Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96516 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1994
S33464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handi Sapta Mukti
"Terdapatnya wiiayah urban (terbangun) dan rural (belum terbangun) dalam wilayah kota (city) merupakan gejala yang nampak pada kota-kota kolonial di Indonesia. Intensitas aktivitas ekonomi (commercial) akan tinggi pada wilayah-wilayah urban dengan harga tanah tinggi dan akan semakin berkurang intensitasnya ke arah wilayah pinggiran kota.
Pertambahan penduduk dan pembangunan yang pesat di DKI Jakarta akan mempengaruhi wilayah di pinggiran kota yang masih belum terbangun. Pengaruh pembangunan dan pertumbuhan penduduk yang pesat di kota Jakarta terhadap wilayah pinggiran kota, terlihat dari semakin banyaknya pemukiman-pemukilnan baru di wilayah tersebut.
Lingkup permasalahan:
1) Dimanakah wilayah-wilayah yang bersifat rural, suburban, dan urban di Kecamatan Jatinegara dan Perwakilan Kecamatan Duren Sawit ?
2) Bagaimanakah karakteristik aktivitas ekonomi di Kecamatan Jatinegara dan Perwakilan Kecamatan Duren Sawit tersebut?
3) Adakah hubungan antara karakteristik aktivitas ekonomi dengan wilayah-wilayah yang bersifat rural, suburban, dan urban serta harga tanah?"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1995
S33523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Annisa Wati
"Pembangunan di Kota Depok terus berlangsung, sebagai daerah pinggiran Ibukota DKI Jakarta. Perkembangan pembangunan perekonomian daerah tergantung dari kondisi dan potensi sumberdaya yang dimiliki masing-masing daerah. Salah satu indikator ekonomi untuk mengukur kinerja pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Dalam penelitian ini PDRB digunakan untuk melihat sektor basis dengan menggunakan analisis Location Quotient (LQ). Menurut perhitungan LQ per kecamatan di Kota Depok tahun 2012 dan tahun 2015 didapatkan hasil bahwa sektor basis pertanian terdapat di Kecamatan Bojong Sari, Limo, Sawangan, Tapos, Cipayung dan Pancoran Mas. Sektor basis industri pengolahan terdapat di Kecamatan Tapos, Cilodong dan Cimanggis. Sektor basis listrik, gas dan air bersih terdapat di Kecamatan Bojong Sari, Limo, Sawangan, Cinere, Cipayung, Pancoran Mas dan Sukmajaya. Sektor basis bangunan terdapat di Kecamatan Limo, Sawangan, Cilodong, Cimanggis dan Pancoran Mas. Sektor basis perdagangan, hotel dan restoran terdapat di Kecamatan Bojong Sari, Limo, Beji, Cinere, Cipayung, Pancoran Mas dan Sukmajaya. Sektor basis angkutan dan komunikasi terdapat di Kecamatan Bojong Sari, Limo, Sawangan, Cinere, Cipayung, Pancoran Mas dan Sukmajaya. Untuk sektor keuangan, jasa persewaan dan Perusahaan terdapat di Kecamatan Beji dan Sukmajaya. Sektor basis jasa-jasa terdapat di Kecamatan Limo, Beji, Cinere, Pancoran Mas dan Sukmajaya. Pada wilayah rural terjadi perubahan sektor nonbasis menjadi basis di Kecamatan Tapos yaitu pada sektor pertanian dan di Kecamatan Limo pada sektor bangunan, dan terjadi perubahan sektor basis menjadi nonbasis di Kecamatan Sawangan pada sektor perdagangan, hotel dan restoran dan di Kecamatan Tapos pada sektor listrik, gas dan air bersih, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor angkutan dan komunikasi. Pada wilayah urban terjadi perubahan sektor nonbasis menjadi sektor basis di Kecamatan Cilodong, yaitu sektor bangunan, di Kecamatan Cinere, yaitu sektor keuangana, jasa persewaan dan jasa perusahaan, dan di Kecamatan Pancoran Mas yaitu sektor bangunan dan sektor keuangan dan jasa perusahaan.

