Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134977 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Toha
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 1998
S32057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Zaky
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan obat dalam pengobatan sendiri, menguji hubungan antara pengetahuan, sikap dan ketersediaaan anggaran kesehatan dengan efektifitas penggunaan obat dalam pengobatan sendiri, mendapatkan informasi tentang efisiensi penggunaan obat dalam pengobatan sendiri, dan mendapatkan informasi tentang materi dan metode yang dibutuhkan untuk penyuluhan pengobatan sendiri pada masyarakat di Kelurahan Cibodasari Kotamadya Tangerang. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian cross sectional dengan mengambil responden sebanyak 96 orang dari seluruh ibu rumah tangga yang menggunakan obat dalam upaya pengobatan sendiri selama kurun waktu sebulan terakhir penelitian. Pengambilan sample dilakukan dengan metode sampling random bertingkat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan pertanyaan terbuka dan tertutup dengan pengumpul data adalah peneliti sendiri. Persentase responden terbesar yang melakukan pengobatan sendiri mengeluh sakit kepala dan influenza, mengobati sendiri dengan tablet, dengan dosis 3 kali sehari selama 1-2 hari dengan basil 95,8 % sembuh (hilang keluhan). Obat yang digunakan persentase terbesar berharga Rp 100 - Rp 600 berasal dari warung, yang jaraknya 0 - 250 meter dari rumah, tanpa mengeluarkan biaya transportasi. Alasan pengobatan sendiri persentase terbesar karena penyakit ringan atau tabu obatnya, bila tidak sembub akan pergi ke dokter atau Puskesmas. Secara statistik ada hubungan bermakna antara pengetahuan tentang obat dengan efektifitas penggunaan obat. Tidak ada hubiingan bermakna antara sikap responden terhadap obat dan pengobatan sendiri dengan efektifitas penggunaan obat dan tidak ada hubungan bermakna antara ketersediaan anggaran kesehatan dengan efektifitas penggunaan obat. Penggunaan obat yang efektif mencapai 55,2 % sedangkan yang efisien mencapai 83,7 % dimana biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan sendiri lebih murah dari pada biaya ke Puskesmas. Penyuluhan pengobatan sendiri yang dibutuhkan masyarakat adalah gejala penyakit dan efek samping obat dan penyuluhan diberikan oleh dokter puskesmas atau kader, melalui konsultasi langsung atau televisi.

This research aims to describe the use of drug in self medication, to test the relationship between knowledge, attitude and health fund with the efectiveness of its usage in self medication, to get information about the efficiency of its usage in self medication and to get information about material and method needed in health education of Cibodasari community. This research is a cross sectional method with 96 respondents consist of housewives who use the drug in self medication during the past one month of the research. The sampling was conducted in multi stage random sampling method. Data gathering has been done by using questioner with opened and closed question by the researcher. Most respondent use drug in self medication if the get of headache and influenza. They use the tablet to treat themselves which dosage three times in a day among 1 to 2 days later. 95,8 percent of respondent are cured. Cost of drug between Rp 150 - Rp 600. The Respondent can get the drug at any small shops which are nearer from their house without spending much money for transportation. The reason of doing self medication is their assumption that their illness is light and they know about the drug it self. If they are not cured, they will go to the docter or the health center. Statistically there was a significantly relationship between the drug knowledge and the effectiveness of the use of drug. There was no significantly relationship between the respondent attitude and the effectiveness of the use of drug. There was no significantly relationship between the health fund and the effectiveness of the use of drug. The efectiveness of drug raise to 55,2 % and the efficiency up to 83,7% which cost are cheaper in self medication than cost of the health center. The informations about drug in self medication needed by the community of Cibodasari are sickness symptoms and drugs side effects, and the information should be given by physician at health center, cadre or directly counseling via television.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 1998
S70491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Sri Rejeki
"ABSTRAK
GAKY merupakan salah sam masalah kexeharan masyarakat di Indonesm. Gamm
bwyodium ada/ah Salah sam cara untuk mcnanggulangf gangguan alcibat kekurangan
yodium yang dapa! mengakibatkan berbagai masalah gangguan akiba! kekurangan
yodium (GAKY). Penggunaan garam beryadium adalah cara penanggulangan _vang
praklis dan ;murah. Rumah langga yang menggunakan garam beryodium di K ecamalan
Bojongmangu sebesar 51 %. Scdangkan target USI adalah 90 % rumah rangga
menggunakan garam beryodium. Dengan melihal adanyua kesenjangan zensebul, jzkror-
_/Zzkror apa yang berhubungan dengan kandungan yodium daiam garam.
Tn/uan penelitian ini adalah unruk mengetahuifaktorfaktor yang berhubzmgan dengan
kandungan yodium dalam garam yang digunakan oleh rumah Iangga di Kecamaran
Bojongfnangu tahun 3007. _ __
Penelilian ini mengguna/ran design cross sccrfonal. Jumlah sampe1 216 di 3 desa. Wap
desa 3 RM tiap RW 2 RT dan Hap RT 12 rcsponden. Sebagai rcsponden adalah ibu
rumah rangga. Cara pengambilan .vampel menggunakan random. Variabel dependen
adalah kandungan yodium dalam garam yang dlgunakan oleh rumah langga. Variabel
independen yang dfteiitih adalah pendidlkan. pekerjaan, pendaparan, pengelahuan ibn
tenrang garam bcryodium, rempat membeli, persepsi harga, lama simpan, jenis garam,
wadah penyimpan, cam menyimpan dan Ierak menyimpan garam. .Pengumpulan data
mengzmakan Iodine Tast, timbangan, dan kuesioner.
