Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 215640 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Destita Khairilisani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S32491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
S32430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Afifah
"Penelitian ini bertujuan membandingkan profil penggunaan obat khususnya jumlah jenis obat, jenis obat, dan biaya obat antara pasien yang dikelola secara terpadu dan yang dikelola secara konvensional. Penelitian dilakukan di ruang rawat penyakit dalam Instalasi Rawat Inap (IRNA) B RS Dr. Cipto Mangunkusumo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah jenis obat yang dikelola secara terpadu sebanyak 9 obat, sedangkan yang dikelola secara konvensional sebanyak 11 obat. Jenis obat yang banyak digunakan pada kedua kelompok adalah golongan antibakteri untuk penggunaan sistemik. Biaya obat yang dikelola secara terpadu adalah Rp 1.925.787, sedangkan yang dikelola secara konvensional adalah Rp 4.727.477. Uji statistik Mann-Whitney menunjukkan ada perbedaan bermakna antara jumlah jenis obat dan biaya obat antara kedua kelompok. Sedangkan jenis obat tidak ada perbedaan secara bermakna antara kedua kelompok.
The study purposes were to compare the drug usage, in term of the number of drugs, type, and cost of drugs between the patients managed by interdisciplinary team and managed conventionally. This study was conducted at internal medicine ward of IRNA B of Cipto Mangunkusumo Hospital. The number of drugs managed by interdisciplinary team were 9 drugs, whereas those are managed conventionally were 11 drugs. The most commonly used in both groups was systemic antibacterial drug. The cost of drugs in group of interdisciplinary team was Rp 1,925,787, whereas in group of conventional team was Rp 4,727,477. Mann-Whitney statistics test showed a significant difference of the number of drugs and the cost of drugs between the two groups. Whereas it was not significantly different in type of drug between the two groups."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S33001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mariam Rahmania
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2004
T39578
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin
"Latar Belakang : lnstabilitas postural I jatuh adalah ketidakmampuan untuk mempertahankan pusat kekuatan anti gravitasi pada dasar penyanggah tubuh (misalnya, kaki saat berdiri), atau memberi respon secara cepat pada setiap perpindahan posisi atan keadaan staffs. Prevalensi instabilitas postural di AS 30% dari penduduk usia lebih 60 tahun pernah jatuh, di RSCM tahun 2003 sebesar 23,3%. Faktor risiko yang melatar belakangi terjadinya jatuh adalah faktor ekstrinsik an faktor intrinsik. Faktor intrinsik terbagi dua sistemik (pneumonia, hipatensi ortostatik, hiponatremi, gagal jantung, infeksi saluran kemih) dan lokal (OA servikal, OA gem, Benign paroxiysmalpositional vertigo (BPPV), gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, kelemahan otot tungkai bawah). Jatuh memiliki penyulit yang cukup serius, mulai dari cedera ringan sampai fraktur femur. Dengan mengetahui faktor risiko jatuh sedini mungkin, maka kita dapat mencegah terjadinya jatuh dan penyulitnya.
Tujuan : mengetahui sebaran faktor intrinsik lokal serta hubungannya dengan instabilitas postural I jatuh.
Metodologi : Studi potong lintang dengan basal-sampel 97 orang usia Lanjut yang memenuhi kriteria inklusi. Waktu : Januari-Juni 2005 di Divisi Geriatri RSCM. Tingkat instabilitas diukur dengan posturografri.
Hasil : Dari penelitian ini didapat hasil prevalensi instabilitas postural sebesar 64.9%. Prevalensi perempuan 52,3% dan laki-laki 47,7%. Menurut kelompok umur prevalensi tertinggi pada umur > 80 taken sebesar 75,0%. Pada analisa bivariat osteoariritis servikal merupakan faktor intrinsik lokal yang mempunyai hubungan bermakna terhadap kejadian instabilitas postural dengan OR 3,28 (1K 95% 1,25-8,63) p= 0,02 dan pada analisa multivariat dengan inetode backward regresi logistitik didapatkan nilai OR 3,22 (1K 95% 1,18-89,74) p = 0,02. Gangguan pendengaran merupalcan faktor intrinsik lokal yang mernpunyai hubungan bermalma terhadap instabilitas postural pada analisa bivariat dengan nilai OR : 3,95 (1,29-12,11) p= 0,02 dan pads analisa multivariat dengan ailai OR 3,22 (1,18-89,74) pr= 0,02. Osteoartritis genii, BPPV, gangguan penglffiatan dan kelemaban otot tungkai bawah hell m dapat dibuktilcan mempunyai hubungan bermakna dengan instabilitas postural pada penelitian ini.
