Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108164 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Zulaiha
"Perkembangan pemanfaatan elektroda karbon pasta sangat pesat karena
banyaknya keunggulan yang dimilikinya, sehingga memb_uatnya lebih popular
dari pada elektroda merkuri. Penyelidikan perilaku voltametri siklik terhadap
elektroda karbon pasta menjadi dasar bagi penggunaan dan
pengembangannya lebih lanjut. Telah diselidiki pembuatan elektroda karbon
pasta yang dimodifikasi dengan 18-Crown-6 dan pe ~il aku siklik voltametrinya
terhadap variable komposisi matriks dan keselektifannya. Dengan
mempertimbangk9n zat pemodifikasi dan analit targetnya maka dipHih
metoda anodic stripping voltametry. Elektroda karbon pasta yang dimodifikasi
dengan 5%(w/w) 18-Crown-6 dapat mendeteksi Pb2
+ diatas konsentrasi 3,2 x
1 o·5 M yang berada dalam larutan beralkohol 10% sampai 40%. Pengukuran
optimum didapat dengan pengat~ran scan rate 150 mV/s, waktu akumulasi 300 detik, dan potensial awal -·1 ,4 V menggunakan elektroiit campuran 0,01
M NH4N03 dan 0,01 M CH3COONH4, pelarut buffer asetat pH 5. Pengamatan
terhadap elektroda baik secara voltametri siklik maupun fisik menunjukan
indikasi ketidakstabilan elektroda akibat tingginya porositas. Penyempurnaan
) pembuatan elektroda untuk meminimalkan porositas menjadi hal yang amat
disarankan untuk penelitian lebih lanjut. Pemeriksaan juga dilakukan dengan
spektroskopi IR terhadap elektroda menunjukkan spektrum rentangn C-0 dari
18-Crown-6 pad a daerah sera pan 1090,6 cm·1 ."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junjunan Muhammad Syukur
"Deteksi hidrogen peroksida (H2O2) berhasil dikembangkan dengan metode luminol electrochemiluminescence (ECL) pada permukaan screen-printed carbon electrode (SPCE) yang dimodifikasi dengan partikel emas. ECL luminol diperoleh dari  oksidasi luminol menghasilkan spesies 3-aminoftalat tereksitasi yang kemudian berelaksasi dengan memancarkan intensitas cahaya. H2O2 bertindak sebagai ko-reaktan pada ECL luminol karena hasil oksidasi elektrokimia H2O2 pada permukaan elektroda menghasilkan radikal hidroksil (OH•), yang dapat meningkatkan oksidasi luminol dan akibatnya meningkatkan sinyal ECL luminol. Modifikasi dengan partikel emas di permukaan SPCE dilakukan karena partikel emas memiliki kelebihan yaitu; luas permukaan yang besar, konduktivitas yang sangat baik, dan aktivitas katalitik yang baik terhadap oksidasi H2O2 untuk menghasilkan radikal hidroksil (OH•) yang distabilkan oleh interaksi pertukaran elektron parsial. Teknik voltametri siklik yang digunakan untuk menghasilkan oksidasi H2O2 dan oksidasi luminol yang menghasilkan ECL menunjukkan hubungan linear (R2 = 0,9995) pada rentang konsentrasi H2O2 0,5 µM hingga 200 µM. Sensor yang dikembangkan menunjukkan hasil performa yang baik dengan batas deteksi sebesar 4,78 µM, dan dapat digunakan untuk mendeteksi sampel H2O2 dalam matriks susu dan air keran.