Hasil penelirian ada/ah 16.2 % rumah tangga yang menggunakan garam beryodium
de/:gan kandungan yodium cukup berdasarkan pengetesan menggunakan Iodina Test,
38,9 % kurang mengandung yodium dan 44,9 % tidak mengandung yodium. Terbanyak
adalah bemuk garam bafa (85.2 %). Hasil analisis dengan menggunakan chi square
dnneroleh p value < 0,05 pada variabel promosi tentang penggunaan garam be1;vodium_
pengerahuan ibu tanrang garam beryodium, tempat membeli garam, jenis / bentuk
garam, cara menyimpan, dan letak menyimpan garam. Kesimpulannya bahwa bentuk garam yang paling banyak digunakan di masyarakat
adalah benluk garam bam. Kemungkinan Ierjadi bahwa garam bata bcvgyalc yang tidak
beryodium. Masih jauh untuk mencapai target USI 90 % rumah rangga menggunakan
garam beryodium. Banyalc program kegiaran yang harus dilaksanakan untuk
nzeningkatlcan penggunaan garam beryodium di Kecamatan Bojongmangu.

ABSTRACT
Iodine Deficiency Disorders (IDD) is one of public health problems in Indonesia. Iodine
Deficiency Disorder can cause many health problems. One of endeavors to address this
This effort is considered practical and in expensive. There
are 51 % households that use iodizes salt in Bojongmangu sub district, meanwhile, it is
targeted Universal Salt Iodization (USI) that 90 % of the household use iodizes salt.
Based on this data therefore, it is essential to know factors that related with the salt
iodine level at the household.
The aims of the study are to find out the factors that relate with salt iodine level that has
been consumed at the liouseholds.
This study used cross-sectional design. There are 2 l6 respondents in 3 villages. In each
village, 3 RW have been choosen. In each RW, 2 RT have been choosen and then in
each RT, 12 respondents have become the samples ofthe study. The housewives are the
samples of the study and they have been chosen randomly. The dependent variable is the
iodine level at the households. The independent variables consist of education,
occupation, income, knowledge about the iodize salt, place of purchase,cost perception,
duration of storage, the variety of the salt, container for storage, storage technique and
the location of storage. The data collection has been done using Iodine Test, weight
scale and questioner. `
The results of the study reveal that 16,2 % household use iodize salt with the sufficient
level based on iodine test, 38,9 % of them use insufficiently and 44,9 % do not use
iodize salt. Most of the households (85,2 %) use brick salt. T he data analysis use chi-
square, there are some variables that have p Value < 0,05, they are iodize salt promotion,
knowledge of the housewives, place of purchase, the kind of salt, thc storage technique
and place oh storage.In conclusion, the type of salt that most of the households use brick salt. Most of salt do
not have iodine especially the brick salt. This facts show that in population level, there
are many households that do not use iodine salt. The target ot`USI (90%) has not been
reached, thus, the effort to promote the use of iodize salt should be encouraged in
Bojongmangu sub district.

"
Lengkap +
2007
T34327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1981
S6523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina
"Penelitian ini bertujuan mengkaji pola konsumsi dan permintaan pangan rumah tangga di Sumatera Barat secara keseluruhan, menurut klasifikasi daerah dan kelompok pendapatan dengan menggunakan data Susenas 2002 Provinsi Sumatera Barat yang dikumpulkan oteh BPS. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis ekonometrika dengan menggunakan model Linear Approximation Almost Ideal Demand System (LA/AIDS).
Hasil analisis pola konsumsi menunjukkan bahwa tingkat konsumsi pangan sumber karbohidrat di pedesaan lebih tinggi dibanding di perkotaan dan tingkat konsumsi ini menurun dengan meningkattnya pendapatan. Sementara itu tingkat konsumsi pangan hewani, khususnya daging dan susu masih tergolong rendah, baik di Sumatera Barat, menurut klasifikasi daerah, maupun kelompok pendapatan. Tingkat konsumsi pangan hewani di perkotaan lebih tinggi dibanding di pedesaan, dan tingkat konsumsi ini semakin tinggi dengan meningkatnya pendapatan.
Hasil estimasi fungsi permintaan pangan menunjukkan harga, total pengeluaran pangan, dan jumlah anggota rumah tangga umumnya berpengaruh signifikan terhadap permintaan pangan rumah tangga di Sumatera Barat secara keseluruhan, berdasarkan klasifikasi daerah dan golongan pendapatan. Sedangkan pendidikan istri umumnya juga berpengaruh signifikan, kecuali pada kelompok pendapatan rendah tidak ada yang slgnifikan.
