Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 225286 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widya Larasati
"Telah dilakukan sebuah studi penelitian tingkat konsentrasi gas Radon dan Thoron pada gedung tua yang berada di DKI Jakarta. Konsentrasi gas Radon dan Thoron diukur dengan monitor Radon DURRIDGE RAD7 yang menggunakan detektor alfa semikonduktor untuk mencacah partikel alfa yang dipancarkan oleh gas Radon. Tempat pengukuran dilakukan di gedung tua di DKI seperti Museum Nasional, Fatahillah, Museum Keramik, Museum Wayang, Gedung Kesenian Jakarta dan 1 gedung baru sebagai perbandingan, selama kurang lebih 60 hari. Monitor Radon ini diletakkan pada 1 m dari lantai selama 2 jam/titik sampel. Konsentrasi rata-rata Radon dan Thoron di bangunan tua berkisar antara 2.82 - 12.62 Bq/m3. Konsentrasi Radon yang tertinggi adalah 12.62 Bq/m3 yang diperoleh pada pengukuran di Museum Nasional lantai 3 yang beruangan AC. Dosis gas efektif tahunan Radon yang masuk kedalam saluran pernafasan pada manusia di bangunan tua sebesar 0.16 mSv/thn. Sedangkan untuk Thoron sebesar 0.14 mSv/thn. Dosis efektif tahunan ini masih bawah ambang batas yang dijinkan, sehingga masih aman bagi manusia yang berada di bangunan tersebut.

A study on Radon and Thoron emission has been done on several antiquated building in Jakarta dated back to 17-19th century. Radon and Thoron concentration were measured using DURRIDGE RAD 7 Radon Monitor that has a semiconducting alpha detector and counter. Locations were chosen as the National Museum, the Fatahillah Museum, the National Ceramic Museum, Jakarta Art Performance Building (GKJ) and one new building as a comparison. Measurements were done during the course of 60 days. The Radon Monitor were placed 1 m above the floor for at least 2 hours per sample point. The average readings for all building were found to vary between 2.62 – 12.62 Bq/m2. The highest reading were taken from 3rd floor of the National Museum which is used for ffice use and fully airconditioned. The average annual Radon effective dose through human respiration were calculated to be 0.16 mSv/year while for Thoron were found to be 0.14 mSv/year. These two numbers were below safe allowed thresholds."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S29135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joviana
"Telah dilakukan penelitian pengukuran konsentrasi aktivitas radon (222Rn) dan thoron (220Rn) dan parameter fisik di 3 gedung DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara konsentrasi aktivitas radon dan thoron serta parameter fisik dengan gejala SBS. Selain itu pula penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara karakteristik responden seperti umur, jenis kelamin, lama bekerja, dan persepsi tentang kualitas udara dalam ruang kerja dengan gejala SBS. Hal ini perlu dilakukan penelitian mengingat semakin banyaknya gedung bertingkat di Jakarta.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode disain studi cross sectional. Sedangkan pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Pengukuran konsentrasi aktivitas radon dan thoron dilakukan menggunakan Duridge RAD-7 Radon Monitor, kelembaban dan temperatur menggunakan Thermo-hygrometer Digital Model GMK-930HT. Perolehan data lainnya dilakukan dengan metode wawancara dan observasi menggunakan checklist. Selain itu penelitian ini didukung pula dengan data yang diperoleh dari kuesioner mengenai karakteristik responden, persepsi terhadap kualitas udara di dalam ruang kerja, dan mengenai Sick Building Syndrome (SBS).
Data hasil sampling dianalisis secara univariat dan selanjutnya dianalisis secara bivariat untuk mencari hubungannya dengan SBS menggunakan piranti lunak SPSS versi 13.1. Hasil pengukuran konsentrasi aktivitas Radon (222Rn) dan Thoron (220Rn) Gedung 1 lantai basement, lantai 1, dan lantai 2 berturut-turut sebesar 83.5 Bq/m3, 36.2 Bq/m3 dan 11.1 Bq/m3. Gedung 2 lantai basement 22.3 Bq/m3, lantai 2 2.78 Bq/m3 , lantai 3 5.56 Bq/m3 . Gedung 3 Lantai basement 0.00 Bq/m3, lantai 12A 33.4 Bq/m3, lantai 17 5.56 Bq/m3. Sedangkan analisis bivariat menunjukkan bahwa konsentrasi aktivitas Radon (222Rn) dan Thoron (220Rn) tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan SBS, dengan p > 0.05. Dari hasil penelitian ini ditemukan hubungan antara jenis kelamin dengan gejala SBS pada Gedung 1 dengan p = 0,025 < 0,05. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara Jenis kelamin dengan gejala SBS. Perhitungan Odds Rasio diperoleh angka sebesar 6,000 ini berarti bahwa perempuan mempunyai kemungkinan untuk mengalami SBS 6 kali dibandingkan laki-laki.
