Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4275 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syafrizal
"ABSTRAK
Telah dilakukan pembuatan formula ekstrak daun Jambu
Biji imtuk mendapatkan suspensi oral yang relatif stabil secara fisika dan kimia, dengan raenggunakan Avicel RG 591P sebagai zat pensuspensi.
Evaluasi stabilita secara fisika dan kimia dari sus
pensi dengan raengukur parameter; rupa sediaan, pH sediaan, viskosita, kestabilan kandungan kimia dan kadar tanin total. Pemeriksaan dilakukan mulai dari saat pembuatan ,sampai ± 14 minggu kemudian dalam keadaan temperatur kamar dantemperatur (2-a)°G.
Dari hasil percobaan diperoleJi suspensi ekstrak daun
Jambu Biji yang, relatif baik adalah suspensi dengan buffer citrat pH + 5 yang disimpan pada temperatur (2-8)°G. Semua suspensi yang disimpan pada temperatur kamar,setelah 2 minggu mengalami penurunan kadar tanin total."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The Psidium guava Linn leaf extract as mouthrinse has been suggested to be used against toothache, and also has suggested effect against diarrhea and vomitting, as well as anti spasmodic and rheumatic symptoms, anti inflammation, anti piretic, analgetic, and anti bacterial activity. However, to consider potential side effects, this work aimed to test the acute toxicity of guava leaf extract. For this purpose guava leaf extract was given orally to groups of ten mice each at a doses of 1.25g, 2.5, 5, 10 and 21 g/kg body weight in a suspension with CMC Na 0,5%. Ten mice were used as control with a dose of 1 ml CMC Na 0,5%. The results suggest no acute toxicity to mice, since even the biggest dose given (show no measurable) value of LD 50. It could be concluded that guava leaf extract shows no acute toxicity to mice at tested concentrations."
Journal of Dentistry Indonesia, 2004
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzi Kasim
"Telah dilakiuokan penelitian pendahuluan formulasa
tablei: aari ekstrrak Baun Jamba Biji ( Psidii H'olamn ).
Hasal panalibxan menaajiikkan babv/a dapapoleii "caDlea yaag
baik dari eksbrak Baun Jambu Bigi dengan menggunakan baiian
pembantu yang sesuai.
Tablet: berbaik adalab dari formula yang beraara dara eks
trak yang telab dakerangkan -'menggunakan baban penga.sa mi
krokrisbalin selulosa, amylum maydis, baban pengikan polavinal
■parolidon serba baban pengbancur " sodium sbarcb glycolabe

Tablebs from bbe embracbs of Gurava leaves ( Psidi
i Polium ) bas been invesbigabed.
Tbe resulb of experimenb showed bbab good bablebs from
exbracbs of Gurava leaves used adapbable nonacbive ingre
dienbs. Tbe besb bablebs are from formula consisbing of
bbe dried exbracbs as acbive ingredienb, microcrysballine
cellulose, corn sbarcb and lacbose as filler; polyvinyl
pyrolidone as binder; and sodium sbarcb glyco.labe as
inbernal and exbernal»desinbegranbs.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
S32094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Hotrim Elsandra
"Telah dilakukan penelitian pengaruh ekstrak kental - daun jambu biji segar dan daun yang dikeringkan terhadap diare buatan dengan menggunakan minyak jarak pada hewan percobaan tikus putih . Bahan diberikan per oral 1 jam Sebelum dan sesudah pemberian minyak jarak dengan dosis lx 5x , 25x dan 125x dosis manusia dengan menggunakan LOperamide sebagai pernbanding dan air suling sebagai plasebo"
Depok: Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carmelita Dissa Wardhani
"Kuersetin merupakan senyawa flavonoid yang memilki khasiat sebagai antioksidan. Fraksi etil asetat dalam daun jambu biji (Psidium guajava L.) memiliki kandungan senyawa kuersetin yang paling tinggi. Dalam penelitian ini, aktivitas antioksidan dari senyawa kuersetin diukur dengan metode peredaman DPPH (2,2-Difenil-1-pikrilhidrazil) untuk memperoleh nilai IC50 dari fraksi etil asetat ekstrak etanol 96% daun jambu biji. Aktivitas antioksidan yang dimiliki oleh daun jambu biji memiliki mekanisme sebagai peredam radikal bebas dengan mendonorkan elektron kepada senyawa radikal bebas.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat pada ekstrak etanol daun jambu biji, membuat 3 formula krim anti kerut yang mengandung ekstrak daun jambu biji, dan menguji stabilitas fisik melalui pengamatan selama 12 minggu pada suhu kamar (28±2ºC), suhu rendah (4±2ºC), dan suhu tinggi (40±2ºC). Setelah itu, dilakukan juga pengukuran aktivitas antioksidan dari sediaan tersebut.