Hydrogen peroxide (H2O2) detection was successfully developed by electrochemiluminescence (ECL) luminol method at a screen-printed carbon electrode modified with gold nanoparticles (AuNPs-SPCE). The ECL detection mechanism follows the oxidation of H2O2 to hydroxyl radicals (OH•) acting as a co-reactant to increase the ECL signal by inducing oxidized luminol to produce an excited species of 3-aminophthalate then relaxes and emits a luminous intensity on the electrode surface. AuNPs was deposited to SPCE due to feature high surface area, excellent conductivity, and good catalytic activity towards H2O2 oxidation to produce hydroxyl radicals (OH•) which stabilized by partial electron exchange interactions. Cyclic voltammetry (CV) technique was used for the ECL measurements which showed liner relationship (R2 = 0.9995) in the range 0.5 to 200 µM of H2O2 concentrations. The developed sensor showed a good perform with an estimated detection limit of 4.78 µM, and applicable for real sample detection of H2O2 in milk and tap water."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Respati Kevin Prama Dewandaru
"Penelitian ini mempelajari elektroreduksi karbon dioksida CO2 pada permukaan boron-doped diamond BDD termodifikasi iridium Ir-BDD . BDD diketahui sebagai suatu kandidat yang menarik untuk aplikasi dalam proses elektroreduksi CO2 karena dilaporkan memiliki kestabilan yang tinggi dan kemampuan menghasilkan radikal bebas dengan persen hasil yang tinggi. Modifikasi elektroda BDD dilakukan dengan teknik kronoamperometri pada potensial reduksi 0,60 V vs. Ag/AgCl menggunakan larutan K2IrCl6 dalam H2SO4. Karakterisasi dilakukan menggunakan instrument X-Ray Photoelectron Spectroscopy XPS , Scanning Electron Microscopy SEM, dan Raman Spektroskopi. Teknik kronoamperometri juga digunakan untuk proses elektroreduksi CO2 dalam sel elektrokimia yang memiliki dua kompartemen yang dipisahkan oleh membran Nafion. Potensial reduksi yang digunakan adalah -1.5 V dan -2.5 V vs. Ag/AgCl. Karakterisasi hasil elektroreduksi CO2 yang dilakukan dengan menggunakan High Performance Liquid Cromatograph HPLC dan Gas Chromatography GC. Perbandingan dengan elektroda BDD, Ir-BDD, dan BDD termodifikasi IrO2 IrO2-BDD menunjukkan bahwa Ir-BDD dan BDD menghasilkan asam format, sedangkan IrO2-BDD menghasilkan asam asetat.

This research studied about electroreduction carbodioxide CO2 at the surface of boron doped diamond BDD modified by iridium Ir BDD. BDD is known as an attractive candidate for applications in the electroreduction of CO2 due to its high stability and its ability to produce radicals in high percent yields. Modification of BDD was performed using chronoamperometry method in a solution of K2IrCl6 in H2SO4 at the potensial of reduction of 0.60 V vs. Ag AgCl. Characterization was performed by X Ray Photoelectron Spectroscopy XPS, Scanning Electron Microscopy SEM, and Raman Spectroscopy. Chronoamperometry technique was also employed for the electroreduction process of CO2 using an electrochemical cell with 2 compartments separated by a Nafion membrane. The reduction potentials of 1.5 V and 2.5 V vs. Ag AgCl were applied. The results of electroreduction process of CO2 were characterized by High Performance Liquid Cromatography HPLC and Gas Chromatography GC. Comparison of Ir BDD with BDD and BDD modified by iridium oxide IrO2 BDD suggested that Ir BDD and BDD produced formic acid, while IrO2 BDD produced acetic acid. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malikussaid
"Dalam penelitian yang dilakukan sebelumnya tentang Pengembangan Sensor Elektrokimia untuk Spesiasi Kromium menggunakan Elektroda Glassy Carbon yang Dimodifikasi dengan Nanopartikel Emas dan Grafena (Yuanda, 2018), telah ditemukan bahwa elektroda karbon serupa gelas termodifikasi emas dan grafena memberikan hasil deteksi yang baik terhadap Cr(III) dan Cr(VI). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan modifikasi terbaik, baik yang telah dilakukan dalam penelitian tersebut maupun dengan mengganti nanopartikel emas dengan nanopartikel platinum. Kemudian, penelitian ini juga menentukan pH kerja optimal dari elektroda tersebut. Modifikasi elektroda dilakukan dengan metode elektrodeposisi dengan menggunakan voltametri siklik dengan net arus ke arah potensial negatif. Deposisi dengan HAuCl4 dan K2PtCl6 dilakukan dalam suasana asam dari HCl, sementara deposisi grafena dilakukan dalam medium air. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kinerja elektroda paling sensitif adalah dengan modifikasi grafena dan nanopartikel emas dalam pH kerja 5. Dibandingkan dengan modifikasi lain, respon arus terhadap Cr(VI) pada elektroda glassy carbon termodifikasi grafena dan nanopartikel emas menunjukkan linearitas yang sangat baik (r2 = 0,952) pada rentang konsentrasi 4 ppm sampai dengan 80 ppm dan reprodusibilitas yang baik dalam pengulangan 3 kali. Hal ini menunjukkan bahwa elektroda karbon serupa gelas termodifikasi grafena dan nanopartikel emas memiliki sensitivitas yang tinggi, dengan harga gradien arus terhadap konsentrasi sebesar +1,38E-4 μA/ppb, dibuktikan dengan kemampuan deteksi pada rentang 4 ppm sampai dengan 80 ppm dan dapat digunakan sebagai sensor kadar kromium heksavalen dalam larutan.

