Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135239 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1991
S28097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Shantika Luciana
"Anomali Bouger lengkap merupakan superposisi dari anomali regional dan anomali residual. Anomali regional berasosiasi dengan kondisi geologi umum yang dominan pada daerah penelitian. Hal ini biasanya dicirikan oleh anomali yang berfrekuensi rendah. Sebaliknya, anomali residual umumnya memiliki frekuensi tinggi dan memiliki informasi mengenai sumber anomali dangkal. Studi ini mengaplikasikan filter frekuensi pada data anomali Bouger sintetik. Penggunaan metode filter frekuensi pada harga tertentu diharapkan dapat menghasilkan anomali regional dan residual yang tepat. Studi ini memiliki tujuan untuk mengkorelasikan hubungan antara variasi grid spasi dengan kedalaman benda anomali serta korelasi antara kedalaman anomali dengan besar lebar jendela N. Penggunaan grid spasi yang sembarang kemungkinan akan menyebabkan benda yang menjadi target pengukuran tidak tercapai. Penulis mengasumsikan penggunaan grid spasi yang tepat dalam proses survei geoteknik maupun geofisika sangat penting. Untuk menguji metoda serta asumsi penulis tersebut, dibuat tiga model sintetik yaitu model geoteknik (50 m), model eksplorasi mineral (500 m), dan model sistem geothermal (6000 m). Pemisahan anomali regional – residual menggunakan lowpass filter frequency menghasilkan anomali regional yang sesuai dengan anomali akibat benda dalam.

Complete bouger anomaly is the superposition of regional anomaly and residual anomaly. Regional anomaly is associated with general geological condition that dominat at reasearch area. This is characterized by low frequency anomaly. The opposite, residual anomally generally has high frequency and has informations about the source of residual anomaly. This study applies filter frequency on synthetic bouger anomaly data. The application of filter frequency on certain value is expected to give approximate regional and residual anomaly as the result. The objectives of this study is also to connect variation. The objectives of this study is also to relate the variation in grid spacing and the depth of anomaly object and also to state the relation between the depth of anomaly and the value of the width of window N. Use of an arbitrary grid spacing will likely cause the target measurement object are not reached. The author assumes the proper use of grid spacing in the geotechnic and geophysics surveys is essential. To test the method and the writer’s assumption, 3 synthetics models were made, geothectonic (50 m), mineral exploration model (500 m) and also geothermal system model (6000 m). Separation between residual and regional anomaly using frequency filter (low pass filter frequency) produces regional anomaly fits to subsurface body."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S45633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johan Iskandar
Jakarta: Djambatan, 1992
574.509 598 JOH e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Afriansyah
"Kurang gizi adalah penyakit yang berhubungan dengan rendahnya keadaan sosial ekonomi penduduk dan buruknya kebersihan lingkungan/sanitasi dan kebersihan diri/hygiene. Balita yang kurang gizi mempunyai risiko meninggal lebih tinggi dibandingkan balita yang tidak kurang gizi. Setiap tahun kurang lebih 11 juta bayi dan balita di seluruh dunia meninggal oleh karena penyakit-penyakit infeksi seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), diare, malaria, campak dan lain-lain. 54% dari kematian tersebut berkaitan dengan adanya kurang gizi. Kekurangan gizi pada balita ini meliputi kurang energi dan protein serta kekurangan zat gizi seperti vitamin A, zat besi, iodium dan zinc. Seperti halnya dalam angka kematian ibu (AKI), angka kematian balita di Indonesia juga tertinggi di Asia Tenggara. Masa balita menjadi lebih penting lagi oleh karena merupakan masa yang kritis dalam upaya menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas. Terlebih lagi enam bulan terakhir masa kehamilan dan dua tahun pertama pascakelahiran merupakan masa emas dimana sel-sel otak sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Gangguan kesehatan dan gizi yang terjadi pada masa anak, terutama yang menyangkut tumbuh kembang organ otak bersifat menetap dan tak terpulihkan Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sebaran wilayah rawan gizi di wilayah Kabupaten Tangerang dengan mengetahui perbedaan dan faktor-faktor penyebabnya baik secara langsung maupun tidak langsung dengan melihat status gizi pada Balita.

