Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164596 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Harianto
"The aim of this research is to reveal the relationship between the physician?s qualification and the rationality of the prescribing oral cardiovascular drugs to adult patients from drugs interactions point of view. This research is classified into descriptive analitic retrospectif survey. Data was collected from a dispensary located in East Jakarta.
The result showed that rate of the rationality of prescribing cardiovascular agents by the physician?s is 89,86%. From total prescribing, 56,45% among them was prescribed by specialist whereas the rest 43,55% was prescribed by general practitioners.
The rate of the irrational prescribing is 10,14%. From total prescribing, 78,57% among them was prescribed by general practitioners whereas the rest 21,43% was prescribed by specialist.
Based on Chi square test?s result, there is a relationship between physician?s qualification and the rationality of the prescribing oral cardiovascular drug. Specialist physicians more rational compare to general practitioners in prescribing oral cardiovascular drug.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agus Nurjamiat Syam
"Telah dilakukan penelitian tentang hubungan antara kualifikasi dokter dengan kerasionalan penulisan resep obat tukak peptik di apotik RS Fatmawati Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan metoda statistik deskriptif retrospektif yang sampelnya diambil selama bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2005. Evaluasi dilakukan terhadap rasionalitas penulisan resep obat tukak peptik ditinjau dari interaksi obat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kerasionalan penulisan resep obat tukak peptik oleh para dokter sebesar 89,03%. Dari keseluruhan resep yang rasional tersebut sebesar 77,07 % ditulis oleh dokter spesialis dan sisanya 11,93 % ditulis oleh dokter umum. Sedangkan penulisan resep yang tidak rasional sebesar 10,96%, dimana 67,65% dari keseluruhan resep yang tidak rasional ditulis oleh dokter spesialis dan sisanya 32,35% ditulis oleh dokter umum. Hasil analisis statistik data tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kualifikasi dokter dengan kerasionalan penulisan resep obat tukak pepti.
A study about the correlation of the rational prescription for peptic ulcer and the quality of the physician writing the prescription at Fatmawati Hospital South Jakarta dispensary. The study was done using descriptive retrospective statistical method; the samples of which were taken from May to July 2005. Evaluation was done on the rationality of peptic ulcer prescription based on its composition and drugs interaction.
The study shows that 89,0% of prescription sampels are rational. Of those rational prescriptions, 77,07% are written by specialists and 11,93% are written by general practitioners. Meanwhile, of the 10,96% irrational prescriptions, 67,65% are written by general practitioners and 32,35% are written by specialists. Based on statistical data analysis, it can be concluded that there is a meaningful correlation of the rational prescription for peptic ulcer and the quality of the physician writing the prescription.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
M. Rusmana
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran kerasionalan penggunaan antibiotika B-laktam pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya ditinjau dari sudut ketepatan dosis dan lama pengobatan serta hubungannya dengan kualifikasi dokter. Penelitian dilakukan dengan metode survey yang bersifat deskriptif retrospektif analitis. Sampel diambil dengan teknik Systematic Sampling. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada kasus ketidaktepatan dosis sebesar 4 % dari seluruh sampel resep yang diteliti dengan estimasi sebanyak 4% ± 2,63% dari seluruh populasi resep antibiotika B-laktam yang diberikan pada pasien rawat jalan RSUD Tasikmalaya; sedangkan ditinjau dari lama pengobatan, ada kasus ketidaktepatan lama pengobatan sebesar 1,33 % dari seluruh sampel resep yang diteliti dengan estimasi sebanyak 1,33% ± 1,54% dari seluruh populasi. Dari hasil analisis statistik bivariat dengan uji kai kuadrat, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara ketepatan dosis antibiotika B-laktam yang diberikan kepada pasien rawat jalan dengan kualifikasi dokter; serta tidak ada hubungan antara ketepatan lama pengobatan dengan antibiotika B-laktam yang diberikan kepada pasien rawat jalan dengan kualifikasi dokter."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rusmana
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran kerasionalan penggunaan antibiotika 13-laktam pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya ditinjau dari sudut ketepatan dosis dan lama pengobatan serta hubungannya dengan kualifikasi dokter. Penelitian dilakukan dengan metode survey yang bersifat deskriptif retrospektif analitis. Sampel diambil dengan teknik Systematic Sampling. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada kasus ketidaktepatan dosis sebesar 4 % dari seluruh sampel resep yang diteliti dengan estimasi sebanyak 4 % ± 2,63 % dari seluruh populasi resep antibiotika 13-laktam yang diberikan pada pasien rawat jalan RSUD Tasikmalaya; sedangkan ditinjau dari lama pengobatan, ada kasus ketidaktepatan lama pengobatan sebesar 1,33 % dari seluruh sampel resep yang diteliti dengan estimasi sebanyak 1,33 % ± 1,54 % dari seluruh populasi. Dari hasil analisis statistik bivariat dengan uji kai kuadrat, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara ketepatan dosis antibiotika 13-laktam yang diberikan kepada pasien rawat jalan dengan kualifikasi dokter; serta tidak ada hubungan antara. ketepatan lama pengobatan dengan antibiotika 13-laktam yang diberikan kepada pasien rawat jalan dengan kualifikasi dokter.