In previous research titled Development of Electrochemical Sensor for Chromium Speciation with Glassy Carbon Electrode Modified using Gold Nanoparticles and Graphene (Yuanda, 2018), it has been found out that graphene and gold nanoparticles modified glassy carbon electrode is providing a good detection result for trivalent and hexavalent Chromium. This research aims to find the best modification, either modification that had been done on previous research mentioned above or replacing the gold nanoparticles with platinum nanoparticles. Then this research also attempts to decide the best working pH for the electrode. Electrode modification is being done with the electrodeposition method using cyclic voltammetry with net current towards negative direction. Deposition with Chloroauric (III) Acid Tetrahydrate and Potassium Hexachloroplatinate (VI) is being done in an acidic condition provided by Hydrochloric Acid. Meanwhile, Graphene deposition is done with a solution of Graphene dissolved in demineralized water. The result of the measurements shows that the best performing, most sensitive electrode is the one modified with Graphene and gold nanoparticles, in a solution with a working pH of 5. Compare to other electrode modifications, the current response against hexavalent Chromium concentration with the glassy carbon electrode modified with Graphene and gold nanoparticles shows excellent linearity (r2 = 0.952) in the concentration ranging from 4 ppm w/w to 80 ppm w/w with excellent reproducibility when the measurement is done thrice. Therefore, this research shows that glassy carbon electrode modified by graphene and gold nanoparticles have a high sensitivity, having current gradient in response to variation in concentration of +1,38E-4 μA/ppb, proven by the detection result in the concentration ranging from 4 ppm w/w to 80 ppm w/w, and hence could be used as a sensor for the content of hexavalent Chromium in solution."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sayyid Arkaan
"Penggunaan teofilin sebagai salah satu obat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang digunakan secara massal di seluruh dunia menjadi perhatian khusus bagi tenaga medis dalam memantau konsentrasinya dalam tubuh pasien. Dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas monitoring atau deteksi teofilin, telah dilakukan pembuatan atau modifikasi elektroda dengan penyangga karbon yang dideposisi dengan bubuk borondoped diamond (BDD) dan film TiO2 NT. Pada penelitian ini dilakukan sintesis TiO2 nanotube (NT) berfasa anatase melalui metode anodisasi. Film TiO2 NT dideposisikan pada BDD yang telah terdeposisi diatas elektroda karbon (karbon-BDD/TiO2 NT). Modifikasi ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari luas permukaan TiO2 NT yang besar dan BDD yang memiliki konduktivitas serta potential-window yang lebar, sehingga dapat meningkatkan performa dari kinerja sensor. Pada penelitian ini dilakukan berbagai pengujian terhadap elektroda karbon-BDD/TiO2 NT, yaitu penentuan luas permukaan elektroaktif, penentuan rasio arus signal-to-background (S/B), optimasi pH, penentuan linearitas dan LoD sebelum dikemas diatas SPCE. Elektroda karbon- BDD/TiO2 NT memiliki nilai S/B sebesar 1,1454 dengan pH optimum pada pH 3, serta nilai LoD dan LoQ sebesar 137,41 μM dan 458,05 μM dengan linearitas konsentrasi 80- 200 μM. Sementara itu sensitivitas, %recovery, dan %RSD karbon-BDD/TiO2 NT dalam mendeteksi teofilin, baik secara linearitas dan di dalam artificial urine adalah 0,0218; 113,37% ; dan 2,15%.