Undernutrition is a disease related to economy social status in the community and poor hygiene and sanitation. Under-five children with undernutrition status have a higher risk to death than those who are not. More less 11 million infants and children all over the world died due to the upper respiratory tract infection, diarrhea, malaria, mumps, etc. There was 54% out of all children died related malnutrition. Undernutrition occurred on under-five children consists of protein energy malnutrition and vitamin A, iron, iodium, and zinc malnutrition. Like maternal mortality rate, under-five children mortality rate is also the highest in South East Asia. Under-five children period becomes more important due to its critical period in forming a quality human resource. Furthermore, the last six-month pregnancy and the first two-year postpartum are golden years in which brain cells grow and develop optimally. Health and nutrition disorder occurred in the children period, particularly related to development and growth of the brain was permanently disorder and irreversible. The aim of this study was to assess the distribution of undernutrition vulnerable area in the District of Tangerang by assessing the differences, direct and indirect determinant factors from nutrition status on under-five children."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T29020
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gandi Kosim
"Penelitian ini bersumber dari hasil survei Sub Direktorat Pemberantasan Penyakit Diare DitJen PPM & PLP Departemen Kesehatan di Jawa Barat, Tahun 1990. Penelitian tersebut dilakukan di Daerah Panduan Pemberantasan Penyakit Diare pada delapan Daerah Tingkat II di Jawa Barat, yaitu Bogor, Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Sumedang, Subang dan Kabupaten/Kodya Bandung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kampanye Upaya Rehidrasi Oral, khususnya oralit di Jawa Barat telah meningkatkan angka penggunaan oralit (use rate) dari 17,4 persen tahun 1985 menjadi 40,2 persen pada tahun 1990. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa perilaku ibu yang berpengaruh terhadap praktek ibu memberikan oralit pada balitanya yang diare adalah tindakan ibu dalam mencari pertolongan pertama kali ke Kader atau Sarana Kesehatan.
Sedangkan jenis tindakan tatalaksana penderita diare balita yang menunjukkan hubungan yang bermakna dengan frekuensi diare dalam 24 jam terakhir adalah oralit, oralit dikombinasi dengan cairan rumah tangga (home fluid) dan oralit yang dikombinasikan dengan makanan. Pemberian oralit yang dikombinasikan merupakan pilihan terbaik dalam tatalaksana penderita diare balita. Program Komunikasi, Informasi dan Motivasi dalam rangka penatalaksanaan penderita diare balita di Jawa Barat masih perlu ditingkatkan, baik untuk masyarakat maupun bagi petugas pelayanan kesehatan."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1992
T-3754
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrohman Jauhari
"Longsor merupakan salah satu bencana alam yang sudah menelan banyak korban mulai dari harta hingga nyawa. Sebagai upaya untuk mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh bencana longsor, proses mitigasi bencana penting untuk dilakukan. Mitigasi yang akan dibahas beruspa identifikasi zona potensi kebencanaan menggunakan metode geofisika gaya berat dan penginderaan jarak jauh. Penelitian dilakukan di wilayah Sukabumi, Jawa Barat yang merupakan wilayah padat penduduk dan bagian dari Zona Bandung dan Zona Pegunungan Selatan menurut Van Bemmelen (1949). Metode yang digunakan adalah metode anomali gravitasi dengan analisis Second Vertical Derivative (SVD) dan analisis citra optik dengan klasifikasi Support Vector Machine menghasilkan peta pesebaran potensi longsor wilayah Kabupaten Sukabumi.