Konsentrasi aktivitas Radon (222Rn) dan Thoron (220Rn) di ruang tertutup dengan sirkulasi udara yang relatif terbatas dan umumnya ruangan yang memiliki AC (Air Conditioner) seperti Gedung 1 Lantai basement ruangan bagian pergudangan, maka konsentrasi aktivitas Radon(222Rn) dan Thoron (220Rn) akan lebih tinggi dibandingkan dengan ruangan terbuka seperti perkantoran yang di batasi partisi, dan area parkir basement. Untuk mengurangi tingginya konsentrasi aktivitas radon dan thoron dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem sirkulasi udara atau ventilasi dan pengecatan yang sempurna di seluruh dinding."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Firmansyah
"Telah dilakukan sebuah studi mengenai tingkat konsentrasi gas Radon dan Thoron di tempat fabrikasi material gypsum yang ada di Jakarta dan Depok. Konsentrasi gas Radon dan Thoron diukur dengan monitor Radon DURRIDGE RAD7 yang menggunakan detektor alfa semikonduktor untuk mencacah partikel alfa yang dipancarkan oleh gas Radon. Tempat pengukuran dilakukan pada 10 produsen gypsum, selama kurang lebih 60 hari. Monitor Radon ini diletakkan pada 1 m dari lantai/dinding selama 1 jam/titik sampel. Konsentrasi rata-rata Radon dan Thoron di tempat fabrikasi Gypsum berkisar antara 0.51 - 21.4 Bq/m3. Konsentrasi Radon yang tertinggi adalah 8.34 Bq/m3 yang diperoleh pada pengukuran di Eka jaya Gypsum titik 1. Dosis gas efektif tahunan Radon yang masuk kedalam saluran pernafasan pada manusia di tempat fabrikasi gypsum sebesar 0.0238 mSv/thn. Sedangkan untuk Thoron sebesar 0.1274 mSv/thn. Dosis efektif tahunan ini masih bawah ambang batas yang dijinkan, sehingga masih aman bagi para pekerja yang berada disekitar tempat fabrikasi gypsum.

The concentration of Radon and Thoron have been conducted on gypsum home industry. Radon and Thoron concentration were measured using DURRIDGE RAD 7 Radon Monitor that has a semiconducting alpha detector and counter. Locations were chosen as 10 Fabrikasi material Gypsum. Measurements were done during the course of 60 days. The Radon Monitor were placed 1 m above the floor for at least 1 hours per sample point. The average concentrations for all building were found to vary between 0.51 - 21.4 Bq/m2. The highest concentrations were taken from Eka Jaya Gypsum which is used for ffice use and fully airconditioned. The average annual Radon effective dose through human respiration were calculated to be 0.0238 mSv/year while for Thoron were found to be 0.1274 mSv/year. These two numbers were below safe allowed thresholds."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanako Adnan Kishi
"Kawasan “X”, Provinsi Lampung diketahui memiliki kandungan energi panas bumi yang besar. Salah satu tantangan utama dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi panas bumi sendiri adalah karakterisasi struktur geologi sebagai pengontrol utama zona permeabilitas yang menjadi target dalam pembentukan sumur panas bumi. Identifikasi struktur dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan geokimia berupa evaluasi gas tanah. Gas tanah yang umumnya digunakan adalah Radon (222Rn) dan Thoron (220Rn) karena bersifat inert dan memiliki mobilitas yang tinggi. Gas panas bumi dapat bermigrasi ke permukaan secara cepat melalui sesar dan rekahan yang bersifat permeabel. Karena itu, anomali dari komposisi gas tanah 222Rn dan 220Rn dapat digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan sesar dan rekahan. Anomali dari 222Rn dan 220Rn diidentifikasi menggunakan Cumulative Probability Plotting (CP-Plot). Selanjutnya, distribusi nilai konsentrasi aktivitas 222Rn dan 220Rn ditunjukkan secara spasial menggunakan metode interpolasi Inverse Distance Weighted (IDW). Berdasarkan distribusi nilai anomali 222Rn dan 220Rn, diketahui bahwa sesar di sisi barat daerah penelitian yang terdiri atas Sesar Muaradua–Datarajan dan Pagaralam lebih bersifat permeabel. Hasil yang serupa juga ditunjukkan berdasarkan metode Fault Fracture Density (FFD), di mana area sesar pada sisi barat menunjukkan nilai densitas kelurusan yang tinggi. Selanjutnya, berdasarkan persebaran manifestasi permukaan pada daerah penelitian, dapat diketahui bahwa area utara merupakan zona upflow dan area selatan merupakan zona outflow. Karena itu, dapat diperkirakan bahwa Sesar Muaradua–Datarajan dan Pagaralam yang bersifat permeabel mengontrol transportasi fluida panas bumi baik secara vertikal maupun lateral dan memengaruhi keterbentukan manifestasi permukaan pada lapangan panas bumi “X”.

