Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55330 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2000
S28490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Lestariningsih
"Teknik akuisisi scan spiral memperkenalkan istilah Pitch. Pitch yang besar mempengaruhi proses rekonstruksi karena interpolasi data menjadi lebih lebar sehingga dapat menurunkan resolusi citra. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan fantom toraks in house yang dibuat dan didesain berdasarkan pengukuran data citra CT Toraks 100 pasien laki-laki. Parameter eksposi yang digunakan 130 kVp, rotasi tabung 0,6 detik, perubahan arus tabung 70 mAs dan 100 mAs serta variasi pitch mulai dari 0.5, 0.8, 1, 1.5, 1.8 dan 2. Fantom terbagi menjadi 4 bagian. Fantom bagian A untuk evaluasi akurasi posisi dan kualitas citra pada selang berisi media kontras, bagian B untuk evaluasi kualitas citra lubang udara hole , bagian C untuk evaluasi mikrokalsifikasi dengan variasi ukuran mesh pada serbuk tulang dan hidroxyapatite, dan bagian D untuk evaluasi MTF. Scanning fantom A untuk evaluasi akurasi posisi selang antara ukuran di fantom dengan monitor menunjukkan deviasi < 4 berjumlah 408 data 84 di sisi kanan dan 417 data 86 di sisi kiri dari total 486 data. Evalusi kualitas citra pada fantom A, terdapat perbedaan ?SNR pada tiap slice dengan hubungan yang linier terhadap perubahan pitch, semakin besar pitch yang digunakan ?SNR akan semakin lebar. ?SNR paling lebar terdapat pada slice ke-1 dan ke-2, selanjutnya pada slice ke-3 sampai ke-9 ?SNR stabil dan cenderung menurun. Evaluasi fantom B menunjukkan hole titik I dan J yang berdiameter 0.9 mm dan 0.625 mm tidak dapat tervisualisasi pada seluruh slice. SNR yang didapat paling tinggi pada hole tengah titik H dengan diameter 2 mm. Sensitivitas Pesawat CT dapat mendeteksi serbuk tulang ukuran mesh 10 dan 30 tetapi tidak dapat memperlihatkan serbuk tulang ukuran mesh 50 yang tersebar merata di permukaan fantom, ditunjukkan dengan nilai SNR tertinggi pada pitch 0.8 sebesar 2.659 SNR.

Acquisition technique in spiral scan introduce the term of Pitch. The big pitch could be influence for reconstruction process because interpolation will be wider, be affecting the spatial resolution. This study was performed by using in house thoracic phantom that made and designed based on image data measurement of CT Thorax of 100 men patient. Exposure Parameter which used was 130 kVp, tube rotation 0.6 second, tube current 70 mAs and 100 mAs, with pitch variation start from 0.5, 0.8, 1, 1.5, 1.8 and 2. Phantom was divided into 4 parts. Part A was used for evaluating the accuracy of position and image quality on a pipe that consist of contrast media, part B was used for evaluating image quality on hole, part C was used for evaluating micro calcification with various mesh size on bone material and hidroxyapatite, while part D was used for evaluating MTF. Phantom A scanning was performed for evaluating the accuracy of position between pipe in phantom and monitor showed deviation 4 with 408 number of data 84 on the right side and 417 data 86 on the left side from 486 all data. The result obtained for image evaluation, showed the different between delta SNR in every slice in phantom A with the pitch changing, used higher pitch becoming SNR wider. The widest SNR were occurred in the 1st and 2nd slice, furthermore in the 3rd until 9th slice SNR were stable and tend to decreased. Evaluation of phantom B showed that hole in point I and J which have diameter 0.9 mm and 0.625 mm could not visualized. The highest SNR was occurred in the middle hole point H with diameter 2 mm. The sensitivity of CT scanner is good enough to detect bone with the mesh size of 10 and 30 but not with the mesh size of 50 that spread in the phantom surface, this is shown with the highest SNR in the pitch 0.8 as 2.659 SNR."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T49787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nur Hidayati
