Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81730 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Girang Irawan
"Permasalahan energi, ekologi dan Iingkungan membuka peluang dalam inovasi dan pengembangan teknik terbaru pengeringan tinta. Teknik tersebut adalah radiation cur- ing yang sudah banyak diaplikasikan dalam industri pelapisan dan tinta, menggunakan radiasi ultraviolet (UV) atau electron beam (EB). Konsep dasar pengembangan teknologi radiation curing adalah tidak. digunakannya pelarut organik, sehingga mengurangi polusi udara, mengurangi resiko terhadap kesehatan dan penghematan energi. Percobaan pembuatan tinta sablon untuk iradiasi ultra-violet pada permukaan plastik polietilen tereftalat (PET) telah dilakukan dengan menggunakan prapolirner epoksi akrilat (Laromer EA 81) dan poliester akrilat (Laromer PE 46) yang digabungkan dengan monomer tripropilen glikol diakrilat (TPGDA) dan heksanadiol diakrilat (HDDA). Untuk pewarnaan merah digunakan lithol rubine dan CaCO3, dan ditambahkan pula zat aktif permukaan serta fotoinisiator. Formula diaplikasikan pada PET dengan menggunakan monyl silk screen berukuran gasa T 120, kemudian diradiasi dengan lampu UV tunggal 80 watt/cm tipe CK 1300 pada kecepatan konveyor 5 meter/menit.
Hasil yang diperoleh diuji karakteristiknya meliputi kekerasan, ketahanan kikis, adesi, ketahanan terhadap pelarut dan bahan kimia lainnya, serta ditentukan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Karakteristik lapisan tinta iradiasi UV diwakili formula G (epoksi akrilat 32%, poliester alcrilat 7,5%, TPGDA31,1%, HDDA7,5%, lithoirubine 5%, CaCO310%, Tween20 2%, silicon oil 1%, Darocure 1173 3,9%) memiliki ketahanan kikis 5,1 mg, adesi 60%, kilap 55%, ketahanan terhadap pelarut metil etil keton (MEK) >100 gosokan, sedangkan lapisan tinta sablon biasa (solvent base) memililci ketahanan kilds 15,4 mg, adesi 98%, kilap 46,3%, ketahanan terhadap MEK satu kali gosokan. Dengan demikian tinta sablon iradiasi UV memiliki sifat yang lebih baik dari tinta sablon biasa untuk ketahanan kilds, kilap dan ketahanan terhadap MEK, namun sifat adesi dari tinta sablon iradiasi UV kurang baik dibandingkan tinta sablon biasa."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rosyidah
"Pengembangan sensor oksigen dan sensor BOD dilakukan dengan menggunakan sel elektrokimia. Pengukuran kadar oksigen berbasis sel elektrokimia memberikan hasil pengukuran yang cepat dan praktis namun memiliki kekurangan yaitu kestabilan respon menurun setelah beberapa kali pengukuran. Oleh karena itu, dilakukan pembuatan disposable sensor menggunakan plastik termodifikasi nanopartikel emas. Disposable sensor diharapkan menjamin akurasi pengukuran. Nanopartikel emas disintesis dengan menggunakan zat penstabil dodekanatiol dan zat pereduksi NaBH4. Karakterisasi dengan PSA menunjukkan ukuran nanopartikel Au yang dihasilkan mempunyai diameter 30,7 nm.
Preparasi plastik dilakukan menggunakan KOH 2,5 M kemudian plastik direndam dalam larutan nanopartikel Au-tiol selama 24 jam dan dikeringan. Karakterisasi permukaan plastik termodifikasi nanopartikel emas dilakukan dengan SEM-EDS. Deteksi nilai oksigen dilakukan dengan dengan teknik Multi Pulse Amperometry pada potensial -455mV. Nilai potensial tersebut didapat dari Cyclic Voltametry larutan oksigen dalam buffer fosfat pH 7 pada rentang -1000 mV sampai 1000 mV.
Hasil pengukuran amperometri menunjukkan penurunan arus reduksi seiring dengan meningkatnya kadar O2 dengan nilai regresi R2 = 0,950. Pengukuran amperometri untuk sensor BOD dilakukan dengan kehadiran mikroba bebas (free cell) Rhodotorula mucilaginosa UICC Y-181. Hasil pengukuran arus menunjukkan korelasi linier dengan peningkatan konsentrasi glukosa (R2= 0,921) yang mengindikasikan plastik termodifikasi nanopartikel emas dapat digunakan sebagai elektroda kerja pada sensor oksigen dan sensor BOD.