Region "X", Lampung Province is known to have a large geothermal energy content. One of the main challenges in geothermal exploration and exploitation activities is the characterization of the geological structure as a controller for the main permeability zone which is the target in the formation of geothermal wells. Structure identification can be carried out using a geochemical approach in the form of soil gas evaluation. The commonly used ground gases are Radon (222Rn) and Thoron (220Rn) because they are inert and have high mobility. Geothermal gas can migrate to the surface rapidly through permeable faults and fractures. Therefore, the anomaly of the soil gas composition of 222Rn and 220Rn can be used to identify the presence of faults and fractures. The anomalies of 222Rn and 220Rn were identified using Cumulative Probability Plotting (CP-Plot). Furthermore, the distribution of activity concentration values of 222Rn and 220Rn is shown spatially using the Inverse Distance Weighted (IDW) interpolation method. Based on the distribution of anomaly values of 222Rn and 220Rn, it is known that the fault on the west side of the study area which consists of the Muaradua–Datarajan and Pagaralam Faults is more permeable. Similar results are also shown based on the Fault Fracture Density (FFD) method, where the fault area on the west side shows a high lineament density value. Furthermore, based on the distribution of surface manifestations in the study area, it can be seen that the north area is an upflow zone and the south area is an outflow zone. Therefore, it can be estimated that the permeable Muaradua–Datarajan and Pagaralam Faults control the transportation of geothermal fluids both vertically and laterally and affect the formation of surface manifestations in the “X” geothermal field."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranti Verdiana
"ABSTRAK
Radon merupakan unsur radioaktif yang digunakan untuk identifikasi sesar aktif penyebab utama gempa bumi , monitoring kegunungapian, mendeteksi kandungan migas dan geothermal, interpretasi keluaran airtanah di laut submarine groundwater discharge , serta pemanfaatan lainnya.Untuk mendeteksi kandungan Radon di daerah yang tidak tersampel dapat menggunakan metode Ordinary Cokriging.Metode Ordinary Cokriging merupakan perluasan dari metode ordinary kriging yaitu dengan menggunakan peubah teregional utama dan peubah teregional tambahan.Metode ini menghasilkan taksiran yang bersifat BLUE Best Linear Unbiased Estimator . Nilai taksirannya dinyatakan sebagai kombinasi linier dari data sampel. Data yang digunakan dalam tugas akhir ini merupakan isotopy data dimana kedua data yang digunakan berada pada titik lokasi yang sama. Dengan bantuan software R diperoleh plot yang menunjukkan bahwa data yang diperoleh memenuhi asumsi stasioner orde dua yaitu data yang dimiliki tidak membentuk pola tertentu terhadap lokasi data, sehingga dapat dibentuk model auto dan cross variogram. Terdapat dua model yang dihasilkan dari data ini, yaitu model Spherical dan model Eksponensial. Dari kedua model tersebut dipilih model terbaik yang cocok dengan keadaan data yaitu dengan melihat variansi minimum yang diperoleh menggunakan metode validasi silang yaitu model Spherical adalah model terbaik, dengan nilai R ?_e =0.0311 dan S_ R_e ^2=1.00095. Berdasarkan model tersebut diperoleh estimasi kandungan Radon minimum sebesar 6.3471 Bq/m3 pada koordinat 712757, 9271286, 401 dengan variansi error sebesar 0.5180 dan estimasi kandungan maksimum sebesar 6130.3063 Bq/m3 pada koordinat 712969, 9271446, 382 dengan variansi error sebesar 0.6288.

ABSTRACT
Radon is a radioactive element which used for identifying the earthquakes trigger, vulcanism monitoring, oil and geothermal contents detecting, interpreting ground water output in the sea submarine groundwater discharge , and many others. For detecting the content of Radon on unsampled area, the ordinary cokriging can be used. The ordinary cokriging is an extension of ordinary kriging with one covariable. This method is used to estimate the BLUE Best Linear Unbiased Estimator . The value of estimation of a point is a linear combination of observations around it. The data in this study is isotopy data. Open source software R was used to obtain the plots of the data. They showed that the assumptions of second order stationary are fulfilled. So, that auto and cross variogram models can be used. There are two models that can be applied on the data, spherical model and eksponensial model. By using the cross validation method, the spherical model is the best model to fit the data with the result R e 0.0311 and S R e 2 1.00095 . Based on this model we obtained a minimum estimates of Radon content is 6.3471Bq m3 at coordinates 712757,9271286,401 with the number of error variance is 0.5180 and maximum estimates of Radon content is 6130.3063 Bq m3 at coordinates 712969, 9271446, 382 with the number of error variance is 0.6288."
