Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42457 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulistyo Winarto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Intan Yuristiantini
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irman
"Rumput laut Euchema cottonii mengandung bahan kimia penting yaitu kappa karagenan Produksi senyawa kappa karagenan tersebut sebagai hasil biosintesis did.uga akan bertambah dengan bertambahnya umur tanainan rumput laut. Dalam penelitian ini dicoba untuk mengisolasi kappa karagenan dan mencari hubungan antara lama penanaman rumput laut Euchema cottorii terhadap rendemen dan viskositas kappa karagenan Disamping itu, ailakuian penguKuran c.aa.ar oeuerapa logam berat pencemar yang terdapat dalam rumput laut Euchema cottonim, kappa karagenan hasil isolasi dan dalam air laut lokasi penanaman.
Kappa karagenan rumput laut Euchema cottonii pada berbagam lama penanaman (0 - 6 minggu) dmisolasi melalum beoerapa tahap yaitu ekstraksi dengan larutan NaOH 0,1N (kondisi pH 8, suhu 80°C dan v.aktu 0,5 jam), penyaringan dengan bantuan filtrasi bertekanan dan pengendapan dengan cara penambahan isopropil alkohol Selan3utnya, kappa karagenan hasil isolasi tersebut diukur viskositasnya dengan menggunakan alat viskometer VT 180 Identifikasi kappa karagenan dilakukan dengan cara mengukur spektrum serapan infra merah, sedangkan kadar logam (Pb, Cr, Cu dan Cd) ditentukan dengan cara destruksi, se1anutnya diukur dengan alat AAS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumput laut Euchema cottonii mengalami perta'nbahan berat maksimum (101,28 %) dan kecepatan pertum.buhan maksimum (8,51 %) pada masa penanaman minCD gu kedua Rendemen kappa karagenan maksimum pada lama penanaman 5 minggu (74,52 %), sedangkan viskositas kappa karagenan maksimum pada lama penanaman 6 minggu (161+,25 cP) Kadar rata-rata keempat logam Pb, Cr, Cu dan Cd dalam air laut adalah Pb 0,04 ppm, Cr 0,04 ppm, Cu 0,14 ppm dan Cd 0,02 ppm, pada rutnput laut Euchema cottonil adalah Pb 0,99 ppm, Cr 2,79 ppm, Cu 4,60 ppm dan Cd 0,76 ppm, sedangkan pada kappa karagenan hasil isolasi adalah Pb 0,04 ppm, Cr 1,66 ppm, Cu 2,58 ppm dan Cd 0,54 ppm"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Suprapto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setia Abikusna
"Indonesia masih sangat tergantung pada sumber energi tak terbarukan padahal jumlahnya semakin menipis. Sejak tahun 2004 [1]. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dikembangkan energi lain pengganti bahan bakar fosil yang bersifat terbarukan, ramah lingkungan, dan berasal dari alam. Salah satu sumber energi terbarukan yang potensial dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti bbm adalah bioetanol (C2H5OH).
Studi ini mengkaji efek campuran bioetanol gasolin (RON 88) pada mesin single-cylinder spark iginition (SI) 125 cc yang dilakukan dengan variasi campuran bahan bakar (E0, E5, E10, dan E15) dengan penambahan 0.5 % vol/vol oksigenat sikloheksanol dan sikloheptanol pada masing – masing campuran bahan bakarnya, dengan pembukaan throttle dipertahankan 100 %, dan variasi kecepatan  mesin. Kinerja mesin diukur dengan menghubungkan mesin dengan dynamometer dan variasi cylinder pressure combustion diukur dengan pressure transducer.
Hasil pengujian dapat membuktikan bahwa campuran bahan bakar dengan oksigenat tersebut dapat memperbaiki COVIMEP  pada cycle to cycle variations (3.42 % pada campuran E10++) sehingga fluktuasi torque dapat diminimalisasi yang mengakibatkan kestabilan performa mesin (BHP, torque, SFC, dan heat release) meningkat, disamping itu emisi menjadi lebih baik (CO dan HC turun, sedangkan CO2 dan O2 meningkat).

Indonesia is still very dependent on non-renewable energy sources even though the numbers are running low. Since 2004 [1]. One potential renewable energy source developed in Indonesia as a substitute for fuel is bioethanol (C2H5OH).
This study examines the effect of a mixture of gasoline (RON 88) bioethanol on a single-cylinder spark ignition (SI) 125 cc engine that is carried out by variations of fuel mixtures (E0, E5, E10, and E15) with the addition of 0.5 % vol / vol oxygenated cyclohexanol and cycloheptanol in each fuel mixture, with throttle opening maintained 100 %, and variations in engine speed. Engine performance is measured by connecting a machine with a dynamometer and the variation of cylinder pressure combustion is measured by a pressure transducer.
