Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43926 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Simajaya
"Selama bertahun-tahun masyarakat suka akan makanan yang
digoreng, oleh karena rasanya yang unik dan kombinasi tekstur makanan
mulai dari keripik kentang, kentang goreng dan ayam goreng. Lemak, selama
proses penggorengan mengalami berbagai reaksi kimia yang akan
menghasilkan zat-zat yang dapat mempengaruhi kesehatan dan mutu
makanan digoreng yang dihasllkan. Tujuan peneiitian inl adalah
memanfaatkan lemak sap! bekas pakai sebagai bahan baku pembuatan
asam lemak. Tahap awal yang dilakukan adalah penentuan sifat fisika dan
kimia dari lemak sapi bekas pakai, penentuan komposisi asam lemak
penyusun trigliserida, didapat kandungan terbanyak adalah asam oleat
(44,50%) dan asam palmitat (31,26%). Kemudian dilakukan pembuatan
amida asam lemak dari lemak sapi bekas pakai, dengan cara ammonolisis
klorida asam, persen hasil amida asam lemak yang terbentuk sebesar
90,71%"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arlina Desianti
"Minyak goreng menjadi bahan yang umum digunakan daiam proses
pengoiahan berbagai jenis makanan, karena praktis sekaiigus makanan
menjadi mudah dlcerna dan memberikan rasa gurih bagi makanan yang
digoreng tersebut. Peneiitian ini bertujuan untuk memanfaatkan minyak
goreng bekas pakai dari restoran siap saji, yaitu sebagai bahan baku
pembuatan amida asam iemak. Awainya, diiakukan penentuan sifat fisikokimia
dari minyak goreng belum pakai dan bekas pakai, hasilnya
menunjukkan bahwa kualitas minyak goreng bekas pakai dari restoran siap
saji masih cukup baik. Pada penentuan komposisi asam lemak penyusun
trigiiserida dengan kromatografi gas, hasilnya menunjukkan bahwa minyak
goreng yang digunakan pada peneiitian ini adalah benar minyak sawit, serta
kandungan terbesarnya adalah asam cleat (50,74%) dan asam paimitat
(27,13%). Kemudian diiakukan sintesis amida asam lemak dari minyak
goreng sawit bekas pakai, dengan cara menghidrolisis dahulu trigiiserida dari
minyak sehingga menghasilkan asam lemak sebanyak 94,73% dengan titik
leieh 36,8-37,6X. Kemudian melalui amonolisis klorida asam, diperoleh
amida asam iemak sebanyak 81,12% dengan titik ieleh 97,2-99,4°C."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S29723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulystari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S29693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Trianto
"Seiring dengan berakhirnya abad ke 20, masalah lingkungan
menjadi hal yang utama. Manusia dihadapkan pada serangkaian masalahmasalah
global.yang membahayakan biosfer dan kehidupan manusia.Salah
satu masalah lingkungan yang cukup utama adalah pencemaran udara oleh
hasil pembakaran mesin, yang menimbulkan efek pemanasan global.
Penggunaan mesin dalam proses industri merupakan faktor yang tidak
terelakkan, dan akan semakin terus bertambah. Sementara itu disisi lain, .
kebutuhan akan bahan bakar juga akan makin terus meningkat. Sef11entara
sumber dari bahan bakar fosil yang terbatas dan terus berkurang serta tidak
dapat di produksi ulang, menyebabkan dilakukan penelitian untuk mencari
sumber bahan bakar lain (alternatif) . Salah satu solusi pemenuhan dua kebutuhan _ diatas, pencarian dan
penggunaan bahan bakar yang dapat diproduksi ulang dan ramah
lingkungan, adnlah biodiesel. Biodiesel adalah bahan bakar pengganti atau
aditif terhadap bahan bakar diesel fosil (petroldiesel) yang berasal dari
mahluk hidup.
Studi ini adalah 'tentang pembuatan biodiesel yang berasal dari
lemak sapi yang telah digunakan sebagai minyak penggoreng (deep frying
oil) untuk menggoreng kentang yang biasa digunakan di restoran cepat saji.
Tujuan dari penelitian ini adalah pemanfaatan minyak goreng dari lemak sapi
yang telah tidak digunakan atau bekas apakai Uelantah).
Konsep dasar dari pernbuatan biodiesel ini adalah reaksi ·transesterifikasi,
antara alkohol (metanol) dengan trigliserida (lemak) yang
menghasilkan metil ester.