The use of theophylline as one of the widely used drug for chronic obstructive pulmonary disease (COPD) worldwide has become a concern for healthcare professionals in monitoring its concentration in the patient's body. To increase the efficiency and effectiveness of theophylline monitoring or detection, electrodes have been made or modified with carbon supports deposited with boron-doped diamond (BDD) powder and TiO2 NT film. In this research, TiO2 nanotubes (NT) in the anatase phase were synthesized using the anodization method. TiO2 NT film is deposited on BDD which has been deposited on a carbon electrode (carbon-BDD/TiO2 NT). This modification was carried out to take advantage of the large surface area of TiO2 NT and BDD which has wide conductivity and potential-window, to improve the performance of the sensor. In this research, various tests were carried out on carbon-BDD/TiO2 NT electrodes such as determining the electroactive surface area, determining signal-to-background current ratio (S/B), optimizing pH, and determining linearity and LoD before being further modified on SPCE. The carbon-BDD/TiO2 NT electrode has an S/B value of 1.1454 with an optimum pH of pH 3. The LoD and LoQ values are 137.41 μM and 458.05 μM with a concentration linearity of 80-200 μM. Meanwhile the sensitivity, %recovery, and %RSD of carbon-BDD/TiO2 NT in detecting theophylline, both linearly and in artificial urine was 0.0218; 113.37% ; and 2.15%, respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Haposan Aripratama
"Hipoklorit adalah zat pengoksidasi yang digunakan sebagai disinfektan dan zat pemutih, serta digunakan dalam industri makanan, perawatan kesehatan dan untuk pengolahan air minum. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, konsentrasi klorin bebas di air minum harus antara 0,1–4 ppm karena kelebihan hipoklorit dalam tubuh akan menyebabkan penyakit yang serius seperti radang sendi, penyakit kardiovaskular, aterosklerosis, dan kanker. Karena itu diperlukan metode pendeteksi hipoklorit untuk menjaga kesehatan manusia. Pada penelitian ini akan dikembangkan metode electrocemiluminescence (ECL) untuk mendeteksi hipoklorit menggunakan elektroda screen-printed carbon (SPCE) termodifikasi nanopartikel emas (AuNP). Modifikasi SPCE dengan AuNP dilakukan dengan teknik square-wave voltammetry dengan kehadiran nicotinamide adenine dinucleotide (NAD+) sebagai capping agent. Konfirmasi dengan Field-Emmision Scanning Electron Microscopy (FE-SEM) memperlihatkan nanopartikel emas berbentuk bulat (nanosphere) yang tersebar merata dengan %wt 27,6% dan ukuran rata-rata 38 nm. Pengukuran larutan hipoklorit dengan ECL yang dilakukan dengan menggunakan elektroda kerja SPCE termodifikasi AuNP dengan elektrolit larutan bufer fosfat (PBS) 0,1 M dan koreaktan H2O2 1 mM pada pH 10 menghasilkan puncak oksidasi dan ECL luminol dengan pada potensial sekitar +0,2 V. Intensitas ECL menunjukkan linearitas pada rentang konsentrasi hipoklorit dari 0 μM sampai 50 μM menunjukkan sensitivitas sebesar 12,57 a.u. μM−1cm−2 dengan limit deteksi dan limit kuantifikasi masing-masing sebesar 1,85 μM dan 6,17 μM.

