Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90380 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanifan Asnil
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian di Loka Riset Budidaya Ikan Hias Air Tawar, Pancoran Mas, Depok, pada bulan Oktober 2006--Februari 2006 untuk mengetahui tabel kehidupan lalat hijau genus Chrysomyia (Ordo Diptera: Fam. Calliphoridae) di laboratorium. Penelitian dilakukan kepada filial 1 (F1) dari lalat yang terdapat di alam. Data kelangsungan hidup menunjukkan bahwa lalat jantan memiliki kurva kehidupan tipe 3 yang memperlihatkan mortalitas yang tinggi pada kelas umur muda dan mortalitas rendah pada kelas umur tua, sedangkan lalat betina memiliki kurva kehidupan tipe 1 yang memperlihatkan hal yang berlawanan dengan lalat jantan. Hasil uji Chi-Square (α = 0.05) menunjukkan bahwa rasio keturunan yang dihasilkan antara lalat jantan dan lalat betina tidak menyimpang dari perbandingan 1:1. Nilai Ro lalat betina sebesar 176.68 dan nilai Tc lalat selama 2.95 pekan. Larva lalat membutuhkan waktu 5 hari untuk menjadi pupa dan pada hari ke-4 pertambahan panjang dan berat larva telah mengalami penyusutan. Pada suhu 280C, pupa membutuhkan waktu 3--5 hari untuk menjadi lalat dewasa. Fekunditas lalat betina genus Chrysomyia berkisar antara 59--256 telur. Dengan menggunakan uji Pearson product correlation coefficient diketahui bahwa korelasi antara berat lalat dengan jumlah telur lebih besar jika dibandingkan korelasi antara panjang lalat dengan jumlah telur."
2006
S31386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian mengenai lalat punuk telah dilakukan di lima wilayah di kabupaten Bogor, yaitu di Ciledug, Darmaga, Sukamantri, Cisarua, dan Tugu pada bulan Januari sampai Juni 1992. penelitian tahap pertama mengenai lalat punuk ini ditekankan pada masalah sistematika terutama mengenai taksonomi dan ekologi. Koleksi larva dan pupa lalat punuk dilaksanakan dengan mengambilnya langsung dari perairan dan dengan tangguk serangga untuk koleksi lalat dewasa. Perangkap lampu dan perangkap berumpan hewan juga digunakan untuk mengumpulkan lalat dewasa yang aktif sore/malam hari. Keragaman jenis yang tinggi terdapat pada lokasi dengan ketinggian lebih dari 600 meter dari permukaan laut serta memiliki perairan bersih dari limbah."
MPARIN 9 (1-2) 1996
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yestha Jwalita
"Telah dilakukan penelitian pengaruh pemberian pakan buatan yang mengandung tepung pupa lalat Calliphoridae terhadap performan ikan patin bangkok di Loka Riset Budidaya Ikan Hias Air Tawar. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan berupa pemberian pakan A, B, dan C pada ikan patin bangkok berbobot 2,5 g. Pakan A adalah pakan yang mengandung 100% protein tepung ikan, pakan B adalah pakan yang kandungan 50% protein tepung ikan dari bahan pakan A diganti dengan protein tepung pupa lalat Calliphoridae (50% protein tepung pupa), pakan C adalah pakan yang mengandung 100% protein tepung pupa lalat Calliphoridae.
Pemberian pakan harian sebanyak 5% dari biomassa ikan per akuarium. Frekuensi pemberian pakan tiga kali sehari selama 28 hari. Faktor lingkungan yang diamati adalah suhu, pH, DO, dan ammonia. Performan yang diukur adalah sintasan, laju pertumbuhan, konversi pakan, dan retensi protein. Hasil uji ANOVA menunjukkan pakan yang mengandung 50% dan 100% protein tepung pupa lalat Calliphoridae berpengaruh terhadap laju pertumbuhan, konversi pakan, dan retensi protein. Hasil uji Duncan menunjukkan pengaruh kedua pakan tersebut signifikan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S31464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Ayuningtyas
"Penelitian pengaruh pemberian pakan buatan yang mengandung tepung pupa lalat famili Calliphoridae terhadap pertumbuhan nila GIFT, Oreochromis niloticus (Linnaeus, 1758) telah dilakukan. Nila berbobot ± 3 g ditebar dalam akuarium dengan volume air 140 l dengan kepadatan 20 ekor/akuarium. Perlakuan yang diberikan adalah pakan buatan yang mengandung 100% tepung ikan (pakan A), 50% tepung pupa lalat famili Calliphoridae (pakan B), dan 100% tepung pupa lalat famili Calliphoridae (pakan C). Kadar protein pakan adalah 340 g/kg. Perlakuan dilakukan selama 4 minggu dengan tingkat pemberian pakan harian sebesar 8% dari biomassa ikan/hari dan frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari.
