Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106362 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rustaman
Universitas Indonesia, 1994
S31975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deciana
Universitas Indonesia, 1995
S31992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumondang, Maria
"The International Agency for Research on Cancer (IARC) telah mengklasifikasikan akrilamida ke dalam grup 2A (berpotensi sebagai karsinogenik pada manusia). Akrilamida ditemukan dalam makanan yang diproses dengan pemanasan pada suhu tinggi (di atas 120oC), dengan kandungan karbohidrat tinggi. Pada penelitian ini dilakukan analisis kadar akrilamida dalam sediaan sereal yang beredar di pasaran secara kromatografi cair kinerja tinggi. Metode ini menggunakan kolom C18-RP dengan detektor UV-Vis pada panjang gelombang 210 nm, fase gerak dan pelarut 3,5 mM asam fosfat 85% dalam asetonitril-air (5:95), dan laju alir 0,5 ml/menit. Waktu retensi yang dibutuhkan akrilamida 2,8 menit. Sampel diekstraksi menggunakan etanol-diklormetan (1:20), kemudian ditarik kembali dengan air. Rentang kurva kalibrasi 0,2-1,6 μg/ml menunjukkan nilai linieritas 0,99997; dengan batas deteksi 0,013309 μg/ml; batas kuantitasi 0,04463 μg/ml; dan koefisien variasi sebesar 0,4989%. Kadar akrilamida dalam tujuh sediaan produk sereal yang dianalisis yaitu dengan kadar rata-rata 1,3264 ± 0,11; 0,9430 ± 0,11; 1,3747 ± 0,12; 0,7744 ± 0,05; 1,5222 ± 0,15; 1,1056 ± 0,05; dan 0,3797 ± 0,07 μg/g."
Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dekaria Alamanda
"Asam dokosaheksaenoat (DHA) adalah salah satu jenis asam lemak tidak jenuh rantai panjang omega-3. DHA merupakan salah satu pengisi pada suplemen makanan sediaan kapsul cangkang lunak yang beredar. Analisis dengan kromatografi gas secara langsung akan membutuhkan waktu analisis yang lama karena titik didih asam lemak yang sangat tinggi sehingga perlu dilakukan derivatisasi sebelum dianalisis. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi analisis optimum DHA agar diperoleh metode yang valid untuk digunakan pada penetapkan kadar DHA dalam produk suplemen makanan sediaan kapsul cangkang lunak. Derivatisasi dilakukan dengan metode esterifikasi Lepage menggunakan reagen metanol-toluen 4:1(v/v) dan katalis asetil klorida pada suhu 100ºC selama 60 menit. Analisis dilakukan menggunakan kromatografi gas dengan kolom VB-wax (60 m x 0,32 mm), suhu kolom terprogram 140ºC-180ºC, kenaikan 2ºC/menit, lalu 180ºC-200ºC, kenaikan 5ºC/menit, dan dipertahankan selama 20 menit. Suhu injektor dan suhu detektor masing-masing 230ºC dan 250ºC; laju alir gas helium 0,80 ml/menit, volume penyuntikan 1,0 µl, dan dideteksi dengan detektor ionisasi nyala. Pada kondisi optimum waktu retensi metil dokosaheksaenoat adalah 14,821 menit dengan faktor ikutan 1,797. Metode yang diperoleh valid dengan presisi (KV) antara 0,67-1,43%, dan uji perolehan kembali 98,02-101,76%. Sampel A rata-rata kesesuaian kadar terhadap label adalah 90,32% dan sampel B rata-rata kesesuaian kadar terhadap label adalah 95,58%.

Docosahexaenoic acid (DHA) is one of the long chain omega 3 unsaturated fat. DHA is contained in capsule type food supplement that circulates around the market. A direct analysis with cromotography gas requires a very long time, due to the high melting point of the fatty acid,thus derivatization is needed before analysis. The aim of this research is to obtain the perfect condition for DHA analysis in order to achievea valid method to determine the right level of DHA in capsul supplement product. Derivatization is done through esterification Lepage using reagen metanol-toluen 4:1(v/v) and acetyl chloride catalyst at 100ºC for 60 minutes. The analysis is done using chromatography gas with VB-wax column (60 m x 0,32 mm) the column is program to 140ºC-180ºC and an increase of 2ºC/minute then 180ºC-200ºC with an increase of 5ºC/minute and mantained for 20 minutes. The temperature of injector and the detector temperature are both 230ºC and 250ºC; the flow rate of the gas helium 0,80 mL/minute, the injection volume 1,0 µl and detected by flame ionization detector. In the optimum condition the time of the methyl docosahexaenoic retention is 14,1821 minute with tailing factor 1,797. The obtained method is valid with a 0,67-1,43% precision, and recovery test 98,02-101,76%. The average compatibility rate of sample A towards the lable is 90,32%, while the average compatibility rate B towards the lable is 95,58%.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S59754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuswardani
"Metamfetamin merupakan stimulan yang diproduksi secara sintesis dan
termasuk salah satu jenis narkotika yang sering disalahgunakan serta diedarkan
secara ilegal di Indonesia. Investigasi kasus peredaran ilegalnya di Indonesia
selama ini belum didukung pengotor dan karakteristik/profil metamfetamin
tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengotor dan membuat
karakterisasi/profil serta mengetahui rute sintesis metamfetamin yang beredar
ilegal. Penelitian dilakukan pada 20 sampel metamfetamin sitaan penyidik tahun
2011-2012 dengan menggunakan instrumen kromatografi gas spektroskopi massa,
kromatografi gas ionisasi nyala dan kromatografi cair kinerja tinggi. Ekstraksi
sampel dilakukan dengan dua cara yaitu ekstraksi dengan dapar fosfat pH 10,5
dan etil asetat, dan ekstraksi langsung dengan etil asetat. Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengotor berupa 1-fenil-2-propanon, (pseudo)efedrin, Nformilmetametamin,
N-asetilmetamfetamin, 1-fenil-2-propanol, naftalen, aziridin,
dan oksazolidin. Kiralitas sampel menunjukkan adanya metamfetamin yang
berbentuk rasemat, levo dan dekstro. Berdasarkan data penelitian di atas dapat
disimpulkan 3 rute sintesis yang digunakan yaitu : reduksi aminasi, Emde dan
Nagai. Sebaran kemurnian sampel metamfetamin berkisar antara 10% hingga
71%.