Hypochlorite is an oxidizing agent that is used as a disinfectant and bleaching agent, and is used in the food industry, healthcare and for drinking water treatment. According to the World Health Organization, the concentration of free chlorine in drinking water should be between 0.1–4 ppm because excess hypochlorite in the body will cause serious diseases such as arthritis, cardiovascular disease, atherosclerosis and cancer. Because of that, a hypochlorite detection method is needed to protect human health. In this research, the electrocemiluminescence (ECL) method will be developed to detect hypochlorite using screen-printed carbon (SPCE) electrodes modified by gold nanoparticles (AuNP). SPCE modification with AuNP was carried out by square-wave voltammetry technique in the presence of nicotinamide adenine dinucleotide (NAD+) as a capping agent. Confirmation by Field-Emission Scanning Electron Microscopy (FE-SEM) showed gold nanoparticles with a spherical shape (nanosphere) which were evenly distributed with %wt 27.6% and an average size of 38 nm. Measurement of hypochlorite solution with ECL using SPCE working electrode modified AuNP with 0.1 M phosphate buffer solution (PBS) electrolyte and 1 mM H2O2 corectant at pH 10 produced oxidation peaks and luminol ECL with a potential of about +0.2 V. ECL intensity showed linearity in the range of hypochlorite concentrations from 0 μM to 50 μM showing a sensitivity of 12.57 a.u. μM−1cm−2 with detection and quantification limits of 1.85 μM and 6.17 μM respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almeira Azizah Luthfianty
"Asam folat merupakan salah satu nutrien yang sangat penting bagi tubuh karena memegang peranan dalam sistem pertumbuhan manusia. Penentuan kadar asam folat dalam makanan, minuman, dan suplemen obat menjadi sangat penting karena defisiensi asam folat dapat menyebabkan timbulnya beberapa penyakit, cacat janin pada ibu hamil, dan gejala stunting pada anak-anak. Pada penelitian ini, sensor asam folat dikembangkan berdasarkan fenomena electrochemiluminescene (ECL) senyawa perylenetetracarboxylic acid (PTCA) pada permukaan screen-printed carbon electrode untuk mendapatkan suatu metode deteksi yang memiliki sensitivitas tinggi, cepat, mudah dan murah. PTCA dipilih sebagai luminofor karena memiliki sifat optis dan listrik yang baik serta stabilitas yang baik. Pengukuran secara simultan dengan teknik cyclic voltammogram dengan detektor ECL pada SPCE menunjukkan chemiluminescence terjadi pada reaksi reduksi PTCA dalam pelarut buffer fosfat pada potensial -1,6 V (vs. Ag/AgCl). Interaksi PTCA dengan asam folat menyebabkan penurunan intensitas ECL PTCA. Pada kondisi optimum pH 9 dan konsentrasi koreaktan 30mM, penurunan intensitas ECL PTCA memiliki korelasi linear (R2=0,9903) terhadap kenaikan kosentrasi asam folat dengan sensitivitas sebesar 1702,15 a.u. ppm-1 cm-2 sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai sensor. Performa sensor yang baik terlihat dari nilai limit deteksi (LOD) dan limit kuntifikasi (LOQ) berturut-turut sebesar 0,161 ppm dan 0,538 ppm dengan kestabilan intensitas ECL yang tinggi dengan standar deviasi relatif (RSD) 3,46% untuk 10 kali pengulangan. Sensor juga menunjukkan selektivitas yang baik terhadap senyawa-senyawa KCl, L-lisin, leusin, dan glukosa. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sensor yang dikembangkan dapat digunakan untuk deteksi asam folat pada sampel nyata berupa obat dan susu dengan %recovery sebesar 80-120%.

Folic acid is a very important nutrient for the body because it plays a role in the human growth system. Determination of folic acid levels in food, drink, and drug supplements is very important because folic acid deficiency can cause several diseases, fetal defects in pregnant women, and symptoms of stunting in children. In this study, a folic acid sensor was developed based on the electrochemiluminescence (ECL) phenomenon of perylenetetracarboxylic acid (PTCA) compounds on the surface of screen-printed carbon electrodes to obtain a detection method that has high sensitivity, fast, easy and inexpensive. PTCA was chosen as a luminophore because it has good optical and electrical properties and good stability. Simultaneous measurements using the cyclic voltammogram technique with the ECL detector on SPCE showed that chemiluminescence occurred in the PTCA reduction reaction in phosphate buffer solvent at a potential of -1.6 V (vs. Ag/AgCl). The interaction of PTCA with folic acid causes a decrease in PTCA ECL intensity. At the optimum condition of pH 9 and 30mM corectant concentration, the decrease in PTCA ECL intensity had a linear correlation (R2=0.9903) to the increase in folic acid concentration with a sensitivity of 1702.15 a.u. ppm-1 cm-2 so that it has the potential to be developed as a sensor. Good sensor performance can be seen from the detection limit (LOD) and quantification limit (LOQ) values of 0.161 ppm and 0.538 ppm respectively with high ECL intensity stability with a relative standard deviation (RSD) of 3.46% for 10 repetitions. The sensor also showed good selectivity for KCl, L-lysine, leucine, and glucose compounds. The results obtained indicate that the developed sensor can be used for the detection of folic acid in real samples of drugs and milk with a % recovery of 80-120%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Rahmi Arief
"Nanopartikel merupakan material berskala nano yang dewasa ini banyak digunakan untuk berbagai macam aplikasi. Metode sintesis nanopartikel pada umumnya menggunakan senyawa anorganik yang berbahaya bagi lingkungan. Pada penelitian ini, telah dilakukan sintesis nanopartikel NiO dengan menggunakan metode green synthesis yang ramah lingkungan. Ekstrak dari daun lampes Ocimum sanctum digunakan untuk mensintesis nanopartikel NiO karena mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavoniod, polifenol, dan saponin sebagai sumber basa dan capping agent. Nanopartikel NiO disintesis dengan membuat gel Ni OH 2 yang kemudian dikalsinasi sehingga membentuk nanopartikel NiO.
