Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21994 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mario Firmansyah A.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S28767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 22007
S28942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Fauzia
"Telah diteliti efek self heating yang mempengaruhi sifat konduksi listrik material BaTiO3 dengan metode spektroskopi impedansi. Efek ini teramati setelah tegangan eksekusi lebih dari 5 Vpp. Spektrum impedansi (Cole-Cole Plot) material BaTiOj terlihat mengalami penyimpangan (depresi) dari spektnan sebelum terjadinya efek self heating yaitu pada tegangan eksekusi 1 Vpp. Pemodelan rangkaian ekivalen listrik yang sesuai dengan data eksperimen berupa rangkaian seri antara rangkaian paralel RflCi yang merupakan sumbangan konduksi di dalam gram dan rangkaian paralel RJ/CPEyang merepresentasikan sumbangan konduksi dari batas grain. Efek self heating dimodelkan dengan faktor CPE yang mengakomodasi ketidakhomogenan sifat elektronis material."
2004
SAIN-9-2-2004-17
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tukimin
"Telah dilakukan suatu penelitian melalui spektroskopi impedansi untuk mengetahui sifat-sifat listrik bahan perovskite (Ba,Sr)TiO3 pada temperatur tinggi pada kisaran 25 hingga 425 oC. Sampel bahan perovskite (Ba,Sr)TiO3 berupa pellet terdiri dari enam buah. Tiga buah sampel disinter 1200°C masing-masing selama 1, 2, dan 3 jam. Tiga buah sampel yang lain disinter 1200°C selama 2 jam kemudian dianil 900°C masing-masing selama 1, 2 dan 4 jam. Data impedansi disajikan dalam bentuk Nyquist plot dan Bode plot yang digunakan untuk mengidetifikasi parameter rangkaian ekivalen. Parameter penting rangkaian ekivalen seperti resistansi dan kapasitansi dihitung sebagai fungsi dari temperatur. Sifat listrik bahan perovskite (Ba,Sr)TiO3 dapat dideskripsikan dengan rangkaian R, RC paralel maupun kombinasi dari keduanya yang menunjukkan adanya kontribusi dari grain, grain boundary, interface dan kontak.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa semakin lama waktu sintering dan annealing menyebabkan bergesernya temperetur transisi dari feroelektrik menjadi paraelektrik menuju temperatur yang lebih tinggi. Perbedaan lama waktu sintering dan annealing tidak menyebabkan perubahan nilai resistansi dan kapasitansi yang signifikan. Perbandingan nilai resistansi bahan perovskite (Ba,Sr)TiO3 baik yang disinter 1200 oC masing-masing selama 1, 2, dan 3 jam maupun dianil 900°C masing-masing selama 1, 2 dan 4 jam hasil pengukuran pada temperatur kamar dan 100°C dengan pengukuran pada temperatur 400°C sebesar dua orde. Energi aktivasi hasil percobaan pada rentang temperatur 325°C hingga 425°C adalah 0.52 eV.

The electrical properties of (Ba,Sr)TiO3 perovskite materials are investigated by impedance spectroscopy in the temperature range 25 to 450°C. There are six pellets of (Ba,Sr)TiO3 perovskite materials. Three samples are sintered at 1200°C for 1, 2 and 3 hours. The rest were sintered at 1200°C for 2 hours then annealed at 900°C for 1, 2 and 4 hours. Impedance data are presented in the Nyquist plot which is used to identify an equivalent circuit. The fundamental circuit parameters such as resistance and capacitance are determined at different temperatures. The electrical properties of (Ba,Sr)TiO3 perovskite materials may also descripted by R, parallel RC, or both combinations that seems a grain, grain boundary, interface and contact contributions.