Hasil perhitungan elastisitas menunjukkan bahwa pcrmintaan pangan di pedesaan umumnya Iebih responsif terhadap perubahan pendapatan dibanding di perkotaan, dan perrnintaan pangan pada kelompok pendapatan rendah dan sedang umumnya lebih elastis terhadap perubahan pendapatan dibanding kelompok pendapnfan tinggi. Kenaikan pendapatan pada kelompok pendapatan rendah lebih diprioritaskan untuk meningkatkan konsumsi pangan pokok
(padi/umbi), sedangkan pada kelompok pendapatan sedang mulai mengarah pada diversirikasi pangan. Permintaan makanan/minuman padi umumnya elastis terhadap perubahan pendapatare dan inelastis terhadap perubahan harga sediri. Harga padi/umbi umumnya lebih besar pengaruhnya terhadap permintaan komoditas Iainnya dibanding pengaruh perubahan harga komoditas Iainnya terhadap permintaan padi/umbi, tarutama di pedesaan dan pada kelompok pendapatan rendah dan sedang.
Rekomendasi kebijakan berdasarkan temuan di atas adalah (1) Memperkenalkan subsidi kepada kelompok pendapatan rendah melalui bantuan raskin (beras miskin) atau bantuan langsung tunai (BLT), (2) Peningkatan pendapatan diarahkan kepada diversifikasi pangan dan gizi melalui penyuluhan pangan dan gizi, (3) Menjaga stabilitas harga padi/umbi (terutama beras) sehingga harga pangan lairmya ikut terjaga, (4) Meningkatkan pengawasan dan penyuluhan keamanan pangan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T34465
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulansari
"Dengan adanya berita-berita iinengenai kasus penganiaya an pembantu rumah tangga ( disingkat raenjadi PRT ) oleh majikan raereka dimana PRT tersebut bekerja pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja, serta adanya ungkapan dari seorang psikolog ( Sartono Mukadia, 1987 ) yang mengatakan bahwa ibu rumah tangga yang tidak pernah bekerja sering sangat kasar terhadap PRT, raaka tirabul dua pertanyaan dalam diri peneliti, Pertama, apakah ada perbedaan perlakuan terhadap PRT antara ibu rumah tangga yang bakerja dengan ibu rumah tangga yang tidak bekerja? Kedua, faktor-faktor apakah yang ibu rumah tangga rasakan berpengaruh dalam memperlakukan PRT? Kedua pertanyaan ini lah yang hendak diteliti lebih lanjut. Penelitian dilakukan terhadap ibu rumah tang ga yang bekerja pada inatansi pemerintah atau swasta dan ibu rumah tangga yang tidak bekerja dalam jumlah sama melalui teknik sample yang inaidental. Alat yang dlgunakan adalah kuesioner yang dianalisa dengan teknik point bisprial disertai satu pertanyaan timggal. Metode analisa yang digunakan adalah t test.
Hasil penelitian menemukan bahv/a ada perbedaan perlakuan terhadap PRT antara ibu ruraah tangga yang bekerja dengan ibu ruinah tangga yang tidak bakerja dalam hal memberikan kesempatan PRT untuk mengembangkan kemampuannya, Ibu rumah tangga yang bekerja lebih memberikan perhatian dalam hal tersebut dibandingkan dengan ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Kehendak diri sendiri merupakan faktor yang dirasakan sangat berpengaruh, sedangkan mass media merupakan faktor yang dirasakan sangat tidak berpengaruh, Ajaran agama, keluarga, pendidikan dan pengalaman bekerja merupakan faktor-faktor yang dirasakan cukup berpengaruh, Suku bangsa, pengalaman berorgnnisasi dan tetangga meimpakan faktor-faktor yang dirasakan kurang berpengaruh. Ditemukan pula indikasi bahv;a faktor usia, agama, suku bangsa dan tingkat pendidikan mempengarulii pola perlakuan ibu rumah tangga terhadap PRT.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah faktor bekerja mempengaruhi ibu rumah tangga dalam memperlakukan PRT dalam hal memberikan kesempatan PRT untuk mengembangkan kemampuannya. Seberapa jauh hubungan usia, agama, suku bangsa dan tingkat pendidik an serta bagaimana hubungannya dengan jenis perilaku majikan tertentu, belum diketahui. Kiranya hal itu menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pelanggaran hukum sering dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya. Tidak hanya pelanggaran
dalam proses pembelajaran, tetapi sering kekerasan terhadap siswa, terutama di sekolah dasar. Hal ini
sangat mengkhawatirkan perkembangan psikologis siswa. Pada kenyataannya mereka adalah harapan
bangsa. Untuk menghilangkan tindakan tersebut diperlukan untuk upaya represif dan preventif. Upaya
yang dilakukan oleh sanksi administratif represif sanksi pidana jika pelanggaran hukum telah terjadi.
Upaya pencegahan yang dilakukan untuk menerapkan Etika Profesi. Etika Profesiberfungsi sebagai
kontrol kualitas dan perilaku guru dalam melaksanakan tugasnya untuk menjamin kepuasan pelanggan
atas jasa-jasanya."
Lengkap +
340 ARENA 6:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>