"Penelitian ini menggunakan fantom abdomen in house dengan tujuan mengukur dosis di berbagai daerah organ yaitu hepar, ginjal, reproduksi dan bladder. Pengukuran dosis pada daerah organ dilakukandengan menggunakan dosimeter gafchromic dan TLD. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil dosis sepanjang sumbu-z dan image quality dengan variasi pitch factor. Faktor eksposi yang digunakan disesuaikan dengan aplikasi klinis abdomen yaitu 130 kV, 80 mAs, rotation 1.5 s dan delay 3 s. Pemilihan parameter pitch factor pada pemeriksaan CT abdomen akan mempengaruhi nilai dosis dan image quality. Variasi Pitch factor yang digunakan 0,8; 1 dan 1.5. Secara umum pengukuran dosis dengan gafchromic dan TLD di berbagai daerah organ memperlihatkan bahwa semakin besar penggunaan pitch factor maka dosis yang didapatkan semakin kecil. Profil dosis sepanjang sumbu-z berbentuk parabola yang simetris dengan dosis maksimum di sekitar 3.45 mGy dan dosis minimum pada awal dan akhir scanning sekitar 3.286 mGy. Hubungan nilai SNR dan slice untuk ketiga nilai pitch 0.8, 1 dan 1.5 pada umumnya sinusoidal dan untuk obyek di daerah kanan dan kiri menunjukkan kurva yang berbeda fase. Demikian juga antara dua titik atas dan bawah. Pengukuran kesesuaian antara citra obyek dengan ukuran obyek sebenarnya dari 512 data diperoleh hasil pada pitch factor 0.8 deviasi diameter 0 ndash; 5 sekitar 50.5 dan selebihnya 49.5 deviasinya diatas 5 . Pada pitch factor 1 deviasi 0 ndash; 5 sekitar 53.5 dan deviasi lebih dari 5 sekitar 46.7 , sedangkan untuk pitch factor 1.5 deviasi 0 ndash; 5 sekitar 68 dan deviasi lebih dari 5 sekitar 32.

This study uses in house phantom abdomen with the aim of measuring doses in different regions of the organ namely liver, kidney, reproduction and bladder. Measurement of dose in the organ region is done by using gafchromic and TLD dosimeter. In addition, this study aims to determine the profil dose along the z axis and image quality with variation of pitch factor. The exposure factors were adjusted for the clinical application of abdomen 130 kV, 80 mAs, rotation 1.5 and delay 3 s. Selection of pitch factor parameters on abdominal CT examination will affect the dose value and image quality. Variation of pitch factor used 0.8 1 and 1.5. In general, Measurements dose with gafchromic and TLD in different organ regions showed that the greater the use pitch factor the smaller the dose. Profil doses along the z axis are parabolic shapes symmetrical with maximum doses about 3.450 mGy and minimum doses at the start and end of scanning around 3.286 mGy. The relation of SNR and slice values to the three pitch values 0.8 1 and 1.5 is generally sinusoidal and for the object in the right and left regions show different curves of phase. Likewise between the two points above and below. Measurement of conformity between object image and actual object size from 512 data obtained result on pitch 0.8 deviation of 0 ndash 5 diameter around 50.5 and 49.5 deviation over 5 . In pitch factor 1 deviation 0 ndash 5 about 53.5 and deviation more than 5 about 46.7 , while for pitch factor 1.5 deviations 0 ndash 5 about 68 and deviation more than 5 about 32 ."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T49770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lamyarni I. Sardy
"In detection of breast cancer using mammography, accurate diagnosis often depends on the visibility of small low contrast objects within the breast image. This is even more critical in the case of small tumor detection at early stage. Radiographic examination including mammography, have reduced the contrast and visibility of small objects. Due to the high X-ray penetration of the objects scattered radiation, and the limited capability of the film to develop maximum contrast over an extended range of exposure values. Density slicing method based on the interval setting of image histogram has been applied for the image enhancement and "quick classification". But for mammography it is also required to detect and identify the disease region clearly in order to decide a proper treatment. By using clustering method it was obtained some classes as training areas for the supervised classification and by selection of the operators of image enhancement the best boundaries of tissues had been detected. Finally by using the NGLDM (Neighboring Grey Level Dependence Matrix) method, the textural features of several diseases has also been extracted. From the experimental results that were obtained in this study, a simpler technique for accurate diagnostic has been yielded without increasing the dose of X-ray on patient or without any other psychological effects."