Nilai laju pertumbuhan harian (Specific Growth Rate/SGR), konversi pakan (Feed Convertion Ratio/FCR), retensi protein (Protein Retention/PR), retensi lemak (Lipid Retention/LR), dan laju sintasan (Survival Rate/SR) dihitung sebagai parameter yang dievaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan buatan yang mengandung 50% dan 100% tepung pupa lalat famili Calliphoridae menghasilkan pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan pakan buatan yang mengandung 100% tepung ikan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1999
S27554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poppy Intan Tjahaja
"ABSTRAK
Penelitian tentang cicak rumah dari genus Hemidactylus dan Cosymbotus sangat jarang dilakukan. Pada tahun 1915 pernah dilakukan inventarisasi genus Hemidactylus beserta distribusinya di Indonesia. Karena berubahnya kondisi lingkungan maka perlu dilakukan kembali inventarisasi Hemidactylus dan Cosymbotus beserta distribusinya di Indonesia.
Dalam penelitian ini dilakukan penghitungan jumlah lamellae pada jari kaki, jumlah lubang femoral pada hewan jantan, serta pengukuran beberapa bagian tubuh Hemidactylus dan Cosymbotus.
Dari hasil inventarisasi terhadap sampel yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dijumpai 3 spesies Hemidactylus, yaitu: H. frenatus, H. brooki, dan H. garnoti, serta 1 spesies Cosymbotus, yaitu C. platyurus. H. frenatus dan C. platyurus terdapat hampir di seluruh kepulauan Indonesia. H. brooki hanya terdapat di pulau Alor, Flores, Roti, Sumba, dan Sulawesi. Sedangkan H. garnoti terdapat di pulau Sumatera, Jawa, Lombok, Sumba, Kalimantan, dan Sulawesi.
Jumlah lamellae pada jari kaki Hemidactylus dan Cosymbotus tidak dapat dipakai untuk membedakan spesies. Sedangkan jumlah lubang femoral, serta ukuran beberapa bagian tubuh dapat digunakan untuk membedakan spesies."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banjarmasin: Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Banjar, 1976
709.921 MAS s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Milka Humaida
"Mikroalga epifit merupakan kelompok mikroalga yang berinteraksi dan tumbuh menempel pada permukaan substrat. Salah satu substrat bagi mikroalga epifit adalah makroalga Padina. Keberadaan mikroalga epifit dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti kandungan oksigen terlarut (DO) dan nutrien. Penelitian bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas mikroalga mikroalga epifit pada genus Padina dan kondisi perairan di Teluk Hurun melalui proses identifikasi jenis, analisis kelimpahan, kekayaan, keanekaragaman, kemerataan, serta dominansi mikroalga epifit. Penelitian dilakukan pada lima substasiun dengan dua kali pengambilan sampel di setiap substasiun menggunakan metode purposive sampling berdasarkan keberadaan Padina. Selanjutnya, sampel mikroalga epifit diamati menggunakan metode subsampel di bawah mikroskop. Hasil identifikasi dan penghitungan jumlah sel mikroalga diperoleh 14 genus mikroalga epifit dari kelas Bacillariophyceae. Kelimpahan mikroalga berkisar 500—85.000 sel/mL dan kelimpahan genus tertinggi terdapat pada Nitzschia. Mikroalga epifit pada Padina di Teluk Hurun memiliki keanekaragaman yang sedang (2,51) dan kemerataan yang tergolong tinggi (0,9).