Nilai IC50 yang didapat dari hasil fraksinasi etil asetat yaitu sebesar 10,3429 ppm. Kemudian dibuat ketiga formula dengan konsentrasi ekstrak daun jambu biji yang bervariasi yaitu 0,1%, 0,25%, dan 0,5%. Ketiga formulasi tersebut stabil secara fisik pada tiga kondisi suhu penyimpanan yang berbeda, yaitu pada suhu kamar (28±2ºC), suhu dingin (4±2ºC), dan suhu tinggi (40±2ºC).

Quercetin which is a type of flavonoid is a compound that has antioxidant activity. The ethyl acetate fraction of guava leaves (Psidium guajava L.) contain the highest compound of quercetin. In this research, antioxidant activity assay of quercetin was measured using DPPH (2,2-Difenil-1pikrilhidrazil) method to obtain IC50 values of ethyl aceate fraction of ethanol extract of guava leaves. The mechanism of antioxidant cream of guava leaves is donating an electron to free radical compounds.
The aim of this research is to examine the antioxidant acivity of ethyl acetate fraction in the ethanol extract of guava leaves, to make three formulations of anti wrinkle cream which contain ethanol extract of guava leaves, and test its physical stability for twelve weeks at different temperatures; room temeperature (28 ± 2ºC), low temperature (4 ± 2ºC), and high temperature (40 ± 2ºC). After that, antioxidant activity assay of anti wrinkle cream was tested.
IC50 values of ethyl acetate fraction of ethanol extract guava leaves was 10.3429 ppm. Then, three formulas were made with guava leaf extract concentrations were varied at 0.1%, 0.25%, and 0.5%. All three formulations showed physical stability with three different temperature conditions; room temeperature (28 ± 2ºC), low temperature (4 ± 2ºC), and high temperature (40 ± 2ºC).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S54769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Megawati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S32000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Mulyawati
"ABSTRAK
Telah dilakukan pemeriksaan stabilitas mikrobiologik dari ekstrak daun jambu biji segar dan ekstrak daun jambu biji kering dengan cara menghitung jumlah mikroorganisme total yang terdapat didalamnya, dengan menggunakan perbenihan Agar Trypton soya dan Agarsabouraud. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji segar telah ditumbuhi jamur setelah dua bulan setengah, sedangkan eketrak daun jambu biji kering sesudah empat bulan masih baik. Dalam pemeriksaan aktifitas antibakteri dan ekstrak daun jambu biji segar dan ekstrak daun jambu biji kering yang dilakukan dengan cara cakram dengan mempergunakan perbenihan Mueller Hinton, ternyata ekstrak daun jambu biji segar maupun ekstrak daun jambu biji kering secara in vitro membenihkan efek antibakteri terhadap kuman Salmonella typhosa, Staphylococcus aureus, Vibrio cholerae dan Escherichia coli."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aziz Priambodo
"Hiperkolesterolemia merupakan tingginya kadar kolesterol dalam tubuh yang telah menjadi perhatian masyarakat karena dapat memicu berbagai penyakit seperti penyakit jantung koroner, stroke dan aterosklerosis. Penderita hiperkolesterolemia di Indonesia mencapai 18% total penduduk atau sekitar 43 juta orang. Salah satu herbal yang berpotensi sebagai antihiperkolesterolemia yaitu daun jambu biji. Kandungan gallic acid, catechin, epicatechin dan quercetin dalam jambu biji memiliki aktivitas antioksidan dan antihiperkolesterolemia yang baik. Guvacap hadir sebagai produk herbal dalam bentuk kapsul yang berisi ekstrak daun jambu biji yang berkhasiat membantu menurunkan kolesterol dalam tubuh. Proses produksi dilakukan melalu metode maserasi untuk mendapatkan ekstrak daun jambu biji. Produk dijual dengan harga Rp.20.500 per botol dengan isi 60 kapsul. Dari segi keekonomian, harga jual yang terjangkau menjadi keunggulan produk ini. Pabrik Guvacap ini memiliki nilai NPV sebesar Rp 3.310.787.323,99, IRR sebesar 18% dan break event point selama 2,14 tahun sehingga pabrik Guvacap ini sangat layak untuk didirikan.