Karakterisasi nanopartikel NiO dengan menggunakan PSA menunjukkan ukuran partikel dari nanopartikel NiO sebesar 52,42 nm. Dilakukan pula karakterisasi dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, FTIR, dan XRD. Kemudian nanopartikel NiO tersebut di modifikasi pada permukaan Glassy Carbon GC. Modifikasi elektroda GC dengan nanopartikel NiO dilakukan secara besamaan dengan pembentukan nanopartikel NiO. Setelah itu, GC-NiO NP dikarakterisasi dengan menggunakan cyclic voltammetry CV dan SEM-EDX. Elektroda tersebut kemudian digunakan untuk studi pendahuluan sensor urea.
Hasil penelitian menunjukan bahwa elektroda GC-NiO NP dapat digunakan untuk mendeteksi urea dengan nilai Limit of Detection LOD sebesar 0,12904 mM dan linearitas R2= 0,9787. Pengulangan studi sensor urea dengan elektroda GC-NiO NP menunjukan RSD 2,854 dan kestabilannya menunjukkan RSD 7,90 selama 3 hari.

Nanoparticles is a nano scale materials that are useful for many applications. Methods of nanoparticles synthesis generally use inorganic compounds that are harmful to the environment. In this study, NiO nanoparticles have been carried out using green synthesis method. Lampes leaf extract Ocimum sanctum was used to synthesis NiO nanoparticles because it contains secondary metabolite compounds such as alkaloids, flavoniods, polyphenols, and saponins as a base source and capping agent. NiO nanoparticles had been synthesis by forming Ni OH 2 gel first and then calcined to be NiO nanoparticles.
Characterization of NiO nanoparticles using PSA showed a particle size of NiO nanoparticles is about 52.42 nm. The other characterizations were using UV Vis spectrophotometer, FTIR, and XRD. Then, NiO nanoparticles were modified on Glassy Carbon GC surface. The modification of GC electrodes with NiO nanoparticles was carried out together with the formation of NiO nanoparticles. After that, GC NiO NPs was characterized using cyclic voltammetry CV and SEM EDX. Then, that electrode was used for preliminary studies of urea sensor.
The results showed that GC NiO NPs electrode was used to detect urea with Limit of Detection LOD values 0.12904 mM and linearity R2 0.9787. Repeatability of urea sensor studies with GC NiO NPs electrode shows RSD 2.854 and its stability showed that RSD 7,90 for 3 day.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenika Annisa
"Prototipe sistem portabel dan berbiaya rendah untuk mendeteksi glukosa berbasis potensiostat LMP91000EVM telah dibuat. Karakterisasi elektroda karbon cetak layar tanpa modifikasi (110) dan termodifikasi nikel oksida (110NI) dengan potensiostat komersial untuk melihat pengaruh nikel oksida dalam mendeteksi glukosa. Melalui metode spektroskopi impedansi elektrokimia, diperoleh nilai Rct sebesar 1276,79 Ω untuk sensor 110NI dan 429,06 Ω untuk sensor 110, sehingga sensor 110NI memiliki laju transfer elektron yang lebih lambat. Sementara itu, melalui metode voltametri siklik, diperoleh luas permukaan elektroda aktif sebesar 7,1×10-2 cm2 untuk sensor 110NI dan 6,9×10-2 cm2 untuk sensor 110, sehingga sensor 110NI lebih sensitif dalam mendeteksi glukosa. Saat konsentrasi glukosa divariasikan, nilai LOD dan LOQ sensor 110NI lebih kecil yaitu 1,807 mM dan 6,024 mM daripada sensor 110 yaitu 2,629 mM dan 8,762 mM, sehingga sensor 110NI lebih sensitif. Saat laju pemindaian divariasikan, nilai gradien sensor 110NI lebih kecil yaitu -8,14×10-4 mA s/mV daripada sensor 110 yaitu -9,62×10-4 mA s/mV, sehingga sensor 110NI tidak lebih sensitif. Selanjutnya, membandingkan prototipe sistem yang penguatan TIA divariasikan dan potensiostat komersial. Hasilnya, voltammogram siklik setiap siklus pada potensiostat komersial lebih stabil. Semakin kecil penguatan TIA pada prototipe sistem, semakin stabil, hal ini karena noise yang ikut dikuatkan semakin kecil.