Simpulan : Prevalensi instabilitas postural pada penelitian ini sebesar 64,9%. Ganggaan pendengaran dan OA servikal menrpakan faktor instrinsik lokal yang mempunyai hubungan yang bermakna terhadap instabilitas postural. OA genii, BPPV, gangguan penglihatan dan kelemahan otot tungkai bawah belum dapat dibuktikan mempunyai hubungan bermakna dengan instabilitas postural pada penelitian ini.

Backgrounds : Instability/falls is inability to maintain central anti gravity strength of supporting structures of the body (e.g. feet while standing) or to give adequate response to positional changes or static condition Prevalence of postural instability in US reached > 30% in population aged > 60 years old A Study conducted in RSCM by Handayani (2003) found the prevalence as high as 23.3%. -Risk factors that responsible for falls are intrinsic and extrinsic factors. Intrinsic factors consist of systemic (pneumonia, orthostatic hypotension, hyponatresmia, heart failure, urinary tract infection) and local factors (cervical OA, knee OA, BPPV, visual impairment, hearing impairment, lower lambs weakness). Falls may have mild complication like mild trauma to serious complications such as femoral fracture. By identifying risk factors of instability/falls earlier, we may prevent falls and its complications.
Objective = to determine intrinsic local factors and its relationship with instability/falls.
Methods : Cross sectional study on 97 elderly patients who fullfled inclusion criteria was conducted in RSCM from January to June 2005 in outpatient clinic, Geriatric Division FKUI 1 RSCM.
Results : From this study we found the prevalence of instability was 64.9%. The prevalence in female (52.3%) was higher than male (47.7%) patience According to age group, the highest prevalence was found in age group of > 80 years (75%). After bivariat analysis, we found cervical OA was intrinsic local factor which bad significant relation with incidence of postural instability with OR 3.28 (CI 95% 1.25-8.63); Bivariat and multivariate analysis of logistic regression using backward method we found OR 3.22 (Cl 95% 1.18-89.74); p= 0.02. Hearing impairment was local intrinsic factor that had significant relation with postural instability after bivariat analysis with OR 3.95 (Cl 95% 1.29-12_ l 1); p= 0.02 and multivariate analysis with OR. 3.22 (Cl 95% 1.18$9.74); p= 0.02. BPPV, knee OA, visual impairment and lower limb weakness had not been proven yet to have significant relation with postural instability in this study.
Conclusion : Prevalence of instability in thus study is 64.9%. Hearing impairment and cervical OA were intrinsic local factors that showed statistically significant relation with postural instability. Knee OA, BPPV, visual impairment, and lower limb weakness had not been proven to have significant relation with instability in this study.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T21412
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zullies Ikawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji keamanan pemakaian obat anti-hipertensi di Poliklinik usia lanjut Instalasi rawat jalan RS Dr. Sardjito Yogyakarta, dengan mengetahui dan mengkaji kontraindikasi, interaksi dan efek samping obat anti-hipertensi. Merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan
data secara prospektif dari 80 pasien poliklinik usia lanjut instalasi rawat jalan RS Dr. Sardjito periode 14 November 2005 sampai dengan 13 Desember 2005. Data diambil dari rekam medik, wawancara dan mengajukan kuesioner kepada pasien. Kemudian mengkaji kontraindikasi, interaksi dan efek samping obat yang terjadi berdasarkan buku pedoman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 27,5 % pasien
menerima obat anti-hipertensi yang tidak menguntungkan terhadap kondisi klinis pasien, sehingga pemakaiannya diperlukan pengawasan. Terdapat 41,3 % pasien menerima kombinasi obat yang potensi terjadi interaksi, 8,7 % diantaranya mempunyai gejala klinis yang diperkirakan berkaitan dengan kemungkinan berkembangnya efek interaksi obat. Sebanyak 33,8 % pasien mengalami sedikitnya satu efek samping obat yang dipertimbangkan berkaitan atau kemungkinan berkaitan dengan pengobatan antihipertensi.