The results of the experiment shows that with longer sintering and annealing times consequently shifted the transition phase range from ferroelectric to paraelectric to the high temperatures. There are no significant value of both resistance and capacitance of the sintering or annealing times of the samples measurements, however resistance decreases two orders at increasing temperature measurements. The activation energy at temperature range 325°C to 425°C of the experiment is 0.52 eV.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T30467
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nastiti Andayani
"Telah dilakukan penelitian mengenai Pengaruh Penambahan Mn Pada Spektroskopi Impedansi Bahan Ba(Ti,Mn)O3 Untuk Aplikasi PTC. Pada penelitian ini akan diuji sifat bahan ferroelektrik dimana struktur kristal dari sampel Ba(Ti,Mn)O3 dibuat dengan komposisi Mn dan Ti yang seimbang dengan menggunakan metode solid state, yang hasilnya dapat dilihat dengan melakukan pengujian difraksi sinar X (XRD), RLC meter dan pengukuran SEM.

It have done research on the "Effect of Mn Addition At Impedance Spectroscopy Materials Ba(Ti,Mn)O3 For PTC Applications. In this study will be tested properties of ferroelectric materials in which the crystal structure of a sample of Ba(Ti,Mn)O3 is made with the composition of the Mn and Ti by using solid state methods, the results can be seen by testing the X-ray diffraction (XRD), RLC meter and SEM measurements."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Gita Somianingsih
"[ABSTRAK
Pada penelitian ini, sifat listrik material Ba(Fe,Ti)O3 diuji dengan spektroskopi
impedansi. Pembuatan material perovskite Ba(Fe,Ti)O3 dilakukan menggunakan
metode solid state reaction. Hasil XRD menunjukkan bahwa semua sampel
adalah single fasa. Penambahan Fe pada BaTiO3 menyebabkan perubahan struktur
kristal dari tetragonal (space groupP4/mmm) menjadi hexagonal (space group
P63/mmc). Penambahan Fe pada BaTiO3 menyebabkan peningkatan grain size
yang dikonfirmasi dengan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM).
Sifat listrik (impedansi sebagai fungsi frekuensi) pada material Ba(Fe,Ti)O3
menunjukkan adanya konstribusi grain dan grain boundary. Hasil Differential
Scanning Calorimetric (DSC) menunjukkan bahwa penambahan Fe pada BaTiO3
menyebabkan peningkatan temperatur Curie dari suhu ~1200C pada BaTiO3
menjadi suhu ~1700C-1750C pada Ba(Fe,Ti)O3.;A study on impedance spectroscopy of Ba(Fe,Ti)O3 has been done. In this
research, electrical behavior ware analysed by using impedance spectroscopy
method. Ba(Fe,Ti)O3 prepared by solid state reaction method. XRD
characterization shows that all sampel are single phase.
ABSTRACT
With Fe addition, the
crystal structure change from tetragonal (without Fe) (space groupP4/mmm) to
hexagonal (space group P63/mmc). The grain size increase with increasing of Fe
contained in BaTiO3 which is confirmed by Scanning Electron Microscope
(SEM). Electrical behavior (impedance as a function of frequency) of Ba(Fe,Ti)O3
shows grain and grain boundary contribution. Differential Scanning Calorimetric
(DSC) shows that with Fe addition, the Curie temperature increases from ~ 1200C
in BaTiO3 to ~1700C-1750C in Ba(Fe,Ti)O3., A study on impedance spectroscopy of Ba(Fe,Ti)O3 has been done. In this
research, electrical behavior ware analysed by using impedance spectroscopy
method. Ba(Fe,Ti)O3 prepared by solid state reaction method. XRD
characterization shows that all sampel are single phase. With Fe addition, the
crystal structure change from tetragonal (without Fe) (space groupP4/mmm) to
hexagonal (space group P63/mmc). The grain size increase with increasing of Fe
contained in BaTiO3 which is confirmed by Scanning Electron Microscope
(SEM). Electrical behavior (impedance as a function of frequency) of Ba(Fe,Ti)O3
shows grain and grain boundary contribution. Differential Scanning Calorimetric
(DSC) shows that with Fe addition, the Curie temperature increases from ~ 1200C
in BaTiO3 to ~1700C-1750C in Ba(Fe,Ti)O3.]"