Hasil penilitian menunjukkan, ternyata karakteristik metil ester yang
terbuat dari lemak sapi bekas dipakai untuk menggoreng kentang cukup
untuk memenuhi standar internasional. Dan dengan kemurnian yang dicapai
sebesar 94,85 % mencukupi untuk memenuhi kategori bahan ~akar minyak
diesel no. 2-D, yang digunakan pada mesin-mesin industri dan kendaraan
berat, baik secara utuh atau sebagai bahan pencampur."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dini Restiani
"Sintesis Ester Dioleat dari Asam Oleat dan Propilen Glikoi Sebagai
Bahan Dasar Minyak Lumas Melalui Pembentukan Klorida Asam
Sebagai Substrat Intermediet.
xi + 48 halaman, tabel, gambar, dan lampiran.
Perkembangan di bidang industri dan meningkatnya penggunaan
kendaraan bermotor di Indonesia mendorong bertambahnya konsumsi bahan
bakar minyak dan minyak lumas. Hal ini memberikan dampak semakin
banyak pula penggunaan minyak bumi yang biasa digunakan sebagai bahan
bakar dan bahan dasar minyak lumas. Karena minyak bumi merupakan
sumber daya alam yang sulit diperbaharui, maka telah dilakukan berbagai
penelitian mengenai pembuatan bahan dasar minyak lumas sintetis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat senyawa ester dioleat
dari asam oleat dan propilen glikoi sebagai bahan dasar minyak lumas.
Tahapan yang dilakukan adalah sintesis ester dioleat, kemudian karakterisasi
produk ester dioleat dengan menentukan sifat-sifat fisiko-kimia seperti indeks
viskositas, titik nyala, angka asam, dan pemeriksaan gugus fungsional
dengan spektrofotometer-IR Dari hasil penelitian didapatkan persen hasil ester dioleat sebesar
84,9%. Hasil karaterisasi produk ester dioleat menunjukkan bahwa ester
dioleat memiliki titik nyala yang tinggi, yaitu sebesar 228°C dimana harga ini
masih memenuhi spesifikasi minyak lumas untuk mesin bensin empat
langkah yang dikeluarkan oleh Dirjen MIGAS, yang nilai minimumnya sebesar
200°C. Produk ester dioleat memiliki viskositas kinematik pada 40°C sebesar
14,69 cSt dan pada 100°C sebesar 4,41 cSt, serta memiliki indeks viskositas
sebesar 241,"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiarti Elvira Safitri
"Reaksi katalisis heterogen makin diminati,karena merupakan reaksi yang ramah lingkungan, meskipun kinetika reaksinya berlangsung lebih
lambat dari pada reaksi katalisis homogen. Dalam penelitian ini, dilakukan reaksi esterifikasi-transesterifikasi menggunakan katalis padatan asam Y-Al2O3/SO42 untuk mengkonversi trigliserida asam lemak dan asam lemak katalis padatan asam y-Al2Os/SO42- hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan XRD, XRF, dan BET. Katalis hasil sintesis digunakan dalam reaksiesterifikasi transesterifikasi minyak kelapa(VCO)dengan isopropil alkohol. Rasio mol minyak dengan isopropil alkohol 1:4,5, 1:6, 1:9 dan 1:12 dilakukan pada suhu ±85 dengan variasi waktu reaksi 6,12, dan 24 jam dan dengan beratkatalis 2% berat minyak. Pada perbandingan mol minyak : alkohol 1 : 9 dengan waktu reaksi 24 jam, didapat bilangan asam produk akhir sebesar 1,0021 danpersen hasil isopropil ester sebesar 73,88% dari perhitungan GCMS. Hasil ini kemudian dibandingkan dengan katalis
homogen H2SO4 untuk mengetahui kemampuan katalitik dari katalis padatan asamy-Al2Os/SO42-hasil sintesis dalam reaksi esterrifikasi-transesterifikasi berkelanjutan. "
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, ], 2009
S30538
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penggunaan mesin diesel yang meningkat di berbagai sektor kehidupan berbanding lurus dengan peningkatan. Jumlah emisi yang dihasilkan. Emisi yang dikeluarkan mesin diesel antara lain NOx, hidrokarbon dan partikulat. Dalam bahan bakar diesel, faktor yang paling mempengaruhi kuantitas emisi tersebut adalah angka setana (CN). Semakin tinggi CN maka jumlah emisi NOX dan Hidrokarbon akan berkurang, dan pada loading rendah akan menurunkan jumlah partikulat. Selain mereduksi emisi, peningkatan CN akan meningkatkan performa mesin diesel, yaitu mempermudah penyalaan, mengurangi suara berisik dan menghemat konsumsi bahan bakar. Peningkatan CN dapat dilakukan dengan penambahan aditif berupa senyawa organik nitrat. Pada penelitian sebelumnya telah berhasil disintesis senyawa organik nitrat dengan bahan baku minyak goreng komersial.