Abstract
Increasing age is generally followed by increasing chronic diseases so that the elderly needs much therapy using drugs for therapy of numerous diseases they have. Hypertension is one of diseases of which its prevalence increases along with increasing age. Most of the elderly diagnosed as having hypertension finally take therapy using anti-hypertension drugs. Physiological changes that happen to the elderly lead to use of drugs for side effect diseases of which their consumption should be considered while having anti-hypertension drugs. Changes in biological system to the elderly will affect the process of drug molecular interaction, which finally affects clinical efficacy and pharmacotherapeutic safety. Meanwhile, minimizing the problem of drug use insecurity is one of good prescription demands in the implementation of clinical pharmacy. To identify and study safety of anti-hypertension drug use at the elderly polyclinic of Dr. Sardjito Hospital Outpatient Installation by identifying and evalu-
ating contraindication, interaction and side effect of anti-hypertension drugs. This was a descriptive study with data taken prospectivelly from 80 patients of the elderly polyclinic of Dr. Sardjito Hospital Outpatients Installation from November 14 to
December 13, 2005. Data were obtained from medical records, interviews and questionnaires. The study on contraindication, interaction and side effect of drugs which happened was based on a guideline book. There was 27.5% of patients took anti-hypertension drugs which were not beneficial to patients? clinical condition, so the that use of antihypertension drugs needs monitoring. As much as 41.3% of patients took combined drugs potential to cause interaction, 8.7% of which had clinical symptoms presumed to be related with possibility of increasing drug interaction effect. As much as 33.8% of patients had at least one drug side effect considered to be related or possibly related with anti-hypertension medication. Use of anti-hypertension drugs among the elderly had not been relatively safe because there was drug combination potential of causing interaction, light drug side effect and the possibility of contrain-
dication due to use of anti-hypertension drugs which was not beneficial to patients? clinical condition so that monitoring to use of anti-hypertension drugs was needed."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian dengan judul: "Hubungan aktivitas membaca terhadap terjadinya demensia pada usia lanjut di RS M.H. Thamrin Jakarta", bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang hubungan aktivitas membaca terhadap terjadinya demensia pada usia lanjut. Metode yang digunakan adalah deskriptif sederhana dengan penyebaran kuesioner berbentuk skala likert dan tes mental singkat (Abreviated Mental Test/AMT) kepada 30 responden usia lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang membaca dan tidak demensia 20 orang (66,67%), tidak membaca dan tidak demensia 7 orang (23,33%) , tidak membaca dan dementia 3 orang (10%). Pada tes mental singkat (AMT) didapatkan 27 orang (90%) tidak mengalami gangguan daya pikir dan 3 orang (10%) mengalami gangguan daya pikir. Kesimpulan pada penelitian ini adalah aktivitas membaca menyebabkan tidak dementia."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5283
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu penyakit kardiovaskuler yang sering dialami oleh usia lanjut adalah
hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian, prevalensi hipertensi pada usia lanjut
sernakin tinggi, Pada usia lebih dari 55 tahun, prevalensi hipertensi adalah 64,55%
(Katari, 1993). Sedangkan prevalensi usia lanjut dengan hipertensi pada kunjungan
pasien di Unit Gawat Darurat RS Pelni Petamburan adalah sekitar 34,03%. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan merokok dan kegemukan
terhadap terjadinya hipertensi pada usia Ianjut dan diharapkan berguna sebagai bahan
pendidikan kesehatan pada pasien. Penelitian ini dilakukan di UGD RS Pelni
Petamburan Jakarta dengan menggunakan desain deskriptif korelasional Sampel
yang diteliti berjumlah 30 orang responden dengan kriteria usia diatas 55 tahun yang
mempunyai kebiasaan merokok atau kegemukan. Alat pengumpul data berupa
kuesioner yang berisi 20 item. Hasil analisa dengan uji statisti Chi square
menunjukkan tidak ada pengaruh antara kebiasaan merokok ataupun kegemukan
terhadap terjadinya hipertensi pada usila. Hasil perhitungan didapatkan nilai X2
hitung lebih kecil dari X2 tabel dengan alfa (11) 0,05 dan df 1. Penelitian ini
selanjutnya dapat menggunakan longitudinal case study untuk mengetahui lebih
spesifik tentang pengaruh merokok dan kegemukan terhadap terjadinya penyakitnya
penyakit hipertensi pada usila."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5125
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>