2016
T45378
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novizal
"[ABSTRAK
Pada penelitian Disertasi ini telah dilakukan rekayasa material untuk pembuatan nano komposit magnetoelectric yang merupakan material multifungsi dengan menggabungkan antara material berfasa ferromagnetik dan material berfasa ferroelektrik Rekayasa material dilakukan dengan menggunakan metoda mechanical alloying yang dilanjutkan dengan penghalusan secara mekanik dan destruksi ultrasonik daya tinggi untuk mendapatkan ukuran partikel dalam skala nanometer Material nanokomposit dipersiapkan dalam bentuk pellet Komponen komponen komposit baik itu Ba0 7Sr0 3O 6 Fe2O3 B7S3HF dan Ba0 7Sr0 3TiO3 B7S3T mengunakan material nanopartikel yang merupakan hasil subsitusi parsial ion Ba dengan Sr pada senyawa BHF dan BT sehingga meningkatkan volume sel satuan Hasil pengujian X Ray Diffraction XRD menunjukan bahwa sampel yang dihasilkan merupakan material fasa tunggal untuk senyawa Ba0 7Sr0 3O 6 Fe2O3 BSHF dan Ba0 7Sr0 3TiO3 BST Pengujian kemagnetan material dilakukan dengan Permagraph sedangkan sifat elektrik material dilakukan dengan electrometer Hasil pengujian ini menaikkan nilai magnetisasi remanen untuk BSHF dari BHF masing masing adalah 0 180 T dan dan 0 16 T menurunkan nilai koersivitas masing masing adalah 275 54 kA m 1 dan 322 14 kA m 1 Nilai ini sesuai dengan nilai yang dipublikasikan dalam berbagai literatur dan dengan demikian sintesis material berbasis BSHF dan BHF dengan metode yang diterapkan dipastikan menghasilkan material berfasa tungal Demikian juga halnya dengan hasil karakterisasi material BST dengan electrometer diperoleh nilai polarisasi total untuk BaTiO3 dan Ba0 7Sr0 3TiO3 masing masing adalah 42 8 C cm 2 dan 40 7 C cm 2 Hasil pengujian dengan menggunakan Particle Size Analyzer PSA terhadap material komponen komposit menunjukkan ukuran rata rata partikel Ba0 7Sr0 3TiO3 atau B7S3T adalah 78 nm dan Ba0 7Sr0 3O 6 Fe2O3 atau B7S3HF adalah 44 nm yang diperoleh pasca penghalusan mekanik yang dilanjutkan dengan destruksi ultrasonik selama 12 jam Sedangkan sifat kemagnetan material B7S3HF adalah 0 180 T untuk magnetisasi remanen dan 275 54 kA m 1 untuk nilai koersivitas Nilai magnetisasi remanen mengalami peningkatan menjadi 0 249 T karena efek induksi anisotropi oleh medan magnet luar sebesar 5 mT tanpa penurunan nilai koersivitas Dalam bentuk nanokomposit B7S3T B7S3HF dengan komposisi 1 1 dalam fraksi massa diperoleh hasil 0 115 T untuk nilai remanen dan 282 14 kA m 1 untuk nilai koersivitas tanpa induksi anisotropi Nilai magnetisai remanen ini adalah 46 nilai remanen B7S3HF tanpa induksi anisotropi Nilai remanen sampel nanokomposit meningkat menjadi 0 148 T tanpa perubahan nilai koersivitas setelah induksi anisotropi Maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan sebesar 0 010 T atau 8 berasal dari efek kopling antara kristalit B7S3HF dan B7S3T merupakan salah satu sifat magnetoelektric Hasil inspeksi nilai remanen terhadap material B7S3HF baik dalam jaringan komposit B7S3T B7S3HF memperlihatkan bahwa efek induksi anisotropi telah meningkat nilai magnetisasi remanen serta memperlihatkan munculnya sifat magnetoelektrik dalam sistem komposit;

ABSTRACT