Untuk menghindari penggunaan minyak goreng komersial yang dialokasikan untuk konsumsi masyarakat, maka pada penelitian ini dilakukan sintesis senyawa organik nitrat dengan bahan baku CPO Banten. Variasi dilakukan pada metode penghilangan kandungan asam lemak bebas (ALB), yaitu penetralan dan pre-esterifikasi. Reaksi transesterifikasi menggunakan katalis basa dengan metode nitrasi langsung. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan aditif dengan metode analisis menggunakan Infrared untuk melihat daerah serapan atau gugus senyawa yang terbentuk.
Spektra Infrared mengidentifikasi dua senyawa aktif dalam senyawa organik nitrat yang terbentuk, yaitu nitrat pada 1635 cm-1 dan nitro pada 1554 cm-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yield reaksi dengan metode pre-esterifikasi lebih tinggi dibanding dengan penetralan. Dengan pre-esterifikasi, yield metil ester dari CPO sebesar 80.09%. Sementara itu, dengan metode penetralan, yield reaksi yang dihasilkan sebesar 48,53%."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fazahra Salsabila
"Biji tanaman jarak kepyar memiliki minyak yang kandungan terbesarnya adalah asam risinoleat dengan kandungan yang mencapai hingga 90%. Asam risinoleat adalah asam lemak tak jenuh tunggal dengan 18 atom karbon dan gugus hidroksi pada atom C12. Terdapat tiga gugus fungsi penting pada asam risinoleat, yaitu asam karboksilat, alkena, dan hidroksi. Gugus-gugus tersebut dapat mengalami reaksi lebih lanjut sehingga dapat meningkatkan fungsionalitasnya. Pada penelitian ini, dilakukan esterifikasi asam lemak hidrolisat minyak jarak dengan asam askorbat yang bertujuan untuk menghasilkan senyawa ester asam lemak-askorbil yang memiliki aktivitas antioksidan dan antimikroba, yang kedepannya berpotensi untuk diaplikasikan pada produk lipofilik. Setelah dilakukan hidrolisis minyak jarak dengan katalis basa KOH, diperoleh asam lemak hidrolisat dengan rendemen sebesar 98,9%. Kemudian, dilakukan esterifikasi secara enzimatis dengan asam askorbat menggunakan katalis Lipase Eversa Transform 2.0 dan pelarut aseton. Produk yang terbentuk adalah ester asam lemak-askorbil dengan persen konversi sebesar 79%. Identifikasi produk dilakukan dengan KLT dan hasil karakterisasi dengan FTIR menunjukkan adanya serapan C=O ester pada 1733 cm-1. Pengujian aktivitas antioksidan ester asam lemak-askorbil menghasilkan nilai IC50 sebesar 106,29 ppm yang termasuk dalam kategori antioksidan sedang. Uji aktivitas antimikroba pada konsentrasi produk ester 5% sudah menunjukkan adanya zona inhibisi pada bakteri S. aureus dan E. coli yang termasuk dalam kategori tidak efektif.

The seeds of the kepyar castor plant have oil whose largest content is ricinoleic acid with a content reaching up to 90%. Ricinoleic acid is a monounsaturated fatty acid with 18 carbon atoms and a hydroxy group at the C12 atom. There are three important functional groups in ricinoleic acid, namely carboxylic acid, alkene, and hydroxy. These groups can undergo further reactions so as to increase their functionality. In this research, esterification of castor oil hydrolyzate fatty acids with ascorbic acid was carried out with the aim of producing fatty acid-ascorbyl ester compounds which have antioxidant and antimicrobial activity, which in the future has the potential to be applied to lipophilic products. After hydrolysis of castor oil with a KOH base catalyst, fatty acid hydrolyzate was obtained with a yield of 98.9%. Then, enzymatic esterification was carried out with ascorbic acid using the Lipase Eversa Transform 2.0 catalyst and acetone solvent. The product formed is a fatty acid-ascorbyl ester with a conversion percentage of 79%. Product identification was carried out using TLC and characterization results using FTIR showed the absorption of C=O ester at 1733 cm-1. Testing the antioxidant activity of fatty acid-ascorbyl esters resulted in an IC50 value of 106.29 ppm which is included in the moderate antioxidant category. The antimicrobial activity test at 5% ester product concentration has shown the existence of an inhibition zone for S. aureus and E. coli bacteria which are included in the ineffective category."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>