Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62590 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lia Anggraini
"ABSTRAK
Selatna ini polialkohol diptoduksi dari produk turunan minyak buitii yaitu e«len oksida dan propilen oksida. Mengingat minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dan persediaannya semakin menipis, maka periu dilakukan suatu kajian untuk memproduksi polialkohol dari tanaman, salah satunya adalah dari asam oleat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses hidroksilasi asam oleat menjadi polialkohol (asam dihidroksistearat) dengan mengoptimasi variabel temperatur dan waktu reaksi. Metode hidroksilasi yang dilakukan menggunakan pereaksi CH3COOH dan H^Oa dalam pelarut heksana dengan katalis HaS04 50 % pada temperatur relatif tinggi. Hasil yang diperoieh kemudian dikarakterisasi yang meliputi penentuan bilangan iod, bilangan hidroksil, analisis gugus fungsi dengan FTIR dan analisis GC - MS. Dari hasil penelitian diperoieh kondisi optimum proses hidroksilasi asam oleat menjadi asam dihidroksisteamt adalah pada temperatur 60 - BSX selama 2 jam, yang ditunjukkan teijadinya penunman bilangan iod dari 101,48 mg h/100 g minyak menjadi 17,98 mg I2/IOO g minyak dengan persen konversi 82 %, kenaikan bilangan hidroksil dari 0.00 mg KOH/g menjadi 137,97,mg KOH/g, hilangnya puncak serapan vibmsi C-H sp^ pada v 3008 rr'm d an munculnya puncak vibrasi OH alkohol sebagai pita lebar pada v 3403 cm^-1"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari sintesis dari
senyawa oleil monoetanolamida, dengan mengamati variabel-variabel yang
berpengaruh pada pembentukan metil oleat sebagai senyawa antara dan
pembentuk oleil monoetanolamida. Surfaktan oleil monoetanolamida dapat
disintesis melalui dua tahap reaksi yaitu esterifikasi dan amidasi. Reaksi
esterifikasi antara asam oleat dengan metanol pada perbandingan mol asam
oleat dan metanol 1:12, konsentrasi katalis H2SO4 pekat 0,25 % (b/b), suhu
60 ºC, selama 6 jam, menghasilkan metil oleat sebesar 98,58 %. Amidasi
metil oleat dengan monoetanolamina pada perbandingan mol metil oleat dan
monoetanolamina 1:2,5, konsentrasi katalis KOH 0,5 % (b/b), suhu 130 ºC,
selama 3 jam, menghasilkan produk oleil monoetanolamida sebesar 90,91%.
Nilai Critical Micelle Concentration (CMC) surfaktan oleil monoetanolamida
sebesar 0,015 M. Nilai HLB surfaktan oleil monoetanolamida 4,65,
menunjukkan bahwa oleil monoetanolamida termasuk emulsifier tipe w/o
(water in oil)."
Universitas Indonesia, 2007
S30657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Restiani
"Sintesis Ester Dioleat dari Asam Oleat dan Propilen Glikoi Sebagai
Bahan Dasar Minyak Lumas Melalui Pembentukan Klorida Asam
Sebagai Substrat Intermediet.
xi + 48 halaman, tabel, gambar, dan lampiran.
Perkembangan di bidang industri dan meningkatnya penggunaan
kendaraan bermotor di Indonesia mendorong bertambahnya konsumsi bahan
bakar minyak dan minyak lumas. Hal ini memberikan dampak semakin
banyak pula penggunaan minyak bumi yang biasa digunakan sebagai bahan
bakar dan bahan dasar minyak lumas. Karena minyak bumi merupakan
sumber daya alam yang sulit diperbaharui, maka telah dilakukan berbagai
penelitian mengenai pembuatan bahan dasar minyak lumas sintetis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat senyawa ester dioleat
dari asam oleat dan propilen glikoi sebagai bahan dasar minyak lumas.