In this Dissertation research synthesize of magnetoelectric nanocomposite which is multifunctional materials was carried out by combining ferromagnetic and ferroelectric components Nanocomposites were made of barium strontium hexaferrite Ba0 7Sr0 3O 6 Fe2O3 B7S3HF as ferromagnetic and barium strontium titanate dan Ba0 7Sr0 3TiO3 B7S3T as ferroelectric components Materials preparation was carried out trough mechanical alloying route which followed by mechanical refinement and high power ultrasonic destruction to obtain particle sizes in the nanometer scales Nanocomposite materials were prepared in pellet form In this case components of composite which are B7S3T and B7S3HF made of nanoparticles Phase identification by X Ray Diffraction XRD method showed that all samples B7S3T and B7S3HF are respectively single phase materials As to the characterization it was found that partial substitution of Ba ions by Sr ions in BT and BHF has increased the volume of their respective unit cell The magnetic properties of magnetic materials which evaluated by a Permagraph have derived values for remanent magnetization of B7S3HF and BHF were respectively 0 18 T and 0 16 T with their corresponding coercivity 275 54 kA m 1 and 322 14 kA m 1 respectively These values are almost similar to the values published elsewhere for BHF and BT which then confirmed once again that the synthesized BHF and BT based materials material are single phase Similarly results of material characterization for B7S3T with an electrometer has derived total polarization values obtained for BaTiO3 and B7S3T were 42 8 C cm 2 and 40 7 C cm 2 respectively Test results using Particle Size Analyzer PSA of the material components for the composites showed that the mean particle size of Ba0 7Sr0 3TiO3 or B7S3T is 78 nm and that of Ba0 7Sr0 3O 6 Fe2O3 or B7S3HF is 44 nm which were obtained after further refining under mechanical milling followed by high power ultrasonic destruction for 12 hours Whereas the remanent magnetization of B7S3HF is 0 180 T and 275 54 kA m 1 for the coercivity The remanent magnetization value increased to 0 249 T with no changing in the coercivity value after anisotropy induced by an external magnetic field of 5 mT In addition the isotropic B7S3T B7S3HF nanocomposite with a composition 1 1 mass fraction has a remanent magnetization value of 0 115 T with a corresponding coercivity of 282 14 kA m 1 The remanence value of 0 115 T is about 46 of that of an isotropic B7S3HF However the remanent magnetization value for nanocomposite samples increased to 0 148 T with no change in coercivity after induced anisotropy It then can be concluded that there was an increase of 0 010 T or 8 in a remanent value which rose from coupling effects between crystallites of B7S3HF and B7S3T Results of inspection in remanent values for a ferromagnetic B7S3HF material present alone as well as in B7S3T B7S3HF composites showed that the all samples have shown an increased in remanent magnetization values which rose from magneto electric properties , In this Dissertation research synthesize of magnetoelectric nanocomposite which is multifunctional materials was carried out by combining ferromagnetic and ferroelectric components Nanocomposites were made of barium strontium hexaferrite Ba0 7Sr0 3O 6 Fe2O3 B7S3HF as ferromagnetic and barium strontium titanate dan Ba0 7Sr0 3TiO3 B7S3T as ferroelectric components Materials preparation was carried out trough mechanical alloying route which followed by mechanical refinement and high power ultrasonic destruction to obtain particle sizes in the nanometer scales Nanocomposite materials were prepared in pellet form In this case components of composite which are B7S3T and B7S3HF made of nanoparticles Phase identification by X Ray Diffraction XRD method showed that all samples B7S3T and B7S3HF are respectively single phase materials As to the characterization it was found that partial substitution of Ba ions by Sr ions in BT and BHF has increased the volume of their respective unit cell The magnetic properties