Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117435 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leila Meutia
"Perkembangan penduduk dan pertumbuhan industri yang pesat telah
menyebabkan meningkatnya permintaan energi. Di tengah menipisnya
cadangan minyak bumi dan mulai terbukanya keran impor minyak bumi,
Indonesia membutuhkan sumber energi baru yang dapat diperbaharui dan
lebih bersahabat bagi lingkungan. Dari permasalahan tersebut, sumber
energi panasbumi menjadi sebuah alternatif yang ramah lingkungan dan
f
mempunyai prospek cerah di masa depan.
Penelitian eksplorasi untuk mengetahui potensi sumber panasbumi
dapat dilakukan dengan menyelidiki asal-usul fluida. Perkiraan temperatur
reservoir dengan teknik geotermometer melalui isotop-isotop yang ada dalam
panasbumi.
Pola dan arah pergerakan fluida dalam panasbumi digunakan isotop
dan sehingga dapat diketahui asai-usul daerah recharge, daerah
injeksi ulang, dan berbagai efek fisik terhadap reservoir akibat eksploitasi.
Untuk temperatur reservoir dapat menggunakan metode geotermometer
isotop pada kesetimbangan kimia fluida dan menggunakan persamaan
matematis yang dikembangkan oleh Richet dari nilai rasio isotop
dalam CO2 dan nilai rasio isotop dalam H2O.
Sample yang digunakan merupakan uap dan air kondensat dari
lapangan panas bumi Kamojang. Perlakuan pendahuluan pada sample uap adalah mengendapkan gas CO2 menjadi bentuk karbonatnya, dengan
menambahkan BaCb 10%. Setelah itu endapan yang terbentuk direaksikan
dengan menambahkan H3PO4 100% agar bereaksi sempurna. Gas CO2 yang
terbentuk kemudian diekstrak dengan menggunakan alat isoprep - 13, dan
dianalisa rasio terhadap standar PDB (Pee
Dee Belemnite). Untuk rasio dalam H2O digunakan standar SMOW
(Standard Mean Ocean Water) pada air kondensat menggunakan alat
isoprep - 18. Kedua analisa tersebut diiakukan dengan menggunakan
spektrometer massa. I peafusTttwAA|N
^ ' FrfliPA-L! i .
Dari data didapatkan, rasio isotop mempunyai niiai rata-rata -
7,1 ± 2,7%o: rasio isotop dalam CO2 mempunyai niiai rata-rata -28,8 ±
1,6%o; dan rasio isotop dalam H2O mempunyai niiai rata-rata -72 ±
0,8%o. Dari niiai rasio isotop rata-rata yang diperoleh, diketahui pola dan arah
pergerakan isotop dan berasal dari fluida bagian dalam dan batuan.
Pada penentuan temperatur reservoir, didapatkan temperatur hitung yang
hampir mendekati dengan temperatur aktual reservoir panasbumi, yaitu :
antara 153 - 225°C untuk sistem CO2 - liquid-water, dan 186 - 269°C untuk
sistem CO2 - water vapour, dengan faktor fraksionasi > 1."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agus Mulawarman
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S30067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Lapangan panasbumi Delta terletak di ujung Sesar Semangko. Ditinjau dari
struktur geologinya, lapangan panasbumi ini berada pada daerah depresi berupa
struktur graben. Manifestasi yang muncul ke permukaan diduga berasal dari fluida
hidrotermal yang mencirikan keberadaan zona upflow yaitu fumarol, solfatara, mata
air panas bertipe acid sulphate water dan penyebaran alterasi yang ada di permukaan.
Berdasarkan interpretasi data Magnetotelurik dan Gravitasi didukung oleh data
geologi, geokimia, geofisika dan data sumur, diperkirakan reservoar panasbumi
daerah ini berada pada kedalaman > 1000 m dari permukaan dengan temperatur >
200°C. Reservoar ini bertipe fracture geothermal system yang bermula dari bagian
selatan kaki Gunung Ruta. Lapisan penudung reservoar (clay cap) dimodelkan
terpisah oleh suatu zona resistif yang resistivitasnya bernilai 600 – 1200 ohm.m,
menjadi blok utara dan blok selatan. Clay cap ( resistivitas < 20 ohm.m ) blok utara
terbentuk di dalam graben dan clay cap blok selatan terbentuk dekat permukaan
sedangkan zona resistif dimodelkan berada di struktur horst yang memisahkan clay