Abstract
Methamphetamine is a stimulant that is produced in the synthesis and
include any type of drug that is often missused and illegally circulated in
Indonesia. Investigation of cases of illegal circulatian in Indonesia so far has not
been supported by impurities and characteristics/profile of methamphetamine. The
study was conducted to analyze impurities and make the characterization/profile
and find out an out standing synthesis route of illegal methamphetamine. The
study was conducted on 20 samples of seized methamphetamine investigation in
2011-2012 by using gas chromatography mass spectroscopy, gas chromatography
flame ionization detector, and high performance liquid chromatography.
Extraction of samples done in two ways: extraction with phosphate buffer pH 10.5
and ethyl acetate, and direct extraction with ethyl acetate. The results indicate the
presence of impurities in the form of 1-phenyl-2-propanone, (pseudo)ephedrine,
N-formylmethamphetamine, N-acetylmethamphetamine, 1-phenyl-2-propanol,
naphthalene, aziridine, and oxazolidine. Chirality of the sample indicate the
presence of racemic, levo and dextro. Based on research data can be concluded
that the synthesis of 3 routes used are: reductive amination, Emde and Nagai."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
T31035
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Handayani R
"Akrilamida merupakan senyawa kimia turunan akrilonitril yang banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan poliakrilamida. Berdasari(an sifat-sifatnya, akrilamida digolongkan sebagai zat yang berbahaya jika terkandung dalam makanan. Beberapa penelitian terbaru menemukan adanya kandungan akrilamida dalam makanan yang kaya akan karbohidrat yang diproses pada suhu tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti adanya kandungan akrilamida dalam popcorn menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi. Campuran air-asetonitril (95:5), pH 2,5 (3,5 mM asam fosfat 85%) digunakan sebagai fase gerak dengan laju alir 0,5 mVmenit dan panjang gelombang 210 nm. Waktu retensi yang dibutuhkan untuk akrilamida adalah 5,6 menit. Hasil uji perolehan kembali akrilamida dalam popcorn berkisar 92,94 % - 97,22 %. Sampel kemudian diekstraksi menggunakan diklormetan dan ditarik kernbali dari pelarut dengan menggunakan fase gerak. Sampel yang dianalisa pada penelitian ini dibatasi pada daerah Depok. Dari enam sampel yang dianalisa, dua sampel mengandung akrilamida sebanyak 0,12585 ppm (0,15715 ± 0,0024 J.IQ!g) dan 0,16856 ppm (0,2096 ± 0,0046 J.IQ!g)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia , 2006
S70462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susan Bunawan
Universitas Indonesia, 1995
S32014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
S32047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdiana
"Minyak kayu putih merupakan salah satu minyak atsiri Indonesia yang diperoleh dari hasil penyulingan daun tanaman kayu putih (Melaleuca leucadendron L). Komponen utama dalam minyak kayu putih adalah sineol. Untuk menganalisis adanya kandungan sineol tersebut digunakan metode kromatografi gas. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar sineol dalam sediaan minyak kayu putih dengan kondisi analisis optimum sineol pada tekanan gas pembawa 40 kPa, temperatur tempat penyuntikkan 200ºC, temperatur kolom 30ºC yang dipertahankan selama 5 menit kemudian ditingkatkan hingga 100ºC dengan kenaikkan 1ºC per menit dan temperatur detektor FID 200ºC. Dari 8 sampel yang diperiksa, dapat diketahui bahwa seluruh sediaan minyak kayu putih mengandung sineol masing-masing, sampel A sebesar (27,54 ± 0,401) %b/v, sampel B (56,68 ± 0,029) %b/v, sampel C (44,93 ± 0,272) %b/v, sampel D (18,75 ± 0,099) %b/v, sampel E (0,38 ± 0,004) %b/v, sampel F (5,88 ± 0,037) %b/v, sampel G (7,85 ± 0,054) %b/v dan sampel H sebesar (6,76 ± 0,06) %b/v.

Cajeput oil is one of the essential oils from Indonesia, this is obtained from the product of destilating the leaves from a cajeput tree (Melaleuca leucadendron L). The main component of this oil is cineol. To analyse the above possibility, the gas liquid chromatography method is used. This research is purposed to determine the cineol content in cajeput oil with analysis condition of gas chromatography as follows : pressure of carrier gas is 40 kPa, temperature of injector is 200ºC, temperature of detector is 200ºC and temperature of column is 30ºC which was maintained for 5 minutes and than raised up to 100ºC with temperature increased 1ºC per minute. After analysing 8 samples, the cineol are founded with content are as follows : the sample A has (27,54 ± 0,401) %b/v content, the sample B has (56,68 ± 0,029) %b/v, the sample C has (44,93 ± 0,272) %b/v, the sample D has (18,75 ± 0,099) %b/v, the sample E has (0,38 ± 0,004) %b/v, the sample F has (5,88 ± 0,037) %b/v, the sample G has (7,85 ± 0,054) %b/v and the sample H has (6,76 ± 0,06) %b/v content."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2005
S32781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>