Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178221 dokumen yang sesuai dengan query
cover
" Pertumbuhan kota yang semakin pesat dan didukung dengan semakin besarnya mobilitas, menimbulkan adanya daerah pertanian yang dipengaruhi oleh kota. Hal ini akan berdampak pada pertanian, pola penggunaan tanah dan struktur tenaga kerja pertanian di daerah tersebut. Karena yang paling jelas dalam melihat dampak pertumbuhan penduduk terhadap tanah adalah pada tingkat administrasi paling bawah, sehingga daerah yang dikaji Kelurahan krukut Limo Depok. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik wilayah pinggiran kota Jakarta mempengaruhi distribusi dan mobilitas tenaga kerja pertanian. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif dengan metode overlay peta. Wilayah penelitian dibagi atas tiga klasifikasi, yaitu wilayah dengan karakteristik sangat dinamis, dinamis dan kurang dinamis. Didapatkan hasil bahwa pada wilayah sangat dinamis hanya terdapat 8 orang penggarap. Pada wilayah dinamis terdapat 6 petani pemilik dan 76 penggarap. Sedangkan pada wilayah kurang dinamis, 55 dari 150 petani memiliki tanah pertanian. Disimpulkan bahwa konsentrasi penggarap pada wilayah dinamis dan kurang dinamis. Konsentrasi petani pemilik pada wilayah kurang dinamis. Wilayah yang menjadi tujuan utama penggarap adalah wilayah dinamis dan petani pemilik pada wilayah kurang dinamis. Semakin dinamis suatu wilayah, semakin sedikit jumlah tenaga kerja pertanian dengan status pemilik dan mendorong penggarap untuk bermobilitas dalam bertani. Kata kunci: dinamis; distribusi; karakteristik wilayah; mobilitas; tenaga kerja pertanian. viii+88 hlm; gbr; peta;tab; lamp. Bibliografi: 18 (1982-2005) iii"
Universitas Indonesia, 2007
S33958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aji M. Darda
"Perkembangan Kota Jakarta yang semakin tinggi intensitasnya dihadapkan pada keterbatasan lahan di pusat kota, akibatnya perkembangan akan mengarah ke daerah pinggiran kota yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kec. Ciputat dan Kec. Pamulang Penelitian ini menyampaikan penjelasan tentang perkembangan yang terjadi di daerah pinggiran Kota Jakarta, dilihat dari perkembangan permukimannya dalam kurun waktu tahun 1991-2007 terkait dengan variabel-variabel yang diteliti. Perkembangan yang terjadi di daerah pinggiran ini dapat diidentifikasi dari perkembangan permukiman. Perkembangan permukiman ini dipengaruhi oleh kepadatan penduduk, jaringan jalan, fasilitas pendidikan dan harga tanah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan yang terjadi bersifat menyebar dengan karakteristik yang berbedabeda. Permukiman teratur lebih terkonsentrasi di wilayah yang jauh dari DKI Jakarta dan tidak terlalu dipengaruhi oleh akses tetapi oleh harga tanah yang sangat rendah. Sedangkan pada permukiman tidak teratur lebih terkonsentrasi di wilayah yang dekat dengan DKI Jakarta dan tidak dipengaruhi oleh harga tanah melainkan dekat dengan akses yang mendekati DKI Jakarta dan juga fasilitas pendidikan seperti kampus.

The development of Jakarta that has inclined in intensity faced with the limitation of land in the city causes its development course to the urban fringe area, which administratively is in the Ciputat and Pamulang Regency. This research inform descriptions about the development that happens in the urban fringe area in Jakarta, viewed from the development of its settlements during 1991-2007 concerned with the research variables. The development which happens in urban fringe area can be identified from the change of settlement. This change of settlement is affected by density of peoples, roads, facility of education and price of land.