of magnetic materials which evaluated by a Permagraph have derived values for remanent magnetization of B7S3HF and BHF were respectively 0 18 T and 0 16 T with their corresponding coercivity 275 54 kA m 1 and 322 14 kA m 1 respectively These values are almost similar to the values published elsewhere for BHF and BT which then confirmed once again that the synthesized BHF and BT based materials material are single phase Similarly results of material characterization for B7S3T with an electrometer has derived total polarization values obtained for BaTiO3 and B7S3T were 42 8 C cm 2 and 40 7 C cm 2 respectively Test results using Particle Size Analyzer PSA of the material components for the composites showed that the mean particle size of Ba0 7Sr0 3TiO3 or B7S3T is 78 nm and that of Ba0 7Sr0 3O 6 Fe2O3 or B7S3HF is 44 nm which were obtained after further refining under mechanical milling followed by high power ultrasonic destruction for 12 hours Whereas the remanent magnetization of B7S3HF is 0 180 T and 275 54 kA m 1 for the coercivity The remanent magnetization value increased to 0 249 T with no changing in the coercivity value after anisotropy induced by an external magnetic field of 5 mT In addition the isotropic B7S3T B7S3HF nanocomposite with a composition 1 1 mass fraction has a remanent magnetization value of 0 115 T with a corresponding coercivity of 282 14 kA m 1 The remanence value of 0 115 T is about 46 of that of an isotropic B7S3HF However the remanent magnetization value for nanocomposite samples increased to 0 148 T with no change in coercivity after induced anisotropy It then can be concluded that there was an increase of 0 010 T or 8 in a remanent value which rose from coupling effects between crystallites of B7S3HF and B7S3T Results of inspection in remanent values for a ferromagnetic B7S3HF material present alone as well as in B7S3T B7S3HF composites showed that the all samples have shown an increased in remanent magnetization values which rose from magneto electric properties ]"
2014
D1981
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmilah
"Telah dilakukan sintesis dan karakterisasi dielektrik amorf terhadap bahan berbasis barium titanat dengan penambahan unsur Pb. Dalam penelitian ini cuplikan Ba(1_,¢Pb,Ti0, diperoleh melalui metalurgi serbuk dengan bahan dasar BaCO3, PbCO,, dan TiO2 yang merupakan grade reagen dari E-Merck dengan perbandingan stoikidmetri nominal masing-masing 0,1 : 0,9 : 1. Analisis tennal menunjukkan bahwa bahan memiliki titik leleh pada 1350°C dimana temperatur tersebut lebih rendah dari BaTiO, Fasa gelas diperoleh melaiui pemanasan bahan hingga meleleh pada temperatur 1350°C diikuti oleh pendinginan oepat dalam medium nitrogen cair hingga membentuk cairan super dingin_ Difraktogram sinar-X dengan cacah step dan panjang gelombang. A (Cu Ka.)=1,5405 A yang diperoleh pada temperatur kamar, menunjukkan hilangnya seluruh puncak Bragg dan terjadi penggeiembungan cacah latar pada bahan. Kurva distribusi radial hasil pengamatan tanpa melakukan reduksi data diperoieh dengan menggunakan paket program kristallografi GSAS, secara kualitatif menunjukkan keminpan dengan fungsi distribusi radial yang ditunjukkan oleh zat cair sederhana. Pengukuran terhadap besaran konstanta dielelctrik relatif menunjukkan kenaikan yang tinggi pada 12O°C hingga 360°C dan temperatur curie dicapai pada 140°C dimana nilai konstanta dielektdk relatifnya adalah 4,13x10°.' Jangkauan temperatur yang Iebar dengan konstanta dieiektrik tinggi yang diperoleh menunjukkan bahwa sampel cocnk untuk temperatur tinggi dan berfluktuasi pada daerah jangkauan tersebut.