The use of lactam antibiotics to the outpatients at Tasikmalaya District Hospital had been evaluated. The aims of this research were to reveal the rationality description of lactam antibiotics that had been prescribed to the outpatients seen from appropriateness of dose and appropriateness of duration of therapy and their relationship with the physician qualifications. This was a descriptive retrospective analysis survey. Samples were taken by Systematic Sampling method. Based on univariate statistical analysis, the results showed that there were 4 % cases of dose inappropriateness of all samples and it was estimated 4 % ± 2,63 % of all lactam antibiotics prescriptions population that had been prescribed to the outpatients of Tasikmalaya District Hospital; and seen from appropriateness of duration of therapy, there were 1,33 % cases of inappropriateness of all samples and it was estimated 1,33 % ± 1,54 % of all population. Based on bivariate statistical analysis by Chi-Square test method, the results showed that there was relationship between dose appropriateness with the physician qualifications; and there was no relationship between appropriateness of duration of therapy with the physician qualifications."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S32481
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Daniel
"LATAR BELAKANG : Program pemerintah mengenai penggunaan obat generik sudah dicanangkan sejak tahun 1989, terapi baru sejak krisis moneter orang mulai memperhatikan obat generik. Walaupun demikian penulisan resep obat dengan nama generik yang merupakan indikator penggunaan obat generik, tahun 1994-2000 tetap berkisar 50-60% untuk pasien rawat jalan di RSUP.Fatmawati. Penulisan resep obat merupakan perilaku dan banyak faktor yang mempengaruhinya. Tetapi jika ingin dilakukan intervensi dalam penulisan resep obat adalah lebih baik jika mengerti terlebih dahulu mengenai masalah perilaku yang berhubungan dengan penulisan resep obat dengan nama generik.
TUJUAN: Untuk mengetahui distribusi penulisan resep obat dgn nama generik menurut poliklinik dan kelas terapi serta hubungan antara faktor-faktor perilaku dokter dengan penulisan resep obat dengan nama generik.
DESAIN : Studi potong lintang yang dilaksanakan di Poliklinik pagi hari RSUP.Fatmawati dengan observasi resep selama 1 minggu untuk masing-masing poliklinik dan pengisian kuesioner mengenai faktor-faktor perilaku yang diisi oleh 122 dokter sebagai subyek penelitian . Penelitian berlangsung selama 4 bulan dari April - Juli 2001 pada 18 poliklinik di RSUP.Fatmawati-Jakarta dan analisis yang dilakukan menggunakan regresi logislik.
HASIL : Proporsi penulisan resep obat dengan nama generik tertinggi pada PoIiklinik Gigi dan mulut sebesar 84,35% dan terendah pada Poliklink Malta sebesar 8,94%. Kelas tempi Diuretik menunjukkan proporsi penulisan resep obat dengan nama generik tertinggi (87,63%) dan terendah pada kelas terapi obat Lain-lain (2,17%). Dari basil analisis multivariat. menunjukkan pada dokter yang setuju dengan program obat generik kemungkinan untuk dapat menuliskan resep obat dengan nama generik hanya 0,28 kali dan dokter yang tidak setuju dengan program obat generik (95% Cl: 0,08-0,95); dan pada dokter yang bekerja di RSUP.Fatmawati < 5 tahun berkemungkinan untuk kurang patuh dalam penulisan resep obat dengan nama generik 3,89 kali lebih besar dart dokter yang telah bekerja > 16 tahun (95% Cl: 1,41-10,78) dan dokter yang bekerja di RSUP.Fatmawati 5-15 tahun berkemungkinan untuk kurang patuh dalam penulisan resep obat dengan nama generik 3,09 kali lebih besar dari dokter yang telah bekerja > 16 tahun.(95% CI: 1,14-9,86)
SARAN : 1). secara rutin mengingatkan para dokter untuk melaksanakan program pemerintah penggunaan obat generik baik secara manajerial, edukasi atau regulasi. 2). data ilmiah mengenai obat generik lebih diinformasikan kepada dokter dan masyarakat.

The Relation Between Doctor's Behavior Factors With Drug Prescription in Generic Names in Out Patient at Fatmawati Hospital 2001BACKGROUND : The government program about generic drugs in government health care facilities had been conducted in 1989, but after the monetary crisis people interested in generic drugs . Nevertheless the data of drug prescription in generic names for out patient at Fatmawati Hospital from 1994 to 2000 only 50-60%.
Drug prescription is a doctor's behavior . There are many factors which influence the prescribing, but if we want to intervene the prescribing we have to understand first the reasons for a problem behavior.
OBJECTIVES : This study performed to find out the distribution of drug prescription in generic names according to therapeutic class and out patient clinic; and to identify the relation between doctor's behavior factors with drug prescription in generic names in out patient at Fatmawati hospital.
DESIGN : Cross-sectional with total respondents 122 doctors by observing their prescriptions for 1 week for each out patient clinic and filling questionnaire about doctor's behavior factors. The study conducted for 4 months from April to July 2001 in 18 clinics at Fatmawati Hospital and the analysis were performed by logistic regression.
RESULTS : The highest proportion of drug prescription in generic names has been found in Denial clinic (84,35%) and the lowest in Eyes clinic (8,94%). Diuretics has the highest proportion of drug prescription in generic names (87,63%) among the class therapy in DOEN and drugs which are not included in 29 therapeutic classes in DOEN (Others) has the lowest proportion (2,17%). The study showed there are significance relation between doctor' attitude and drug prescription in generic names and also significance relation between working e:qserience of the doctor and drug prescription in generic names .The multivariate odds ratio was 0.28 (95% CI: 0,08-0,95 ) in doctors who agree with the government program about generic drug. 3.89 (95% Cl: 1.41-10,78) in doctors who works for less than 5 years and 3,09 (95% Cl: 1,14-9.86) who works for 5 to 15 years.
RECOMMENDATIONS : 1). To remind the doctors periodically to run this government program and can be characterized as managerial, educational and regulatory. 2. Giving more information about the evidence based of generic drugs to the doctors and community.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T1413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>