menghasilkan limbah seperti dari eksploitasi hutan
menghasilkan cabang, ranting dan daun, serta dari industri pengolahannya
(penggergajian, pembuatan kajoi lapis, alat-alat rumah tangga dan konstruksi) berupa
serpihan kayu dan serbuk gergaji. Limbah tersebut merupakan sumber karbohidrat
yang murah.
I
Sel tanaman umumnya terdiri dari tiga komponen utama yaitu selulosa,
hemiselulosa dan lignin. Dari ketiga komponen tersebut kanduhgan selulosa
merupakan yang terbesar. Selulosa adalah polimer dari glukosa yang berikatan 1,4-Pglukosida,
yang dapat dihidrolisis dengan enzim selulase yang dihasilkan oleh kapang
Aspergillus niger menjadi monosakaridanya. Tetapi dalam prosesnya selulosa yang berasal dari kayu (serbuk gergaji) relatif sukar dihidrolisis karena memiliki struktur
kokoh yang dilindungi jaringan yang terdiri dari lignin dan hemiselulosa sehingga
enzim tidak bekerja secara optimal sebagaimana diharapkan.
Pada penelitian ini dicari kondisi hidrolisis yang optimal dengan menyiapkan
I
substrat selulosa (serbuk' kayu) dalam bentuk yang mudah difermentasikan
(delignifikasi), yaitu dengan melarutkan serbuk kayu dalam NaOH untuk
menghilangkan hemiselulosa kemudian dilakukan isolasi selulosa dengan larutan
Kadoksen. Selanjutnya dilakukan hidrolisis dengan mengatur kondisi pertumbuhan
kapang Aspergillus niger yang meliputi berat substrat dan pH. Untuk mengetahui
basil hidrolisis dilakukan penentuan kadar gula pereduksi dengan metode Somogyi-
Nelson dan hasilnya dibandingkan terhadap kontrol yaitu serbuk kayu yang tidak
didelignifikasi.
Hasil penehtian ini menunjukkan bahwa kandungan gula pereduksi tertinggi
didapatkan pada hari ke-6 sebesar 38,23 ppm pada serbuk kayu yang didelignifikasi
dan 26,47 ppm pada serbuk kayu yang tidak didelignifikasi, dengan berat substrat 2
gram. Untuk variasi pH, diperoleh konsentrasi gula pereduksi tertinggi pada hari ke-6
dengan pH 5,5 yaitu 48,81 ppm untuk serbuk kayu yang didelignifikasi dan 24,68
ppm pada serbuk kayu yang tidak didelignifikasi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
S31141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Melani Sigar
"ABSTRAK
Bacillus sp. Th4 merupakan bakteri penghasil amilase. Pada proses fermentasi, sumber karbohidrat mempengaruhi dan menentukan hasil akhir proses tersebut. Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh sumber karbohidrat, yaitu: maizena, tepung sagu, tapioka, tepung beras, dan soluble starch, terhadap aktivitas amylase Bacillus sp. Th4; dan menentukan sumber karbohidrat terbaik untuk aktivitas amilase yang maksimum.
Bacillus sp. Th4 diinokulasikan pada medium fermentasi Pamatong modifikasi dengan variasi sumber karbohidrat, dan diinkubasi dalam shaking incubator selama 20 jam, 45°C, dengan kecepatan 120 rpm. Aktivitas amilase diuji berdasarkan metode Morgan & Priest modifikasi. Gula pereduksi yang terbentuk diukur dengan menggunakan pereaksi DNS.
Urutan dari tinggi ke rendah, aktivitas amylase hasil penelitian ini, diperoleh pada substrat tapioka, tepung sagu, maizena, soluble starch dan tepung beras. Pada tapioka aktivitas amilase berbeda nyata dengan tepung sagu, maizena, soluble starch dan tepung beras. Aktivitas amilase pada maizena, soluble starch dan tepung beras tidak berbeda nyata, tetapi berbeda nyata dengan tepung sagu.
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>