Epiphytic microalgae are a group of microalgae that interact and grow attached to the surface of substrate. One of the substrates for epiphytic microalgae is Padina. The existence of epiphytic microalgae is influenced by environmental factors such as dissolved oxygen (DO) and nutrient content. This study aimed to determine the community structure of epiphytic microalgae in the Padina and the condition of the waters in Hurun Bay through a process of species identification, analysis of abundance, richness, diversity, evenness, and dominance of epiphytic microalgae. The study was conducted at five substations with two samplings at each substation using a purposive sampling method based on the presence of Padina. Meanwhile, epiphytic microalgae samples were observed using the subsample method under a microscope. The results of identifying and counting the number of microalgae cells obtained 14 genera of epiphytic microalgae from the class Bacillariophyceae. The abundance of microalgae ranges from 500—85,000 cells/mL and the highest abundance of the genus is found in Nitzschia. Epiphytic microalgae in Padina has moderate diversity (2,51) and high evenness (0,9)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Ananto Renaldy
"ABSTRAK
Untuk mengetahui dan mempelajari komposisi genus dan distribusi horizontal Bacillariophyceae di Danau Lido, Cigombong, Sukabumi, Jawa Barat, telah dilakukan suatu penelitian deskriptif-analitik. Pengambilan sampel dilakukari pada bulan Desember 1994 sampai dengan Februari 1995 pada enam stasiun dengan dua puluh empat subsampel diulang sebanyak 3 kali untuk masing-masing stasiun. Data yang dianalisis meliputi kepadatan jumlah genus, frekuensi kehadiran (%), dan uji statistik pola sebaran. Dari hasil penelitian diperoleh 9 genus Bacillariophyceae yang didominasi oleh Melosira dengan jumlah 455.570 individu/liter, ditemui di enam stasiun pengambilan sampel. Komposisi genus Bacillariophyceae di enam stasiun bervariasi. Kondisi
lingkungan perairan di Danau Lido sangat memungkinkan untuk pertumbuhan Baci1lariophyceae. Pola sebaran horizontal Bacillariophyceae di Danau Lido merumpun."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Identifikasi 100 spesimen sidat tropis genus Anguilla yang dikoleksi
dari tujuh lokasi perairan Indonesia yaitu muara Sungai Batang Antokan
(Sumatera Barat), muara Sungai Cibaliung (Banten), Sungai Mahakam
(Kalimantan Timur), muara Sungai Dumoga (Sulawesi Utara), muara Sungai
Palu (Sulawesi Tengah), muara Sungai Akelamo (Halmahera), dan muara
Sungai Pami (Irian Barat), telah dilakukan selama 6 bulan dari bulan
September 2005--Februari 2006, dengan menggunakan metode PCR-RFLP
(polimerase chain reaction-restriction fragment length polymorphism) pada
gen 16S ribosomal RNA DNA mitokondria. Fragmen DNA hasil amplifikasi
didigesti menggunakan 6 enzim restriksi yaitu AluI, HhaI, MvaI, Bsp1286I,
EcoT14I, dan BbrPI. Identifikasi spesies dilakukan dengan membandingkan
pola haplotipe RFLP yang dihasilkan dengan pola haplotipe hasil penelitian
Aoyama (2000a), Sugeha (2003), Watanabe (2001) dan menggunakan ciri
kunci genetis yang dilaporkan Watanabe (2001). Hasil identifikasi
berdasarkan analisis PCR-RFLP menunjukkan bahwa sedikitnya ada 7
spesies sidat yang menghuni perairan Indonesia, yaitu A. bicolor;
A. marmorata; A. nebulosa; A. borneensis; A. celebesensis; A. interioris; dan
A. obscura, dengan 1 pola haplotipe yang spesifik untuk masing-masing
spesies kecuali untuk A. bicolor yang memiliki 2 pola haplotipe sebagai
penanda subspesies (Aoyama 2001 & Sugeha 2003) serta 2 pola haplotipe
untuk A. celebesensis sebagai penanda adanya variasi intraspesifik (Aoyama
2001 & Sugeha 2003). Selain itu, juga ditemukan 2 pola haplotipe baru yang
belum pernah dilaporkan sebelumnya dan berpeluang sebagai temuan
spesies baru atau fenomena variasi intraspesies pada sidat tropis."
Universitas Indonesia, 2006
S31415
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>