Tahapan yang dilakukan adalah sintesis ester dioleat, kemudian karakterisasi
produk ester dioleat dengan menentukan sifat-sifat fisiko-kimia seperti indeks
viskositas, titik nyala, angka asam, dan pemeriksaan gugus fungsional
dengan spektrofotometer-IR Dari hasil penelitian didapatkan persen hasil ester dioleat sebesar
84,9%. Hasil karaterisasi produk ester dioleat menunjukkan bahwa ester
dioleat memiliki titik nyala yang tinggi, yaitu sebesar 228°C dimana harga ini
masih memenuhi spesifikasi minyak lumas untuk mesin bensin empat
langkah yang dikeluarkan oleh Dirjen MIGAS, yang nilai minimumnya sebesar
200°C. Produk ester dioleat memiliki viskositas kinematik pada 40°C sebesar
14,69 cSt dan pada 100°C sebesar 4,41 cSt, serta memiliki indeks viskositas
sebesar 241,"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yossy Anggraini
"Selulosa yang digunakan untuk sintesis nanokomposit berasal dari hasil isolasi sekam padi. Nanokomposit selulosa-Fe3O4 memiliki sifat unggul yang berasal dari gabungan sifat selulosa dan juga Fe3O4. Hasil sintesis yang diperoleh didukung dengan karakterisasi menggunakan instrumentasi FTIR, SEM, TEM, XRD dan GC-MS. Persen yield selulosa hasil isolasi diperoleh sebesar 54.066 . Hasil sintesis nanokomposit berbasis selulosa-Fe3O4 untuk selanjutnya diaplikasikan sebagai katalis untuk sintesis metil oleat yang menjadi alternatif penting dalam pembuatan biodiesel, karakterisasi menggunakan GC-MS dan penentuan angka asam. Kondisi optimum pembentukan metil oleat dari asam oleat, yaitu pada suhu 60oC selama 300 menit dengan komposisi katalis 12 mg nanokomposit selulosa-Fe3O4. Diperoleh persen konversi sebesar 89,57 . Reaksi pembentukan metil oleat dari asam oleat mengikuti kinetika orde satu dan diperoleh energi aktivasi sebesar 14.03 kJ/mol.

Cellulose can be isolated from rice husk that will be used in the synthesis of cellulose Fe3O4 nanocomposite, which will have advantages that come from both materials behaviors. The synthesis product is supported by characterization using FTIR, SEM, TEM, XRD and GC MS. The yield percentage obtained from the isolation is 54.066 . the product of nanocomposite synthesis based on cellulose Fe3O4 can be applied as a catalyst for methyl oleate synthesis which is an important alternative in the making of biodiesel, with characterization using GC MS and acid value calculation. The optimal condition of methyl oleate synthesis from oleoc acid is under the temperatureof 600C for 300 minutes with catalyst composition of 12 mg. Conversion percentage is obtained at 89.21 . the reaction of methyl oleate synthesis from oleic acid follows the first order of kinetic and the activation energyis obtained at 14.03 kJ mol."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusma Harfiana Abbas
"Bahan bakar terbarukan seperti biodiesel merupakan salah satu sumber energi alternatif untuk mengatasi keterbatasan sumber daya energi. Senyawa oksida logam yang dimodifikasi telah banyak digunakan sebagai katalis pada sintesis biodiesel. Nanokomposit MgFe2O4-MgO telah berhasil disintesis pada penelitian ini. Telah dilakukan sintesis MgFe2O4 dan MgO dengan metode sol-gel dan hasil karakterisasi senyawa tersebut dengan FTIR, XRD, SEM dan TEM menunjukkan keberhasilan sintesis.
Hasil XRD menunjukkan struktur berupa fasa kristalin. Hasil SEM dan TEM menunjukkan bentuk MgFe2O4 berupa sphere dengan ukuran rata-rata 39 nm. Variasi rasio mol MgFe2O4 terhadap MgO yaitu 1:1, 1:2 dan 1:3, diperoleh hasil terbaik yaitu 1:2. Aktivitas katalitik diuji melalui reaksi esterifikasi metil ester (biodiesel) dari asam oleat. Hasil konversi nanokomposit MgFe2O4-MgO menunjukkan nilai terbaik sebesar 96,089%. Hasil pengujian dengan GC-MS menunjukkan produk yang terbentuk yaitu metil oleat dengan rumus molekul C19H34O2.

Renewable fuels such as biodiesel are one of the alternative energy sources to overcome the limitations of energy resources. Metal oxide compounds have been widely used as catalysts in biodiesel production. MgFe2O4-MgO nanocomposite was successfully synthesized in this study. The synthesis of MgFe2O4 has been prepared by sol-gel metode and characterization of sample using FTIR, XRD, SEM and TEM showed the success of synthesis.
