Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146338 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irmawati Djojonegoro
"ABSTRAK
Ekstraksi langsung dengan pelarut organik dalam mengisolasi insektisida dari isi lambung atau bagian tubuh lain nya merupakan cara yang sukar di lakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari cara isolasi dan pemurnian yang terbaik terhadap insektisida klor organik, fosfor organik dan karbamat dari isi lambung. Selain itu juga mencari cara identifikasi dengan cepat, mudah pengerjaannya sesuai dengan fasilitas laboratorium sederhana serta biaya yang relatif rendah. Isolasi insektisida dari isi lambung dilakukan dengan cara dianalisa, sedangkan pemurnian dialisat menggunakan karbon aktif atau kieselgel. Pada penelitian ini identifikasi insektisida dilakukan dengan cara reaksi kristal aceton air dan kromatografi lapisan tipis. Pemeriksaan dengan kromatografi lapisan tipis menggunakan variasi fasa bergerak dan penampak noda yang sesuai untuk masing-masing golongan insektisida. Dialisat yang diperoleh seringkali masih mengandung minyak tanah. Hasil pemurnian dialisat berupa kristal. Kecuali insektisida fosfor organik, berupa cairan seperti minyak. Pada kromatografi lapisan tipis, diperoleh hasil yang berbeda dalam jumlah bercak, nilai Rf dan warna yang timbul. Ternyata dialisat yang diperoleh memberikan hasil yang dapat ditentukan secara kwalitatif. Pada proses pemurnian, karbon aktif mempunyai kelebihan tekhnis dari pada kieselgel. Sedang cara terbaik untuk pemurnian dialisat yang mengandung minyak tanah, dengan menggunakan centrifuge. Disarankan pemeriksaan lebih lanjut dilakukan secara kwantitatif. Juga terhadap insektisida dalam darah atau jaringan tubuh lainnya secara kwalitatif dan kwantitatif."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1981
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Yolanda Marito
"Nanas (Ananas comosus (L) Merr.) bukan hanya bermanfaat karena kandungan seratnya yang tinggi, namun juga bermanfaat karena limbahnya memiliki potensi sebagai insektisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalam campuran limbah daun, mahkota, dan kulit nanas, mengidentifikasi senyawa metabolit sekuder yang ada di dalam ekstrak campuran limbah nanas, dan mengukur nilai lethal concentration 50% (LC50) untuk isolat dari ekstrak campuran limbah nanas. Proses isolasi senyawa metabolit melalui beberapa tahap yang dimulai dengan ekstraksi campuran limbah nanas dengan menggunakan pelarut polar etanol. Ekstrak diisolasi melalui metode kromatografi kolom flash dengan eluen campuran n-heksana, diklorometana, dan aseton. Identifikasi senyawa terkandung dalam isolat dilakukan dengan metode analisis Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LC-MS). Senyawa untuk pengujian efektivitas dan aktivitas insektisida dibentuk dari campuran isolat kering, pelarut, perekat ronstick, dan akuades. Isolat dengan efektivitas tertinggi dengan nilai LC50 sebesar 33,26 mg/ml selama 72 jam mengandung senyawa valerofenon sebagai kandungan tertingginya, dan senyawa naxifylline, metil sinamat, benzoil aseton, pentafluoroethane, triethyl 1-acetamido1,1,7-heptanetricarboxylate, octhilinone, ethamivan, dan erucamide. Isolat lain yang berhasil diisolasi dan juga memiliki efektivitas yang baik terhadap kutu D. neobrevipes mengandung senyawa benzoil aseton sebagai kandungan tertingginya, dan senyawa asam glutamat kaproat, pentafluoroethane, asam 14-[(1-Carboxy-2-hidroksietil)amino]- 14-oxotetradekanoat, dan octhilinone

Pineapple (Ananas comosus (L) Merr.) has both the benefits of high in fiber and the potency of being botanical insecticide. This research aims to isolate secondary metabolic compounds inside the pineapple waste mixture (leaves, crown, and peel), to identify the secondary metabolic compounds inside the pineapple waste mixture extract, and to find the lethal concentration 50% (LC50) value for the selected fraction isolated from the pineapple waste mixture extract. The isolation process took place after the extraction of the pineapple waste mixture using ethanol 80% as the solvent. The ethanol 80% extract of the pineapple waste mixture will be separated into fractions through the Flash Column Chromatography (FCC) by using the mixture of n-hexane, dichloromethane, and acetone as its eluent. The identification of the compounds in the fraction is done through Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LC-MS) method. The botanical insecticide used in bioassay is made of crude isolate, solvent, adhesive ronstick, and aquades. The most effective fraction with the LC50 value of 33,26 mg/ml for 72 hours contains valerophenone as its highest components, along with naxifylline, methyl cinnamate, benzoylacetone, pentafluoroethane, triethyl 1-acetamido-1,1,7- heptanecarboxylate, octhilinone, ethamivan, and erucamide. Another fraction with good effectivity against grey mealybug found to contain benzoylacetone as its highest component, along with caproyl glutamic acid, pentafluoroethane, 14-[(1-Carboxy-2- hydroxyethyl)amino]-14-oxotetradecanoic acid, and octhilinone."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Amrin
"Metanolp merupakan salah satu senyawa alkohol^ sejak dahulu dipandang oleh para ahli sebagai suatu i-acun dan digu nalcan secara meluas di bidarig industri sebagai pelarut, Meta nol umumnya sengaja ditambaiikan ke dalain alkohol dengan rak- sud agar alkohol tersebut tidak digunakan sebagai minuman. Keracunan terjadi bila seseorang meminum atau terminum minu man beralkohol yang mengandung Bietanol dalam juralah cukup be sar.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metanol di dalain cairan tubuh korban yang diduga keracunan metanol dan di dalam beberapa minuman keras, Metanol diisolasi dengan cara mikrodifusi memakai sel Gonway, Penetapan metanol secara kualitatif dan kuantitatif dilakukan dengan metode Peldstein dan Klendshoj yang dimodifikasi. Sebagai oksidator digunakan larutan Permanganat dalam asam sulfato Porraaldehida, sebagai hasil oksidasi metanol j, direaksikan dengan asam Khromotropat. dan asam sulfat pekat, membentuk cincin ungu. Percobaan di - lanjutkan dengan pemeriksaan kuantitatif secara spektrofoto- metri pada panjang gelombang 572 nm.