Depok: Universitas Indonesia, 1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samiyah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mendapatkan variasi faktor eksposi optimum untuk pemeriksaan pediatrik pada penggunaan detektor computed radiography. Besaran FOM (figure of merit) digunakan sebagai parameter optimasi kualitas citra yang direpresentasikan oleh nilai SDNR (signal difference to noise ratio) dan dosis yang direpresentasikan oleh nilai ESD (entrance surface dose).  Ketebalan fantom representasi pasien divariasikan pada rentang usia 0-15 tahun untuk anatomi toraks, abdomen dan kepala. Evaluasi citra menggunakan fantom in-house sebagai objek uji dan hasil citra diolah menggunakan perangkat lunak imageJ. Penelitian ini juga mengevaluasi nilai MTF dan konsistensi kontras pada citra sebagai bahan pertimbangan untuk penetuan FOM. Hasil penelitian didapatkan kombinasi nilai kV, mAs, dan filter di setiap rentang usia pediatrik pada nilai FOM maksimum. Untuk anatomi abdomen usia 0-1 tahun nilai optimum dicapai pada  48 kV, 5.6 mAs dan 0.2 mmCu filter; usia 1-5 tahun pada  50 kV, 4.5 mAs dan 0.2 mmCu filter; usia 5-10 tahun pada 53.5 kV, 9 mAs dan 0.2 mmCu filter; serta usia 10-15 tahun pada 60 kV, 7.1 mAs dan 0.2 mmCu  filter. Untuk anatomi toraks usia 0-1 tahun nilai optimum dicapai pada 43 kV, 3.2 mAs dan 0.1 mmCu filter; usia 1-5 tahun pada  43 kV, 4 mAs dan 0.2 mmCu filter; usia 5-10 tahun pada 46 kV, 8 mAs dan 0.2 mmCu filter; serta usia 10-15 tahun pada 50 kV, 8 mAs dan 0.2 mmCu filter. Untuk anatomi kepala usia 0-1 tahun nilai optimum dicapai pada  44 kV, 2 mAs dan 0.1 mmCu filter; usia 1-5 tahun pada  47 kV, 4.5 mAs dan 0.2 mmCu filter; usia 5-10 tahun pada 48 kV, 6.3 mAs dan 0.2 mmCu filter; serta usia 10-15 tahun pada 48 kV, 9 mAs dan 0.2 mmCu filter.