Development of oxygen sensor conducted using electrochemical cells. Measurement of oxygen levels based electrochemical cells provide rapid results and practical measurements. However it has lack on the response stability which decreased after several measurements. Therefore, disposable sensor is being made using plastic modified by gold nanoparticle. Disposable sensors will ensure the accuracy of measurement. Gold nanoparticles synthesized by using a dodecanethiol as stabilizing agent and NaBH4 as reducing agent. Characterization PSA indicates the size of Au nanoparticles with a diameter of 30.7 nm.
Preparation plastic conducted using KOH 2,5 M then soaked in a solution of Au-thiol nanoparticles for 24 hours and drying up. Characterization of plastic surface modified with SEM-EDS instrument. Detection of the oxygen conducted by Multi Pulse Amperometry on potential -455 mV. Potential value is obtained from Voltametry Cyclic of oxygen solution in phosphate buffer pH 7 in the range of-1000 mV to 1000 mV.
The measurement results showed that amperometric reduction current decreased with increasing levels of O2 which show regression value R2 = 0.950. Amperometry measurement conducted for BOD sensor in the presence of free cell Rhodotorula mucilaginosa UICC Y-181. The results of current measurements showed a linear correlation with increasing concentrations of glucose (R2 =0.921) that indicate plastic modified by gold nanoparticle can be used as a working electrode in the oxygen sensor and the BOD sensor.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1313
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Giovanni Fileas
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32743
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nathasya Eliora Kristianti
"Citra hyperspectral merupakan citra yang menyimpan informasi spektrum elektromagnetik dengan jangkauan panjang gelombang tertentu secara kontinu untuk tiap pikselnya. Citra hyperspectral ini lebih kaya informasi dibanding citra RGB biasanya yang hanya menyimpan informasi dari warna merah, hijau, dan biru. Oleh karena itu, citra hyperspectral banyak digunakan di berbagai bidang, salah satunya untuk analisis tinta pada forensik dokumen. Dalam beberapa kasus, tinta yang berbeda distribusi spektranya dapat terlihat sama di mata manusia di bawah sumber cahaya tertentu. Fenomena ini disebut metamerism. Akan tetapi, tinta yang terlihat sama ini tidaklah sama dalam representasi hyperspectral. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan representasi terbaik citra hyperspectral dengan menggunakan reduksi dimensi PCA dan t-SNE untuk melakukan pengelompokan K-means. Didapatkan hasil bahwa metode t-SNE merupakan hasil terbaik dalam beberapa eksperimen yang dilakukan dengan rata-rata precision 0.782 dan rata-rata recall 0,783. Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat di bidang analisis dokumen

Hyperspectral images are images that store electromagnetic spectrum information with a certain range continuously for each pixel. These hyperspectral images contain a lot more information compared to the more common RGB image that only has red, blue, and green bands. Thus, hyperspectral images can be used in various applications, such as for ink analysis in document forensics. In some cases, inks with different spectral distribution may appear similar to the human eye due to metamerism. However, these similar looking inks are not similar in their hyperspectral representation. This research aims to obtain the best representation for hyperspectral images by using PCA and t-SNE dimensionality reduction to perform K-means clustering. From the results, we found that the t-SNE dimensionality reduction techniques gives the best result with average precision of 0,782 and average recall of 0,783. Hopefully this research can be useful for future works in document analysis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syadza Alifa
"ABSTRAK
Paguyuban Kampung Sablon adalah asosiasi pengusaha konveksi di Desa Pandes Wedi yang didirikan setelah Kabupaten Klaten terkena bencana gempa tahun 2006. Bencana gempa yang menghancurkan sebagian besar aset dan modal pengusaha konveksi kecil menyebabkan kerusakan besar pada bisnis mereka. Oleh karena itu, beberapa para pengusaha konveksi kecil mendirikan Paguyuban Kampung Sablon yang bertujuan untuk membantu mereka untuk memulihkan kondisi ekonomi dan mengumpulkan modal setelah terjadinya bencana. Untuk mendapatkan data primer dan sekunder, penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu studi pustaka, studi dokumen, observasi, wawancara mendalam, dan FGD. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat kapital sosial berupa structural dimension dan cognitive dimension dalam Paguyuban Kampung Sablon dimana bonding dan bridging lebih banyak ditemukan dibandingkan linking. Kehadiran Paguyuban Kampung Sablon memberikan manfaat bagi anggota paguyuban dan masyarakat sekitar dalam memulihkan kondisi sosial ekonomi dan meningkatkan pembangunan sosial pasca bencana.