XRD results show the structure of MgFe2O4 to be a crystalline phase. The results of SEM and TEM show that structure of MgFe2O4 form nanosphere with size about 39 nm. The variation of mole ratio of MgFe2O4 to MgO were 1: 1, 1: 2 and 1: 3, the best result was obtained 1: 2. Catalytic activity of MgFe2O4-MgO was tested by esterification of methyl oleate (biodiesel) from oleic acid show result 96,089%. The results of testing with GC-MS show that the product formed is methyl oleate with the molecular formula C19H34O2.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54480
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanti Indriati
"ABSTRAK
Biosurfaktan merupakan produk turunan dari ester yang dapat disintesis dari asam lemak dan gula alkohol. Biosurfaktan bersifat biodegradable dengan toksisitas rendah, biocompatible serta memiliki aktivitas spesifik pada kondisi tertentu. Salah satu aplikasi biosurfaktan adalah dapat mencakup bidang petroleum. Produksi biosurfaktan dalam skala lebih luas untuk keperluan petroleum layak diwujudkan. Sebagai langkah awal, perlu dipertimbangkan beberapa strategi agar produksi yang dilakukan bersifat cost-effective. Salah satu jenis biosurfaktan yang berpotensi sebagai bahan bakar fuel adalah ester karbohidrat. Reaksi enzimatik produksi biosurfaktan pada penelitian ini menggunakan substrat berupa sorbitan dan asam oleat yang dikatalisis oleh Novozym 435 untuk menghasilkan ester sorbitan oleat. Selanjutnya, campuran mikroemulsi yang terdiri dari minyak diesel komersiil, air, ester sorbitan oleat, dan ester sorbitan oleat teretoksilasi disintesis. Berdasarkan penelitian ini, diperoleh hasil bahwa kondisi terbaik dari sistem reaksi ini belum dapat ditentukan karena reaksi esterifikasi antara sorbitan dan asam oleat menggunakan Novozym 435 tidak cukup efektif dilakukan dalam sistem campuran pelarut organik. Hal tersebut diindikasikan karena gugus ndash;OH dari pelarut dapat menutupi sisi aktif dari enzimnya sehingga dapat mengganggu proses terbentuknya ester. Apabila reaksi esterifikasi secara enzimatik dilangsungkan dalam sistem bebas pelarut, substrat sorbitan tidak dapat bercampur baik dengan asam oleat, dikarenakan wujud dari sorbitan yang cukup lengket pada suhu 60. Besaran kinematika viskositas dan densitas dari diesel = 2,97 cSt dan 0,83 gr/mL. Serta besaran kinematika viskositas dan densitas dari campuran mikroemulsi diesel/Tween80/Span80/air = 11,69 cSt dan 0,88 gr/mL. Campuran antara surfaktan dari jenis sorbitan oleat Span 80 dan ko-surfaktan dari jenis sorbitan oleat teretoksilasi Tween 80 , dapat membentuk campuran mikroemulsi dari minyak dan air serta dapat berpotensi sebagai bahan bakar mikroemulsi. Hal ini didasarkan pada besaran densitas dan wujud dari campuran yang membentuk 1 fasa serta stabil selama 2 minggu.

ABSTRACT
Biosurfactant is a derivative product of esters which can be synthesized from fatty acid and sugar alcohol. Biosurfactant is biodegradable with low toxicity, biocompatible, and has a specific activity under certain condition. One kind of biosurfactant application is for petroleum purposes. Production of biosurfactant on a wider scale for petroleum purposes is feasible. As a first step, several strategies are needed to make the production cost is effective. One type of biosurfactant which has a potential as a fuel is carbohydrate ester. In this study, the enzymatic reaction of biosurfactant production was using sorbitan and oleic acid as the substrates which catalyzed with Novozym 435 to produce sorbitan oleic ester. Furthermore, a mixture of microemulsion that comprising commercial diesel oil, water, sorbitan oleate ester, and ethoxylated sorbitan oleate ester was synthesized. Based on this study, it is still not be determined for a best condition of enzymatic reaction because the esterification reaction between sorbitan and oleic acid using Novozym 435 was not quietly effective in an organic solvent blend system. It could happen because the OH solvent group could mask the active site of the enzyme thus disturbing the ester forming process. If an enzymatic esterification was carried out in a solvent free system, the sorbitan could not be well mixed with oleic acid, due to the sticky sorbitan at 60. Magnetic viscosity magnitude and diesel density 2,97 cSt and 0,83 gr mL. As well as the magnitude of kinematic viscosity and density of diesel Tween80 Span80 water as a mixture of microemulsion were 11,69 cSt and 0,88 gr mL, respectively. The mixture between the sorbitan oleate typed surfactant Span 80 and the co surfactant of ethoxylated sorbitan oleate Tween 80 , may form a microemulsion mixture of oil and water and has a potential as a microemulsion fuel. It is based on the value of density and the physical form of the mixture which is 1 phase and stable during 2 weeks."