2017
T47220
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Apriyadi
"Kondisi udara kota Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Udara kota Jakarta sudah dipenuhi zat-zat polutan dari emisi kendaraan bermotor (70%) dan industri, rumah tangga dan lain-lain (30%). Zat-zat polutan tersebut berbahaya pada makhluk hidup hingga dapat menyebabkan kematian. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah telah menerapkan program Langit biru dan Pola Transportasi Makro (PTM). Salah satu dari PTM yang diterapkan oleh pemerintah yang berbasis Bus Rapid Transit (BRT) adalah Busway, yang menggunakan bahan bakar gas (BBG) atau CNG (Crude Nature Gas), yang pelaksanaannya diharapkan selesai tahun 2010.
Busway diharapkan dapat mengurangi tingkat kemacetan dan polusi udara di kota Jakarta. Untuk mendukung terlaksananya program Busway tersebut diperlukan suatu kajian terhadap supply dan demand BBG untuk Busway koridor II - XV dan perhitungan emisi dari kendaraan bermotor dengan dan tanpa kehadiran Busway sampai tahun 2010 dengan menggunakan permodelan dinamik Power Simulation (Powersim) pada skenario aktual atau sesuai dengan kondisi saat ini.
Dari hasil simulasi dengan menggunakan Power Simulation, dapat diketahui bahwa kebutuhan BBG maksimum bus Transjakarta Busway koridor II - XV pada tahun 2010, dengan kecepatan rata-rata 25 km/jam dan headway 0,083 jam (5 menit) yaitu sebesar 73.083.547 LSP. Sedangkan kebutuhan BBG minimum terjadi pada kecepatan 25 km/jam dan headway 10 menit yaitu sebesar 39.095.501 LSP. Dengan beroperasinya Busway maka terjadi pengurangan emisi gas buang kendaraan sebesar 10,5% sampai tahun 2010.

The condition of air in Jakarta city has been fully with pollutants from emission motor vehicles (70%) and industries, household, etc. (30%). Those pollutants very dangerous for any mortal and cause the death. The Solution for that problem, Goverment has been launching Blue Sky Program (Program Langit Biru) and Macro Transportation Pattern (Pola Transportasi Makro, PTM). One kind of Mass Transportation Pattern is busway, which using CNG (Crude Nature Gas) fuel, the implementation hopely finish in 2010.
Level stuck of transportation and air polution in Jakarta City hopely decreased by Busway. For support Busway programs need study of supply and demand CNG for Busway corridors II - XV and account of emission from motor vehicles with and without Busway until 2010 use with dynamic models Power Simulation (Powersim) in real condition scenario.
Based result of Power Simulation, maximum demand of CNG bus Transjakarta Busway for corridors II - XV with average speed 25 km/hours and headway 0,083 hour (5 minutes) is 73.083.547 LSP. Minimum demand with average speed 25 km/hours and headway 0,167 hour (10 minutes) is 39.095.501 LSP. The emission from motor vehicles will be decrease 10,5% until 2010 with Busway.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S38714
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
01 Tja i-1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Tjahjono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Luhantara
"ABSTRAK
Radiasi selalu membayangi hidup manusia, Di luar rumah, radiasi datang dari matahari, kosmis, dan alam sekitar kita. Di dalam rumah, manusia terekspos radiasi siang malam, tarutama jika rumah tersebut tidak msmpunyai ventilasi yang baik. Akibat ekspos radiasi memang tidak akan langsung terasa karena efek radiasi sangat kumulatif, maka orang yang terkena radiasi tingkat rendah secara terus menerus lebih mungkin mengalami sakit dibanding orang yang terkena radiasi tingkat tinggi dalam jangka waktu singkat. Leukimia, misalnya, baru akan muncul setelah orang yang bersangkutan teradiasi secara terus-menerus selama 20-30 tahun, akibat buruk lain dari radiasi adalah : mutasi genetis, bayi lahir cacat, dan kematian bayi. Konsentrasi gas radon yang cukup tinggi di dalam suatu ruang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit kanker paru-paru. Karena itu, keberadaan gas radon cukup berbahaya. Dengan menggunakan metode aktif (Dwi-Tapis) dan metode pasif (detektor CR-39/jejak nuklir) maka kita dapat mengukur konsentrasi gas radon."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1992
S27976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>