cap tersebut. Zona resistif tersebut diduga merupakan sisa instrusi dasit yang sudah
tidak aktif yang berasal dari Gunung Duta. Disimpulkan terbaginya clay cap blok
utara dan blok selatan yang terpisah menyebabkan munculnya indikasi zona upflow
yang terpisah. Luasan zona upflow blok utara sekitar 10 km2 sedangkan blok selatan
mempunyai luas sekitar 22 km2. Untuk pengeboran lebih lanjut direkomendasikan
dilakukan di daerah upflow tersebut, yaitu di sekitar G. Ruta dan di daerah G. Tri."
[Universitas Indonesia, ], 2007
S29332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardiansyah
"Indonesia memiliki potenslal sumber daya alam yang sangat kaya dan
saiah satunya adalah sumber daya alam untuk energi listrik, yaitu potensi
panasbumi. Indonesia memiliki potensi panasbumi yang cukup banyak karena
Indonesia dilalui oleh dua lempengan pegunungan di sepanjang Bukit Barisan,
Pulau Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya, tetapi hal tersebut harus
melalui tahapan eksplorasi dengan cara mempelajari karakter reservoir dan
kesetimbangan mineral di dalamnya.
Akibat adanya subduksi dari lempengan samudra ke dalam lempengan
kontinen menimbulkan gesekan baiuan dan menghasilkan lelehan magma,
akibat adanya gaya mengambang lelehan magma tersebut terbentuk gunung api
di daratan, selain itu juga menghasilkan sistem panasbumi Sistem panasbumi sangat mempengaruhi komposisi mineral didaiamnya,
dan seianjutnya akan mempengaruhi eksplorasi mineral tersebut, karena
menentukan nilai ekonomis dari geotermal untuk ekspioitasi industri.
Silika termasuk salah satu mineral yang dapat digunakan untuk
penentuan nilai ekonomi dari suatu reservoir, dengan cara menentukan
konsentrasi kelarutan silika, sesuai dengan perubahan suhu.
Sampel untuk pengukuran silika diambil dari 2 daerah pegunungan di
Indonesia, yaitu Lahendong dan Sibayak. Dengan perincian 12 sumur dari
daerah Sibayak dengan cara SCS(fase Uap), SPW dan Wearbox(bak
i
penampungan) dan 5 buah sumur dari daerah Lahendong yang terdiri dari mata
air panas SPW (separated water)dan wearbox. Pengukuran silika ini
menggunakan spektrofotometer UV-Vis Shimidzu-160 di laboratorium UV
BATAN, dengan menggunakan metode ammonium molibdat. Pada panjang
gelombang silika 370 nm.
Data didapatkan dengan cara memasukkan konsentrasi yang didapat dari
sumur-sumur tersebut kedalam persamaan Quartz dari Fournier (1977) Dan
didapatkan suhu reservoir sementara untuk Sibayak berkisar antara 20,76°C
hingga 266,83°C dan untuk daerah Lahendong berkisar antara 111,3°C hingga
314,3°C.
Untuk penentuan suhu sebenarnya dibutuhkan fraksi uap dan fraksi cair
untuk mendapatkan konsentrasi total dari silika. Didapatkan konsentrasi total
dari reservoir untuk Lahendong berkisar 219,30 ppm hingga 949,68 ppm.
Sedangkan untuk Sibayak berkisar antara 276,61 ppm hingga 596,11 ppm Dari konsentrasi total tersebut dihasilkan suhu reservoir yang sebenarnya
untuk Lahendong berkisar antara 193,84°C hingga 275,85°C dan untuk daerah
SIbayak berkisar antara 186,93°C hingga 238,85°"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Ferdiansyah
"Daerah Prospek panasbumi "B" terletak di Pesawaran, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Dari data remote sensing diketahui bahwa arah utama dari kelurusan-kelurusan pada daerah panasbumi prospek "B" adalah Baratlaut-Tenggara yang sesuai dengan pola struktur geologi utama dan berhubungan dengan kehadiran manifestasi permukaan. Dari data geokimia diketahui bahwa zona outflow prospek panasbumi "B" berada pada daerah manifestasi mata air panas dan dari plotting ternary diagram Na-K-Mg menunjukkan temperatur reservoar sebesar 220 C. Analisis geofisika dari data gravitasi sebanyak 163 titik pengukuran dan dari data Magnetotellurik sebanyak 58 titik pengukuran menunjukan bahwa lapisan clay cap dengan densitas 2.2 gr/cc memiliki nilai resistivitas sebesar.