Barium titanate based with amorphous dielectric materials with Pb as a substituent atom have been synthesized and characterized. ln this study, Ba(,_,,Pb,,TiO3 were synthesized by using powder metallurgy trom BaCO3, PbCO3 and Ti02, which were reagents from E-Merck with nominal stoichiometric ratio of 0.1 : 0.9 : 1 respectively. Themwal analysis showed that the sample melting point is of 1350°C which is lower than that of BaTiO3. The glassy states was obtained by heating at the melting point temperature of 1350°C followed by quenching in liquid nitrogen media rapidly when the supercooled conditions achieved. The X-ray diffractograms were obtained with step scan and 2. (Cu Ka) =1,5405 A at room temperature showed the Bragg peaks dissapeared completely and the fluctuation of background prohle was occurred. The observed radial distribution function without data reduction were obtained by using of GSAS crystallographic software package which qualitatively showed that the function resembles the radial distribution function belongs to simple fluids. The relative dielectric constant that was measured from room temperature showed that there is a signiticant increasing value starting at 120°C up to 36O°C and the Curie temperature was occurred at 140°C while the value of corresponding relative dielectric constant is of 4,13x105. Broad range of temperature in which high dielectric constant was obtained indicates that the sample is suitables for high and tluctuating temperature in the range."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herwati Dwi Utami
"ABSTRAK
Ruang Baca Virtual (RBV) dan BA digital merupakan salah satu bentuk layanan belajar yang disediakan oleh Universitas Terbuka (UT). RBV dan BA digital merupakan digitalisasi dari Buku Materi Pokok (BMP) yang dikembangkan untuk membantu mahasiswa membaca modul melalui jaringan internet. Dengan adanya RBV dan BA digital diharapkan dapat membantu proses pembelajaran secara mandiri dan jarak jauh bagi mahasiswa UT. Artikel ini akan memaparkan tentang manfaat RBV dan BA digital dalam perspektif mahasiswa pada 17 UPBJJ-UT (Indonesia dan Luar Negri), sehingga dapat diketahui kelebihan dan kelemahannya. Artikel ini ditulis berdasarkan hasil penelitian dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Berdasarkan data yang yang diperoleh diketahui bahwa 99% responden telah mengetahui adanya RBV dan BA digital. Setengah dari jumlah responden mengetahui kedua bahan ajar digital tersebut dari laman website UT. Sebanyak 53% responden mempelajari RBV dan BA digital selama kurang dari 30 menit, dan lebih dari 60 persen responden mengaksesnya saat tutorial."
Tangerang: LPPM Universitas Terbuka, 2018
370 JPE 19:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Mulyadi
"ABSTRAK
Pada penelitian ini dipelajari Spektroskopi
Impedansi bahan soft magnetik FeSi dan finemet(Fe73-
Si13,5-Cu1-B9-Nb3). Bahan-bahan tersebut dianil pada
temperatur 800oC selama 30, 60 dan 90 menit.Temperatur
dan lama anil sebanding dengan besarnya perubahan
impedansi.
Sebelum annealing sampel diukur dengan metode
Spektroskop Impedansi kemudian dibandingkan dengan
Spektroskopi Impedansi setelah sampel dianil. Untuk
mengolah dan menganalisa data hasil pengukuran
digunakan program komputasi. Plot data yang diperoleh
dipergunakan untuk memperkirakan model rangkaian
ekivalen yang cocok bagi mateial tersebut.Dari studi
literatur diperoleh bahwa secara umum model rangkaian
adalah berupa serangkaian dari paralel RC.Untuk
mengetahui komposisi fasa-fasa pada bahan FeSi
dilakukan karakerisasi menggunakan XRD.Dari pola
difraksi diketahui bahwa FeSi adalah
kristalin.Pengujian komposisi unsur-unsur dengan XRF
menunjukkan FeSi terdiri dari 97 persen berat Fe dan 3
persen berat Si.Terjadi perubahan ukuran butir sampel
FeSi sebelum dianil dan setelah dianil.Perubahan ukuran
butir diamati menggunakan SEM.
Hasil sementara menunjukkan bahwa dengan beberapa
perlakuan annealing menghasilkan spektrokopi Impedansi
yang berbeda.
Dengan perubahan struktur yaitu membesarnya grain dan
perbaikan kristalisasi maka diharapkan diperoleh
korelasi antara struktur mikro terhadap sifat konduksi
sampel ."
2007
T21355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>