A portable and low-cost system prototype for glucose detector based on LMP91000EVM potentiostat has been created. Characterization of screen-printed carbon electrodes without modification (110) and modified nickel oxide (110NI) was carried out with a commercial potentiostat to see the effect of nickel oxide in detecting glucose. Through the electrochemical impedance spectroscopy method, the Rct value of 1276,79 Ω is obtained for the 110NI sensor and 429,06 Ω for the 110 sensor, so that the 110NI sensor has a slower electron transfer rate. Meanwhile, through the cyclic voltammetry method, the surface active electrode area is 7,1×10-2 cm2 for the 110NI sensor and 6,9×10-2 cm2 for the 110 sensor, so that the 110NI sensor is more sensitive in detecting glucose. When the glucose concentration is varied, the LOD and LOQ values of the 110NI sensor are smaller, specifically 1,807 mM and 6,024 mM than the 110 sensor, specifically 2,629 mM and 8,762 mM, so the 110NI sensor is more sensitive. When the scan rate is varied, the gradient value of the 110NI sensor is smaller, specifically -8,14×10-4 mA s/mV than the 110 sensor, specifically -9,62×10-4 mA s/mV, so the 110NI sensor is not more sensitive. Next, comparing a prototype system that TIA gain is varied and a commercial potentiostat. As a result, the cyclic voltammogram per cycle on commercial potentiostat is more stable. The smaller the TIA gain on the system prototype, the more stable it is, this is because the noise that is amplified is getting smaller."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Kumala Sari
"Penentuan Hg2+ Menggunakan Elektroda Karbon Pasta yang Dimodifikasi dengan Kaliks(6)aren dengan Metode Voltametri Siklik Telah dikembangkan elektroda karbon pasta yang dimodifikasi dengan kaliks(6)aren. Komposisi elektroda karbon pasta yang dimodifikasi dengan kaliks(6)aren pada penelitian ini menggunakan komposisi optimum peneliti sebelumnya, yaitu dengan komposisi 0,2750 g karbon; 0,1500 g resin; 0,1000 g pengeras dan 0,0026 g kaliks(6)aren, suhu pemanasan 600C selama 72 jam, dengan diameter tube yang digunakan ?6 mm. Optimasi parameter pengukuran dari elektroda yang digunakan didapat pada rentang potensial -0,6 V sampai 0,6 V, scan rate 150 mV/s dan waktu akumulasi 180 detik. Batas deteksi elektroda sebesar 2,8725x10-6 M, dengan tingkat keakuratan pengulangan pengukuran sebesar 1,08%. Penambahan kation Cu2+ dan Pb2+ pada pengukuran Hg2+ memberikan penurunan tinggi puncak arus yang signifikan. Pada perbandingan konsentrasi Pb2+: Hg2+ = 1:1, penurunan tinggi puncak arusnya mencapai 59,69%, sedangkan untuk perbandingan konsentrasi Cu2+: Hg2+ = 1:1, penurunan tinggi arusnya sebesar 66,89%. Untuk elektroda tube kecil dengan diameter ?2 mm optimasi parameter pengukurannya tidak jauh berbeda dengan elektroda tube besar, yaitu dengan rentang potensial optimum pada -0,7 V sampai 0,6 V, scan rate 150 mV/s dan waktu akumulasi 120 detik. Elektroda tube kecil ini memiliki batas deteksi 3,5647x10-6 M, dengan tingkat keakuratan pengulangan pengukurannya sebesar 2,23%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>