Area prospect of B geothermal area is located in Pesawaran, South Lampung District, Lampung. From remote sensing data is known that the main direction of the lineaments in the area of geothermal prospect B is Northwest Southeast in accordance with the pattern of major geological structures and associated with the presence of surface manifestations. From the geochemical data known that the prospects for geothermal outflow zone B in the region of hot springs and the manifestation of plotting Ternary Diagram Na K Mg shows a reservoir temperature of 220 C. Geophysical analysis from gravity 163 data and magnetotelluric 58 data measuring point indicate that the clay cap layer with a density of 2.2 g cc and resistivity of "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T46870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oky Dian Sanjaya
"Air murni (H2O) terdiri darl senyawa isotop-isotop oksigen C^O, dan ^"O) dan hidrogen (^H, dan ^H) yang merupakan isctop yang stabil. Terjadinya traksinasi isotop melalui proses evaporasi sebagai akibat penyinaran langsung sinar matahari akan membawa konsekuensi terhadap komposisi isotop aiam pada suatu perairan yang terbuka. Proses fraksinasi tersebut berakibat isotop ringan seperti dan akan menguap terlebih dahulu dan pada air waduk akan tertinggal isotop berat seperti dan dengan kata lain air waduk mengalami pengkayaan isotop berat. Penelitian dilakukan pada 7 lokasi keramba yang berbeda di waduk Jatiiuhur. Berdasarkan hasil data diperoleh bahwa pada keramba 1, 2, dan 3 mempunyai nilai isotop aiam yang lebih kaya (enrich) dibandingkan yang iainnya, hal ini membuktikan bahwa pada keramba tersebut mempunyai karakteristik sebagai air yang diam sehingga kurang baik untuk dijadikan tempat budidaya ikan jaring apung"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Aji Pratama
"Eksplorasi panasbumi yang dilakukan pada daerah prospek panasbumi bertujuan untuk mencari zona reservoir. Zona reservoir yang baik bisa dilihat dari 2 faktor yaitu, batuan reservoir memiliki permeabilitas yang tinggi dan fluida reservoir memiliki suhu yang tinggi. Berdasarkan faktor pertama, permeabilitas batuan reservoir yang tinggi memungkinkan reservoir untuk memiliki kandungan fluida panasbumi yang banyak. Pada umumnya batuan memiliki permeabilitas lebih besar disebabkan oleh batuan tersebut memiliki permeabilitas sekunder yang berasal dari struktur geologi berupa patahan. Metode geofisika seperti metode Magnetotellurik (MT) dan Gravitasi diaplikasikan pada penelitian ini untuk memetakan zona reservoir sistem panasbumi. Metode MT digunakan untuk mendeteksi struktur resistivitas bawah permukaan. Analisis metode gravitasi yang melibatkan data anomali bouguer lengkap dan anomali residual dapat digunakan untuk memetakan struktur densitas bawah permukaan. Faktor kedua yaitu temperatur yang didapatkan dari data sumur yang ada. Selanjutnya, proses interpretasi terintegrasi dilakukan dengan melibatkan data penunjang lainnya berupa data geologi, geokimia, dan data sumur yang menghasilkan model konseptual panasbumi.