Development in Depok City continues, as a suburb of the Capital City of Jakarta. The development of regional economic development depends on the conditions and potential of the resources owned by each region. One economic indicator to measure the performance of economic growth in a region is the Gross Regional Domestic Product (GRDP). In this study the GRDP is used to look at the base sector using Location Quotient (LQ) analysis. According to LQ calculations per sub-district in Depok City in 2012 and 2015 the results show that the agricultural base sector was found in Bojong Sari, Limo, Sawangan, Tapos, Cipayung and Pancoran Mas Sub-districts. The manufacturing sector base sector is located in Tapos, Cilodong and Cimanggis Sub- districts. Electricity, gas and clean water base sectors are found in Bojong Sari, Limo, Sawangan, Cinere, Cipayung, Pancoran Mas and Sukmajaya Sub-districts. Building base sectors are located in Limo, Sawangan, Cilodong, Cimanggis and Pancoran Mas Sub-districts. The trade, hotel and restaurant base sectors are located in Bojong Sari, Limo, Beji, Cinere, Cipayung, Pancoran Mas and Sukmajaya Sub-districts. Transportation and communication base sectors are found in Bojong Sari, Limo, Sawangan, Cinere, Cipayung, Pancoran Mas and Sukmajaya Sub-districts. For the financial sector, rental services and companies are found in Beji and Sukmajaya Districts. Service base sectors are located in Limo, Beji, Cinere, Pancoran Mas and Sukmajaya Sub-districts. In rural areas there is a change in the nonbasis sector to be a base in Tapos Sub-district, which are in the agriculture and In Limo Sub-district in the construction sector and changes from a base to a nonbasis in Tapos in electricity, gas and clean water sector and the trade, hotel and restaurant sector and in the transportation and communication sector also in Sawangan Sub-District in the tradem restaurant and hotel sector. In the urban area there was a change in the nonbasis sector to a base sector in Cilodong Sub-district, that is the building sector, in Cinere Sub-district, which is the financial sector, rental services and company services, and in Pancoran Mas Sub-district the building sector and the financial and corporate services sector."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditia Wahyu Supriyanto
"Tesis ini membahas keterkaitan antara ketersediaan infrastruktur pelayanan dasar terhadap jumlah penduduk miskin di Kabupaten/Kota seluruh Indonesia periode tahun 2014-2017. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif regresi data panel dengan variabel dependen adalah jumlah penduduk miskin dan variabel independent adalah jumlah SD, jumlah SMP, jumlah SMA, jumlah SMK, Jumlah Puskesmas, Jumlah Apotek, Akses Air Minum Layak, dan Akses Air Bersih. Variabel kontrol yang digunakan adalah distribusi produk domestic bruto atas dasar harga konstan, tingkat inflasi daerah, tingkat partisipasi angkatan kerja, serta luas wilayah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel independen yang dipilih tersebut berpengaruh signifikan dan negatif terhadap variabel jumlah penduduk miskin. Disarankan kepada Pemerintah agar dalam perencanaan pembangunan infrastruktur pelayanan dasar yang memiliki tujuan untuk mengurangi jumlah penduduk miskin, agar menyusun prioritas berdasarkan nilai koefisien variabel independent yang membentuk model tersebut berdasarkan pemetaan setiap kabupaten/kota.

The objective of this research is to analyze the relationship between the availability of basic service infrastructure to the number of poor people in the Regency / City throughout Indonesia for the period 2014-2017. This research is a quantitative research panel data regression with the dependent variable is the number of poor people and independent variables are the number of elementary schools, the number of junior high schools, the number of high schools, number of vocational schools, number of health centers, number of pharmacies, access to decent drinking water, and access to clean water. The control variable used is the distribution of gross domestic product on the basis of constant prices, regional inflation rates, labor force participation rates, and area size. The results showed that all the selected independent variables had a significant and negative effect on the variable number of poor people. It is suggested to the Government that the basic service infrastructure development plan which aims to reduce the number of poor people, so as to set priorities based on the coefficients of the independent variables that make up the model based on the mapping of each regency."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Pratiwi Putri
"Masalah yang diajukan adalah Dimana terjadi penurunan dan pertambahan jumlah penduduk di Kodya Bogor? Dimana terjadi penurunan dan pertambahan luas tanah perumahan di Kodya Bogor ? Bagaimana korelasi antara perubahan jumlah penduduk dan perubahan luas tanah perumahan ? Bagaimana karakteristik daerah yang mengalami perubahan jumlah penduduk dan luas tanah perumahan di Kodya Bogor ?
Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat deskriptif. Data-data yang diperlukan diperoleh dari Instansi- Instansi yang terkait. Kemudian data-data tersebut dikiasifikasikan dan disajikan dalam bentuk tabel-tabel, diagram-diagram, grafik-grafik dan peta-peta.