Dari percobaan-percobaan yang telah dilakukanj dapat ditarik kesimpulanj, adanya hubungan antara hasil penetapan kadar metanol dengan waktu i'solasis suhu isolasi dan v/aktu pemanasan di atas tangas air."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Razak Achmad Hamzah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jalur (pathway) dari insektisida malathion dari lingkungan akuatik (air) ke
tumbuhan akuatik atau hewan akuatik di sekitarnya, kemudian dari hewan akuatik ke mammalia darat (tikus) dengan
menggunakan malathion yang telah diberi label (malathion radioisotope 14C). Penelitian tingkat pertama, akan dicari
jalur perjalanan malathion dari lingkungan perairan ke tumbuhan air (yaitu Hydrilla verticillata) dan hewan akuatik
(yaitu ikan mas). Kemudian pada penelitian tingkat ke dua akan dilihat jalur perjalanan malathion dari hewan akuatik
(ikan mas) ke mammalia darat (tikus). Penelitian tingkat ketiga, akan dipantau pengaruh negatif dari pencemaran
insektisida malathion 96 EC pada sayuran di Indonesia, terhadap organ tikus (hati dan otak). Hasil yang didapat dari
semua hewan perlakuan dibandingkan dengan kontrol dengan menggunakan uji-t Student. Hasil penelitian
memperlihatkan bahwa residu insektisida malathion di perairan dapat diserap oleh tumbuhan air dan dapat memasuki
tubuh dan atau organ hewan akuatik atau melalui mata rantai makanan, dan masuk secara langsung melalui insang,
sisik, kulit. Residu malathion juga dapat masuk ke dalam tubuh mammalia darat (tikus) melalui matarantai makanan,
yaitu dengan konsumsi ikan atau tumbuhan air yang terkontaminasi. Penelitian ini juga membuktikan bahwa dosis
pencemaran insektisida malathion pada sayuran di Indonesia, bila dikonsumsi selama 60 hari berturut-turut dapat
menimbulkan kerusakan yang nyata pada hati, tetapi tidak secara nyata menimbulkan kerusakan pada otak tikus.
This
research was aimed to settle on the pathway of insecticide contamination in the aquatic environment forwarding toward
aquatic plants and animals by using radioisotope 14C labelled malathion. Then by using the same labelled malathion, its
pathway to the mammals, i.e. mice, was also determined. The first step of the research was aimed to detect the pathway
of malathion residues in water moving toward aquatic plants i.e. Hydrilla verticillata and aquatic animals i.e. fishes.
Subsequently, in the second step of the research, the pathway of this labelled malathion from aquatic animals (fish) to
mammals (mice). Then, in the third step of this research, the influence of polluting dose of malathion 96 EC, which was
frequently found in vegetables in Indonesia, on the mammals? organ i.e. liver and brain of mice. All of the treatments?
results were compared to the controls? using Student t-test. Analysis of the results showed that the residual insecticide
can be absorbed by the aquatic plans and then entered the fish body through food chain, and also through the gills, skin,
scales. Furthermore, it was substantiated that the mammals obtained residual malathion through its food chain, that is,
when the fishes were eaten by the mice or other mammals. The concentration of the insecticide observed, malathion,
absorbed by water plants, fish organ and mice organ found to be different. This study also proved that the concentration
dose of malathion found in vegetables in Indonesia can cause abnormality in the livers of the mice, if it was taken
consecutively for 60 days. It was also shown in this study that the brains of the treated mice did not show any
significant abnormality."