ABSTRACT
Paguyuban Kampung Sablon is a convection business association in Pandes Wedi Village which was established after Klaten District was hit by the earthquake in 2006. Earthquake disaster that destroyed most of the assets and capital of small convection business caused great damage to their business. Therefore, some small convection entrepreneurs established Paguyuban Kampung Sablon which aims to help them to restore economic conditions and raise capital after the disaster. To obtain primary and secondary data, this research uses data collection method is literature study, document study, observation, in depth interview, and group discussion. From the result of research, it can be concluded that there is social capital in the form of structural dimension and cognitive dimension in Paguyuban Kampung Sablon where bonding and bridging are more found than linking.The presence of Paguyuban Kampung Sablon provides benefits for members of the community and surrounding communities in restoring socio economic conditions and promoting post disaster social development. "
2018
T49323
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Prayitno
"To obtain the suitable Material for solving set-off problem in intaglio printing, we found the additive which are made from mixed waxs of polyethylene wax (PE wax), polytetrafluorethylene wax (RIFE wax) and carnauba wax. PE wax and PTFE wax used as already in mixed, form which called polyfluo wax. In it's production, polyfluo wax was mixed with carnauba wax in 97 % with 3 % proportion, this mixed was added with solvent in 70 To wax with 30 °/o proportion of solvent and it is heated up to 120 ° C and stirred up, then cooling off until reach the room temperature, this additive called anti set-off. In processing of intaglio printing, the ink used was added by 4 % of this additive to obtain the result of intaglio printing without set-off problem.

Untuk mendapatkan bahan yang cocok dalam upaya mengatasi terjadinya set-off pada hasil cetak intaglio, diperoleh bahan additive yang dibuat dan campuran bahan wax, yaitu wax Poliethilen (wax PE), wax Palitetrafluorethilen (wax PTFE) dan wax Camauba. Wax PE dan wax PTFE yang digunakan sudah berupa campuran yang disebut dengan wax Polifluo. Dalam pembuatannya wax Polifluo dicampur wax Carnauba dengan perbandingan 97 % dan 3 %. Selanjutnya campuran wax ini ditambah dengan solvent dengan perbandingan 70 % wax dan 30 % solvent lalu dipanaskan sambil diaduk sampai temperatur 120 ° C , kemudian didinginkan perlahan-lahan sampai terperatur kamar. Behan additive yang dibuat ini disebut anti set-off. Dalam proses cetak intaglio tinta yang akan digunakan ditambah dengan bahan additive ini sebanyak 4 %, agar hasil cetak intaglio yang didapat tidak mengalami set-off."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B. Prayitno
"Untuk mendapatkan bahan yang cocok, dafam upaya mengaiasi terjadinya set-off pada hasil cetak intaglio, diperoleh bahan additive yang dibuai dari campuran bahan wax, yaitu wax poliethilen (wax PE), wax politetrafluorethilen ( wax PTFF ) dan wax carnauba. Wax PE dan wax PTFE yang digunakan sudah berupa campuran yang disebut dengan wax polifluo. Dalam proses pembuatan - nya wax polifluo di dicampur dengan wax carnauba dengan perbandingan 97 % dan 3 %. Selanjutnya campuran wax ini ditambah dengan solvent dengan perbandingan 70 % wax dan 30 % solvent, kemudian dipanaskan sambil diaduk sampai lemperatur 120"C, kemudian didinginkan perlahan-lahan sampai temperatur kamar. Bahan additive yang dibuai ini disebut anti set-off. Dalam proses cetak intaglio, tinta yang digunakan ditambah dengan bahan additive (anti set-off) ini, sebanyak 4 %, agar hasil cetak intaglio yang didapal tidak mengalami set-off.

To obtain the suitable material for solving set-off problem in intaglio printing, it was obtained the additive which made trom mixed waxs are polyethylene wax ( PE wax ), poiyielrafluorcthylene wax ( P'f IE wax ) and canmuba wax. PF wax and PTFE wax which using have already mixed, which called polyfluo wax. In it's production, polyfluo wax was mixed with carnauba wax in 97 % compared with 3 %, this mixed was added with solvent in 70 % wax compared with 3 % of solvent and stir up which it's heating in 120°C, then cooling off until reach the room temperature, this additive called anti set-off. In proses of intaglio printing, the ink which used was added by 4 % of this additive to obtain the result of intaglio printing without set-off problem."