The output of research shows that such development is cluster with differents characteristic. The orderly settlements are more concentration in region long from DKI Jakarta and not always affected by roads but by the low price of land. But the disorder settlement more concentration in region near from DKI Jakarta and not affected by price of land but near accces to Jakarta and facility education like campus.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34057
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faizal Rahmanto Moeis
"ABSTRACT
The economic conventional wisdom stated by Arthur Lewis in his dual sector theorem says that people that work in the agriculture traditional sector that move out to non agriculture modern sector will be better off due to the modern sector having higher productivity. This also applies to farmland as farmland should be reinvested into capital that gives higher returns. In Indonesia, the number of agriculture workers have continually decreased in the last decade. This process is also accompanied by the decrease of average farmland ownership of households. These two phenomena show that the farmers are completely leaving agriculture sector and in hand with Lewis rsquo s theorem. However, can we guarantee they are better off Observing the last three waves of IFLS Indonesia Family Life Survey and applying the poverty line of 3.2 PPP capita month the writer investigates the factors that influence poverty and welfare dynamics of agriculture household. The writer rsquo s econometric evidence confirms that the movement of agriculture has decreased the probability of poverty and positive effects on welfare only in the early decade 2000 2007. From 2007 2014 and in the long run, the effects of the movement are not significant. On the other hand, farmland ownership continues to have an important role for agriculture households as their main livelihood. Higher Education and agriculture assets show a decrease of probability of being poor. These findings suggest that moving out of agriculture is not the solution to improve farmers well being in the current situation. Keeping farmland ownership, investment in human capital, and modernization of agriculture should be the main focus in agriculture development.

ABSTRACT
Pemikiran konvensional ekonomi yang dinyatakan oleh Arthur Lewis di dalam teori dual sector-nya mengatakan bahwa orang yang bekerja di sektor pertanian tradisonal yang pindah keluar ke sektor non-pertanian modern akan lebih baik dikarenakan sektor modern memiliki produktivitas yang lebih tinggi. Hal ini juga berlaku terhadap lahan dimana lahan seharusnya diinvestasi ulang menjadi kapital yang memberikan pengembalian yang lebih tinggi. Di Indonesia, jumlah dari pekerja pertanian secara terus-menerus menurun dalam satu dekade terakhir. Proses ini diiringi dengan berkurangnya rata-rata kepemilikan lahan rumah tangga. Kedua fenomena tersebut memperlihatkan bahwa petani sudah benar-benar meninggalkan sektor pertanian sesuai dengan teori Lewis. Namun, apakah dapat dijamin mereka lebih baik? Mengobservasi tiga gelombang IFLS Indonesia Family Life Survey terakhir dan menggunakan garis kemiskinan 3.2 PPP/kapita/bulan, penulis meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika kemiskinan dan kesejahteraan rumah tangga pertanian. Bukti ekonometrika penulis dapat mengonfirmasi bahwa pergerakan keluar dari pertanian mengurangi probabilitas kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan hanya pada awal dekade 2000-2007. Dari 2007-2014 dan dalam jangka panjang, efek dari pergerakan keluar pertanian tidak signifikan. Di sisi lain, kepemilikan lahan tetap memiliki peran penting bagi rumah tangga pertanian sebagai sumber mata pencaharian. Pendidikan dan kepemilikan aset pertanian yang lebih tinggi menunjukkan penurunan probabilitas menjadi miskin. Penemuan ini menimbulkan pemikian bahwa keluar dari pertanian bukan solusi yang menjamin kenaikan kesejahteraan petani pada situasi sekarang. Mempertahankan kepemilikan lahan, investasi dalam human capital, dan modernisasi pertanian seharusnya menjadi fokus utama dalam pembangunan pertanian."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasha Iguna Pratiwi
"Outsourcing merupakan bentuk strategi baru yang sedang