The objective of geothermal exploration which was concluded at geothermal prospects area is to find the reservoir zone. Good reservoir zones can be seen from two factors, reservoir rocks which have high permeability and reservoir fluid has high temperature. Under the first factor, high permeability of reservoir rocks allows the reservoir to contain much geothermal fluids. In general, great permeability of the rock is caused by secondary permeability derived from geological structures like faults. Geophysical methods such as magnetotelluric (MT) and gravity were applied in this study to delineate the reservoir zone. MT method was used to detect subsurface resistivity structure. Analysis of gravity data to complete bouguer anomaly map (CBA) and residual anomaly can figure subsurface density structures. Under the second factor, the temperature can be obtained from well data. Furthermore, the integrated interpretation is done by involving other supporting data such as geological, geochemical, and well data which produces geothermal conceptual model."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T43413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tavip Dwikorianto
"

Eksploitasi fluida panasbumi akan mengakibatkan terjadinya perubahan fisik maupun kimia reservoir suatu lapangan geothermal. Hal ini terjadi di Lapangan Panasbumi Kamojang yang diproduksikan dalam empat periode, yaitu sebesar 30 MW sejak 1982 dan menjadi 140 MW sejak tahun 1987. Pada tahun 2005 produksinya menjadi 200 MW dan sejak tahun 2015 sehingga sampai saat ini produksi uap Lapangan Kamojang adalah 235 MW. Untuk melihat perubahan kondisi tersebut maka dilakukan survei Microgravity Time-lapse (gravitasi mikro time-lapse) guna mengetahui gambaran perubahan reservoir secara lebih luas berdasarkan perubahan nilai gravitasi reservoir dari waktu ke waktu yang diakibatkan terjadinya pengurangan masa dari kegiatan produksi fluida dan penambahan masa dari kegiatan injeksi fluida dalam reservoir. Secara umum, hasil kajian gravitasi mikro time-lapse dari tahun 1984 sampai 2018 menunjukkan adanya perubahan nilai gravitasi mikro negatif yang lebih banyak yang artinya terjadi defisit masa fluida yang lebih banyak dibanding penambahan masa fluida ke dalam reservoir. Hasil pemodelan 3- Dimensi menghasilkan defisit massa sekitar-168 MTon dan penambahan massa sekitar 33 MTon. Adanya defisit massa yang lebih banyak tersebut maka perlu dibuat konsep pengelolaan reservoir yang baik melalui skenario produksi dan reinjeksi guna pengelolaan Lapangan Panasbumi Kamojang berkelanjutan.

 


Geothermal fluid exploitation is expected to cause physical as well as chemical changes to the reservoir of a geothermal field. This is what happened to Kamojang Geothermal Field which has been producing for four periods, starting from the initial production capacity of 30 MW (1982) which became 140 MW (1987), then 200 MW (2008) and 235 MW since 2015 up to now. To observe changes of subsurface condition, Microgravity Time-Lapse as one of geophysical survey activity is carried out in order to obtain the reservoir changes in a wider view based on the changes of gravity value that due to the extracted and injected fluid mass and it is reflected to the rock density changes. Generally, the microgravity study result from 1984 until 2018 shows the existence of microgravity value changes which correlates to the amount of fluid mass produced is more much than the water mass which was reinjected back into the reservoir. It is proven in 3-D modelling which there is deficit mass around -168 MTon and addition mass around 33 MTon only. By knowing that is important to find good reservoir management through production and reinjection scheme for Kamojang Geothermal Field sustainable development.

 

"
2019
T54382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>