Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132082 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tatiek Sivawati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emi Maryamah
"Bahan pangan sumber karbohidrat sebagian besar masyarakat Indonesia adalah beras Tahun-tahun terakhir mi produksi beras di Indonesia berhasil ditingkatkan Penduduk Indonesia makmn lama makin meningkat, berarti konsumsi beras juga ak-an bertambah, oleh karenanya harus dicari pangan lain yang dapat digunaka n sebagai pangan sumber karbohidrat lain disainping beras Selama mm telah dikenal berbagam pangan sumber karbohidrat lain diantaranya ubi kayu, ubi jalar, sagu, jagung, dan talas Sebenarnya masih banyak lagi pangan lain yang dapat digunakan sebaga pangan sumber karbohidrat, salah satu diantaranya yaicu umbi kimpul
Tanaman kitnpul merupakan tanaman yang tumbuh subur di daerah tropis Diduga kandungari zat gizi umbi kitnpul tidak ,jauh berbeda dengan kandungan zat gizi umbi-umbian lamnnya yang telah banyak dikenal selama mi Tlntuk tu,]uan menjadikan umbi kmnipul menjadi salah satu pangan pokok sumber karbonidrat atau pangan tambahan lainnya, perlu diadakan perelitian yang lebih akurat mengenai kadar kandungan zat gizi di dalamnya
Pada penelitian mi dilakukan pengukuran kadar beberspa zat gizi yang terdapat pada umbi kminpul Kadar karbohidrat ditentukan dengan metode antron Kadar mineral Ca, Fe, Mg, dan K ditentukan dengan metode spektrofotometri serapan atom, sedangkan kadar mineral P ditentukan dengan metode spektrofotometri UV-Vms Kadar vitamin C dan niasin ditentukan dengan metode spektrofotometri UV-Vms, sedangkan kadar vitamin B1 dan B2 ditentukan dengan metode spektrofotometri fluoresensi
Dari hasil percobaan mi diperoleh kadar zat gizi dlam 100 g umbi kimpul yaitu sebagai benikut kadar air 71 ,L36 g kadar abu 0,983 g kadar lemak 0,24 0' g kadar serat kasar 1,211 g kadar karbohidrat 24,38 g kadar mineral Ca 20,11 mg mineral Mg 43,48 mg mineral P 61 50m mineral K 131 ,73 mg mineral Fe 1,27 mg kadar vitamin C 13,70 mg niasin 0,93 mg vitamin B1 0,31 mg dan kadar vitamin B2 0,21 mg."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hernita
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Saladini
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sutiana
"ABSTRAK
Komponen penyusun minyak hati ikan cucut, khusuznya
ikan cucut botol (Centrophorus sqjuamosus) sebagian besar
adalah senyawa taR tersabunkan. Dani senyawa taR tersabunkan
tersebut sebagian besar adalafl skualen. Skualen
terciapat dalam minyak hati iRan dalam bentuk bebas dan
kelarutannya cukup besar dalam pelarut non polar seperti
petroleum benzen.
Pemisahan skualen dari minyaIc hati iRan cucut dilakukan
dengan penyabunan dan kromatograf 1 kolom. Penyabunan
dilakukan dengan jalan mereaksikan minyak tersebut
dengan basa dalam pelarut etanol yang kemudian dipanaskan
"dalam penangas air. Pelarut yang digunakan untuk mengekstraksi skualen adalah petroleum benzen. Senyawa yang
talc tersabunkan dimasukan ke dalam Rolom kromatografl yang
berisi butiran florisil. Eluen yang digunakan adalafl
petroleum benzen. Senyawa hasil isolasi dhldentifikasi
parameter fisika dan kimianya yaitu dengan Jalan mernbanctingkannya
dengan skualen standar. Dan hasil penelitian
mi diperoleh bahwa minyak hati iRan cucut botol mengandung
kurang lebih 68 Z skualen."

"
1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.F. Yuliani Setiawati Leksono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Upik Zahirma
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuki Bambang Nugroho
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Rahmi Ekasari
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas penyisihan amonia dengan kombinasi proses absorbsi dalam membran dan oksidasi lanjut menggunakan reaktor hibridaozon plasma. Serta mengetahui pengaruh penambahan proses oksidasi lanjut dalam reaktor hibrida ozon plasma terhadap proses penyisihan amonia dalam kontaktor membran menggunakan larutan penyerap asam sulfat (H2SO4). Variabel proses pada proses penyisihan amonia menggunakan membran adalah laju alir umpan (3, 4, 5 LPM), pH larutan umpan (10, 11, 12), temperatur umpan (20, 30, 40oC) dan jumlah serat membran (50, 60, 70 serat).
Penambahan proses oksidasi lanjut dalam reaktor hibrida ozon plasma dapat meningkatkan jumlah amonia yang akan disisihkan oleh kontaktor membran. Konfigurasi gabungan absorbsi dalam membran dan proses oksidasi lanjut dalam RHOP dapat meningkatkan penyisihan amonia menjadi 81,3% dengan konsentrasi amonia tersisa 149.568 ppm sedangkan pada proses tunggal membran yang hanya dapat menyisihkan amonia sebesar 63,9 %. Kodisi operasi optimum dalam penelitian ini diperoleh pada temperatur 400C, pH 11 dan jumlah serat membran 70.

In this experiment liquid waste ammonia will be removedby combination of the absorption process in the membrane and advanced oxidation using RHOP (ozone-plasma hybrid reactor). The effect addition of advanced oxidation processes in RHOP for ammonia removal process in the membrane contactor using absorbent solution of sulfuric acid (H2SO4). Process variables on ammonia removal process using membranes is feed flow rate (3, 4, 5 LPM), the pH of feed solution (10, 11, 12), feed temperature (20, 30, 40 °C) and the amount of fiber membrane (50, 60, 70 fibers).
The addition of advanced oxidation processes in a hybrid ozone plasma reactor can increasing the amount of ammonia that will be set aside by the membrane contactor. Configuring the combined absorption in the membrane and advanced oxidation processes in RHOP can increase ammonia removal to 81.3 % with concentrations149.568 ppm, compared with the single membrane process that can only be set aside ammonia by 63,9 %. Optimum operation in this study were obtained at a temperature of 400C, pH 11, and the number of fibers 70.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T33016
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>