[Institut Pertanian Bogor. Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Fakultas Kedokteran Hewan], 2009
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sofnie M. Chairul
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Regina Sudiarta
"Ledakan populasi bintang laut berduri Acanthaster planci telah membuat kerusakan terumbu karang dalam jumlah yang besar di Peraiaran di Indonesia. Usaha kontrol yang dilakukan telah banyak menghabiskan uang dan tidak efektif, sementara di dalam Acanthaster planci mengandung saponin yang dapat berperan sitotoksik yang dapat dimanfaatkan menjadi insektisida. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatan saponin sebagai insektisida ramah lingkungan untuk membasmi hama rayap Kalotermitidae, dimana saponin diekstrak dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, diperoleh yield saponin rata ? rata sebesar 9.036% dan 4.660%. Purifikasi saponin dengan karbon aktif dengan massa 1:2 (b/v) sdengan volume sampel selama 20 menit dengan pengadukan didapatkan sampel saponin tanpa pengotor (protein dan residu bintang laut). Sapogenin dapat diisolasi dengan hidrolisis asam hidroklorik (HCl) dan diperoleh massa sapogenin 168.334 mg.

The outbreaks of Acanthaster planci starfish has made the destruction of coral reefs in large number in Indonesia's seawater. control efforts that have done use a lot of money but ineffective, while in A. planci contain saponins that act as cytotoxic compound and can be used as environment-friendly insecticide to eradicate Kalotermitidae pest, where saponins extracted by maceration using ethanol 96% with total yield of saponins 9.036% and 4.660% for two test. Purification of saponin using activated carbon with mass of carbon: volume sample 1:2 (w/v) and stirred for 20 minutes. Sapogenin can be isolated by hydrolyse using hydrochloric acid and sapogenin is obtained 168.34mg."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Handayani
"Telah dilakukan evaluasi stabilitas krim Hidrokortison Asetat dari segi fisika dan kimia. Dimana dasar krim yang dipergunakan adalah Hidrophillic ointment, Emulgide, kombinasi Triethanolamina dengan Asam Stearat, dan Aqueous cream.
Dengan parameter pemeriksaan seperti homogenitas, konsistensi, besar partikel, temperatur, pH dan penentuan kadar Hidrokortison Asetat setelah
pembuatan dan selama penyimpanan.
Dari data-data diperoleh hasil bahwa sediaan dengan dasar krim Emulgide dan Aqueous cream menunjukkan hasil yang relatif baik."
Jakarta: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 1978
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Ridayanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya efek antelmintik papain kasar (getah dari buah pepaya muda yang telah dikeringkan) yang diberikan peroral terhadap cacing lambung (Haemonchus pada domba. Dua belas ekor domba jantan berumur 3-4 bulan yang terinfeksi cacing lambung secara alamiah di bagi secara acak menjadi empat kelompok perlakuan, yaitu kelompok yang di beri papain kasar 1,2 g/kg bb; kelompok yang diberi papain kasar 0,6 g/kg bb ; kelompok yang diberi papain kasar 0,3 g/kg bb; dan kelompok yang tidak di beri papain papain kasar (kelompok kontrol). Efek antelmintik papain dapat dilihat dari penurunan jumlah telur cacing dan cacing; peningkatan nilai hematokrit, kadar hemoglobin, eritrosit dan berat badan. Data diolah dengan jumlah analisa statistik dekriptif dan diuji dengan analisa varians satu arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan jumlah telur cacing pada kelompok yang diberi papain kasar 1,2 g/kg bb dan 0,3 g/kg bb (P < 0,05); tidak terjadi penurunan jumlah telur cacing pada kelompok yang diberi papain kasar 0,3 g/kg bb (P > 0,05); terjadi peningkatan nilai hematokrit dan kadar hemoglobin pada semua kelompok yang diberi papain kasar ( P < 0~05); tidak terjadi peningkatan jumlah eritrosit dan berat badan pada semua kelompok yang diberi papain kasar (P > 0,05); dan diperkirakan terjadi penurunan jumlah cacing pada semua kelompok perlakuan. Untuk memperjelas efek antelmintik dari papain kasar, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mempergunakan infeksi buatan dari cacing lambung pada domba."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S70320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Eksopolisakarida (EPS) mempunyai banyak manfaat dalam industri farmasi, kosmetik, dan makanan. EPS yang dihasilkan Bakteri Asam Laktat (BAL) yang memiliki status GRAS (generally recognized as safe), berkontribusi pada kesehatan manusia berdasarkan aktivitasnya sebagai antitumor, imunomodulator, dan penurun kadar kolesterol. EPS dibedakan menjadi dua macam berdasarkan komposisi dan mekanisme biosintesis, yaitu heteropolisakarida (HePS) dan homopolisakarida (HoPS). Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh isolat-isolat BAL penghasil EPS dari berbagai makanan dan minuman tradisional Indonesia. Skrining BAL penghasil EPS dilakukan pada medium agar MRS dengan penambahan 10% sukrosa. Beberapa isolat yang memproduksi lendir dipilih untuk diisolasi DNA genomiknya. DNA genomik tersebut digunakan sebagai cetakan pada proses PCR menggunakan primer oligonukleotida DNA ribosomal 16S. Sebanyak 10 isolat disekuensing dan teridentifikasi sebagai BAL. Dari sampel Es Cincau ditemukan galur BAL yang masih jarang diketahui sebagai penghasil EPS yaitu Weissella salipiscis dan Weissella cibaria."
Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>