Analisis dilakukan dengan cara membandingkan peta perubahan jumlah penduduk dan luas tanah perumahan dengan faktor-faktor yang berpengaruh."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kintan Achria Putri
"Penelitian ini membahas mengenai bagaimana peran program Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dalam membangun masyarakat informasi yang ditinjau melalui implementasi programnya di daerah rural maupun urban. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi program Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di wilayah urban dan rural mulai dari proses pembentukan, aktivitas yang dimiliki, dan hambatan-hambatan yang dihadapi. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengindentifikasi program-program KIM apakah sudah memiliki peran dalam membangun masyarakat informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (qualitative method) dengan metode kajian literatur. Pengumpulan data dilakukan dengan pencarian dan analisis dokumen dari bulan Februari-Juni 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KIM di wilayah urban cenderung lebih mandiri, sedangkan program KIM di wilayah rural membutuhkan bimbingan dari otoritas. Namun, tidak menjamin bahwa KIM yang mandiri dapat mengimplementasikan program lebih baik jika dana dan fasilitas kurang. Tingkat pendidikan dan partisipasi masyarakat rural yang lebih rendah dan masyarakat urban yang lebih tinggi juga mempengaruhi keberhasilan program. Saran yang diajukan adalah pemerintah harus memberikan perhatian terhadap program KIM agar keberhasilannya merata dan dapat bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional dalam mengimplementasikannya

This study discusses how the role of the Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) program in building an information society as viewed through its program implementation in rural and urban areas. The purpose of this study is to identify Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) programs in urban and rural areas starting from the formation process, the activities they have, and the obstacles they face. In addition, this study also aims to identify whether KIM programs already have a role in building an information society. This study uses a qualitative approach (qualitative method) with a literature review method. The data was collected by searching and analyzing documents from February-June 2020. The results showed that KIM in urban areas tended to be more independent, while KIM programs in rural areas needed guidance from the authorities. However, it does not guarantee that an independent KIM can implement the program better if funds and facilities are lacking. The lower level of education and participation of rural communities and higher urban communities also affects the success of the program. The suggestion is that the government should pay attention to the KIM program so that its success is evenly distributed and can cooperate with the National Library in implementing it."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kintan Achria Putri
"Penelitian ini membahas mengenai bagaimana peran program Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dalam membangun masyarakat informasi yang ditinjau melalui implementasi programnya di daerah rural maupun urban. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi program Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di wilayah urban dan rural mulai dari proses pembentukan, aktivitas yang dimiliki, dan hambatan-hambatan yang dihadapi. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengindentifikasi program-program KIM apakah sudah memiliki peran dalam membangun masyarakat informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (qualitative method) dengan metode kajian literatur. Pengumpulan data dilakukan dengan pencarian dan analisis dokumen dari bulan Februari-Juni 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KIM di wilayah urban cenderung lebih mandiri, sedangkan program KIM di wilayah rural membutuhkan bimbingan dari otoritas. Namun, tidak menjamin bahwa KIM yang mandiri dapat mengimplementasikan program lebih baik jika dana dan fasilitas kurang. Tingkat pendidikan dan partisipasi masyarakat rural yang lebih rendah dan masyarakat urban yang lebih tinggi juga mempengaruhi keberhasilan program. Saran yang diajukan adalah pemerintah harus memberikan perhatian terhadap program KIM agar keberhasilannya merata dan dapat bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional dalam mengimplementasikannya.

This study discusses how the role of the Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) program in building an information society as viewed through its program implementation in rural and urban areas. The purpose of this study is to identify Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) programs in urban and rural areas starting from the formation process, the activities they have, and the obstacles they face. In addition, this study also aims to identify whether KIM programs already have a role in building an information society. This study uses a qualitative approach (qualitative method) with a literature review method. The data was collected by searching and analyzing documents from February-June 2020. The results showed that KIM in urban areas tended to be more independent, while KIM programs in rural areas needed guidance from the authorities. However, it does not guarantee that an independent KIM can implement the program better if funds and facilities are lacking. The lower level of education and participation of rural communities and higher urban communities also affects the success of the program. The suggestion is that the government should pay attention to the KIM program so that its success is evenly distributed and can cooperate with the National Library in implementing it."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hardjanto
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T39406
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaen, Bintang
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S33772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>