2018
T49775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Damayanti
"Pada penelitian ini, dilakukan sintesis senyawa ester gliserol asam lemak hasil hidrolisis minyak sawit dan ester gliserol oleat secara enzimatik menggunakan lipase Candida rugosa EC. 3.1.1.3 dalam pelarut n-heksana. Optimasi reaksi dilakukan dengan membuat variasi perbandingan mol antara asam lemak dengan gliserol, yaitu 1:1, 1:2, 1:3, dan 1:4. Hasil persen konversi tertinggi diperoleh dari variasi perbandingan 1:4 sebesar 42 untuk ester gliserol asam lemak hidrolisis minyak sawit dan 58 untuk ester gliserol oleat.
Hasil karakterisasi menggunakan FT-IR untuk ester gliserol asam lemak hidrolisis minyak sawit dan ester gliserol oleat menunjukkan adanya puncak serapan gugus C=O ester pada bilangan gelombang 1748 cm-1. Pada ester gliserol asam lemak hidrolisis minyak sawit dan ester gliserol oleat dilakukan uji emulsifier. Tipe emulsi yang terbentuk adalah minyak dalam air o/w . Uji aktivitas antimikroba ester gliserol asam lemak hasil hidrolisis minyak sawit maupun ester gliserol asam oleat ternyta tidak dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes.

Synthesis of glycerol palm oil fatty acid ester and glycerol oleic acid ester were conducted enzymatically using Candida rugosa lipase EC. 3.1.1.3 in n hexane solvent. Optimization of esterification reaction was carried out by varying the mole ratio of fatty acid to glycerol 1 1 1 2 1 3 1 4. The highest conversion percentage was obtained at mole ratio 1 4 with the value of 42 for glycerol palm oil fatty acid ester and 58 for glycerol oleic ester. Esterification products were characterized by FT IR.
The FT IR spectrum showed the ester bond was formed as indicated at 1748 cm 1 for the absorption peak of C O ester group. Both esters were then examined by simple emulsion test and were proved to be an emulsifier. Based on the emulsion test, it was proved that the esterification products have properties as an emulsifier for oil in water o w emulsion type. The antimicrobial activity assay showed that glycerol palm oil fatty acid ester and and glycerol oleic acid ester cannot inhibit the growth of Staphylococcus epidermidis and Propionibacterium acnes.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69921
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hengky Wijaya
"Sugar fatty acid esters (SFAE) dikenal sebagai biosurfaktan.
Kemampuan biodegradabilltas yang sangat baik, tidak memiliki rasa
(tasteless), tidak berbau (odor/ess), tidak beracun (nontoxic), tidak
menyebabkan iritasi (non-irritant) dan sifat non-ionik menjelaskan
kegunaannya yang sangat penting dalam berbagai aplikasi kehidupan yang
iuas.
Pada penelitian ini dilakukan sintesa pembuatan SFAE fruktosa stearat
dan fruktdsa oleat secara konvensional dan secara enzimatik. Surfaktan
tersebut merupakan jenis surfaktan non ionik yang dapat membentuk emuisi
Water in Oil (W/0). Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa SFAE
basil sintesa konvensional memiliki sifat-slfat surfaktan sebagai emulsifier dan
mampu menurunkan tegangan pernnukaan airdari 72 dyne/cm menjadi 48
dyne/cm dengan nilai CMC 0,06 gr/L untuk SFAE stearat dan 38 dyne/crn
dengan nilai CMC 0,05gr/L untuk SFAE oleat. SFAE,oleat memiliki nilai HLB
6,697 sedangkan SFAE stearat memiliki nilai HUB 6,959"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2007
S30652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>