Hypercholesterolemic is the high levels of cholesterol in the body that have become the public's attention because it can lead to various diseases such as coronary heart disease, stroke and atherosclerosis. Patients with hypercholesterolemic in Indonesia reaches 18% of the total population or about 43 million people. One herb that is potentially as anti-hypercholesterolemic is guava leaf. The content of gallic acid, catechin, epicatechin and quercetin in guava leaf have antioxidant and anti-hypercholesteromic activity. Guvacap present as herbal products in capsule that contains extract of guava leaves are potent to help lowering cholesterol in the body. The production process is carried out through maceration method to get the guava leaf extract. Products sold at Rp.20.500 per bottle which contains 60 capsules. Based on investment feasibility study, Guvacap plant has NPV Rp3,310,787,323,99, IRR of 18% and break event point 2.14 years. Those show Guvacap factory is feasible to be established."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayuningtyas Nirmala Putri
"Saat ini, pengembangan sediaan fitofarmaka perlu dilakukan suatu uji quality control (QC) untuk menjamin mutu dan keamanan dari sediaan tersebut. Oleh karena itu, standardisasi dan metode analisis yang valid baik pada bahan baku maupun produk jadi merupakan faktor penting dalam pengembangan sediaan fitofarmaka. Sediaan fitofarmaka yang digunakan untuk mengobati diare banyak mengandung ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava Linn) dan rimpang kunyit (Curcuma domestica Val). Biomarker dari ekstrak daun jambu biji yaitu kuersetin, sedangkan biomarker dari ekstrak rimpang kunyit yaitu kurkuminoid. Kadar dari kurkuminoid dan kuersetin dapat dipengaruhi oleh umur tanaman, jenis tanah dan tempat tumbuh.
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan kondisi optimum analisis kurkuminoid dan kuersetin serta mengetahui kadarnya dalam tablet obat diare yang mengandung ekstrak daun jambu biji dan rimpang kunyit dengan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis Kinerja Tinggi (KLTKT) densitometri. Hasil penelitian menunjukkan fase gerak terbaik adalah toluenaseton-metanol-asam format (46:8:5:1) pada panjang gelombang 426 nm untuk kurkuminoid dan 303 nm untuk kuersetin. Kurva kalibrasi kurkuminoid antara 612-1632 ppm, dan kuersetin antara 81,12-405,6 ppm. Batas deteksi dan kuantitasi kurkuminoid berturut-turut sebesar 100,65 ppm dan 335,49 ppm, sedangkan batas deteksi dan kuantitasi kuersetin berturut-turut sebesar 17,92 ppm dan 59,72 ppm. Kadar rata-rata kurkuminoid sebelum dikoreksi sebesar 2541,59 μg/g dan kadar rata kuersetin sebelum dikoreksi sebesar 306,55 μg/g. Perolehan kembali kurkuminoid adalah 71,02 % dan kuersetin adalah 94,57 %. Kadar rata-rata kurkuminoid setelah dikoreksi sebesar 3578,70 μg/g dan kadar rata kuersetin setelah dikoreksi sebesar 324,16 μg/g.

Recently, developing of phytopharmaca needs quality control (QC) test to ensure the quality and safety. Thus, standardization and validation analysis methods of raw materials and product are an important factor in developing of phytopharmaca. The phytopharmaca for diarrhoea treatment contains extract of guava leaves and turmeric rhizome. Biomarker from extract of guava leave is quercetin, while biomarker from turmeric rhizome is curcuminoid. Curcuminoid and quercetin contents are influenced by the age of plants themselves, cultivate type and place of growth.
The purpose of this research was to get the analysis method for curcuminoid and quercetin contents in diarrhoea tablet contains extract of guava leaves and turmeric rhizome with using High Performance Thin Layer Chromatography (HPTLC) method densitometry. The result shows toluene-acetone-methanol-formic acid (46:8:5:1) is the best mobile phase at 426 nm for curcuminoid and 303 nm for quercetin. The calibration curve of curcuminoid between 612-1632 ppm, and quercetin between 81,12-405,6 ppm. Limit of Detection (LOD) and Limit of Quantitation (LOQ) of curcuminoid is 100,65 ppm and 335,49 ppm respectively, while Limit of Detection (LOD) and Limit of Quantitation (LOQ) of quercetin is 17,92 ppm and 59,72 ppm respectively. The average content of curcuminoid before corrected is about 2541,59 μg/g and quercetin is 306,55 μg/g. The recovery of curcuminoid is 71,02 % and quercetin 94,57 %."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S32916
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>