Landslides are one of the natural disasters that have claimed many victims ranging from property to lives. In an effort to reduce losses caused by landslides, it is important to carry out disaster mitigation processes. Mitigation that will be discussed is in the form of identifying potential disaster zones using gravity geophysical methods and remote sensing. The research was conducted in the Sukabumi area, West Java, which is a densely populated area and part of the Bandung Zone and the Southern Mountain Zone according to Van Bemmelen (1949). The method used is the gravitational anomaly method with Second Vertical Derivative (SVD) analysis and optical image analysis with the Support Vector Machine classification to produce a map of the distribution of landslide potential in the Sukabumi Regency.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Hidayat
"Semakin bertambahnya keberadaan stasiun radio FM di Indonesia membuat spasi kanal frekuensi radio di Indonesia semakin menipis. Hal ini dikarenakan pada radio analog FM, setiap satu spasi kanal frekuensi FM hanya dapat dipakai oleh satu stasiun radio FM saja. Oleh karena itu pengalihan teknologi radio analog menjadi radio digital dapat menjadi solusi yang baik untuk keterbatasan lebar kanal frekuensi ini. Teknologi tersebut terkenal dengan sebutan sebagai teknologi T-DAB (Terrestial-Digital Audio Broadcasting).
Perancangan distribusi frekuensi T-DAB merupakan langkah awal dari penerapan T-DAB pada suatu wilayah. Hanya Propinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat sajalah yang dipilih sebagai wilayah perancangan distribusi frekuensi T-DAB pada perancangan ini. Ketiga Propinsi tersebut memiliki 14 wilayah layanan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia dan menjadi obyek dalam perancangan distribusi ini.
Perancangan distribusi frekuensi T-DAB tidak hanya terbatas pada penentuan sebuah saluran kanal saja tetapi terkait juga dengan penempatan stasiun pemancar pada suatu lokasi dan penetapan ERP agar protection ratio yang didapatkan sesuai dengan acuan secara internasional sehingga didapatkan perancangan yang baik dan efisien. Selain itu evaluasi akan adanya daerah blank spot dari layanan T-DAB dan adanya intereferensi sinyal T-DAB terhadap sinyal eksisting (sinyal televisi) menjadi hal perlu dipertimbangkan dalam perancangan ini.
Dengan menggunakan Software Chirplus BC, perancangan distribusi frekuensi T-DAB ini menghasilkan pengalokasian kanal yang efisien pada band III VHF dengan cakupan wilayah yang optimal pada ke-14 wilayah layanan tersebut. Spesifikasi tinggi dan ERP tiap pemancar T-DAB pada perancangan ini pun telah memenuhi standard dari Final Acts of the CEPT T-DAB tentang protection ratio DAB-DAB dan T-DABV sehinga permasalahan tentang adanya interferensi dari sinyal lain baik sesama sinyal T-DAB maupun sinyal televise dapat diatasi dengan baik.

As the increasing number of FM radio station in Indonesia, the frequency channel space in Indonesia grew narrow continually. It is mainly due to in analog radio, each frequency channel space only used by one FM radio station. Therefore, the technology conversion from analog radio to digital radio would be the most promising solution to the limitation of frequency channel space. The technology is well known as T-DAB (Terrestrial-Digital Audio Broadcasting) technology.
The design of T-DAB frequency distribution is a first step of the implementation of T-DAB in an area. This paper selected DKI Jakarta, Banten and West Java as the areas for T-DAB frequency distribution design. These three provinces had 14 service area that is assigned by authorities and would be the main object on this project.
Frequency distribution of T-DAB was not only limited on channel allotment but also related to the most suitable placement of transmitter and ERP adjustment so that the proper protection ratio can be obtained to acquire the most efficient model. And also evaluation of blank spot among the service areas and T-DAB interference due to existing signal became a necessary variable that need to be considered in this design.
By using Software Chirplus BC, this design result an efficient channel allocation in band III of VHF with optimal coverage area at those 14 service areas mentioned above. And also, high specifications and ERP of each T-DAB transmitter have meet the criteria of Final Acts of the CEPT T-DAB about DAB-DAB and T-DABV protection ratio, therefore the possibility of occurring interference among T-DAB transmitter or between T-DAB and television signal could be handled well.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40559
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>