berkembang dalam dunia usaha sebagai salah satu efek dari
perubahan cara pandang bisnis. Dilakukannya outsourcing
dikarenakan agar perusahaan dapat lebih berkonsentrasi pada
pekerjaan utamanya. Dalam pelaksanaannya, outsourcing
diatur dalam UU No.13 Tahun 2003 pasal 64 yang menyebutkan
bahwa terdapat 2 jenis outsourcing, yaitu outsourcing
pekerjaan yang menggunakan perjanjian pemborongan pekerjaan
dan outsourcing pekerja/buruh yang menggunakan perjanjian
penyediaan jasa pekerja/buruh. Pada sistem outsourcing,
tenaga kerja outsource terikat hubungan kerja dengan
perusahaan penyedia jasa di dalam perjanjian kerja. Sebagai
akibat adanya hubungan kerja antara tenaga kerja outsource
dengan perusahaan penyedia jasa tersebut, maka muncul hak
dan kewajiban bagi masing-masing pihak yang harus
diperhatikan. Hak dari tenaga kerja outsource yang wajib
dipenuhi oleh perusahaan penyedia jasa adalah kepastian
adanya pemberian program jaminan sosial tenaga kerja,
khususnya dalam hal ini adalah program jaminan kecelakaan
kerja. Hal ini penting mengingat dalam menjalankan
pekerjaannya, tenaga kerja outsource dihadapkan pada resiko
tertimpa kecelakaan kerja. Tetapi pada prakteknya, tidak
jarang ditemukan adanya pelanggaran terhadap pemenuhan hak
tenaga kerja outsource tersebut. Hal ini dikarenakan tenaga
kerja outsource tidak bekerja di lokasi perusahaan penyedia
jasa melainkan ditempatkan lagi di perusahaan pengguna
jasa, sehingga pengawasan terhadap pelaksanaan program
jaminan kecelakaan kerja pada tenaga kerja outsource
tersebut tidak dapat dilakukan secara maksimal. Undangundang
No.3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
membebankan tanggung jawab atas pelaksanaan program jaminan
kecelakaan kerja kepada pengusaha."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S21376
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1986
S33291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Bilateral cooperation between Indonesia and Malaysia concerning Indonesian migrant workers entering Sabah and Serawak, Malaysia, is crucial to ensuring better control an proper implementations of the regulations. Mobility of people in the surrounding areas of Kalimantan have been pulled by economic as well as demographic factors reflecting discrepancies. This paper is an attempt to make an account of the issue focusing on security along the borders of the two countries. "
BUMA 1:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Singkir Hudijono
"Ketidakseimbangan antara laju pertumbuhan angkatan kerja disatu tempat dengan laju pertumbuhan kesempatan kerja, menimbulkan mobilitas tenaga kerja. Kajian-kajian yang membahas mobilitas tenaga kerja yang disebabkan tekanan ekonomi pada umumnya hanya membahas aspek-aspek yang tampak dari tekanan ekonomi yang menyebabkan mobilitas tersebut. Aspek-aspek yang tampak itu misalnya terbatasnya lapangan kerja di daerah asal dan mudahnya memperoleh uang di daerah tujuan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan terlibat dan wawancara mendalam. Kajian ini menjelaskan terjadinya mobilitas tenaga kerja yang disebabkan tekanan ekonomi dan kebutuhan akan biaya upacara adat, belis (emas kawin) yang berwujud gading gajah. Harga belis sangat mahal, harus dibayar, karena bila tidak dibayar akan sangat tercela bagi masyarakat setempat sebab menimbulkan "kawin masuk".
Tanjung Bunga di Kabupaten Flores Timur merupakan salah satu pemasok tenaga kerja (laki-laki) ke Sabah Malaysia Timur. Para pelaku dalam upayanya masuk ke Sabah memilih cara ikut camping (ilegal). Cara ini terlaksana melalui bantuan para calo. Cara ini juga memudahkan berpindah kerja sewaktu-waktu.
Mobilitas penduduk membawa perubahan dalam pola pekerjaan, baik itu yang langsung menghasilkan maupun tidak langsung. Mobilitas ini menimbulkan suatu pola pembagian kerja baru yang menggambarkan adanya peranan yang lebih meningkat dari kaum wanita dalam keluarga, rumah tangga dan masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro Pratikno
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S33723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosmala Sari
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S34059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>