ABSTRACT
This study aims to obtain variations of the optimum exposure factors for pediatric examination on the using of computed radiography detectors. The magnitude of FOM (figure of merit) is used as a parameter of image quality optimization represented by the SDNR (signal difference to noise ratio) and the dose represented by the ESD (entrance surface dose). The representation of the phantom thickness of the patients varied in the age range of 0-15 years for the thoracic, abdominal and head anatomy. Image evaluation using in-house phantoms as test objects and image results processed using ImageJ software. This study also evaluates the MTF value and contrast consistency in the image as a consideration for determining FOM. The results showed a combination of kV values, mAs, and filters in each pediatric age range at maximum FOM values. For abdominal anatomy aged 0-1 years the optimum value is achieved at 48 kV, 5.6 mAs and 0.2 mmCu filters; ages 1-5 years at 50 kV, 4.5 mAs and 0.2 mmCu filters; ages 5-10 years at 53.5 kV, 9 mAs and 0.2 mmCu filters; and ages 10-15 years at 60 kV, 7.1 mAs and 0.2 mmCu filters. For the thoracic anatomy of 0-1 years the optimum value is achieved at 43 kV, 3.2 mAs and 0.1 mm Cu filter; ages 1-5 years at 43 kV, 4 mAs and 0.2 mmCu filters; ages 5-10 years at 46 kV, 8 mAs and 0.2 mmCu filters; and ages 10-15 years at 50 kV, 8 mAs and 0.2 mmCu filters. For head anatomy aged 0-1 years the optimum value is achieved at 44 kV, 2 mAs and 0.1 mm Cu filter; ages 1-5 years at 47 kV, 4.5 mAs and 0.2 mm Cu filters; 5-10 years old at 48 kV, 6.3 mAs and 0.2 mmCu filters; and ages 10-15 years at 48 kV, 9 mAs and 0.2 mmCu filters.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Darmawan
"Seiring dengan semakin meningkatnya persaingan di dunia usaha dan semakin kritisnya para pelanggan, kualitas menjadi kunci utama bagi perusahaan agar dapat bertahan di era milenium ini. Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan.
Kualitas selalu berfokus pada pelanggan, karena kualitas mengacu pada segala sesuatu yang menentukan kepuasan pelanggan. Suatu produk yang dihasilkan baru dapat dikatakan berkualitas apabila sesuai dengan keinginan pelanggan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas pelayanan mencakup perbedaan antara harapan dengan persepsi yang dirasakan Sehingga sangat panting bagi perusahaan untuk mengetahui keinginanan atau kebutuhan pelanggan, sebagai masukan bagi manajemen perusahaan dalam menetapkan semua langkah kebijakannya yang berfokus pada pelanggan. Untuk itu sangat perlu diadakan suatu riset atau penelitian untuk mengidentifikasi sejauh mana kualitas pelayanan yang diberikan dapat memenuhi keinginan pelanggan.
Pada tugas akhir ini Penulis mencoba untuk mengidentifikasi tingkat atau level kualitas pelayanan BFG yang bergerak di bidang jasa pendidikan dengan metode Servqual yang terdiri dari lima dimensi kualitas pelayanan yaitu reliability (kehandalan), assurance (jaminan), tangible (bentuk fisik) empathy (empati), dan responsiveness (daya tanggap).
Dengan alat bantu Servqual dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang memerlukan perbaikan guna meningkatkan kualitas pelayanan, serta mengupayakan agar kualitas yang dicapai mendekati, sesuai, atau bahkan melebihi kualitas pelayanan yang diharapkan, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada peianggan. Dan dari hasil penelitian ini didapat pula urutan prioritas perbaikan dari dimensi-dimensi kualitas pelayanan yang harus segera ditindaklanjuti oleh BPG."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49947
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valdo Marcelino
"Mobile IPv6 adalah teknologi jaringan komputer yang mendukung mobilitas user untuk berpindah dari satu jaringan ke jaringan lain tanpa harus memutuskan koneksi. Proses perpindahan dalam teknologi Mobile IPv6 disebut handover. Pada skripsi ini telah dibuat sebuah jaringan Mobile IPv6 untuk mengukur parameter QoS dengan skenario vertical handover dan horizontal handover. Skripsi ini menggunakan aplikasi game online yang akan diukur QoSnya. Pengukuran dilakukan dengan cara memainkan aplikasi antara server dan client. Dari hasil pengukuran QoS, dapat dilihat bahwa proses horizontal handover memiliki performa yang lebih baik dibandingkan proses vertical handover. Selisih performa skenario vertical handover dengan horizontal handover untuk parameter delay, packet loss, dan transfer rate adalah 17,5%, 3,504%, dan 2,06%.