1999
JIRM-1-2-Agust1999-35
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Suhaeri Rahman
"Dalam bidang industri, katalis memegang peranan penting khususnya untuk meningkalkan kinerja proscs reaksi kimia. Bcrbagai upaya dilakukan unluk meningkalkan aktivitas dan juga siabilitas kalalis. Salah satunya adalah unluk rcaksi hidrogcnasi CO2 mcnjadi mctanol yang memiliki arli pentlng dalam kcbuluhan industri saat ini. Dibutuhkan katalis yang aktif agar pmses reaksi kimia antara C01 yang cenderung stabil dan hidrogen berlangsung lebih cepat.
Dari sekian banyak aplikasi ultrasonik pada proses rekayasa kimia, aplikasi ultrasonik yang sedang banyak dikembangkan adalah untuk meningkatkan kinezja katalis, sehingga katalis yang diberi perlakuan utrasonik dapat memiliki aktivitas yang baik. Pada penelitian ini dilakukan iradiasi ultrasonik pada preparasi katalis CuO/ZnO/AIQO3.
Penelitian diawali dengan pembuatan katalis Cu()/ZnO/A1203 dengan metode kopresipitasi yang diberi iradiasi ultrasonik dengan frekuensi 40 kHz. Katalis yang dihasilkan ini kemudian diuji aktifitasnya terhadap reaksi CO2 dan H; dalam reaktor unggun telap pada kondisi operasi 3 P = 30 bar dan suhu 250 °C dan 275 °C, rasio umpan CO2 : H2 = l:3 dan rasio W/F = 0,01 gr.kat.min./ml.
Untuk mcngclahui pengaruh sifat fisik katalis lerhadap kcaklifan kalalis, maka dilakukan karaktcrisai kalalis mcnggunakan metode BET untuk mengetahui luas pcrmukaan dan volume pori, scdangkan bcnluk mortblogi katalis dilihat dcngan mctode SEM.
Hasil karakterisasi menunjukan bahwa luas perrnukaan CuO/ZnO/A1203 bertambah akibat iradiasi ultrasonik. Bentuk morfologi katlis yang diradiasi ultrasonik menunjuldcan terjadinya penyeragaman partikel dan juga penghaluszm ukuran partikel. Namun, iradiasi ultrasonik juga dapat menyebabkan tenjadinya aglomerasi. Kesemua hal itu teljadi akibat adanya tumbukan interpartikel. Hasil uji aktifitas nmemmjukkan katalis dengan lama iradiasi 60 menit (1 jam), kondisi reaksi tekanan 30 bar dan suhu 275 ?C memiliki hasil yang paling baik. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Hapsari
"Reaksi oksidasi parsial metana merupakan salah satu alternatif dalam mengatasi masalah pada reaksi reformasi kukus dan CO2 yang digunakan untuk menghasilkan gas sintesis. Katalis yang umum digunakan pada reaksi oksidasi parsial metana adalah logam golongan VIII. Nikel merupakan katalis yang lebih disukai namun terdapat kendala pada katalis ini yakni deaktivasi yang sangat cepat akibat pembentukan karbon pada permukaan terutama pada Nikel dengan loading tinggi. Masalah ini dapat diatasi dengan berbagai-cara, diantaranya adalah perbedaan pada metode dan kondisi preparasi maupun jenis promotor dan penyangga yang digunakan. Perbedaan presipitan yang digunakan dan perlakuan ultrasonik untuk meningkatkan luas permukaan dan dispersi inti aktif katalis serta keseragaman partikel merupakan salah satu alternatif untuk memperbaiki kinerja katalis berbasis Nikel pada reaksi oksidasi parsial metana menghasilkan gas sintesis.
Pada penelitian ini digunakan katalis 5% Ni/CeO2-MgO-La2O3/Al2O3 yang dipreparasi dengan metode presipitasi dan perlakuan ultrasonik dengan variasi presipitan yang digunakan yaitu Na2CO3 dan NH4OH. Uji aktivitas katalis dilakukan pada tekanan atmosferik, suhu reaksi 800 °C, rasio umpan CII4/O2; = 1,67 selama 8 jam reaksi.
Penggunaan presipitan NH4OH menghasilkan katalis dengan aktivitas katalitik yang lebih baik bila dibandingkan dengan penggunaan presipitan Na2CO3. Hal ini disebabkan oleh adanya senyawa yang menguap yakni NH3, yang meninggalkan rongga pada katalis selama perlakuan kalsinasi, sehingga katalis lebih bersifat porous. Sedangkan perlakuan ultrasonik memberikan luas permukaan katalis yang lebih besar, peningkatan dispersi dan keseragaman partikel katalis sehingga diperoleh katalis dengan aktivitas yang lebih baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>