The test results can prove that the mixture of fuel with oxygenated can improve COVIMEP in cycle to cycle variations (3.42 % in E10 ++ mixture) so that torque fluctuations can be minimized which results in improved engine performance (BHP, torque, SFC, and heat release) increase, besides the emissions are better (CO and HC decrease, while CO2 and O2 increase).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
D2632
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Asrianti
"Nickel-Metal Organic Frameworks (Ni-MOFs-ptc) has been succesfully synthesized based on perylene 3,4,9,10-tetracarboxylic dyes as linker organic using solvothermal method. Chromophoric linker in ptc structure are utilized to obtain MOFs with light harvesting properties. In this study, parameters variations in the synthesis of Ni-MOFsptc were carried outthrough time reaction. The absence of absorption at wave number 1700cm-l as vibration stretching v(C = O) from Ni-MOFs-ptc, indicates that the oxygen atom from ligand can coordinate with the Nickel metal ion. This indicates that Ni-MOFs-ptc has been successfully formed. X-Ray diffraction of Ni-MOFs-ptc exhibits sharp and high intensity peak which indicates high crystalinity Ni-MOFs-ptc. Ni-MOFs-ptc posseses a HOMO-LUMO band gap of 2,41 eV determined by UV-Vis spectroscopy with an absorbtion edge at 514 nm, which present effective photocatalytic activity for hydrogen production under UV-Visible irradiation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54477
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emi Maryamah
"Bahan pangan sumber karbohidrat sebagian besar masyarakat Indonesia adalah beras Tahun-tahun terakhir mi produksi beras di Indonesia berhasil ditingkatkan Penduduk Indonesia makmn lama makin meningkat, berarti konsumsi beras juga ak-an bertambah, oleh karenanya harus dicari pangan lain yang dapat digunaka n sebagai pangan sumber karbohidrat lain disainping beras Selama mm telah dikenal berbagam pangan sumber karbohidrat lain diantaranya ubi kayu, ubi jalar, sagu, jagung, dan talas Sebenarnya masih banyak lagi pangan lain yang dapat digunakan sebaga pangan sumber karbohidrat, salah satu diantaranya yaicu umbi kimpul
Tanaman kitnpul merupakan tanaman yang tumbuh subur di daerah tropis Diduga kandungari zat gizi umbi kitnpul tidak ,jauh berbeda dengan kandungan zat gizi umbi-umbian lamnnya yang telah banyak dikenal selama mi Tlntuk tu,]uan menjadikan umbi kmnipul menjadi salah satu pangan pokok sumber karbonidrat atau pangan tambahan lainnya, perlu diadakan perelitian yang lebih akurat mengenai kadar kandungan zat gizi di dalamnya
Pada penelitian mi dilakukan pengukuran kadar beberspa zat gizi yang terdapat pada umbi kminpul Kadar karbohidrat ditentukan dengan metode antron Kadar mineral Ca, Fe, Mg, dan K ditentukan dengan metode spektrofotometri serapan atom, sedangkan kadar mineral P ditentukan dengan metode spektrofotometri UV-Vms Kadar vitamin C dan niasin ditentukan dengan metode spektrofotometri UV-Vms, sedangkan kadar vitamin B1 dan B2 ditentukan dengan metode spektrofotometri fluoresensi
Dari hasil percobaan mi diperoleh kadar zat gizi dlam 100 g umbi kimpul yaitu sebagai benikut kadar air 71 ,L36 g kadar abu 0,983 g kadar lemak 0,24 0' g kadar serat kasar 1,211 g kadar karbohidrat 24,38 g kadar mineral Ca 20,11 mg mineral Mg 43,48 mg mineral P 61 50m mineral K 131 ,73 mg mineral Fe 1,27 mg kadar vitamin C 13,70 mg niasin 0,93 mg vitamin B1 0,31 mg dan kadar vitamin B2 0,21 mg."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatiek Sivawati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Firdaus Taufick
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edvia Indrania
"Biji kapas mengandung protein cukup tinggi, tetapi penggunaannya sebagai makanan ternak dibcitasi olah adanya senyawa gossipol ydnçj bersifat racun terhadap hewan nonruminansia Kadar gossipol bebas dalam biji kapas dapat mencapai 1,7 %,sedangkon batas ambang yang diperkenankan untuk ternak unggas adalah 0,04 % 0leh karena itu sebelum biji kapas dipakai sebagai bahan pakan, maka perlu dilakukan suatu proses detoksifikasi untuk rnengurangi kadar gossipol yang ada.
Cara detoksifikasi yang cukup mudah untuk dilakukan adalah dengan perendaman dalam air kapur. Perendaman daging biji kapas dalam air kapur jenuh selama 24 jammampu rnenurunkan kaddr gossipol babas darl 0,82 sarnpai 043 % (kehilanqan 84 %), Beberapa faktor yang meinpengaruhi proses detoksifikasi tersebut adalah pH larutan perendam, konsentrasi kalsium dan pengaruh pendidihan.
PH yang bervaniasi antara 3 sanpai 13 pada perendaman didalam air kapur menyebabkan kehilangan gossipol lebih besar daripada perendaman dalam air Konsentrasi kaisium juga mernpengaruhi gossipol yang hilangp dimana kehilangan terbesar diperoleb pada konsentrasi tartinggi yaitu pada air kapur jenuh Larutan air kapur mendidih dapat mempercepat kehilangan gossipol,dimana pendidihan selama 60 menit menyebabkan kehilangan gossipol sebesar 92 % Perendaman juga dapat menyebabkan kehilangan protein yang mudah 1arut erendaman daldm air kapur jenuh selarna 24 jam menurunkan kadar protein dari 386 % sampdi 33 % (kehilangan 14,4).
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahua perendamdn biji kapas dalam air kapur jenuh siilama 24 jam de ngan perbdndlngan coi-itoh dan volume air kapur sebesar 2/20 (g/ml) menyebabkan kehilangan gossipol cukup tinggi tanpa menyebabkan kehilangan protein yang tenlalu besar Walaupun pendidihan dapat menyebabkan kehilangan gossipol yang lebih cepat dan J.ebih besar9 tetapil, pendidihan dapat mengurangi mutu protein karena terbentuknya kopolimer gossipol-protein yang sukar larut. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>