Mobile IPv6 is computer networking technology which supports user mobility to move between networks without disconnecting current connection. Movement process in Mobile IPv6 is called handover. In this thesis, a Mobile IPv6 network has been made to measure QoS parameters with vertical handover and horizontal handover scenario. This thesis will measure QoS of online game. Measurement will be done by playing the application between server and client. The result shows that horizontal handover has better performance than vertical handover. The difference between vertical handover and horizontal handover scenario performance for delay, packet loss, and transfer rate are 17,5%, 3,504%, and 2,06%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1353
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1997
S28416
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada tugas akhir ini dirancang dan dibuat model sistem pengukuran aras permukaan air dengan memanfaatkan port paralel komputer PC sebagai antarmukanya. Rancangan yang dibuat digunakan untuk memantau aras permukaan air. Sistemnya terdiri dari perangkat keras dengan ADC sebagai komponen utama serta perangkat lunak berupa program yang dibuat dengan menggunakan bahasa Delphi versi 6.0. Uji coba dan pengamatan dilakukan dengan mengukur tegangan masukan ADC, aras permukaan air, serta keluaran hasil konversi yang dipresentasikan berupa grafik pada layar penampil komputer. Sedangkan analisa yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh linearitas hasil serta ralat yang terjadi, dilakukan dengan menggunakan anaiisa regresi serta statistik. Dengan hasil analisa yang diperoleh diharapkan adanya informasi tentang seberapa jauh batas kemampuan sistem dalam menanggapi perubahan obyek serta tingkat akurasinya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Yuri M. Zagloel
"Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, pihak manajemen Bank X bertekad untuk menjadikan Bank X sebagai bank ritel terbaik dengan mengutamakan pelayanan prima dan hingga saat ini berbagai usaha telah dilakukan untuk memenuhi tekad tersebut. Sebelum melangkah lebih jauh, Bank X merasa perlu untuk melakukan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang telah diberikannya kepada nasabah selama ini, untuk dijadikan dasar peningkatan kualitas pelayanannya.
Tulisan ini membahas tentang pengukuran kualitas pelayanan yang dilakukan penulis di Bank X dengan menggunakan kuesioner yang berdasarkan metode SERVQUAL. Metode ini merupakan suatu alat untuk mengukur kualitas pelayanan suatu instansi dengan berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy.
Pengukuran ini dilakukan dengan mengidentifikasi tingkat kepentingan, ekspektasi serta persepsi nasabah terhadap kualitas pelayanan Bank X, sehingga dari ketiga hal tersebut dapat diketahui tingkat kualitas pelayanan Bank X secara keseluruhan dengan melihat gap yang ada dan persepsi nasabah. Dengan menganalisa gap kualitas pelayanan Bank X dengan berdasarkan ketiga hal tersebut, maka akan diketahui kemana sebaiknya bank X memfokuskan usahanya dalam memenuhi harapan nasabah, serta aspek·aspek pelayanan yang perlu diperbaiki Bank X da!am rangka memberikan pelayanan yang prima kepada nasabah.

In the middle of the increasing competition in banking sector, Bank X's management have committed to bring the company to become the best retail bank that giving best services to their customers. Since then, there are lots of efforts have been done to reach the vision. Before gone too far, the management became aware of the importance of measuring the service quality that has given to customers as their basis to take the steps forward.
This paper reviews the service quality measurement that has been done in Bank X, as one of retail banks in Indonesia. The measurement was conducted by using the SERVQUAL method proposed by Parasuraman et al (1988). This method is an 22-item instrument for measuring customer's perception of service quality across the five service quality dimensions (tangibles, reliability, responsiveness1 assurance1 and emphaty).
This study is conducted to identify customer's relative importance between each dimensions, and also their expectations and perceptions of the service quality given by the company. The findings from these studies can help to determine where and how serious the gaps between the expectations and perceptions· are and suggest key opportunities for company to improve their quality service as perceived by customers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>